Bab 7
MEMBERI ROBBY TUGAS
Tookk…
Tookk…
Tookk…
Suara pintu ruanganku diketuk dari luar
"Masuk…" aku menyahut tanpa memalingkan mataku dari depan layar laptop yang ada di depanku.
Aku sedang meeting lewat aplikasi Zoom dengan salah satu perusahaan maskapai penerbangan, kami bekerjasama dalam hal pengiriman barang yang akhir-akhir ini meningkat pesat.
Ini terjadi karena imbas dari meningkatnya penjualan online, baik penjualan pribadi ataupun penjualan di berbagai marketplace yang jumlahnya juga terus bertambah.
Ini merupakan angin segar tentunya bagi kami para pemilik perusahaan ekspedisi
Kebutuhan akan pendistribusian barang yang cepat dan juga aman adalah salah satu alasan mengapa pengiriman barang lewat udara adalah sebuah pilihan yang dilakukan oleh masyarakat saat ini.
Perusahaan ekspedisi yang aku miliki saat ini makin maju dan berkembang, karena selain ketepatan waktu pengiriman, biaya pengiriman yang lebih murah dari perusahaan ekspedisi sejenis membuat jasa pengiriman di perusahaanku menjadi favorit penjual dan pembeli online
"Maaf pak Farid, Bapak memanggil saya? ada yang bisa saya bantu pak?" Robby bertanya kepadaku dengan sopan
"Iya Robby… saya ada tugas untuk kamu, tapi sebentar ya, saya selesaikan dulu meeting ini, sebentar lagi juga selesai. Kamu tunggu aja dulu di sofa Rob," aku meminta Robby untuk menungguku karena aku masih melanjutkan meeting
Meeting ini membahas rencana penambahan jadwal pengiriman setiap harinya. Karena bertambahnya permintaan pasar, makanya aku berencana menambah lagi jadeak pengirimannya.
"Baik pak," sahutnya sambil duduk di sofa sambil mengeluarkan gawainya
Untuk menghilangkan kebosanan karena menungguku, Robby memainkan gawainya
Lima belas menit kemudian meeting-ku dengan perusahaan maskapai penerbangan tersebut akhirnya selesai
Aku segera menghampiri Robby yang sedari tadi menunggu di sofa. Begitu melihatku datang mendekat, ia buru-buru memasukkan gawainya ke dalam saku celana
"Rob, saya butuh bantuan kamu untuk mengikuti dan menyelidiki isteri saya. Sekecil apapun info yang kamu dapatkan, segera beritahu saya.
Tapi saya minta jangan ada yang tahu tentang masalah ini, kamu harus merahasiakan ini semua dari siapapun," pintaku kepada Robby
"Maksudnya saya harus mengikuti isteri bapak kemanapun beliau pergi?" tanya Robby karena mungkin ia masih bingung karena diminta untuk mengikuti isteriku
"Isteri bapak, bu Vera maksudnya?" tanya Robby lagi yang masih penasaran
"Ya iya… Vera isteri saya,isteri saya kan cuma satu, yaitu bu Vera. Robby… Robby… kamu ini pikun atau gimana sih?" aku berkata sambil menepuk bahu kanan Robby
"Kamu ikuti kemana saja isteri saya pergi, tapi jangan sampai ia tahu kalau kamu mengikuti dan mengintainya. Bisa-bisa rencana saya tidak akan berjalan kalau ia mengetahui saya mengirim kamu untuk membuntutinya," jelasku kepada Robby yang masih tampak kebingungan
"Maaf pak kalau saya lancang, saya benar-benar tidak mengerti dengan tugas ini. Saya bingung pak, bukankah bapak tinggal serumah dengan ibu, mengapa ibu harus dibuntuti pak?" Robby bertanya sambil menggarukkan kepalanya yang tidak gatal
" Justru itu Rob, kalau di rumah tidak ada keanehan yang saya lihat dari ibu. Jadi tugas kamu ialah mengawasi setiap gerak-geriknya, baik dari dekat ataupun dari jauh. Kamu ambil foto ataupun rekam semua yang kamu temui selama penyelidikan kamu nanti. Itu sangat berguna dalam menyelesaikan permasalahan kami nanti. Saya Yakin kamu sudah paham maksud saya kan? dan saya juga yakin kamu adalah orang yang tepat yang bisa saya andalkan," jelasku panjang lebar yang disambut dengan anggukan kepala Robby
"Baik pak, saya mengerti. Terus pekerjaan saya di kantor gimana pak? Kapan dan mulai dari jam berapa saya mengikuti ibu?" tanya Robby lagi
"Untuk pekerjaan di kantor, saya akan meminta Ibnu untuk menggantikan tugas-tugas kamu sementara waktu, kamu melaksanakan perintah saya untuk membuntunti ibu. Untuk kapan mulainya, saya rasa besok pagi kamu bisa memulai tugas ini. Saat ibu akan berangkat ke kantor kamu mulai pengintaian ini, dan saat ibu sudah pulang dari kantor dan tiba di rumah, maka tugas kamu selesai untuk hari itu. Kamu ikuti setiap hari sampai saya mengatakan cukup, barulah tugas kamu benar-benar selesai," jelasku panjang lebar kepada Robby
"Sebaiknya kamu melakukan penyamaran, agar ibu tidak mengenali kamu," tambahku lagi
"Baik pak, saya mengerti. Akan saya lakukan perintah dari bapak sebaik mungkin. Semua informasi tentang ibu sesegera mungkin akan saya laporkan kepada bapak," ujar Robby
"Baiklah… saya rasa cukup, untuk hari ini kamu selesaikan pekerjaan kantor yang lakukan, karena mulai besok kamu tidak usah masuk kantor lagi. Saya akan mengatakan kepada Cindy kalau kamu saya tugaskan keluar kota untuk sementara waktu," tambahku lagi
"Kalau begitu saya permisi dulu pak," pamit Robby sambil membungkukkan badannya tanda hormat
"Silakan…, " jawabku
Sengaja aku menyuruh Robby untuk membuntuti gerak gerik isteriku Vera mulai besok.
Sudah dapat dipastikan berdasarkan pemeriksaan dari Rey Surya, yang ahli telematika menyatakan bahwa pemeran utama dalam video tidak senonoh tersebut adalah Vera isteriku
Sekarang yang ingin aku ketahui adalah siapakah pemeran pria yang menjadi lawan mainnya di video tersebut
Aku merasa menjadi seorang suami yang gagal. Bagaimana tidak, isteriku berselingkuh dengan laki-laki lain, padahal aku merasa kalau aku selalu ada untuknya
Pengorbananku tidak ada artinya bagi Vera. Padahal akulah yang membuat Vera menjadi wanita karir yang bersinar, mempunyai perusahaan biro periklanan yang mentereng, yang diperhitungkan oleh perusahaan pesaing lainnya
Setelah menikah denganku, aku menguliahkan Vera agar ia ada kesibukan. Aku juga ingin agar Vera percaya diri apabila bergaul dengan ibu-ibu di komplek tempat tinggal kami, karena ibu-ibu yang tinggal di komplek tempat kami tinggal rata-rata berpendidikan tinggi
Tidak pernah aku menuntut Vera untuk mempunyai pendidikan yang tinggi, aku selau menerima ia apa adanya. Walaupun ia hanya tamatan SMA, aku sudah merasa bangga. Dengan segala keterbatasan dalam keluarganya, ia berhasil sekolah sampai tamat SMA. Begitu saja aku sudah bangga terhadap Vera.
Aku juga tidak terlalu memikirkan apakah setelah selesai kuliah Vera akan bekerja kantoran atau tidak, aku tidak pernah memikirkan itu. Karena penghasilanku sebagai pengusaha, aku rasa sudah dapat memenuhi kebutuhan kami sekeluarga
Pada akhirnya Vera ingin bekerja akupun memperbolehkannya. itu semua karena aku sangat mencintainya. akhirnya aku turuti semua keinginannya untuk berkarir, yang dari situlah rupanya dimulai kehancuran rumah tangga kami
Padahal dulunya ia bukanlah siapa-siapa. Bukan bermaksud merendahkan sesama manusia, terutama isteri sendiri. Vera dulu hanyalah seorang anak dari sopir pribadi keluarga eyang. Pak Usman yang jujur dan sopan membuat eyang sangat menyukainya sehingga sampai puluhan tahun beliau tetap bekerja di rumah Eyang.
Bab 8 AWAL PERKENALANKU DENGAN VERASiang itu, aku sedang bermain di rumah Eyang setelah pulang dari kantor. Memang aku hampir tiap hari mampir ke rumah eyang setelah pulang dari kantor, itulah yang aku lakukan hampir setiap harinya. Sedari aku kecil, aku sangat dekat dengan Eyang dan juga Eyang Putri. Semua keinginanku selalu dituruti oleh keduanya, terutama oleh Eyang putri, mereka berdua selalu memanjakanku. Jadi sampai ku dewasapun, setiap ada waktu senggang, aku selalu mampir ke rumah EyangAku senang sekali kalau mampir ke rumah eyang, apalagi saat Eyang Putri memasak opor ayam kesukaanku. Aku akan makan dengan lahap dan akan menambah nasi sampai berkali-kali, karena masakan eyang putri sangat nikmat kurasakan. Tidak mengherankan bila masakan Eyang Putri selalu enak, dulu beliau mempunyai usaha katering, yang setiap harinya selalu mengantar pesanan katering dari kantor-kantor yang menjadi langganannya. Menu yang bervariasi dan rasanya enak, membuat Katering beliau terus bertam
Bab 9MENGANTAR PAK USMANSetelah berobat dokter mengatakan bahwa pak Usman menderita sakit Maag kronis, hal ini disebabkan karena sering makan terlambat dan tidak tepat waktu"Bisa-bisanya kamu terlambat makan, padahal di rumah ini banyak makanan, dan siapapun bebas makan tanpa dibatasi, masa'nya nganterin makanan makan, tapi dia sendiri yang kelaparan" Eyang putri mengomeli pak Usman yang sudah dia anggap tanggung sendiriSelain sebagai sopir pribadi yang mengantarkan jemput Eyang kakung dan Eyang putri, pak Usman juga sering bertugas mengantarkan pesanan katering milik Eyang putri apabila pak Bowo, sopir tetap kateringan hadir ataupun apabila banyak pesanan pesanan kateringEyang putri, yang biasa saya panggil Uti memang orang yang sangat baik. Ia tidak pernah membedakan orang lain berdasarkan status sosialnya. Beliau selalu baik kepada siapa saja, saya sangat salut dengan sifatnya"Man, kamu nggak usah kerja dulu sampai kamu benar-benar sembuh, istirahat saja dulu Man," kata Eyang
Bab 10BERTEMU VERA UNTUK PERTAMA KALIPerjalanan kami dari rumah sakit hanya membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit saja, akhirnya kami tiba di rumah pak Usman. Mendengar suara deru mobilku, bu Titin, isteri Pak Usman segera berlari kecil membuka pintu"Pak… Bapak kenapa? Apa yang terjadi dengan suami saya Bu?" istri Pak Usman bertanya kepada Eyang Putri dengan cemas, karena melihat aku berjalan dengan menuntun Pak Usman. Aku memegang kedua lengannya yang berjalan dengan terhuyung-huyung sedikit di depanku"Bu, tamunya diajak ke dalam dulu, nanti di dalam rumah Bapak akan menceritakan apa yang terjadi," ujar Pak Usman yang masih terlihat lesuBelum sempat Eyang Putri menjawab pertanyaan dari Bu Titin, Pak Usman berkata kepada Bu Titin untuk segera mengajak saya dan Eyang Putri masuk ke dalam rumah terlebih dahulu“Mari Bu… mari Mas… kita masuk dulu,” Bu Titin mengajak kami masuk, sekarang posisi beliau ikut menuntun tangan kanan suami, sementara saya menuntun tangan sebelah kiri
Bab 11 MENDAPATKAN NOMOR TELEPON VERATernyata Eyang Putri tidak main-main dengan ucapannya. Keesokan paginya, ketika saya sarapan sebelum berangkat ke kantor, saya mengotak-ngatik gawaiku, kali pertama yang saya buka adalah aplikasi pesan hijau. Terlihat ada banyak pesan yang masuk. Seperti biasanya, pada saat akan tidur aku selalu mematikan data internet di gawaiku. Itu saya lakukan karena tidak mau terganggu dengan banyaknya pesan yang masuk, terutama dari grup yang saya sendiri tidak hapal saking banyaknya. hehehe….Netraku melihat ada panggilan tidak terjawab dan juga pesan dari Eyang Putri yang masuk. "[Kalau kamu sudah bangun, kabari Eyang Putri ya Rid, ditunggu…penting]" begitu isi pesannya yang terus terang membuat aku merasa sangat penasaran'Ada hal penting apa ya kira-kira? tidak biasanya Eyang Putri menghubungiku di pagi buta? bahkan pada saat aku masih tidur' aku bermonolog sendiriDaripada aku mengira-ngira, mendingan aku langsung menelpon Eyang Putri sajaTuuutt…Te
Bab 12PERNIKAHANKU DAN VERASetelah pertemuanku yang kedua dengan Vera, hubungan kami semakin akrab. Saya sering menelepon Vera sekedar menanyakan kabar Pak Usman dan juga yang pasti kabar dirinya. Melihat kepribadiannya yang baik, santun, sederhana bahkan rela bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, sungguh saya semakin tertarik dengan dirinya sendiri. Aku berniat serius untuk melamar Vera menjadi calon isteriku. Benar-benar Ia sosok wanita idamankuSegera aku utarakan niatku, untuk menjadikan Vera sebagai calon isteri. Aku tidak ingin diperlakukan apalagi mengingat umurku sudah cukup untuk menjalani pernikahan dan juga keadaan ekonomi-ku yang aku rasa sudah sangat mapan. Vera menyambut baik keinginanku untuk berumah tangga dengannya dan Ia pun bersedia menjadi calon isterikuAku yang sejak awal ingin memperisteri Vera karena merasa cocok dengannya segera mengungkapkan keinginan tersebut kepada kedua orang tuaku. Alhamdulillah mereka merestui dan mendukung niat baikku. Menurut
Bab 1. SIDANG PERCERAIAN 'Dengan ini Pengadilan memutuskan mengabulkan gugatan cerai dari saudara Farid Budiman. Akan halnya hak pengasuhan anak jatuh kepada saudara Farid Budiman' Tok… tok… tok… Ketukan palu dari Hakim Ketua Pengadilan Agama menandakan bahwa pernikahanku dengan Vera usai sudah, kami pun resmi berpisah baik secara negara dan juga secara agama. Tak terasa mengalir dua bulir bening dari sudut netraku, aku segera menghapusnya dengan lengan kemejaku. Entah ini tangis karena perasaan bahagia ataupun karena perasaan lega aku pun tidak tahu, yang pasti perasaan marah di dalam hati dan sesak di dadaku telah pergi seiring suara ketukan palu dari hakim ketua. Kesedihan yang aku rasakan mungkin tidak seberapa dibanding dengan perasaan kedua buah hatiku, saat mereka tahu kalau aku dan Vera telah berpisah. Untuk sementara aku akan merahasiakan perpisahanku dan vera, dari kedua buah hati kami. Aku akan memberitahukan kepada mereka pelan-pelan sambil mencari waktu yang t
Bab 2BERTEMU ANITASesampainya di parkiran aku segera mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku celanaku.Tiiiit…tiiit…tiiit… mobil bersuara setelah aku memencet tanda unlock yang ada di kunci mobil.Seorang wanita yang baru keluar dari sebuah mobil Jazz berwarna pink, yang parkir disebelah mobilku seketika menoleh saat mendengar suara dari mobilku." Farid… kamu Farid kan? tanya wanita cantik itu sambil mengarahkan telunjuknya ke arahku dengan ragu." Iy… Iya…," jawabku sambil terus mengingat-ingat siapakah nama wanita cantik yang mengajakku berbicara. Jarak kami berdiri yang lumayan jauh, dipisahkan oleh mobilku, membuatku tidak dapat mengenali dengan jelas wajahnya." Ya ampun Farid… kok kamu bengong begitu, kayak melihat setan aja. Kamu nggak ingat siapa aku? ini aku Anita teman kamu sewaktu kuliah di S1 dulu," ujar Anita sambil berjalan mendekat ke arahku dan Ibu." ooo… iya… iyaa… aku baru ingat sekarang, kamu Anita. Lima belas tahun tidak bertemu jelas aku susah mengenalimu.
Bab 3. VIRAL DI SOSIAL MEDIAFlashback onTiga bulan yang lalu, sahabatku yang bernama Handoko mengirimkan pesan ke gawaiku.[ " Bro, coba elo lihat baik-baik, yang ada di video itu istri elo bukan?" ] tanya Handoko setelah mengirim video tidak senonoh tersebut[ " Bentar bro, aku lihat dulu videonya yaa…" ] kubalas pesan Handoko dengan terburu-buru" Astahfirullah Hal Adzim… ini benar-benar Vera," batinkuWalaupun wajah dari pemeran di video tersebut kurang jelas, tapi sebagai suaminya aku bisa mengenali kalau itu Vera, terlepas itu ditempat yang gelap sekalipunTiiiingg… sebuah pesan masuk, ternyata dari Handoko lagi[ " Gimana bro, bener nggak Vera istri elo yang ada di video itu?" ] bunyi pesan Handoko[ " Iy… Iya bro, sepertinya benar kalau pemeran di video ini adalah Vera, istriku. Aku benar-benar tidak menyangka jika Vera bisa melakukan perbuatan serendah itu" ] jawabku lagi[ " Han, elo sibuk nggak? kalau elo ada waktu luang, gue mau ngajak elo ketemuan sekarang. Gue tunggu
Bab 12PERNIKAHANKU DAN VERASetelah pertemuanku yang kedua dengan Vera, hubungan kami semakin akrab. Saya sering menelepon Vera sekedar menanyakan kabar Pak Usman dan juga yang pasti kabar dirinya. Melihat kepribadiannya yang baik, santun, sederhana bahkan rela bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, sungguh saya semakin tertarik dengan dirinya sendiri. Aku berniat serius untuk melamar Vera menjadi calon isteriku. Benar-benar Ia sosok wanita idamankuSegera aku utarakan niatku, untuk menjadikan Vera sebagai calon isteri. Aku tidak ingin diperlakukan apalagi mengingat umurku sudah cukup untuk menjalani pernikahan dan juga keadaan ekonomi-ku yang aku rasa sudah sangat mapan. Vera menyambut baik keinginanku untuk berumah tangga dengannya dan Ia pun bersedia menjadi calon isterikuAku yang sejak awal ingin memperisteri Vera karena merasa cocok dengannya segera mengungkapkan keinginan tersebut kepada kedua orang tuaku. Alhamdulillah mereka merestui dan mendukung niat baikku. Menurut
Bab 11 MENDAPATKAN NOMOR TELEPON VERATernyata Eyang Putri tidak main-main dengan ucapannya. Keesokan paginya, ketika saya sarapan sebelum berangkat ke kantor, saya mengotak-ngatik gawaiku, kali pertama yang saya buka adalah aplikasi pesan hijau. Terlihat ada banyak pesan yang masuk. Seperti biasanya, pada saat akan tidur aku selalu mematikan data internet di gawaiku. Itu saya lakukan karena tidak mau terganggu dengan banyaknya pesan yang masuk, terutama dari grup yang saya sendiri tidak hapal saking banyaknya. hehehe….Netraku melihat ada panggilan tidak terjawab dan juga pesan dari Eyang Putri yang masuk. "[Kalau kamu sudah bangun, kabari Eyang Putri ya Rid, ditunggu…penting]" begitu isi pesannya yang terus terang membuat aku merasa sangat penasaran'Ada hal penting apa ya kira-kira? tidak biasanya Eyang Putri menghubungiku di pagi buta? bahkan pada saat aku masih tidur' aku bermonolog sendiriDaripada aku mengira-ngira, mendingan aku langsung menelpon Eyang Putri sajaTuuutt…Te
Bab 10BERTEMU VERA UNTUK PERTAMA KALIPerjalanan kami dari rumah sakit hanya membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit saja, akhirnya kami tiba di rumah pak Usman. Mendengar suara deru mobilku, bu Titin, isteri Pak Usman segera berlari kecil membuka pintu"Pak… Bapak kenapa? Apa yang terjadi dengan suami saya Bu?" istri Pak Usman bertanya kepada Eyang Putri dengan cemas, karena melihat aku berjalan dengan menuntun Pak Usman. Aku memegang kedua lengannya yang berjalan dengan terhuyung-huyung sedikit di depanku"Bu, tamunya diajak ke dalam dulu, nanti di dalam rumah Bapak akan menceritakan apa yang terjadi," ujar Pak Usman yang masih terlihat lesuBelum sempat Eyang Putri menjawab pertanyaan dari Bu Titin, Pak Usman berkata kepada Bu Titin untuk segera mengajak saya dan Eyang Putri masuk ke dalam rumah terlebih dahulu“Mari Bu… mari Mas… kita masuk dulu,” Bu Titin mengajak kami masuk, sekarang posisi beliau ikut menuntun tangan kanan suami, sementara saya menuntun tangan sebelah kiri
Bab 9MENGANTAR PAK USMANSetelah berobat dokter mengatakan bahwa pak Usman menderita sakit Maag kronis, hal ini disebabkan karena sering makan terlambat dan tidak tepat waktu"Bisa-bisanya kamu terlambat makan, padahal di rumah ini banyak makanan, dan siapapun bebas makan tanpa dibatasi, masa'nya nganterin makanan makan, tapi dia sendiri yang kelaparan" Eyang putri mengomeli pak Usman yang sudah dia anggap tanggung sendiriSelain sebagai sopir pribadi yang mengantarkan jemput Eyang kakung dan Eyang putri, pak Usman juga sering bertugas mengantarkan pesanan katering milik Eyang putri apabila pak Bowo, sopir tetap kateringan hadir ataupun apabila banyak pesanan pesanan kateringEyang putri, yang biasa saya panggil Uti memang orang yang sangat baik. Ia tidak pernah membedakan orang lain berdasarkan status sosialnya. Beliau selalu baik kepada siapa saja, saya sangat salut dengan sifatnya"Man, kamu nggak usah kerja dulu sampai kamu benar-benar sembuh, istirahat saja dulu Man," kata Eyang
Bab 8 AWAL PERKENALANKU DENGAN VERASiang itu, aku sedang bermain di rumah Eyang setelah pulang dari kantor. Memang aku hampir tiap hari mampir ke rumah eyang setelah pulang dari kantor, itulah yang aku lakukan hampir setiap harinya. Sedari aku kecil, aku sangat dekat dengan Eyang dan juga Eyang Putri. Semua keinginanku selalu dituruti oleh keduanya, terutama oleh Eyang putri, mereka berdua selalu memanjakanku. Jadi sampai ku dewasapun, setiap ada waktu senggang, aku selalu mampir ke rumah EyangAku senang sekali kalau mampir ke rumah eyang, apalagi saat Eyang Putri memasak opor ayam kesukaanku. Aku akan makan dengan lahap dan akan menambah nasi sampai berkali-kali, karena masakan eyang putri sangat nikmat kurasakan. Tidak mengherankan bila masakan Eyang Putri selalu enak, dulu beliau mempunyai usaha katering, yang setiap harinya selalu mengantar pesanan katering dari kantor-kantor yang menjadi langganannya. Menu yang bervariasi dan rasanya enak, membuat Katering beliau terus bertam
Bab 7 MEMBERI ROBBY TUGASTookk…Tookk…Tookk…Suara pintu ruanganku diketuk dari luar"Masuk…" aku menyahut tanpa memalingkan mataku dari depan layar laptop yang ada di depanku.Aku sedang meeting lewat aplikasi Zoom dengan salah satu perusahaan maskapai penerbangan, kami bekerjasama dalam hal pengiriman barang yang akhir-akhir ini meningkat pesat. Ini terjadi karena imbas dari meningkatnya penjualan online, baik penjualan pribadi ataupun penjualan di berbagai marketplace yang jumlahnya juga terus bertambah.Ini merupakan angin segar tentunya bagi kami para pemilik perusahaan ekspedisi Kebutuhan akan pendistribusian barang yang cepat dan juga aman adalah salah satu alasan mengapa pengiriman barang lewat udara adalah sebuah pilihan yang dilakukan oleh masyarakat saat ini.Perusahaan ekspedisi yang aku miliki saat ini makin maju dan berkembang, karena selain ketepatan waktu pengiriman, biaya pengiriman yang lebih murah dari perusahaan ekspedisi sejenis membuat jasa pengiriman di per
Menunggu kabar dari Rey selama dua hari rasanya seperti dua tahun. Waktu seakan lama sekali berjalan. Akhirnya waktu yang ia janjikan tiba juga, hari ini Rey akan memberitahukan hasil pemeriksaannya terhadap video syur Vera dan laki-laki yang tidak aku kenali, karena wajahnya tidak menghadap ke kamera. Wajah pemeran wanitanya yang terlihat menghadap ke kamera, akan tetapi itupun diblur.Tadinya aku berniat untuk menelpon Rey karena hatiku sudah tidak sabar. Tapi aku urungkan niat itu, aku putuskan untuk menunggu saja sampai Rey yang menghubungi aku duluan. Bukan apa-apa, takutnya aku terkesan mendesak. Padahal aku tahu kalau Rey sangat sibuk.Selama dua hari waktu yang diperlukan untuk mengecek keaslian video tersebut, aku bersikap biasa saja dengan Vera. Karena walau bagaimanapun, aku harus tetap mengedepankan azaz Praduga Tak Bersalah. Sampai diketahui hasil pemeriksaan video itu, baru aku akan menentukan langkah apa selanjutnya.Setelah melihat video syur yang pemeran wanitanya mir
Bab 5. 'KEBERUNTUNGAN' BERPIHAK KEPADAKUPov Vera*Sementara di tempat yang berbedaHuuhh… selamat… selamat… untung Genta telah berhasil menyuruh orang untuk menghapus video syur aku dan dia sebelum suamiku, mas Farid melihat video tersebut. Perasaanku sekarang sedikit lega.Beruntung juga ternyata punya suami yang hobinya cuma kerja dan tidak suka bermain sosial media.Aku sungguh merasa senang mempunyai suami dan pria idaman lain yang dua-duanya sangat mengerti aku, hidup terasa indah. Aku mengipaskan tangan kanan ke wajahku sambil tersenyum, sebagai ekspresi rasa senangku.Akan tetapi untuk menghapus video tersebut di sosial media bukanlah hal yang mudah, aku mengeluarkan uang sebanyak seratus juta rupiah sebagai imbalan agar video itu dihapus dari ketiga akun gosip tersebut.Sebenarnya aku merasa diperas, tapi untuk melapor ke polisi dengan dugaan tindakan pemerasanpun rasanya malu. Bisa-bisa kami yang menjadi tersangka perbuatan Pornografi dan Pornoaksi, aku tidak mau kalau
Bab 4 MEMINTA BANTUAN AHLI TELEMATIKA"Selanjutnya apa yang akan elo lakuin bro,? apapun tindakan yang akan elo ambil, gue berharap elo tidak lakukan dalam keadaan emosional. Pikirkan dulu matang-matang setiap tindakan yang akan diambil karena itu menyangkut masa depan anak-anak elo yang masih kecil. Jangan sampai juga elo melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT, seperti artis yang viral belakangan ini," nasihat Handoko sambil bercanda untuk menenangkan hatiku yang penuh kekecewaan terhadap Vera." Gue belum tau bro tindakan apa yang akan gue ambil. Tapi apabila ternyata pelaku di video itu beneran Vera, nggak akan ada lagi yang bisa diselamatkan bro. Gue akan menceraikannya kalau itu beneran Vera. Sampai detik ini gue masih berharap pemeran di video itu bukan Vera, walaupun besar kemungkinan itu adalah Vera," lanjutku lagiWalaupun aku bisa mengenali kalau pemeran wanita di video itu adalah Vera, tapi aku harus tetap mencari bukti yang lebih akurat. Dengan begitu Vera ti