Bab 3.
VIRAL DI SOSIAL MEDIA
Flashback on
Tiga bulan yang lalu, sahabatku yang bernama Handoko mengirimkan pesan ke gawaiku.
[ " Bro, coba elo lihat baik-baik, yang ada di video itu istri elo bukan?" ] tanya Handoko setelah mengirim video tidak senonoh tersebut
[ " Bentar bro, aku lihat dulu videonya yaa…" ] kubalas pesan Handoko dengan terburu-buru
" Astahfirullah Hal Adzim… ini benar-benar Vera," batinku
Walaupun wajah dari pemeran di video tersebut kurang jelas, tapi sebagai suaminya aku bisa mengenali kalau itu Vera, terlepas itu ditempat yang gelap sekalipun
Tiiiingg… sebuah pesan masuk, ternyata dari Handoko lagi
[ " Gimana bro, bener nggak Vera istri elo yang ada di video itu?" ] bunyi pesan Handoko
[ " Iy… Iya bro, sepertinya benar kalau pemeran di video ini adalah Vera, istriku. Aku benar-benar tidak menyangka jika Vera bisa melakukan perbuatan serendah itu" ] jawabku
lagi
[ " Han, elo sibuk nggak? kalau elo ada waktu luang, gue mau ngajak elo ketemuan sekarang. Gue tunggu di cafe Lentera depan kantor gue yaa…" ] tiiinngg… dua detik kemudian pesan tersebut terkirim ke Handoko dan langsung centang biru dua.
[ " Oke bro… kita ketemuan pas jam makan siang aja ya, soalnya jam sepuluh ini gue ada presentasi di kantor, dan ini tidak dapat diwakilkan," ] balas Handoko lagi
[ " Siap, kalau elo sudah on the ke cafe jangan lupa kabarin gue ya. Biar gue langsung meluncur ke sana," ] jawabku lagi
Sengaja aku memilih cafe Lentera yang letaknya berada di seberang kantorku. Kalau mengajak Handoko bertemu di tempat lain yang jauh dari kantor, aku tidak kuat untuk menyetir mobil dalam keadaan pikiran yang kalut dan emosi seperti saat ini.
Buughh… buughh… tembok ruangan menjadi sasaran tinjuku sebanyak dua kali. Tanganku terasa sakit dan berdarah karenanya. Akan tetapi sakit di tanganku ini tidak seberapa dibandingkan dengan rasa sakit hatiku sekarang terhadap Vera. Ternyata diam-diam Ia telah 'bermain api'. Ia telah mengkhianatiku dan berselingkuh dengan seorang laki-laki yang aku tidak tau itu siapa.
Selama ini tidak ada yang janggal dengan sikap Vera, di rumah Ia tampak biasa saja. Vera tetap sayang dan perhatian terhadapku dan anak-anak. Bahkan aku merasakan bahwa Ia mencintaku lebih dari biasanya.
Ternyata perhatian Vera selama ini yang aku rasakan berlebih, itu semua kamuflase dan berpura-pura untuk menutupi perbuatan busuknya di luar sana agar tidak terendus olehku. Betul-betul hebat kamu Vera…, batinku.
Aku tidak tahu mengapa Vera tega berselingkuh, padahal aku telah memberikan semuanya kepadanya. Rasa sayang, cinta, perhatian, dan bahkan materi yang berlimpah.
Sungguh aku tidak habis pikir, apa yang Vera cari di luar sana dengan cara berselingkuh. Materi yang lebih dari cukup menurutku, bahkan menurut orang lain.
Sebagai seorang pemilik perusahaan
Ekspedisi, tentunya untuk materi kami tidak kekurangan lagi. Apa yang Ia inginkan selalu aku penuhi, mulai dari perhiasan dan barang-barang mewah lainnya. Ini aku lakukan tidak lebih untuk membuatnya senang dan selalu merasa bahagia hidup berumah tangga denganku.
Setiap weekend selalu kami habiskan bersama keluarga, entah itu jalan-jalan ke mall, makan di restoran bersama anak-anak atupun sekedar menonton bioskop berdua. Tidak jarang kami berlibur keluar kota bahkan keluar negeri sesuai dengan permintaan Vera dan anak-anak.
Bahkan menurut cerita Vera, banyak teman-teman wanita di kantornya yang mengatakan bahwa mereka merasa 'iri' dengan kehidupan Vera. Semua temannya tahu kalau aku selalu melimpahkan kasih sayang dan materi kepada Vera.
Apa yang telah aku berikan kepada Vera selama ini ternyata tidak mempunyai arti sedikitpun di mata Vera. Buktinya Vera tega mengkhianati ikatan suci pernikahan kami.
Sambil menunggu kabar dari Handoko kapan selesai pekerjaannya dan kemudian Ia bisa datang menemuiku di cafe Lentera, aku membuka aplikasi f******k. Aku scroll ke atas dan ke bawah untuk mencari video mesum Vera dan selingkuhannya yang menurut Handoko viral dan dibagikan banyak di beranda f******k.
' Kenapa kok nggak ad ya videonya? padahal Handoko bilang video itu viral di f******k? sudahlah… aku tunggu saja Handoko datang' batinku.
*Dua jam kemudian
Tiiinngg…
Sebuah pesan w******p masuk…
[ "Bro, gue udah on the way, kalau nggak macet sepuluh menit lagi gue sampai," ] bunyi pesan dari Handoko
[ " Oke bro, gue langsung cabut ke cafe Lentera sekarang ya,"] jawabku
Aku segera keluar dari kantorku menuju ke cafe. Tidak perlu menggunakan kendaraan, cukup dengan berjalan kaki saja karena antara kantor dan cafe hanya dipisahkan oleh jalan raya. Aku tinggal menyeberang saja.
Tidak butuh waktu yang lama aku sudah sampai di cafe, yang pasti aku sampai terlebih dahulu dibandingkan Handoko.
Aku segera mencari tempat duduk yang agak jauh dari keramaian agar bisa bercerita banyaj dengan Handoko, mengingat apa yang kami ceritakan adalah masalah yang sensitif dan serius bagiku. Apalagi cafe ini lokasinya di dekat kantorku, jangan sampai ada karyawanku yang ikut mendengarnya.
Suasana di cafe siang ini lumayan ramai karena bertepatan dengan waktu ostirahat kerja. Letaknya yang sangat strategis di dekat perkantoran membuat cafe ini selalu ramai dikunjungi pegawai disekitar, terutama pada jam istirahat dan pulang kerja. Jadi tidak salah kalau aku mencari tempat yang agak sepi.
Setelah melihat ke sekeliling cafe, aku menemukan meja kosong yang letaknya agar tersembunyi di sudut ruangan. Segera aku menuju ke meja tersebut
[ "Bro, gue duduk di sebelah kanan pintu masuk," ] aku mengirim pesan ke Handoko
[ " oke bro, tungguin yaa.. bentar lagi juga nyampe," ] Handoko menjawabnya dengan voice note, mungkin karena Ia sedang menyetir jadi tidak memungkinkan untuk mengetik pesan.
" Selamat siang pak, anda mau memesan apa?," tanya pelayan cafe yang datang sambil menyerahkan daftar menu kepadaku
" Orange juice satu," jawabku
" Baik pak, saya akan mencatatnya. Kalau makanannya anda mau memesan apa?," tanya pelayannya lagi
" Nanti aja, setelah teman saya datang, say baru akan memesan makanan," jawabku
" Baik pak… terima kasih… saya akan menyiapkan pesanan orange juice nya, permisi…," pamitnya sambil mengambil kembali daftar menu yang telah aku letakkan di meja.
Tidak lama kemudian Handoko tiba di cafe
" Hai bro… sudah lama ya,?" tanyanya sambil mengajakku bersalaman
" Nggak juga… tadi waktu ngasitau gue duduk dimana, itu gue baru aja nyampe di cafe," jawabu sambil menyambut uluran tangan Handoko untuk bersalaman
" Mari duduk… mau pesan apa,?" tanyaku
" Elo pesan makanan apa,?" Handoko balik bertanya
" Gue belum pesan makanan, baru pesan orange juice aja. Tadi maksudnya gue baru akan pesan makanannya nungguin elo datang aja, biar makannya bareng," ujarku
" Ya udah… kalau gitu kita pesan nasi goreng seafood favorit kita yang juga menu andalan di cafe ini gimana,?" tawar Handoko
Aku hanya mengangguk saja tanda setuju
Handoko kemudian melambaikan tangannya kepada pelayan dan memesan dua piring nasi goreng seafood dan segelas orange juice, sama seperti minuman yang aku pesan tadi
" Bro, langsung aja yaa… gue ngajak elo ketemu untuk membahas tentang video mesum Vera, istri gue. Yang elo bilang viral di f******k. Tapi bro, gue sudah mencoba mencarinya di f******k taoi nggak ketemu juga, bisa elo tunjukkin gak bro,?" pintaku kepada Handoko
Handoko segera mengeluarkan gawai dari saku celananya, kemudian segera membuka aplikasi f******k
Alisnya langsung mengernyit karena melihat apa yang ada di gawainya
" Beneran bro… udah nggak ada lagi videonya di f******k, padahal tadi malam gue lihat masih ada. Bahkan gue lihat juga banyak komen dari netizen yang menghujat perbuatan tidak senonoh tersebut, kok sekarang nggak ada lagi ya? untung gue sempat menyimpan videonya dan mengirim kepada elo bro," Handoko berkata sambil menggaruk kepala yang tidak gatal, ia kebingungan
" Sebenarnya tadi malam gue mau ngasitau elo, tapi gue nggak enak karena ada isteri elo di rumah. Makanya gue ngasitau elo tadi pagi, nungguin pas elo di kantor aja," jelas Handoko
" Tapi sebentar bro, gue udah screenshoot akun yang menampilkan video itu, bentar… bentar… nah ini bro akun yang menampilkannya yaitu Lambe Nyinyir, Lambe Tajam, dan Wong Kepo. Ayo kita buka akunnya," ajak Handoko
" Baiklah…," jawabku
Kamipun membuka akun-akun gosip tersebut karena akun itu merupakan akun awal yang membagikan video yang kemudian dibagikan oleh akun-akun pribadi lainnya. Akan tetapi seperti halnya dengan akun pribadi yang lain, ketiga akun gosip tersebut juga sudah menghapus videonya
Bab 4 MEMINTA BANTUAN AHLI TELEMATIKA"Selanjutnya apa yang akan elo lakuin bro,? apapun tindakan yang akan elo ambil, gue berharap elo tidak lakukan dalam keadaan emosional. Pikirkan dulu matang-matang setiap tindakan yang akan diambil karena itu menyangkut masa depan anak-anak elo yang masih kecil. Jangan sampai juga elo melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT, seperti artis yang viral belakangan ini," nasihat Handoko sambil bercanda untuk menenangkan hatiku yang penuh kekecewaan terhadap Vera." Gue belum tau bro tindakan apa yang akan gue ambil. Tapi apabila ternyata pelaku di video itu beneran Vera, nggak akan ada lagi yang bisa diselamatkan bro. Gue akan menceraikannya kalau itu beneran Vera. Sampai detik ini gue masih berharap pemeran di video itu bukan Vera, walaupun besar kemungkinan itu adalah Vera," lanjutku lagiWalaupun aku bisa mengenali kalau pemeran wanita di video itu adalah Vera, tapi aku harus tetap mencari bukti yang lebih akurat. Dengan begitu Vera ti
Bab 5. 'KEBERUNTUNGAN' BERPIHAK KEPADAKUPov Vera*Sementara di tempat yang berbedaHuuhh… selamat… selamat… untung Genta telah berhasil menyuruh orang untuk menghapus video syur aku dan dia sebelum suamiku, mas Farid melihat video tersebut. Perasaanku sekarang sedikit lega.Beruntung juga ternyata punya suami yang hobinya cuma kerja dan tidak suka bermain sosial media.Aku sungguh merasa senang mempunyai suami dan pria idaman lain yang dua-duanya sangat mengerti aku, hidup terasa indah. Aku mengipaskan tangan kanan ke wajahku sambil tersenyum, sebagai ekspresi rasa senangku.Akan tetapi untuk menghapus video tersebut di sosial media bukanlah hal yang mudah, aku mengeluarkan uang sebanyak seratus juta rupiah sebagai imbalan agar video itu dihapus dari ketiga akun gosip tersebut.Sebenarnya aku merasa diperas, tapi untuk melapor ke polisi dengan dugaan tindakan pemerasanpun rasanya malu. Bisa-bisa kami yang menjadi tersangka perbuatan Pornografi dan Pornoaksi, aku tidak mau kalau
Menunggu kabar dari Rey selama dua hari rasanya seperti dua tahun. Waktu seakan lama sekali berjalan. Akhirnya waktu yang ia janjikan tiba juga, hari ini Rey akan memberitahukan hasil pemeriksaannya terhadap video syur Vera dan laki-laki yang tidak aku kenali, karena wajahnya tidak menghadap ke kamera. Wajah pemeran wanitanya yang terlihat menghadap ke kamera, akan tetapi itupun diblur.Tadinya aku berniat untuk menelpon Rey karena hatiku sudah tidak sabar. Tapi aku urungkan niat itu, aku putuskan untuk menunggu saja sampai Rey yang menghubungi aku duluan. Bukan apa-apa, takutnya aku terkesan mendesak. Padahal aku tahu kalau Rey sangat sibuk.Selama dua hari waktu yang diperlukan untuk mengecek keaslian video tersebut, aku bersikap biasa saja dengan Vera. Karena walau bagaimanapun, aku harus tetap mengedepankan azaz Praduga Tak Bersalah. Sampai diketahui hasil pemeriksaan video itu, baru aku akan menentukan langkah apa selanjutnya.Setelah melihat video syur yang pemeran wanitanya mir
Bab 7 MEMBERI ROBBY TUGASTookk…Tookk…Tookk…Suara pintu ruanganku diketuk dari luar"Masuk…" aku menyahut tanpa memalingkan mataku dari depan layar laptop yang ada di depanku.Aku sedang meeting lewat aplikasi Zoom dengan salah satu perusahaan maskapai penerbangan, kami bekerjasama dalam hal pengiriman barang yang akhir-akhir ini meningkat pesat. Ini terjadi karena imbas dari meningkatnya penjualan online, baik penjualan pribadi ataupun penjualan di berbagai marketplace yang jumlahnya juga terus bertambah.Ini merupakan angin segar tentunya bagi kami para pemilik perusahaan ekspedisi Kebutuhan akan pendistribusian barang yang cepat dan juga aman adalah salah satu alasan mengapa pengiriman barang lewat udara adalah sebuah pilihan yang dilakukan oleh masyarakat saat ini.Perusahaan ekspedisi yang aku miliki saat ini makin maju dan berkembang, karena selain ketepatan waktu pengiriman, biaya pengiriman yang lebih murah dari perusahaan ekspedisi sejenis membuat jasa pengiriman di per
Bab 8 AWAL PERKENALANKU DENGAN VERASiang itu, aku sedang bermain di rumah Eyang setelah pulang dari kantor. Memang aku hampir tiap hari mampir ke rumah eyang setelah pulang dari kantor, itulah yang aku lakukan hampir setiap harinya. Sedari aku kecil, aku sangat dekat dengan Eyang dan juga Eyang Putri. Semua keinginanku selalu dituruti oleh keduanya, terutama oleh Eyang putri, mereka berdua selalu memanjakanku. Jadi sampai ku dewasapun, setiap ada waktu senggang, aku selalu mampir ke rumah EyangAku senang sekali kalau mampir ke rumah eyang, apalagi saat Eyang Putri memasak opor ayam kesukaanku. Aku akan makan dengan lahap dan akan menambah nasi sampai berkali-kali, karena masakan eyang putri sangat nikmat kurasakan. Tidak mengherankan bila masakan Eyang Putri selalu enak, dulu beliau mempunyai usaha katering, yang setiap harinya selalu mengantar pesanan katering dari kantor-kantor yang menjadi langganannya. Menu yang bervariasi dan rasanya enak, membuat Katering beliau terus bertam
Bab 9MENGANTAR PAK USMANSetelah berobat dokter mengatakan bahwa pak Usman menderita sakit Maag kronis, hal ini disebabkan karena sering makan terlambat dan tidak tepat waktu"Bisa-bisanya kamu terlambat makan, padahal di rumah ini banyak makanan, dan siapapun bebas makan tanpa dibatasi, masa'nya nganterin makanan makan, tapi dia sendiri yang kelaparan" Eyang putri mengomeli pak Usman yang sudah dia anggap tanggung sendiriSelain sebagai sopir pribadi yang mengantarkan jemput Eyang kakung dan Eyang putri, pak Usman juga sering bertugas mengantarkan pesanan katering milik Eyang putri apabila pak Bowo, sopir tetap kateringan hadir ataupun apabila banyak pesanan pesanan kateringEyang putri, yang biasa saya panggil Uti memang orang yang sangat baik. Ia tidak pernah membedakan orang lain berdasarkan status sosialnya. Beliau selalu baik kepada siapa saja, saya sangat salut dengan sifatnya"Man, kamu nggak usah kerja dulu sampai kamu benar-benar sembuh, istirahat saja dulu Man," kata Eyang
Bab 10BERTEMU VERA UNTUK PERTAMA KALIPerjalanan kami dari rumah sakit hanya membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit saja, akhirnya kami tiba di rumah pak Usman. Mendengar suara deru mobilku, bu Titin, isteri Pak Usman segera berlari kecil membuka pintu"Pak… Bapak kenapa? Apa yang terjadi dengan suami saya Bu?" istri Pak Usman bertanya kepada Eyang Putri dengan cemas, karena melihat aku berjalan dengan menuntun Pak Usman. Aku memegang kedua lengannya yang berjalan dengan terhuyung-huyung sedikit di depanku"Bu, tamunya diajak ke dalam dulu, nanti di dalam rumah Bapak akan menceritakan apa yang terjadi," ujar Pak Usman yang masih terlihat lesuBelum sempat Eyang Putri menjawab pertanyaan dari Bu Titin, Pak Usman berkata kepada Bu Titin untuk segera mengajak saya dan Eyang Putri masuk ke dalam rumah terlebih dahulu“Mari Bu… mari Mas… kita masuk dulu,” Bu Titin mengajak kami masuk, sekarang posisi beliau ikut menuntun tangan kanan suami, sementara saya menuntun tangan sebelah kiri
Bab 11 MENDAPATKAN NOMOR TELEPON VERATernyata Eyang Putri tidak main-main dengan ucapannya. Keesokan paginya, ketika saya sarapan sebelum berangkat ke kantor, saya mengotak-ngatik gawaiku, kali pertama yang saya buka adalah aplikasi pesan hijau. Terlihat ada banyak pesan yang masuk. Seperti biasanya, pada saat akan tidur aku selalu mematikan data internet di gawaiku. Itu saya lakukan karena tidak mau terganggu dengan banyaknya pesan yang masuk, terutama dari grup yang saya sendiri tidak hapal saking banyaknya. hehehe….Netraku melihat ada panggilan tidak terjawab dan juga pesan dari Eyang Putri yang masuk. "[Kalau kamu sudah bangun, kabari Eyang Putri ya Rid, ditunggu…penting]" begitu isi pesannya yang terus terang membuat aku merasa sangat penasaran'Ada hal penting apa ya kira-kira? tidak biasanya Eyang Putri menghubungiku di pagi buta? bahkan pada saat aku masih tidur' aku bermonolog sendiriDaripada aku mengira-ngira, mendingan aku langsung menelpon Eyang Putri sajaTuuutt…Te
Bab 12PERNIKAHANKU DAN VERASetelah pertemuanku yang kedua dengan Vera, hubungan kami semakin akrab. Saya sering menelepon Vera sekedar menanyakan kabar Pak Usman dan juga yang pasti kabar dirinya. Melihat kepribadiannya yang baik, santun, sederhana bahkan rela bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, sungguh saya semakin tertarik dengan dirinya sendiri. Aku berniat serius untuk melamar Vera menjadi calon isteriku. Benar-benar Ia sosok wanita idamankuSegera aku utarakan niatku, untuk menjadikan Vera sebagai calon isteri. Aku tidak ingin diperlakukan apalagi mengingat umurku sudah cukup untuk menjalani pernikahan dan juga keadaan ekonomi-ku yang aku rasa sudah sangat mapan. Vera menyambut baik keinginanku untuk berumah tangga dengannya dan Ia pun bersedia menjadi calon isterikuAku yang sejak awal ingin memperisteri Vera karena merasa cocok dengannya segera mengungkapkan keinginan tersebut kepada kedua orang tuaku. Alhamdulillah mereka merestui dan mendukung niat baikku. Menurut
Bab 11 MENDAPATKAN NOMOR TELEPON VERATernyata Eyang Putri tidak main-main dengan ucapannya. Keesokan paginya, ketika saya sarapan sebelum berangkat ke kantor, saya mengotak-ngatik gawaiku, kali pertama yang saya buka adalah aplikasi pesan hijau. Terlihat ada banyak pesan yang masuk. Seperti biasanya, pada saat akan tidur aku selalu mematikan data internet di gawaiku. Itu saya lakukan karena tidak mau terganggu dengan banyaknya pesan yang masuk, terutama dari grup yang saya sendiri tidak hapal saking banyaknya. hehehe….Netraku melihat ada panggilan tidak terjawab dan juga pesan dari Eyang Putri yang masuk. "[Kalau kamu sudah bangun, kabari Eyang Putri ya Rid, ditunggu…penting]" begitu isi pesannya yang terus terang membuat aku merasa sangat penasaran'Ada hal penting apa ya kira-kira? tidak biasanya Eyang Putri menghubungiku di pagi buta? bahkan pada saat aku masih tidur' aku bermonolog sendiriDaripada aku mengira-ngira, mendingan aku langsung menelpon Eyang Putri sajaTuuutt…Te
Bab 10BERTEMU VERA UNTUK PERTAMA KALIPerjalanan kami dari rumah sakit hanya membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit saja, akhirnya kami tiba di rumah pak Usman. Mendengar suara deru mobilku, bu Titin, isteri Pak Usman segera berlari kecil membuka pintu"Pak… Bapak kenapa? Apa yang terjadi dengan suami saya Bu?" istri Pak Usman bertanya kepada Eyang Putri dengan cemas, karena melihat aku berjalan dengan menuntun Pak Usman. Aku memegang kedua lengannya yang berjalan dengan terhuyung-huyung sedikit di depanku"Bu, tamunya diajak ke dalam dulu, nanti di dalam rumah Bapak akan menceritakan apa yang terjadi," ujar Pak Usman yang masih terlihat lesuBelum sempat Eyang Putri menjawab pertanyaan dari Bu Titin, Pak Usman berkata kepada Bu Titin untuk segera mengajak saya dan Eyang Putri masuk ke dalam rumah terlebih dahulu“Mari Bu… mari Mas… kita masuk dulu,” Bu Titin mengajak kami masuk, sekarang posisi beliau ikut menuntun tangan kanan suami, sementara saya menuntun tangan sebelah kiri
Bab 9MENGANTAR PAK USMANSetelah berobat dokter mengatakan bahwa pak Usman menderita sakit Maag kronis, hal ini disebabkan karena sering makan terlambat dan tidak tepat waktu"Bisa-bisanya kamu terlambat makan, padahal di rumah ini banyak makanan, dan siapapun bebas makan tanpa dibatasi, masa'nya nganterin makanan makan, tapi dia sendiri yang kelaparan" Eyang putri mengomeli pak Usman yang sudah dia anggap tanggung sendiriSelain sebagai sopir pribadi yang mengantarkan jemput Eyang kakung dan Eyang putri, pak Usman juga sering bertugas mengantarkan pesanan katering milik Eyang putri apabila pak Bowo, sopir tetap kateringan hadir ataupun apabila banyak pesanan pesanan kateringEyang putri, yang biasa saya panggil Uti memang orang yang sangat baik. Ia tidak pernah membedakan orang lain berdasarkan status sosialnya. Beliau selalu baik kepada siapa saja, saya sangat salut dengan sifatnya"Man, kamu nggak usah kerja dulu sampai kamu benar-benar sembuh, istirahat saja dulu Man," kata Eyang
Bab 8 AWAL PERKENALANKU DENGAN VERASiang itu, aku sedang bermain di rumah Eyang setelah pulang dari kantor. Memang aku hampir tiap hari mampir ke rumah eyang setelah pulang dari kantor, itulah yang aku lakukan hampir setiap harinya. Sedari aku kecil, aku sangat dekat dengan Eyang dan juga Eyang Putri. Semua keinginanku selalu dituruti oleh keduanya, terutama oleh Eyang putri, mereka berdua selalu memanjakanku. Jadi sampai ku dewasapun, setiap ada waktu senggang, aku selalu mampir ke rumah EyangAku senang sekali kalau mampir ke rumah eyang, apalagi saat Eyang Putri memasak opor ayam kesukaanku. Aku akan makan dengan lahap dan akan menambah nasi sampai berkali-kali, karena masakan eyang putri sangat nikmat kurasakan. Tidak mengherankan bila masakan Eyang Putri selalu enak, dulu beliau mempunyai usaha katering, yang setiap harinya selalu mengantar pesanan katering dari kantor-kantor yang menjadi langganannya. Menu yang bervariasi dan rasanya enak, membuat Katering beliau terus bertam
Bab 7 MEMBERI ROBBY TUGASTookk…Tookk…Tookk…Suara pintu ruanganku diketuk dari luar"Masuk…" aku menyahut tanpa memalingkan mataku dari depan layar laptop yang ada di depanku.Aku sedang meeting lewat aplikasi Zoom dengan salah satu perusahaan maskapai penerbangan, kami bekerjasama dalam hal pengiriman barang yang akhir-akhir ini meningkat pesat. Ini terjadi karena imbas dari meningkatnya penjualan online, baik penjualan pribadi ataupun penjualan di berbagai marketplace yang jumlahnya juga terus bertambah.Ini merupakan angin segar tentunya bagi kami para pemilik perusahaan ekspedisi Kebutuhan akan pendistribusian barang yang cepat dan juga aman adalah salah satu alasan mengapa pengiriman barang lewat udara adalah sebuah pilihan yang dilakukan oleh masyarakat saat ini.Perusahaan ekspedisi yang aku miliki saat ini makin maju dan berkembang, karena selain ketepatan waktu pengiriman, biaya pengiriman yang lebih murah dari perusahaan ekspedisi sejenis membuat jasa pengiriman di per
Menunggu kabar dari Rey selama dua hari rasanya seperti dua tahun. Waktu seakan lama sekali berjalan. Akhirnya waktu yang ia janjikan tiba juga, hari ini Rey akan memberitahukan hasil pemeriksaannya terhadap video syur Vera dan laki-laki yang tidak aku kenali, karena wajahnya tidak menghadap ke kamera. Wajah pemeran wanitanya yang terlihat menghadap ke kamera, akan tetapi itupun diblur.Tadinya aku berniat untuk menelpon Rey karena hatiku sudah tidak sabar. Tapi aku urungkan niat itu, aku putuskan untuk menunggu saja sampai Rey yang menghubungi aku duluan. Bukan apa-apa, takutnya aku terkesan mendesak. Padahal aku tahu kalau Rey sangat sibuk.Selama dua hari waktu yang diperlukan untuk mengecek keaslian video tersebut, aku bersikap biasa saja dengan Vera. Karena walau bagaimanapun, aku harus tetap mengedepankan azaz Praduga Tak Bersalah. Sampai diketahui hasil pemeriksaan video itu, baru aku akan menentukan langkah apa selanjutnya.Setelah melihat video syur yang pemeran wanitanya mir
Bab 5. 'KEBERUNTUNGAN' BERPIHAK KEPADAKUPov Vera*Sementara di tempat yang berbedaHuuhh… selamat… selamat… untung Genta telah berhasil menyuruh orang untuk menghapus video syur aku dan dia sebelum suamiku, mas Farid melihat video tersebut. Perasaanku sekarang sedikit lega.Beruntung juga ternyata punya suami yang hobinya cuma kerja dan tidak suka bermain sosial media.Aku sungguh merasa senang mempunyai suami dan pria idaman lain yang dua-duanya sangat mengerti aku, hidup terasa indah. Aku mengipaskan tangan kanan ke wajahku sambil tersenyum, sebagai ekspresi rasa senangku.Akan tetapi untuk menghapus video tersebut di sosial media bukanlah hal yang mudah, aku mengeluarkan uang sebanyak seratus juta rupiah sebagai imbalan agar video itu dihapus dari ketiga akun gosip tersebut.Sebenarnya aku merasa diperas, tapi untuk melapor ke polisi dengan dugaan tindakan pemerasanpun rasanya malu. Bisa-bisa kami yang menjadi tersangka perbuatan Pornografi dan Pornoaksi, aku tidak mau kalau
Bab 4 MEMINTA BANTUAN AHLI TELEMATIKA"Selanjutnya apa yang akan elo lakuin bro,? apapun tindakan yang akan elo ambil, gue berharap elo tidak lakukan dalam keadaan emosional. Pikirkan dulu matang-matang setiap tindakan yang akan diambil karena itu menyangkut masa depan anak-anak elo yang masih kecil. Jangan sampai juga elo melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT, seperti artis yang viral belakangan ini," nasihat Handoko sambil bercanda untuk menenangkan hatiku yang penuh kekecewaan terhadap Vera." Gue belum tau bro tindakan apa yang akan gue ambil. Tapi apabila ternyata pelaku di video itu beneran Vera, nggak akan ada lagi yang bisa diselamatkan bro. Gue akan menceraikannya kalau itu beneran Vera. Sampai detik ini gue masih berharap pemeran di video itu bukan Vera, walaupun besar kemungkinan itu adalah Vera," lanjutku lagiWalaupun aku bisa mengenali kalau pemeran wanita di video itu adalah Vera, tapi aku harus tetap mencari bukti yang lebih akurat. Dengan begitu Vera ti