Share

19

Dan tanpa disangka, ia justru mendapat tepuk tangan dari semua yang hadir.

Merasa didukung, seulas senyum juga tergambar dari bingkai wajah tampan seorang Robertio.

Sementara Zaki dengan wajah merah padam menahan emosi serta geram yang sudah memuncak.

Ia kalah.

"Tih, anak membuat kekacauan dengan pemilik perusahaan besar itu. Jangan makan saja kerjaanmu. Datang kesini cuma gara-gara isi perut. Tidak peka dengan keadaan sekitar,"omel Tante Mela kepada Bu Ratih dengan tiba-tiba. Padahal baru satu suap saja masuk kedalam mulutnya.

Bu Ratih mendesah pelan. Beginikah rasanya menjadi miskin. Tidak dibela walaupun kerabat sendiri.

Sedikit panik ia mencari keberadaan Zaki. Menyeruak kerumunan orang-orang yang berkumpul

Di depan sana tampak Zaki tengah berhadapan dengan seorang pria blasteran yang gagah, berwajah penuh wibawa dan tegas. Dan di samping sang pria telah berdiri seorang Hasna demgan mimik wajah resah yang tidak bisa disembunyikan.

"Zaki, "seru Bu Ratih.

Zaki hanya menole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status