Keesokan harinya.
Mereka sudah bangun pagi-pagi dan Andriek juga sudah membuat menu sarapan pagi yaitu roti bakar berselai susu. Roti bakar itu, dia susun rapi di atas meja dapur. Di kejauhan Keyla terus memperhatikannya berdiri, mematung sambil membawa buku dan tas kuliahnya. Menyadari bahwa ada yang memperhatikannya saat ini Andriek langsung menoleh padanya.
"Kenapa dari tadi berdiri terus? Gak ada niat buat bantuin ya?" Celetuknya datar.
"Ya. Kalau emang Lo butuh bantuan gue siap aja kok." Jawab Keyla dia pun melangkah mendekati Andriek.
"Sini biar gue aja yang bawa." Keyla merebut piring berisi makanan ringan dari tangan Andriek. Andriek membiarkannya saja. Matanya kini menatap pada wajah cantik Keyla.
Tapi...Jujur saja dia ingin bukan Keyla yang menemaninya saat ini, tapi Angel. Keyla sudah meletakan piring itu dan duduk tanpa memperhatikan Andriek lagi. Dia sudah bersiap-siap untuk memulai sarapannya. Merekapun sarapan dalam keheningan.
<"Tunggu."Keyla menghentikan langkahnya, tapi dia tidak mengatakan apapun.Pria itu mendekatinya. "Liat muka ku."Perintah Andriek kemudian.Keyla menjadi sedikit bingung.'Apa sih maksud Andriek?' Tapi keyla mematuhi saja perintah anehnya. Dia tatap betul-betul muka Andriek."Apa di muka Lo ada sesuatu?" Tanya Keyla masih bingung.Andriek tersenyum, dan senyum itu sangat manis. Keyla menjadi sedikit ragu untuk terus menatapnya, perasaannya menjadi bertambah sulit di mengerti, degup jantungnya pun berdetak tak beraturan. Dan ini adalah kedua kalinya, dia rasakan kepada seorang pria. Apakah dia jatuh cinta?"Gak ada. Terus kamu juga gak perlu naik angkot tapi Aku yang antar." Ujar Andriek, membuyarkan tanda tanya di hati Keyla. Lelaki berbaju merah itu langsung menggandeng tangannya keluar dan Andriek menghentikan langkah mereka di depan sebuah sepeda ontel bercat kuning."Sepeda? Lo dapat dari mana sepeda kayak beginian? Udah deh ga
"Sekarang Lo tuh udah gak ada pamornya sama sekali!" Hina Queen lagi dan suaranya itu sangat tinggi. Sehingga orang-orang yang berada di dalam kelas jadi mengalihkan perhatiaannya pada mereka berempat. Keyla tak dapat mengatakan apapun bibir merahnya terasa kelu. Queen telah mempermalukannya."Keyla ngenes banget hidup Lo!"Queen langsung memutar langkahnya.Spontan saja Keyla sangat tersinggung dan sakit mendengar ocehan pedas yang di lontarkan Queen kepadanya. Keyla segera menutup mulutnya dan tergesa-gesa menuju toilet. Gak ada satu pun sahabatnya yang perduli padanya saat itu Keyla telah kehilangan segalanya. Ternyata sahabatnya hanya membutuhkan Keyla di saat dia memiliki uang, uang atau harta habis. Keyla dicampakan begitu saja oleh sahabatnya.Sungguh tak adil hidup ini jika yang di pandang hanya uang, uang, uang saja. Dan karena keterburuannya tanpa sengaja dia menabrak Riko di depan pintu masuk, melihat wajah Key yang sembab Rikopun mengejar langkahnya.
Andriek telah sampai di perkarangan rumah kontrakannya. Dia langsung menuntun sepedanya menuju halaman rumah tetangganya."Selamat pagi tante!" Teriaknya tiba-tiba.Tapi rumah tetangganya itu terlihat sepi seperti gak ada orang."Tanteeeee....." Teriaknya lagi kali ini lebih kenceng. Udah kayak pake speaker aja. "Yaah... kemana sih Tante Dian, di panggil-panggil kok gak muncul-muncul sih, Aku bawa kabur sepedanya baru tau dia."Gerutu Andriek lirih."Hai Mas ganteng, Nungguin Tante ya?" Kejut seseorang suaranya lantang kenceng bikin si Andriek hampir jantungan."Eh Tante ngagetin aja sih." Jawab Andriek datar sambil menoleh ke belakang. Wanita itu kira-kira umurnya 40 tahun ada tompel di wajahnya dan dia juga seorang janda yang udah 10 tahun di tinggal mati oleh sang suami. Tante Dian namanya memiliki bentuk badan yang gemuk, kulitnya hitam, rambutnya kriwil-kriwil. Dan Dia adalah pemilik rumah kontrakan yang sekarang di tinggalin
rumah NenekMamah Nia dan Papah Rama tampak duduk di sebuah sofa yang berada di kamar kakeknya Key. Mereka sepertinya sedang mengkhawatirkan sesuatu semenjak kepergian Andriek dan Keyla dari rumah ini sepertinya penyakit Kakek Key bertambah parah. Kata dokter yang memeriksanya, Kakek Dino mengalami Depresi yang terbilang sangat berat. Belum lagi sakit komplikasi yang di deritanya beberapa tahun yang lalu, masih sering kambuh. Itu membuat mereka bingung. Ketika akan di bawa kerumah sakit kakek Dino selalu saja menolak. Dia selalu bilang kalau penyakitnya akan baik-baik saja.Sebenarnya bukan masalah biaya, apa lagi Nenek Lasmi sudah memiliki sebuah usaha restoran yang di beri nama sea food dan penghasilan dari restoran itu juga cukup membantu. Setiap hari Kakek Dino menghabiskan waktunya dengan berdiam diri di depan jendela kamarnya. Bahkan untuk berkomunikasi saja jarang sekali. Entah apa yang ada di pikiran kakek tua itu.Perubahan itu terjadi 10 tahun yang lal
Hari itu cuaca sangat panas, sepertinya kali ini matahari tidak memeliki toleransi dengan penghuni bumi. Atau kah, karena hujan masih bersembunyi dalam dekapan hangat sinar matahari. Entahlah...Di kota yang megah nan indah, gedung-gedung pencakar langit tampak berjejer rapi pada posisinya masing-masing.Arsitek bangunan itu sangat ideal mengatur semuanya. Di tambah lagi akan pohon-pohon pinus yang menjadi penghiasnya. Semakin lengkap sudah.Mari kita berpikir untuk agar selalu menjaga kebersihannya, walaupun untuk diri kita sendiri. Kendaraan berbagai model dan rancangan seakan membuat sesak di jalanan, polusi asap pun tak dapat di hindari.Mobil Riyan tampak terparkir rapi di pinggir trotoar jalanan kampus. Dia sedang menunggu Keyla untuk mengantarkan gadis itu pulang. Yang di tunggu akhirnya datang juga. Sesosok gadis kurus yang elegan dan cantik. Riyan tersenyum sendiri memandanginya dari kejauhan.Sudah sangat lama dia menyimpan gelora cinta di dala
Kejadian Sebelumnya... Di rumah Riko Sejak tadi malam hingga, entah sampai kapan, Riko mengasingkan dirinya di dalam kamar. Perasaannya di liputi rasa penyesalan yang tidak akan pernah bisa dia maafkan. Karena tingkah lakunya yang ceroboh dia terpaksa harus merelakan keyla meninggalkannya. Meninggalkan segala kenangan yang terlalu indah terlalu sulit di lupakan sampai kapan pun itu.Karena Riko adalah tipe cowok yang setia. Perempuan mana pun pasti tidak akan menyesal karena mencintai Riko. Saat ini, hati dan perasaannya benar-bebar hancur. Andai saja hati bisa tampak dari luar, mungkin hatinya tak berbentuk lagi ataupun akan melebur. Ingin rasanya dia pergi meninggalkan dunia ini selamanya. Mungkin dia berpikir bahwa kematian akan mengakhiri segalanya. Tapi sebenarnya pemikiran itu sangat salah, betapa singkat, dan bodoh jika dia ingin segera mungkin mengakhiri hidupnya. Padahal jika dia berpikir lebih baik, masih ada perempua
Beberapa menit kemudian.sebuah mobil mewah, berhenti di halaman rumah, yang telah di penuhi oleh beberapa tetangga di situ, dan rata-rata mereka adalah ibu-ibu. Lelaki itu buru-buru berlari dengan langkah yang sangat tergesa-gesa."Ya ampun.... Apa-apa ini!" Andriek langsung melerai mereka berdua dan memeluk tubuh Keyla yang sudah nampak berantakan."Ada apa ini! Kalian ini benar-benar mempermalukan harga diri kalian sendiri!"Andriek berkata dengan suara nada yang tinggi. Sementara Tante Desi menciut dengan nyalinya tanpa berkata A ataupun B dia segera memutar langkahnya dari kerumunan orang. Mereka yang berada di situ memandangi tindak lakunya yang semakin menjauh dengan mobil putihnya."Maaf ibu-ibu yang cantik bisa tinggalkan rumah kami kan? Silahkan....." Ujar Andriek sopan sembari tersenyum di buat semanis mungkin padahal di dalam dadanya sudah mendidih bagaikan air di rebus.Dia sangat marah akan kejadian konyol ini.Para tetangga p
Kini Pagi menjelang sinarnya pun begitu terasa mendamaikan, suasana juga terlihat sangat baik. Burung-burung dengan rajinnya mengeluarkan nyanyian merdu dari pelatuknya. Awan-awan juga seperti mengiringi hari itu tanpa rasa lelah."Key...Apa yang sebenarnya terjadi tadi malam?" Tanya Andriek pelan.mereka duduk di tepi ranjang, setelah selesai mengerjakan beberapa aktifitas di pagi itu.Key menatapnya."Apa perlu gue jelasin semuanya ke elo."Andriek balas menatapnya, di bumbui sedikit senyum yang terasa hangat."Kamu marah sama Aku?"Keyla tak menjawab.Hatinya masih di rudung dengan berbagai masalah, sangat rumit. Setiap kali dia berpikir, lagi-lagi terasa memberatkannya. Ibarat batu yang sedang dia pikul, itulah untuk menyatakan kelebayan yang dia rasakan. Perkataan Andriek tadi malam cukup membuatnya tersinggung. Bagaimana mungkin Andriek begitu tega mengatai dia sebagai perempuan yang sangat menyusahkan dan gila.Tapi...
KEESOKAN HARINYASeperti biasa Pagi-pagi begini, Keyla pasti sedang berkutik dengan kegiatan nya di dapur. Dua hari yang lalu dia pernah merasa sangat terpuruk, sehingga semua pekerjaan nya hampir-hampir ia lalaikan semua. Keyla sedang mengiris bawang bombay untuk mencampurkan adonan omelet nya. Menurut nya membuat menu sarapan pagi harus lah lebih praktis."Sayang?" sapa Andriek tiba-tiba sambil memeluk Keyla dari belakang."Andriek! Apaan sih lo ngagetin aja!" Keyla memarahi nya karena Andriek terasa membuat jantung nya copot.Lelaki itu tersenyum. "Maaf, emang kamu lagi ngelamunin apa?" Tanya nya."Apa perlu gue kasi tahu.""Sejak kapan sih, kamu udah mulai main rahasia-rahasian sama Aku." Andriek semakin mempererat pelukan nya."sejak hari ini.""Jangan, Aku mau kamu selalu terbuka sama Aku." Sambung Andriek lagi."Iya bercanda doang kok, udah ah minggir lagi masak nih, ganggu tau!" Keyla berusaha menyingkirkan tanga
Andriek kini memperbaiki posisinya, dia merentangkan tangannya, dan mulai merasakan angin yang berhembus sangat dingin. Setelah satu menit akhirnya keyla kembali. Keyla kemudian duduk di tepian ranjang tiba-tiba saja Andriek langsung menarik pundaknya. Hingga membuat tubuh sang isteri jatuh menindih tubuhnya.Sejenak mereka saling berpandangan..Saling mengagumi keindahan yang mereka miliki. Tanpa ragu dan tanpa harus menunggu lama, Andriek pun semakin mendekatkan wajahnya, serta menempelkan bibirnya pada bibir keyla. Dalam sekejap keduanya berciuman terasa hangat manis bercampur menjadi satu."Aku mencintai kamu sayang." Ucap Andriek lembut di sela-sela ciuman mereka. Ia lanjutkan lagi kali ini lebih panas. Dia memainkan lidahnya di sana. Membuat pertahanan Keyla seketika meruntuh, nafasnya pun berpacu sangat kencang. Sesekali Andriek memberinya jeda untuk mengambil oksigen. Kini tangan Andriek menelusuri setiap lekuk tubuh indah Key, hingga membuat wanita itu be
Keyla pulang dengan sakit hati yang ia bawa, kenapa Riko tega sekali mengacam dirinya. Apakah sekarang dia benar-benar akan menghancurkan pernikahan yang baru saja Keyla bina. Sungguh kejam Riko, hatinya telah di butakan oleh cinta. Keyla turun dari taksi membayar dan kemudian masuk dengan langkah yang tak pernah ada semangat. Ketakutan datang seperti mengikat dirinya.Ceklek...Dia membuka pintu kamar, meletakan baby Ken di atas box bayi. Perlahan langkahnya mendekati ranjang tempat tidur yang telah menjadi saksi cinta mereka. Keyla membaringkan tubuhnya memejamkan mata untuk sejenak. Dia lelah, bukan, bukan fisiknya yang lelah tapi otaknya.Bagaimana mungkin dia akan pergi meninggalkan Andriek, lalu menceraikan Andriek dengan paksa. Bukan kah itu suatu kebodohan? Dia baru saja akan memulai rumah tangga mereka dengan cinta. Setelah adanya perjodohan paksa. Ya itu dulu, ketika Keyla tak pernah bisa berpikir sangat jernih.
Di kantor Reza.Andriek masih terlihat sibuk di meja kerjanya. Hari ini adalah, hari kedua dia bekerja, tentu nya itu masih sangat berat bagi dia, di tambah lagi, dia belum memiliki sebuah pengalaman layaknya pekerja yang profesional.Ceklek...Terdengar pintu di buka. Dan muncul lah wajah tampan si Reza dengan segala pesona yang ada di dalam dirinya. Dia tersenyum. Andriek menatapnya saja."Hai, bagaimana jabatan yang ku berikan? Apa kau masih susah mengimbanginya?" Tanya Reza datar. Sambil memperhatikan setiap inci wajah sahabatnya itu."Ya, ini sangat sangat membuatku pusing tujuh keliling Reza. Eeh bukan Reza, maksudku president." Jawabnya pelan.Reza tersenyum sedikit. "Sejak kapan, Aku memerintahkan mu mengubah nama panggilanku Ndriek?""Sejak Aku mulai bekerja di perusahaan milikmu Pak.""Ah Kau ini biasa sajalah.""Kenapa? Bukankah itu suatu penghormatan yang ku lakukan buat atasanku. Bos lebih tepatnya." Andriek mem
"Gue rasa pertemuan kita udah cukup Rik, gue mau pulang dan masih banyak kesibukan yang musti Gue kerjain." Jawab Key mantap sambil mengangkat tubuh mungil baby Ken yang masih dalam keadaan tenang di atas meja."Jika, itu pilihan yang terbaik buat lo, pergilah tapi setelah ini jangan pernah menyesal lo ngak akan pernah liat Andriek untuk selamanya."Keyla langsung menghentikan aktifitasnya sejenak, Riko benar-benar membuat pikiran nya semakin gundah. "Apa ini artinya lo ngancem gue?""Ya, tentu saja ini adalah sebuah ancaman, permainan baru akan segera di mulai Key.""Apakah lo udah gila?""Gue hanya gila karena cintamu. Semoga lo ngak akan salah dalam bertindak." Riko tersenyum licik. Strategi terakhir yang dia miliki adalah dengan cara mengancam."Gue ngak takut sama ancaman lo!""Oh, benarkah? Bagaimana jika Andriek pergi dari dunia ini selamanya meninggalkan lo sendiri dan tentu nya itu karena kesalahan dari lo sendiri.""A
Jam dinding menunjukan pukul 09:00 WIBDan Keyla teringat akan janji orang misterius itu, agar menemui nya di caffe mawar. Ya, keyla akan menepati nya lagian ini berhubungan dengan suami nya. 10 menit kemudianTaksi berhenti tepat di depan halaman yang cukup luas milik caffe mawar. Kendaraan yang terparkir pun tidak terlalu banyak. Apa mungkin karena ini masih pagi ya? mungkin saja. Sehingga para pengunjung belum memenuhi caffe itu. Dengan langkah yang sedikit ragu Keyla menjejak kan kaki nya pada anak tangga. Kini jantung nya seperti berhenti untuk berdetak, ada kegugupan yang dia rasa. Namun pada akhirnya dia buka juga pintu penghalang itu. Dia menatap kesekeliling cafee hatinya bertanya di mana orang misterius itu? "Dreett.." Ponsel milik nya bergetar, dengan tangan yang gemetar keyla langsung merogoh tas nya untuk mengambil ponselnya. "Lo nyariin gue? Gue pakai baju merah samperin gue kesini." Keyla langsung menekan tombol off dan se
Keyla masih bingung akan keadaan ini, siapa yang telah mencoba untuk bermain-main dengan diri nya. Ini seperti sebuah ancaman buat keluarga kecilnya. Keyla menghela nafasnya sejenak. Mencoba mengambil oksigen yang terasa menyesakan dada nya. Dia letakan kembali ponsel genggam nya yang berwarna merah cerah itu. Pandangan nya terasa kosong. Tiba-tiba saja lelaki yang berada di atas tempat tidur itu, menunjukan reaksi yang membaik dengan langkah yang terburu-buru Keyla mendekati Andriek. "Ndriek Lo udah sadar." Ucapnya pelan seakan nadanya bertanya. Andriek hanya memandanginya saja kemudian menjawab dengan anggukan kecilnya, dia berusaha untuk bangun. Namun Keyla segera melarang. "Jangan bangun dulu Ndriek. Takutnya kepala lo pusing." Andriek tersenyum, yang masih menampakan ketampanan nya walaupun baru bangun tidur. "Jangan berlebihan sayang Aku baik-baik saja kok." Andriek menjawab sambil menegakkan tubuh nya yang masih terasa nyeri akibat pukulan dari orang t
"Iya Bang gue serius lah." Jawab Aliya dengan suara yang lebih menyakinkan Riko. Dan ekspresi Riko hanya tersenyum menanggapi cerita tentang Andriek. Tak lama kemudian pelayan restauran datang membawakan pesanan mereka. "Bang tolong jawab dengan jujur ya." Ucap Aliya serius. "Lo masih cinta sama Keyla?" Riko langsung terkekeh mendengar nya."Kenapa Kok kayaknya Lo serius banget nanyain Gue. Kayak polisi aja, bikin deg-deg kan." "Tau ah bang terserah elo!" "Yea elah kok malah ngambek sih, iya deh gue bakalan jujur sama elo dan jawabannya gue masih sayang banget sama Keyla. Menurut Lo gimana, Apa perasaan gue ini salah?" Riko menatap wajah Aliya tajam, dia berharap gadis itu memberinya nilai, atas kesuksesan dalam mempertahankan cintanya sampai kini. "Ya Gue harus bilang apa ya? Di bilang salah tapi kita juga punya hak buat jatuh cinta kepada siapa aja cuma alangkah
Siang itu.Riko tengah duduk di depan meja kerjanya, sambil sesekali melirik jam tangannya.Belakangan ini dia sedang di sibukan dengan beberapa pekerjaan kantornya.Sekarang dia sudah resmi menjadi direktur utama di perusahaan milik Papanya.Itu pun di karenakan kesehatan Papahnya yang tidak lagi stabil, sudah hampir dua tahun ini, Papanya mengidap sakit jantung koroner. Penyakit yang bisa membuat pasiennya menjadi was-was. Riko pun sebenarnya tengah galau karena sang Papa meminta ia agar segera menikah sedang kan Riko merasa belum tertarik kepada gadis manapun selain Keyla. Dia memijit keningnya yang terasa berdenyut. Dan berpikir apa yang harus ia lakukan.Tiba-tiba saja pintu ruangan nya terketuk.Tok... Tok...Riko menoleh kearah pintu serta mempersilahkan seseorang itu untuk masuk."Masuk!" Ujarnya datar.Ceklek....Pintu pun terbuka, Aliya tampak tersenyum memandangi Kakak sepupunya itu."Hai bang." Sapa nya kal