Share

Lipstik dan Menggoda

Mentari sudah menampakkan sinarnya ketika kelopak mata Arandra mulai bergerak-gerak. Menyorot tajam ke arah Arandra melalui celah jendela kamar yang tirainya terbuka.

Arandra perlahan membuka mata. Mengerjap sebentar, sebelum mendudukkan dirinya. Dia melihat ke sekitar. Alexander sudah tidak ada di ranjang. Lalu dia melirik ke jam yang menempel di dinding. Pukul sepuluh siang.

Alexander pasti sudah berangkat ke kantor. Arandra bangun siang lagi. Jika Ibu mertuanya bukan Ibu Anggy, Arandra yakin dia pasti akan mendapat omelan setiap hari karena terus bangun siang.

Arandra kemudian turun dari ranjang. Dengan gaun tidur sutra dan rambutnya yang berantakan, wanita itu keluar dari kamar. Tidak berniat pergi ke kamar mandi lebih dulu.

Arandra berdiri di depan pintu kamar. Menoleh ke kiri-kanan. Seorang pelayan dengan sigap menghampiri.

"Alex di mana?" tanya Arandra.

"Tuan sedang ada di ruang baca, Nyonya."

Arandra mengernyit. "Dia tidak pergi ke kantor?" gumamnya yang lebih bertanya pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status