Share

BAB 22 - MASA IYA ...

Khania dengan cepat berdiri dan mengambil air minum, lalu segera memberikannya kepada Efgan. Ia menepuk-nepuk pelan punggung sang suami.

"Mas, kalau makan itu pelan-pelan! Gak ada yang mau merebutnya!" ucap Khania dengan wajah tanpa dosa.

Efgan yang sudah tidak tersedak lagi menatap Khania dengan wajah yang kesal. Ia kesal karena Khania tidak menyadari ucapannya lah yang sudah membuat ia tersedak.

"Aku tersedak karena kamu!" sahut Efgan.

Khania mengernyitkah alisnya saat mendengar ucapan Efgan. "karena aku Mas?" tanya Khania sambil menunjuk dirinya sendiri.

Efgan yang akan menjawab pertanyaan Khania urung saat melihat nenek yang menatap dia dengan tajam. "Ah! Nggak, kamu lanjut aja makannya," ucapnya sambil kembali meneguk air.

Khania dengan patuh kembali duduk dan melanjutkan makannya. Ia makan dengan diam dan tertunduk.

"Kamu semalam keluar?" tanya nenek pada Efgan dengan tatapan penuh selidik.

"Iya, Nek! Aku keluar karena ada pekerjaan yang urgent Nek!" sahut Efgan. Ia lalu melirik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status