Share

Menyusun Rencana

Flashback on

Naima bangun dari tidurnya, dia merasakan pusing yang luar biasa efek bius yang digunakan.

"Sudah bangun, Sayang?" Ferdi memeluk istrinya, yang sudah pingsan dari tadi.

"Pusing?" Naima hanya mengangguk.

"Ini dimana, Bang!"

"Ini di hotel, Sayang." Ferdi memeluk istrinya, terlihat wajahnya khawatir dengan kondisi Naima.

"Abang sudah panggilkan Dokter, Abang khawatir efek bius itu kondisi Adek tidak baik."

"Bagaimana ceritanya, Bang?"

"Ada yang ingin menculikmu, Nai. Untung saja sekertaris Abang gerakannya lebih cepat, dia meloby penculik itu dengan membayar dua kali lipat, sehingga adik bisa diselamatkan."

"Kok mereka mau, Bang?"

"Mereka kan yang penting uang, siapa yang berani membayar mahal, itu yang dia ikuti."

"Jadi sekarang mereka berfikir aku sudah diculik gitu, Bang."

"Bukan hanya diculik, mungkin dipikir Adik sudah dibuang dan dianggap meninggal dunia."

"Ya ampun kejam amat, sih, Bang."

"Begitulah akal sempit, Sayang. Semua bisa dilakukan meski nyawa hilang sekalig
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status