“Okeeee ... .” Arsha berjinjit, Kama seolah mengerti apa yang hendak dilakukan istrinya. Pria itu pun sedikit merunduk agar Arsha mudah mendekatkan bibir ke telingannya. Tanpa sadar Devina menahan napas jantungnya berdetak dua kali lebih kencang, matanya juga membulat tidak menyangka Arsha akan me
“Bang, Caca mau ke rumah Mommy ... semua lagi pada ngumpul di sana,” ujar sang istri yang sedang melangkah mendekat memakai gaun tidur berbahan satin mewah dan nightrobe yang terlepas talinya membuat sebagian pundak dan paha Arsha terpampang tampak seksi. Ajakan itu tidak sesuai dengan gerakannya y
Bukan hanya Akbi, semua terkejut dengan panggilan yang disematkan wanita muda itu kepadanya. Beberapa saat keheningan merajai hingga akhirnya Oma Diana membuka suara. “Kamu salah ... kamu bukan anak Akbi, kamu anak Michael,” ujar Oma Diana yang terlihat tenang. Beliau tau betul cerita tersebut ba
"Ayo masuk, Rash!" titah Papa Kenzi kepada sang menantu. Aarash yang mematung sejenak di depan ruang bersalin pun mengerjap. "Aarash takut, Pa ...," ungkapnya jujur. "Tenang, di dalam sana ada ahlinya ... Rachel pasti baik-baik aja." Papa Kenzi menepuk pundak Aarash pelan, mencoba menyalurkan k
"Makanya nurut kalau Oma jodohin tuh!" Oma Aneu ikut-ikutan membuat Aarav semakin kesal. "Ya udah, sekarang Aarav ngalah deh ... dijodohin sama siapa aja mau, asal cewek beneran," putusnya pasrah. "Nah.. Gitu donk, coba kalau dari kemaren nurut 'kan enggak jadi bahan bullyan kamu tuh Rav ... Rav
Akbi menderapkan langkah memasuki sebuah resto atas permintaan Anggita yang satu bulan ini tidak berhenti menerornya. Kalau bukan sang istri yang memaksanya untuk datang, tidak sudi Akbi mengikuti keinginan mantan kekasihnya itu. Istrinya selalu punya banyak alasan maupun cara untuk membuat seseor
Tidak ada lagi Anggit yang angkuh dan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan Bee. Mungkin sudah naluriah seorang manusia yang akan menghadapi ajal baru mengingat semua dosa yang telah dilakukan dan bersedia dengan rendah hati meminta maaf kepada orang-orang yang pernah ia sakiti. “Apa aku boleh
Kama menutupi sebagian wajahnya dengan tangan yang sikutnya bertumpu pada sisi kursi roda. Seumur hidupnya baru kali ini Kama menaiki kursi roda menyusuri lorong rumah sakit. Ia selalu memakan makanan sehat dan bergizi juga rajin berolah raga selain itu Kama menyukai minum air putih dibanding teh