Share

Bab 444

Ciuman itu berlangsung lama, dari awal yang lembut hingga akhirnya menjadi lebih dalam dan intens. Boris melepas ciumannya ketika Zola hampir kehabisan napas. Napasnya terdengar berat, matanya tampak lebih gelap dan suaranya serak dan rendah.

"Sejak Jeni datang, kamu terlihat semakin dingin padaku. Malam ini beri tahu dia untuk kembali ke Jantera. Aku nggak ingin melihatnya lagi."

Zola menghela napas dan berkata, "Setelah kamu memanfaatkannya, sekarang kamu ingin mengusirnya?"

"Dia terus lengket denganmu," balasnya dengan nada sedikit sombong.

Zola menjawab dengan tenang, "Kami teman baik."

"Teman baik sampai harus selalu bersama, ke mana-mana berdua?"

"Kalau begitu bagaimana denganmu? Kamu juga sering bersama Sandra akhir-akhir ini, bekerja setiap hari bersama, aku nggak pernah mengeluh apa-apa," jawabnya santai.

“Kamu cemburu?” balas Boris sambil tersenyum.

“Nggak,” jawab Zola menyangkal.

Boris menatap wajahnya dengan lembut mencubit dagunya dan senyum tipis menghiasi bibirnya, "Be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status