Share

Bab 446

Zola hanya menyipitkan matanya. Terdengar suara Sandra yang menjelaskan, “Papaku meminta orang untuk untuk bawa daun teh ke sini. Dia sengaja memintaku untuk mewakili dia menemui Kakek. Kalau aku pergi sendiri, sepertinya nggak enak. Kalau sama kalian lebih nggak canggung. Boleh?”

Boris terdiam dan raut wajahnya terlihat datar. Keningnya berkerut dalam seakan memikirkan sesuatu.

Zola juga ikut terdiam. Telepon mereka masih belum terputus sama sekali.

“Nggak enak, ya? Kalau begitu, juga nggak masalah. Aku akan kasih Kakek di lain waktu saja. Aku hanya berpikir kebetulan kamu dan Zola ke sana dan aku juga nggak ada urusan. Dengan begitu, nggak akan menghambat urusan pekerjaan juga. Tapi nggak masalah, aku cari waktu saja.”

“Kalau begitu, ke sana bersama saja,” jawab Boris.

Ekspresi Sandra terlihat tidak ada perubahan dan hanya bertanya, “Nggak akan mengganggu kalian makan keluarga, ‘kan?”

“Nggak.”

Setelah Zola mendengar percakapan mereka, dia langsung mematikan sambungan telepon t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Saibah Pua Luka
kira² anak pertama zola-boris laki² atau perempuqn ya?? yg jelas pasti ganteng dan cantik dehh... atau kembaran aja ya thor?? ditunggu lanjutannya....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status