Share

Bab 42

Hartono mendengus pelan, "Memangnya kenapa? Kamu mau cerai sama dia dan aku sebagai kakeknya nggak boleh mikirin masa depannya?"

Boris terdiam. Wajah tampannya sedikit mengerutkan dahi, sorot matanya yang dalam pun terlihat agak berbeda. Setelah beberapa saat, Boris akhirnya berkata, "Kakek, aku sama Zola belum cerai, kok."

"Kakek tahu kalian belum cerai. Makanya, sebelum kalian bercerai, Kakek harap kamu sudah carikan pengganti yang tepat buat dia. Biar orang-orang juga tahu kalau Zola itu banyak yang mau, nggak cuma nempel sama kamu saja."

Hartono berbicara tanpa basa-basi, pandangannya ke Boris semakin menunjukkan ketidakpuasan. Boris bertanya, "Zola tahu nggak soal permintaan ini?"

"Tahu atau nggak, memangnya itu penting? Zola anak yang penurut, dia pasti dengerin apa kata Kakek."

"Kakek, aku ini beneran cucu kandung Kakek atau bukan, sih?" Boris tentu tahu jawabannya, tapi di momen seperti ini, dia seakan merasa ragu.

Hartono dengan tegas menjawab, "Kalau kamu bukan cucuku, sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status