Share

28. Kunjungan Mendadak

Reno terbangun dengan perasaan bahagia karena saat ia membuka mata, wajah Luna adalah hal pertama yang dia lihat. Wanita itu masih terpejam dalam dekapannya. Tubuh polos keduanya saling memberi kehangatan.

Reno mengelus pipi Luna lembut. Namun, wanita itu tak terusik sama sekali, Luna terlalu lelah setelah menghabiskan malam panas bersamanya. Jari Reno berhenti di bibir Luna yang sedikit bengkak karena ulahnya semalam. Entah mengapa gairahnya begitu cepat naik saat bersama Luna. Beruntung hari ini weekend, jadi dia bisa bebas bermalas-malasan memeluk Luna sepanjang hari.

“Maafkan aku yang sempat berpikir bodoh untuk melepaskanmu, Sayang. Setelah aku pikir-pikir, aku lebih baik membawamu pergi sejauh mungkin daripada melihatmu bersama pria lain. Aku pasti sudah gila,” gumam Reno. Rasa bersalah menyelimuti jika mengingat sikap kasar dan pikiran bodohnya semalam.

Namun, keindahan paginya tiba-tiba terusik karena deringan ponsel. Reno mengambil ponselnya di atas nakas dan melihat sia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status