Share

27. Malam Yang Panas

Ketika bibir Reno melumat bibirnya, Luna merasa semua beban di hatinya terangkat, semua rasa takut dan gugupnya hilang, yang tersisa hanya keinginan untuk menunjukkan seberapa besar cintanya pada pria itu. Jadi Luna melingkarkan tangannya di leher Reno, menekan tengkuk pria itu untuk memperdalam ciuman mereka.

Namun, tiba-tiba Reno melepas ciuman begitu juga tubuhnya. Luna merasa dingin seketika, kehangatannya menghilang.

“Apa kau masih marah padaku, Reno?” tanya Luna dan Reno menggelengkan kepalanya. “Kesal karena aku menamparmu? Reno… aku minta maaf, aku tidak bermaksud melakukan itu. Ak-”

Reno menggelengkan kepalanya lagi. “Kau tidak perlu minta maaf soal itu. Kau pantas melakukannya. Maaf karena aku sangat kasar padamu tadi. Maaf, aku bodoh karena terbawa emosi, Sayang.”

Luna tersenyum tipis. Setidaknya dia tahu amarah Reno telah meredam dan pria itu kembali memanggilnya dengan sebutan sayang. “Jika kau tidak marah padaku, lalu apa tadi?” tanyanya dengan lembut.

“Aku cemburu pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status