King mendapat informasi mengenai kegiatan Kakek dan Ayah dari Kalila pagi ini.Mengenakan outfit untuk olah raga golf lengkap dengan tas berisi berbagai macam stick golf, King turun dari mobil mewahnya. Melangkah mantap memasuki sebuah bangunan untuk melakukan reservasi di meja resepsionis sebelum turun ke padang golf yang luas.Tentu saja Andra dan Narendra Gunadhya sudah terlebih dahulu ada di sana ditemani para sekertaris mereka.“Tuan Gunadhya.” King menyapa Andra dan Narendra dalam satu kali sebut.Kedua pria beda generasi itu pun menoleh. “Tuan muda Alterio,” balas keduanya bersamaan.Pengusaha sukses mana di Indonesia ini yang tidak mengenal Alterio, terlebih Alterio tidak memiliki banyak anggota seperti Gunadhya.Gunadhya patut berterimakasih kepada Narendra terutama Aura karena dari rahimnya lah banyak lahir penerus Gunadhya.“Panggil saja King,” pinta King sambil menjabat tangan Andra dan Narendra secara bergantian.“Kita main bersama?” ajak Andra dan langsung disambut antu
“Ada yang mau lo ceritain sama gue?” Pertanyaan Kalila itu tertahan beberapa hari, ia menghabiskan banyak waktu melepas rindu dengan mengobrol bersama orang-orang tersayang.Belum lagi disela waktu bersama keluarga ia masih harus memantau pekerjaannya di Jerman.Kejora tersenyum kemudian melipat bibirnya ke dalam, demi apapun Kalila benci melihat sang adik yang pura-pura tegar seperti itu.Awalnya Kalila pikir jika perasaan Kejora kepada Arjuna sama seperti perasaan kepada beberapa mantan adiknya yang lain.Tapi melihat kekecewaan mendalam yang tersirat di mata Kejora saat mengetahui Arjuna akan menikah dengan Elma membuat Kalila yakin jika cinta Kejora untuk Arjuna bukanlah cinta biasa.Kalila berdecak lidah, melipat tangannya di dada lalu melempar pandangan ke arah hutan pinus yang mengelilingi Villa.“Atau mau gue bocorin sama Ayah dan Bunda biar mereka yang introgasi kalian berdua?” ancam Kalila yang selalu bisa membuat siapapun tidak berdaya.Kejora beranjak dari ranjang kemudia
Tatapan antisipasi dari Kejora, sungguh menyakiti hati Arjuna tapi ia harus menerimanya karena telah menghancurkan hati gadis itu berulang kali.Benak Kejora bertanya-tanya, apa yang dilakukan Arjuna di lantai dua Villa ini?Apa Arjuna mengikutinya ketika ia hendak mengisi daya ponsel di kamar?Kejora memaksakan sebuah senyum, ia menunduk lalu melewati Arjuna. Berusaha mengabaikan sang mantan kekasih.Langkah Kejora tertahan saat tangan Arjuna mencekal pergelangan tangannya.“Aku minta maaf.” Kalimat itu akhir-akhir ini sering Kejora dengan dari mulut Arjuna.Kejora memejamkan mata lantas mengembuskan napas pelan bermaksud menetral gejolak di dalam dadanya.“Maaf untuk rasa sakit yang mana? Karena terlalu sering Bang Juna nyakitin Kejora.” Kejora bertanya dengan maksud menyindir.“Semua ... maaf karena tidak memilihmu, maaf karena bersikap brengsek setelah melepaskanmu, maaf karena telah membohongimu tentang perhiasan, maaf karena akan menikahi Elma dan maaf dari semua prilaku yang m
Setelah lamaran King terhadap Kalila yang menyabotase pesta Baby shower penerus Gunadhya yang baru itu keesokan harinya Kedua orangtua King terbang menuju Indonesia.Zachery Alterio dan istrinya secara langsung mendatangi kedua orangtua Kalila juga Kakek dan Neneknya untuk mewakili King meminta ijin meminang Kalila sekaligus menentukan hari pernikahan putra dan putri mereka.King yang memang tidak tahan ingin segera menyatu dengan tubuh Kalila selain terdesak umur yang sudah mencapai kepala tiga tidak mau membuang waktu lagi. Maka waktu mereka yang sempit di Indonesia dipadatkan dengan acara baru yang dibuat secara mendadak.Acara kumpul keluarga pun berlanjut pada acara tunangan Kalila dan King yang di gelar mewah di sebuah resort milik Gunadhya di pulau Dewata Bali. Hanya dua hari saja mereka memberi waktu bagi pihak EO untuk mewujudkan pesta tunangan terindah sepanjang masa bagi Kalila dan Arjuna.Kata siapa uang tidak bisa membuat bahagia? Nyatanya dengan uang bisa mempermudah
“Ra ... Kenapa cowok kamu dateng sama cewek lain?” Kama-kembarannya Kalila bertanya dengan raut bingung sambil menunjuk Arjuna yang baru masuk ke tempat acara digandeng seorang wanita berpakaian super seksi mirip wanita penjaja cinta satu malam di pinggir jalan.Setau Kama sang adik sangat menyukai Arjuna sampai bertingkah aneh mengejar-ngejar pria itu.Mata Kejora membulat kemudian mengalihkan tatapannya ke arah lain. “Bang Juna bukan cowok Kejora lagi,” balas Kejora menatap ke arah Samudra yang terhampar luas di sampingnya.“Kalau gue lempar si Tante dari tebing ini bakal ketauan enggak ya?” batin Kejora mempertimbangkan ide yang baru saja tercetus di benaknya.Kama menatap Kejora dengan segudang pertanyaan, ia mengendus sesuatu mungkin telah terjadi di antara Arjuna dan Kejora.“Raraaaaa!!!” teriakan Azalea membuat Kejora beserta Kama menoleh kemudian berdiri.Akhirnya Kejora bertemu kembali dengan ipar satu frekuensinya dan ia sangat senang.“Yayaaa!” balas Kejora antusias kemudia
Karma seakan sedang menyapa Kejora, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat kemesraan Arjuna dan Elma.Kejora jadi introspeksi diri, mungkin cemburu-kesal-dan marah ini yang Arjuna rasakan ketika melihatnya begitu mesra dengan Marvin.Mendadak mood Kejora berubah buruk, tubuhnya lemas rasanya ingin mengganti pakaian dengan piyama lalu meminum dua butir obat tidur kemudian menenggelamkan dirinya di atas ranjang sehingga ia tidak perlu menyiksa diri lebih lama lagi dengan melihat perhatian Arjuna kepada wanita sakit mental itu.Arjuna seperti seorang pria sejati yang sangat menyayangi kekasihnya, membawakan Elma minuman dan makanan yang memang sudah disajikan sambil menunggu acara di mulai.Kejora tau jika Elma sengaja berbisik-bisik dengan Arjuna kemudian mencetuskan tawa bahagia hanya untuk membuatnya jengkel.Tidak berapa lama tampak Kalila berjalan di dampingi Ayah dan Bunda juga Kakek dan Nenek melewati gerbang yang berada di bagian timur taman yang sengaja didecor indah dengan le
“Apa kamu benar-benar mencintai Kejora?” Untuk pertama kalinya Arjuna menggunakan nada rendah ketika berbicara dengan Marvin.Lelaki itu pun tersenyum. “Kenapa kamu masih mengkhawatirkan Kejora?” Alih-alih menjawab, Marvin malah bertanya dengan maksud meledek menghasilkan dengkusan kesal dari Arjuna.“Sebetulnya apa yang sedang kamu rencanakan? Kamu melamar Elma, berjanji akan menikahinya tapi hati kamu belum bisa melepaskan Kejora ... jika kamu benar-benar mencintai Kejora, seharusnya kamu bisa memperjuangkan cintamu.” Marvin malah memberi saran, sejujurnya ia gemas dengan sikap pengecut sepupunya itu.Arjuna bungkam, menatap pantai kosong di depannya.Bagi Arjuna tidak semudah itu ia bisa memperjuangkan cintanya kepada Kejora.Ada nyawa Elma yang harus ia selamatkan demi persahabatan dan rasa cintanya untuk wanita itu di masa lalu.“Aku mencintainya, jadi tidak perlu mengkhawatirkan Kejora dan berhenti mengganggu gadisku!” tegas Marvin kemudian beranjak berdiri dari pasir.Setelah
Edith : Terimakasih atas makan malam kemarin, aku akan pulang besok. Bisakah kita bertemu sebelum aku kembali?King : Baiklah, akan aku hubungi kamu nanti.Dada Kalila bergemuruh hebat membaca pesan antara King dengan mantannya.Pria itu lupa mengunci layar ponsel sebelum pergi ke kamar mandi.Kalila menggeram kesal karena seingatnya King tidak mengatakan apapun mengenai makan malam bersama wanita lain.Kalila bukan kekasih posesif yang harus mengetahui apa yang dilakukan King setiap waktu.Ia juga sibuk dan waktu luang yang ia miliki hanya ketika sudah berada di rumah.Walau King sering tiba-tiba datang ke rumah jika tidak sempat menjemputnya di kantor, tapi yang mereka lakukan kemudian adalah tidur.Hanya tidur di atas ranjang yang sama sambil berpelukan.Tugas mereka di kantor sangat menyita waktu dan tenaga jadi tidak heran jika Kalila maupun King tidak terlalu sibuk mengurusi kegiatan satu sama lain.Tapi melihat pesan di ponsel King membuat Kalila bertanya-tanya jika mungkin saj