Share

3.Meet You Again

Author: Lindra lfana
last update Last Updated: 2024-08-08 14:49:23

"Kau sangat seksi Kathleen sayang, apa kau akan pergi bersama kekasih bodohmu itu?"

Seorang pria bertubuh tinggi besar terlihat memeluk dari belakang seorang wanita yang sedang berdiri di depan meja riasnya, sepertinya umur mereka terpaut cukup jauh. Wanita itu berusaha menepis ketika bibir pria itu mulai menelusuri leher belakangnya.

"Ckk menjauhlah Dex, malam ini adalah malam yang sangat penting! Jangan membuat semua menjadi kacau, kemungkinan besar Gio ingin membicarakan tentang pernikahan kami," sahut Kath sambil mengoles bibirnya dengan pewarna bibir warna nude.

Sebagai seorang artis tentu saja ia sangat pandai merias dirinya. Walau usianya masih menginjak dua puluh tahun tapi saat ini namanya dikenal sedang naik daun. Dia dan Giorgio Alexander sudah menjalin hubungan sejak tiga tahun yang lalu. Salah satu pewaris Alexander itu menyatakan cintanya bahkan saat mereka masih di bangku sekolah menengah atas.

Dan Dexter Stockholm adalah pria yang selama ini menjadi sugar daddynya, mereka sudah menjalin hubungan jauh sebelum dia menjalin hubungan dengan Gio. Hubungan mereka sama sekali tak terendus media karena Dexter adalah walinya.

Sejak kedua orang tuanya meninggal Dex yang merupakan adik angkat ayahnya menjadi satu satunya orang yang bertanggung jawab atas dirinya. Pria itu yang mengolah semua usaha warisan orang tuanya walau pada akhirnya semua sirna di atas meja judi.

Sebenarnya sudah berkali kali Kathleen ingin lepas dari jerat Dex tapi selalu gagal. Selain dari segi hukum ia sudah cukup dewasa untuk hidup mandiri, dia juga sudah bosan menjadi sapi perah untuk pria itu.

Tak jarang Dex memerasnya, jika tak memberikan beberapa jumlah uang yang diminta maka Dex akan menghancurkan karirnya. Diam diam Dex menyimpan beberapa video aktivitas ranjang mereka, dan itu yang selalu digunakan agar Kath tetap ada dalam genggamannya.

"Kau pikir mudah melewati sulung Alexander? Calon suamimu hanyalah kucing rumahan yang akan selalu ada dalam lindungan kakaknya. Kenapa kau tidak menjerat bedebah itu saja? Itu lebih menantang..."

"Sama saja bukan? Mereka sama sama kaya! Gio juga sangat mencintaiku, aku tak keberatan memelihara kucing selama hidupku terjamin," kilah Kath menyambar tas jinjingnya, dia ingin segera pergi karena tak ingin lebih lama meladeni Dex. 

"Bukan hanya mereka, tapi kau pun akan membuat aku kaya raya baby ha...ha!"

Kathleen memutar bola matanya malas, setelah resmi menjadi nyonya di keluarga Alexander maka ia yakin dengan mudah ia bisa menyingkirkan Dex. Selamanya dia akan terbebas dari lintah yang selalu membuatnya menderita.

Sering ia tak habis pikir dengan keinginan Dex, pria itu selalu mendesaknya untuk mendekati Reynard Jayde. Padahal ia pikir tunangannya lebih tampan dan kaya, bahkan Giorgio lebih populer dikalangan kaumnya.

Jauh berbeda dengan Reynard Alexander yang dikenal sebagai pria yang dingin dan bengis. Pernah ia dengar jika sulung Alexander itu pernah membunuh beberapa orang sekaligus di sebuah klub malam. 

Dan tak satupun media mengekspose berita itu, tak ada satupun orang berani mengusik ketenangan seorang Reynard Jayde. Dia tak bisa bayangkan jika harus hidup dengan pria sekejam Reynard Jayde.

Senyum Kath mengembang ketika melihat Rolls Royce hitam yang sudah terparkir di depan lobi apartemen. Dia yakin jika Gio sudah menjemputnya, pria itu memang selalu berusaha melakukan yang terbaik untuknya.

"Selamat malam Nona, saya ditugaskan Tuan Gio menjemput anda. Beliau masih menyelesaikan sesuatu di perusahaan, tapi akan segera menyusul ke mansion jika semua sudah selesai," ujar sang supir menjelaskan. 

"Jika begitu antar saja aku ke perusahaannya!" 

"Maaf, tapi bukan itu perintah yang saya terima. Saya tidak bisa melakukannya."

PLAKKKK...

"Lancang!! Aku adalah calon istri tuanmu, tidak seharusnya kau membantah kata kataku!" seru Kath dengan raut marahnya, dia tak suka diremehkan oleh siapapun.

"Saya tahu, tapi perintah Tuan Gio adalah harga mati untuk saya. Jika Nona ingin menyusul maka sebaiknya anda konfirmasi terlebih dahulu...."

Kathleen mendengus kesal, sepertinya supir itu tak menganggap kata katanya. Tak mau memperpanjang masalah akhirnya Kath masuk ke dalam mobil. 

Masa depannya ditentukan pada malam ini, tak seharusnya ia membuat kekacauan. Tapi ia berjanji suatu saat jika ia sudah menjadi Nyonya di keluarga Alexander maka ia akan segera memecat supir di depannya. Dia akan menunjukkan kuasanya di keluarga itu.

Sampai di mansion Kath segera turun dan berjalan menuju ruang tengah, sengaja dia menunggu disana agar bisa menyambut kedatangan kekasihnya.

Tapi beberapa saat kemudian dahinya mengernyit ketika melihat kedatangan sang sulung Alexander yang berjalan bersama seorang wanita cantik yang mengenakan dress hitam semi formal. 

Seperti biasa, Reynard tak akan pernah mempedulikan keberadaannya. Pria itu terlihat berjalan melewatinya begitu saja. Berbeda dengan wanita yang tadi berjalan bersamanya, wanita itu terlihat berjalan mendekat padanya.

"Selamat siang Nona Kathleen, senang bertemu dengan anda! Saya Serra Wilson."

" Apa kau kekasih Reynard Jayde, calon kakak iparku?!" tanya Kath dengan mengabaikan satu tangan yang terulur padanya. Ada rasa tak suka ketika melihat wanita didepannya bisa begitu terlihat dekat dengan pria yang selama ini telah mengacuhkannya.

"Tentu saja bukan. Sejak satu jam yang lalu Tuan Reynard mengangkat saya menjadi asisten pribadinya. Saya yang akan mengurus semua mengenai dia tanpa terkecuali. Dan mulai malam ini saya akan tinggal disini...." sahut Serra dengan senyum yang di buat semanis mungkin, dalam perjalanan tadi Reynard sudah menjelaskan semua tugasnya. Termasuk jati diri dari gadis yang akan ia singkirkan dari hidup sang pewaris kedua Alexander.

"Aku tak menyangka jika Reynard menyukai wanita murahan sepertimu, kau pikir aku tidak tahu jika kau berencana menjeratnya? Wanita sepertimu akan melakukan segala cara untuk mendapatkan uang!"

"Aku rasa kita sudah melakukan hal yang sama Nona, sepertinya kita bisa berteman...." sinis Serra tetap memasang senyum manisnya.

"Berengsek!!" sengit Kath merangsek maju ingin mendorong wanita didepannya, tapi sebuah suara bariton mampu menghentikan langkahnya.

" Ada apa ini..."

Kathleen langsung berlari kecil menyambut kedatangan Gio, dia ingin Serra mengetahui kedudukannya. Dia adalah calon nyonya di mansion ini. Tapi hatinya kesal ketika gio tak membalas pelukannya, ketika dilihat pria itu malah sedang menatap penuh arti pada wanita yang tadi mengaku bernama Serra.

"Selamat malam Tuan Muda Giorgio, saya adalah salah satu pegawai Tuan Rey. Senang bisa bertemu lagi dengan pengusaha besar seperti anda. Sampai sekarang pun Alexander adalah salah satu perusahaan impian saya..." 

"Lagi? Jadi kalian...." cicit Kath hampir tak terdengar, ia tidak percaya jika wanita didepannya sudah bertemu dengan Giorgio. Matanya seakan tak percaya ketika melihat kekasihnya menatap kagum wanita lain selain dirinya.

"Kenapa aku merasa tidak asing denganmu? Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Mana kakakku!?" tanya Gio yang mendorong lembut tubuh Kath agar sedikit menjauh setelah sempat mencium sekilas kening kekasihnya. 

"Kau...." tiba tiba saja Gio ingat jika wanita didepannya adalah wanita yang sama dengan wanita yang ia lihat di kantor kakaknya siang tadi.

"Senang bisa bertemu kembali dengan anda Tuan Muda Giorgio."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Halima Limah
wow adik kakak bisa rebutan nih nanti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   4.Sebuah langkah

    "Kalian pasangan yang serasi, anda terlihat sangat mencintai kekasih anda Tuan Gio," ujar Serra yang saat ini sudah duduk diruang makan bersama Giorgio dan Kathleen. Para pelayan terlihat sudah menyiapkan sajian di meja makan. Tapi ketiganya belum juga memulai karena menunggu kehadiran Reynard. Pria itu belum juga turun dari kamarnya di lantai atas.Serra duduk tepat didepan sepasang kekasih yang duduk bersisian, terlihat Kath sengaja menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Gio. Sungguh Kath tak suka dengan pembawaan wanita yang duduk didepannya. Ketenangan Serra malah membuat hatinya menjadi khawatir.Entah, tapi Kath merasa kekasihnya mempunyai sedikit perhatian pada wanita yang baru saja mereka kenal itu. Walau hanya seorang pegawai tapi sikap dan penampilan Serra sangat elegan. Jika wanita lain di luar sana akan mati matian menunjukan rasa kagum pada Giorgio tapi Serra sebaliknya. Serra terlihat begitu tidak peduli dengan penampakan sempurna didepannya, dan Kath tahu itu mung

    Last Updated : 2024-08-08
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   5.Tinggalkan dia dan Jadilah milikku

    Serra terkejut ketika melihat seorang pria tambun sedang mencengkeram dan menarik dua tangannya. Bibirnya bahkan mendesis kesakitan karena cengkeraman pria itu ditangannya."Ingin mencuri Nona? Sepertinya anda datang di tempat yang salah," ujar pria itu menarik kasar tangan Serra agar mengikuti langkahnya. Tapi sebelum mencapai pintu keluar garasi seorang pria tampan menghadang langkah mereka. Dan sebuah pukulan mendarat di rahang pria bertubuh tambun itu."Berengsek lepaskan dia! Nona Serra adalah tamu kita, apa yang kau lakukan padanya?!"BUGGHHH...Tak cukup sekali, sebuah pukulan dilayangkan sekali lagi oleh pewaris kedua Alexander hingga pria bertubuh tambun itu terpelanting ke lantai. Serra yang bisa membaca situasi langsung menghadang tubuh Gio yang sepertinya mulai kalap.Dia tak ingin memicu keributan di mansion, apalagi ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kaki ditempat ini."Maaf, tapi tadi saya tidak melihat Nona ini masuk. Maafkan saya Tuan!" kata pria tambun itu de

    Last Updated : 2024-08-08
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   6.One Shot!!

    Reynard menghentikan mobilnya ketika sudah sampai di sebuah rumah kayu yang ada di pinggiran kota. Satu satunya rumah yang ada di area itu. Wajar jika tak ada satupun rumah disana karena tepat di depan rumah kayu adalah hutan lindung yang dipenuhi oleh binatang buas berkeliaran. Butuh satu jam perjalanan untuk bisa keluar dari area hutan dan menemukan pemukiman penduduk. Sesekali terlihat kendaraan lewat hanya pada saat siang hari.Di halaman rumah terlihat lima pria sedang duduk mengitari api unggun. Mereka langsung berdiri ketika melihat kedatangannya."Tuan Reynard...." Salah satu dari kelima orang itu mengikuti langkah Rey menuju teras rumah."Tuan ingin minum sesuatu?""Tidak. Apa ada sesuatu yang harus aku dengarkan?" tanya Rey melihat pria disampingnya belum juga pergi. Sang penjaga hanya menggeleng pelan karena tahu jika Reynard butuh waktu untuk beristirahat.Tapi dugaannya salah, sepertinya akan ada pertemuan bisnis malam ini.Di arah depan terlihat mobil sport hitam kelu

    Last Updated : 2024-08-09
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   7. Jangan Pernah Tersenyum Pada Pria lain

    "Bagaimana dengan pengiriman kita ke Jepang?" tanya Reynard ketika berpapasan dengan Bryan di basement gedung Jayde's tempat mobilnya terparkir. Dari rumah kayu Reynard langsung pergi ke perusahaan hingga saat ini pria itu masih terlihat mengenakan pakaian kasualnya. Setelan kaos hitam berpadu dengan celana jeans warna senada sama sekali tak mengurangi aura dinginnya."Selamat pagi Tuan, pagi tadi orang kita mengabarkan jika pengiriman kita ke Jepang mengalami sedikit kendala. Tapi masih bisa di atasi.""Lagi? Ada yang kau sembunyikan dariku?" tanya Reynard tanpa melihat lawan bicaranya, mereka sudah ada di lift khusus yang akan membawa mereka di lantai atas.Dia merasa akhir akhir ini ada sesuatu yang mengganggu jalannya perusahaan. Masih bisa diatasi, dan bukanlah hal besar tapi tetap saja dia ingin semua berjalan sempurna. "Tuan Luiz Fernandez terbunuh semalam saat kunjungannya di Dubay. Jadi ada beberapa pengiriman yang harus kita tunda. Menurut yang saya dengar bisnisnya diterus

    Last Updated : 2024-08-10
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   8. Apa lni Adalah Saatnya?

    Serra bernafas lega karena Cindy sudah menyelamatkannya dari ancaman yang hampir saja membuatnya terkapar di sofa ruangan presdir, saat Reynard kalap ingin menyentuhnya. Tapi sebelum Reynard melaksanakan niatnya, Cindy masuk ke ruang Presdir untuk menyerahkan laporan dan memberitahukan apa saja jadwal hari ini. Pagi ini Reynard harus menghadiri rapat semua divisi yang biasa dilakukan pada akhir bulan.Walau sangat menyebalkan wanita yang merasa dirinya paling sempurna itu ternyata bisa menjadi dewi penolongnya.Saat ini Serra sedang menata meja barunya yang ditempatkan tepat disamping meja sekretaris utama. Dia tak peduli dengan tatapan meremehkan Cindy karena mejanya memang tidak sebesar milik wanita itu. "Setelan baju dan tas yang cukup bagus, tapi jika hanya bermodal itu kau tak akan bisa mendapatkan presdir kita!" cibir Cindy yang tadi sempat melihat Serra ada di dekapan Reynard. Sang presdir idolanya bahkan tak pernah melihat ke arahnya walau ia sudah berusaha tampil sempurna.

    Last Updated : 2024-08-10
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   9. Salah Sangka

    "Tuan Muda berkata jika kami harus bisa membuat anda tampil sempurna malam ini. Tapi saya rasa tanpa perawatan dari kami pun anda terlihat sangat sempurna Nona," ujar salah satu spa therapist yang saat ini sedang memijat kakinya. "Terimakasih, anda sangat berlebihan," sahut Serra masih canggung. Orang orang itu melayaninya dengan sangat baik, dirinya seperti diratukan saat ini Baru sekali dia melakukan perawatan diri selengkap ini. Bukannya senang, Serra malah merasa janggal dengan apa yang di lakukan Reynard padanya. Pria itu memintanya pulang hanya untuk perawatan tubuh dan wajah. Ia yakin jika semua orang yang ditugaskan melayaninya adalah profesional dengan bayaran sangat mahal. Dan bagaimana pria itu bisa memikirkan hal seperti ini untuknya?"Anda tahu? Tuan Muda sendiri yang memilih semua bahan yang kami gunakan untuk perawatan anda. Dia memilih bahan istimewa untuk wanita yang istimewa."Jika wanita lain mungkin akan merasa tersanjung dengan apa yang dilakukan iblis itu unt

    Last Updated : 2024-08-11
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   10. Akhir Hubungan Gio - Kathleen

    "TIDAKK...!"Giorgio langsung memasang badan dengan berdiri di depan Serra ketika mendengar lengkingan suara yang sangat di kenalnya. Dia tahu bagaimana karakter wanita yang sedang berjalan menghampirinya.Watak Kathleen berubah total ketika sudah merambah dunia keartisan. Gadis periang dan lembut itu hanyalah masa lalu untuknya, karena Kathleen sudah berubah menjadi gadis temperamen, sangat egois dan cenderung liar."Wanita berengsek! Sudah aku duga, kau pasti akan mengincar calon suamiku! Dasar murahan, aku bunuh kau!"Kathleen merangsek maju dan mendorong tubuh Gio agar tidak menghalanginya. Wanita itu ingin meraih tubuh Serra, kemarahan terlihat dari rautnya. Kath tidak bisa terima ketika melihat kekasihnya melindungi wanita lain dan mengabaikannya. Bagaimanapun dia masih menjadi pemilik seorang Giorgio Alexander. Mereka masih terikat dalam tali pertunangan!Beberapa saat yang lalu ia mendengar Dexter mengatakan jika malam ini akan ada acara tahunan pengusaha. Dia yakin jika Gio

    Last Updated : 2024-08-12
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   11. Sekelumit Cerita Tentang Jane Wilson

    Malam menjelang. Jane Wilson menatap lingkungan sekitar tempat dia duduk kini, lima menit yang lalu dia memutuskan duduk di luar kamar rawat Naina untuk sekedar menikmati secangkir kopi. Dia hanya takut jika aroma kopi yang kuat bisa mengganggu istirahat putri bungsunya. Kebetulan saat sudah berada diluar kamar Serra menelponnya. Putri sulungnya tidak dapat datang ke rumah sakit karena menghadiri sebuah acara.Di saat seperti ini Jane teringat kepada orang tua kandung kedua putrinya, masa lalu yang tetap ia tutup rapat hingga kini. Dulu dia pernah berjanji untuk menjaga Serra dan Naina bahkan dengan nyawanya. Tapi nyatanya saat ini Naina tergeletak tak berdaya di atas ranjang pasien, dengan keadaan yang tidak baik baik saja.Selalu saja hatinya terasa nyeri ketika mengingat semuanya. Dua gadis yang diasuhnya - terutama Serra- berjuang keras untuk bisa keluar dari semua ini. Jika Naina mempunyai tekad yang kuat untuk sembuh maka Serra mati matian mencari uang untuk biaya perawatan a

    Last Updated : 2024-08-12

Latest chapter

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   177. The End

    Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Adiknya harus menjalani beberapa prosedur medis untuk memastikan jika kanker tak akan tumbuh lagi at

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   176. The End

    Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya. Pria itu akan selalu berusaha berada di sisi istrinya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, akhir akhir ini perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Dia mendengar

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   175. Bon Chap5 (Adrian vs Deela)

    Adrian terbangun dengan mengerjabkan matanya, indera penciumannya terganggu dengan bau gurih dan wangi masakan. Hal yang ia rindukan setelah sepuluh tahun terakhir ini kehilangan ibunya.Ibunya meninggal tak lama setelah ia kehilangan ayahnya. Dan ayahnya adalah pengganti ayah Serra sebagai pemegsjg tampu tertinggi klan Mendoza, tapi karena membuat sistem yang berbeda ayahnya dibenci dan akhirnya klan terbagi menjadi dua bagian.Karena rasa cintanya pada kedua orang tuanya sampai sekarang Adrian masih terus berusaha meneruskan perjuangan mereka, yaitu mengarahkan klan-nya ke arah yang lebih baik. Dia ingin dunia mengenal nama Mendoza sebagai klan terhormat, bukan sebagai klan kotor penuh kejahatan.Dia masih sangat muda waktu itu, tapi ia beruntung karena didukung oleh orang orang yang masih setia pada ayahnya. Hidupnya selalu penuh ancaman, dan hal itulah yang menempanya menjadi pria yang lebih kuat. Tak sekalipun ia gegabah mengambil tindakan, semua langkahnya selalu penuh perhitung

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   174. Bon Chap4 (Bryan vs Naina)

    "Apa? Kak Adrian meminta Deela ikut bekerja dengannya? Jangan bercanda?" ujar Serra tak percaya ketika baru saja suaminya mengatakan jika sahabatnya sudah diminta bekerja menjadi asisten kakak sepupunya."Semalam dia sudah memintanya secara resmi padaku sayang, dia bilang sangat kerepotan jika melakukan perjalanan bisnis tanpa seorang asisten disampingnya. Adrian memperbesar pengaruh bisnis agar lebih mudah mengendalikan sayap kiri klan yang tidak pernah mendukungnya."Serra menghela nafas panjang, pantas saja semalam suaminya bersikukuh meninggalkan Deela. Reynard sengaja meninggalkan Deela agar Adrian bisa mengantarnya pulang, mungkin pria itu ingin hubungan Adrian dan Deela lebih dekat."Bagaimana jika Deela menolak? Dia tak punya pengalaman menjadi asisten pribadi. Jika sedang bekerja maka dia akan menjadi sosok yang perfeksionis," ujar Serra masih khawatir jika kakak sepupu maupun sahabatnya bukanlah partner kerja yang baik "Adrian menawarkan gaji tiga kali lipat lebih besar, se

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   171.Bon Chap3 (Adrian vs Deela)

    Setelah sekitar satu setengah jam perjalanan akhirnya Deela bisa bernafas lega, dia sudah sampai di halaman depan area rumah sewanya. Dari balik jendela mobil ia bisa melihat jika kedatangan mereka sangat menarik perhatian penghuni lain area tempat tinggalnya.Wajar saja terjadi karena mobil yang ia tumpangi merupakan salah satu mobil termahal yang hanya beberapa gelintir orang saja memiliki. Dan lamunannya buyar ketika tiba tiba pintu mobil sudah terbuka lebar untuknya. Adrian ternyata sudah berdiri di sisi pintu, pria itu membukakan pintu untuknya! Tapi sejak kejadian di supermarket tadi ia tak berani menatap netra setajam elang itu. Sungguh ia sama sekali tak menduga jika pria itu mau dan mampu mengangkat tubuhnya.Tapi ini bukan negeri dongeng di mana upik abu di gendong pangeran untuk dibawanya ke istana dan kemudian akan hidup berbahagia selamanya. Dia cukup tahu diri tentang siapa dirinya. Adrian adalah pria tampan kaya raya yang tak akan mungkin ia jangkau, pria itu juga t

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   170. Bon Chap1 (Adrian vs Deela)

    Deela langsung turun dari mobil ketika mereka berhenti disebuah mini market yang ada di pinggiran kota. Tak peduli dengan suara yang berkali kali memanggilnya, yang ada di otaknya sekarang hanyalah beberapa batang coklat, satu bungkus besar keripik kentang dan sebotol susu pisang dingin yang pasti menyegarkan tenggorokannya.Dan benar saja, tak berapa lama wanita itu sudah memenuhi keranjang belanjanya. Dan Adrian sudah berdiri disamping kasir seakan sedang menantinya. Deela segera mengikuti arah pandang Adrian yang terus saja memandang ke bawah, dan dia berdecak malas ketika menyadari jika ia sedang tidak mengenakan alas kakinya. Kakinya pegal karena seharian ini tak melepas sepatunya. Sepatu yang ia kenakan di kantor adalah sepatu hak yang tak terlalu tinggi, tapi tetap saja tak nyaman jika dikenakan terus menerus. Dan tanpa sadar ia melepas sepatunya tadi di dalam mobil."Kau seperti suku primitif yang baru pertama kali masuk ke dalam toko. Lantainya dingin sekali, kau bisa sakit

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   169. Bon Chap1( Adrian Deela)

    Deela melihat ke arah sekitarnya, dirinya seperti seorang perempuan di sarang penyamun. Dia satu satunya wanita yang ada di tempat ini. Dan seperti biasanya, tak akan ada yang seorang pun memperhatikannya. Dia tak menyalahkan Serra yang terlebih dulu pulang tanpa mengajaknya karena ia yakin situasinya tak memungkinkan untuk pulang bersama sama. Tapi sesaat kemudian dia bisa bernafas dengan lega ketika dua penjaga Jayde's datang menghampirinya."Nona Deela, Nyonya Muda meminta kami untuk mengantar anda pulang. Beliau juga meminta kami membeli ini untuk Nona," ujar salah satu penjaga memberikan satu kantong plastik penuh berisi beberapa anak dan coklat. Serra tahu jika sahabatnya sangat suka dengan cemilan setelah makan malam."Terimakasih, sebaiknya kita pulang sekarang saja. Besok pagi pagi sekali aku harus berangkat kerja, ada tugas yang harus aku selesaikan," sahut Deela sangat bersemangat melihat banyaknya makanan ringan di tangannya.Wanita itu segera mengikuti langkah dua penjag

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   168. Akhir Yang Bahagia (2)

    "Ehh...Tuan Adrian? Saya hanya membawa ini untuk kentang dan sayurannya," ujar Deela dengan menunjukkan dua wadah yang tadi dibawanya. "Tapi tidak begitu dengan yang aku lihat, kembali ke tempatmu sekarang juga.""Memang apa yang sedang anda lihat? Saya disini untuk membantu mereka, bukan sedang menari telanjang dan menggoda mereka!" seru Deela, tanpa sadar matanya menatap tajam pria yang berdiri menjulang didepannya. Dia hanya tidak suka dengan kata kata bernada ancaman yang ditujukan padanya.Tinggi badannya yang hanya sebatas dada pria arogan didepannya membuatnya harus mendongakkan kepala."Turuti kata kataku, atau...""Atau apa? Membunuhku? Kau bukan siapa siapa bagiku! Jadi kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku. Jangan kau pikir semua orang harus tunduk di kakimu Tuan Adrian yang terhormat," ujar Deela dengan suara pelan tapi penuh penekanan. Dia bahkan tidak menggunakan kata kata formal lagi pada kakak sahabatnya itu.Sebenarnya Deela sedang menahan rasa takutnya karna sa

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   167. Akhir yang bahagia (1)

    "Kau suka?" tanya Gio memeluk istrinya dari belakang. Sekarang mereka berada di sebuah resort pinggir pantai yang ada di Bali. Liburan kali ini adalah hadiah pernikahan mereka dari Mia Alexander."Suka sekali, sudah lama aku ingin kesini. Sayangnya Serra dan kakakmu tak bisa berlibur disini bersama kita.""Mana mau kakakku pergi bersama, dia pasti lebih suka pergi ke pulau tak berpenghuni agar tak ada satupun orang yang bisa mengganggu mereka," ujar Gio yang membuat istrinya tertawa.Gabrielle sangat paham bagaimana watak Reynard karena sudah cukup lama mereka bersahabat. Reynard bukanlah pria yang bisa bersikap hangat ataupun lembut pada wanita. Tapi dia akan benar benar menjaga apa yang sudah ia klaim menjadi miliknya jika sudah menjatuhkan hatinya."Rasanya aku masih tak percaya berada disini bersamamu, bertahun tahun menjadi sahabat kakakmu tapi aku bahkan tak pernah bertemu secara langsung denganmu," ujar Elle mencium sekilas rahang suaminya. Angin pantai di sore hari membuatn

DMCA.com Protection Status