Share

3.Meet You Again

"Kau sangat seksi Kathleen sayang, apa kau akan pergi bersama kekasih bodohmu itu?"

Seorang pria bertubuh tinggi besar terlihat memeluk dari belakang seorang wanita yang sedang berdiri di depan meja riasnya, sepertinya umur mereka terpaut cukup jauh. Wanita itu berusaha menepis ketika bibir pria itu mulai menelusuri leher belakangnya.

"Ckk menjauhlah Dex, malam ini adalah malam yang sangat penting! Jangan membuat semua menjadi kacau, kemungkinan besar Gio ingin membicarakan tentang pernikahan kami," sahut Kath sambil mengoles bibirnya dengan pewarna bibir warna nude.

Sebagai seorang artis tentu saja ia sangat pandai merias dirinya. Walau usianya masih menginjak dua puluh tahun tapi saat ini namanya dikenal sedang naik daun. Dia dan Giorgio Alexander sudah menjalin hubungan sejak tiga tahun yang lalu. Salah satu pewaris Alexander itu menyatakan cintanya bahkan saat mereka masih di bangku sekolah menengah atas.

Dan Dexter Stockholm adalah pria yang selama ini menjadi sugar daddynya, mereka sudah menjalin hubungan jauh sebelum dia menjalin hubungan dengan Gio. Hubungan mereka sama sekali tak terendus media karena Dexter adalah walinya.

Sejak kedua orang tuanya meninggal Dex yang merupakan adik angkat ayahnya menjadi satu satunya orang yang bertanggung jawab atas dirinya. Pria itu yang mengolah semua usaha warisan orang tuanya walau pada akhirnya semua sirna di atas meja judi.

Sebenarnya sudah berkali kali Kathleen ingin lepas dari jerat Dex tapi selalu gagal. Selain dari segi hukum ia sudah cukup dewasa untuk hidup mandiri, dia juga sudah bosan menjadi sapi perah untuk pria itu.

Tak jarang Dex memerasnya, jika tak memberikan beberapa jumlah uang yang diminta maka Dex akan menghancurkan karirnya. Diam diam Dex menyimpan beberapa video aktivitas ranjang mereka, dan itu yang selalu digunakan agar Kath tetap ada dalam genggamannya.

"Kau pikir mudah melewati sulung Alexander? Calon suamimu hanyalah kucing rumahan yang akan selalu ada dalam lindungan kakaknya. Kenapa kau tidak menjerat bedebah itu saja? Itu lebih menantang..."

"Sama saja bukan? Mereka sama sama kaya! Gio juga sangat mencintaiku, aku tak keberatan memelihara kucing selama hidupku terjamin," kilah Kath menyambar tas jinjingnya, dia ingin segera pergi karena tak ingin lebih lama meladeni Dex. 

"Bukan hanya mereka, tapi kau pun akan membuat aku kaya raya baby ha...ha!"

Kathleen memutar bola matanya malas, setelah resmi menjadi nyonya di keluarga Alexander maka ia yakin dengan mudah ia bisa menyingkirkan Dex. Selamanya dia akan terbebas dari lintah yang selalu membuatnya menderita.

Sering ia tak habis pikir dengan keinginan Dex, pria itu selalu mendesaknya untuk mendekati Reynard Jayde. Padahal ia pikir tunangannya lebih tampan dan kaya, bahkan Giorgio lebih populer dikalangan kaumnya.

Jauh berbeda dengan Reynard Alexander yang dikenal sebagai pria yang dingin dan bengis. Pernah ia dengar jika sulung Alexander itu pernah membunuh beberapa orang sekaligus di sebuah klub malam. 

Dan tak satupun media mengekspose berita itu, tak ada satupun orang berani mengusik ketenangan seorang Reynard Jayde. Dia tak bisa bayangkan jika harus hidup dengan pria sekejam Reynard Jayde.

Senyum Kath mengembang ketika melihat Rolls Royce hitam yang sudah terparkir di depan lobi apartemen. Dia yakin jika Gio sudah menjemputnya, pria itu memang selalu berusaha melakukan yang terbaik untuknya.

"Selamat malam Nona, saya ditugaskan Tuan Gio menjemput anda. Beliau masih menyelesaikan sesuatu di perusahaan, tapi akan segera menyusul ke mansion jika semua sudah selesai," ujar sang supir menjelaskan. 

"Jika begitu antar saja aku ke perusahaannya!" 

"Maaf, tapi bukan itu perintah yang saya terima. Saya tidak bisa melakukannya."

PLAKKKK...

"Lancang!! Aku adalah calon istri tuanmu, tidak seharusnya kau membantah kata kataku!" seru Kath dengan raut marahnya, dia tak suka diremehkan oleh siapapun.

"Saya tahu, tapi perintah Tuan Gio adalah harga mati untuk saya. Jika Nona ingin menyusul maka sebaiknya anda konfirmasi terlebih dahulu...."

Kathleen mendengus kesal, sepertinya supir itu tak menganggap kata katanya. Tak mau memperpanjang masalah akhirnya Kath masuk ke dalam mobil. 

Masa depannya ditentukan pada malam ini, tak seharusnya ia membuat kekacauan. Tapi ia berjanji suatu saat jika ia sudah menjadi Nyonya di keluarga Alexander maka ia akan segera memecat supir di depannya. Dia akan menunjukkan kuasanya di keluarga itu.

Sampai di mansion Kath segera turun dan berjalan menuju ruang tengah, sengaja dia menunggu disana agar bisa menyambut kedatangan kekasihnya.

Tapi beberapa saat kemudian dahinya mengernyit ketika melihat kedatangan sang sulung Alexander yang berjalan bersama seorang wanita cantik yang mengenakan dress hitam semi formal. 

Seperti biasa, Reynard tak akan pernah mempedulikan keberadaannya. Pria itu terlihat berjalan melewatinya begitu saja. Berbeda dengan wanita yang tadi berjalan bersamanya, wanita itu terlihat berjalan mendekat padanya.

"Selamat siang Nona Kathleen, senang bertemu dengan anda! Saya Serra Wilson."

" Apa kau kekasih Reynard Jayde, calon kakak iparku?!" tanya Kath dengan mengabaikan satu tangan yang terulur padanya. Ada rasa tak suka ketika melihat wanita didepannya bisa begitu terlihat dekat dengan pria yang selama ini telah mengacuhkannya.

"Tentu saja bukan. Sejak satu jam yang lalu Tuan Reynard mengangkat saya menjadi asisten pribadinya. Saya yang akan mengurus semua mengenai dia tanpa terkecuali. Dan mulai malam ini saya akan tinggal disini...." sahut Serra dengan senyum yang di buat semanis mungkin, dalam perjalanan tadi Reynard sudah menjelaskan semua tugasnya. Termasuk jati diri dari gadis yang akan ia singkirkan dari hidup sang pewaris kedua Alexander.

"Aku tak menyangka jika Reynard menyukai wanita murahan sepertimu, kau pikir aku tidak tahu jika kau berencana menjeratnya? Wanita sepertimu akan melakukan segala cara untuk mendapatkan uang!"

"Aku rasa kita sudah melakukan hal yang sama Nona, sepertinya kita bisa berteman...." sinis Serra tetap memasang senyum manisnya.

"Berengsek!!" sengit Kath merangsek maju ingin mendorong wanita didepannya, tapi sebuah suara bariton mampu menghentikan langkahnya.

" Ada apa ini..."

Kathleen langsung berlari kecil menyambut kedatangan Gio, dia ingin Serra mengetahui kedudukannya. Dia adalah calon nyonya di mansion ini. Tapi hatinya kesal ketika gio tak membalas pelukannya, ketika dilihat pria itu malah sedang menatap penuh arti pada wanita yang tadi mengaku bernama Serra.

"Selamat malam Tuan Muda Giorgio, saya adalah salah satu pegawai Tuan Rey. Senang bisa bertemu lagi dengan pengusaha besar seperti anda. Sampai sekarang pun Alexander adalah salah satu perusahaan impian saya..." 

"Lagi? Jadi kalian...." cicit Kath hampir tak terdengar, ia tidak percaya jika wanita didepannya sudah bertemu dengan Giorgio. Matanya seakan tak percaya ketika melihat kekasihnya menatap kagum wanita lain selain dirinya.

"Kenapa aku merasa tidak asing denganmu? Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Mana kakakku!?" tanya Gio yang mendorong lembut tubuh Kath agar sedikit menjauh setelah sempat mencium sekilas kening kekasihnya. 

"Kau...." tiba tiba saja Gio ingat jika wanita didepannya adalah wanita yang sama dengan wanita yang ia lihat di kantor kakaknya siang tadi.

"Senang bisa bertemu kembali dengan anda Tuan Muda Giorgio."

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Halima Limah
wow adik kakak bisa rebutan nih nanti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status