"TIDAKK...!"Giorgio langsung memasang badan dengan berdiri di depan Serra ketika mendengar lengkingan suara yang sangat di kenalnya. Dia tahu bagaimana karakter wanita yang sedang berjalan menghampirinya.Watak Kathleen berubah total ketika sudah merambah dunia keartisan. Gadis periang dan lembut itu hanyalah masa lalu untuknya, karena Kathleen sudah berubah menjadi gadis temperamen, sangat egois dan cenderung liar."Wanita berengsek! Sudah aku duga, kau pasti akan mengincar calon suamiku! Dasar murahan, aku bunuh kau!"Kathleen merangsek maju dan mendorong tubuh Gio agar tidak menghalanginya. Wanita itu ingin meraih tubuh Serra, kemarahan terlihat dari rautnya. Kath tidak bisa terima ketika melihat kekasihnya melindungi wanita lain dan mengabaikannya. Bagaimanapun dia masih menjadi pemilik seorang Giorgio Alexander. Mereka masih terikat dalam tali pertunangan!Beberapa saat yang lalu ia mendengar Dexter mengatakan jika malam ini akan ada acara tahunan pengusaha. Dia yakin jika Gio
Malam menjelang. Jane Wilson menatap lingkungan sekitar tempat dia duduk kini, lima menit yang lalu dia memutuskan duduk di luar kamar rawat Naina untuk sekedar menikmati secangkir kopi. Dia hanya takut jika aroma kopi yang kuat bisa mengganggu istirahat putri bungsunya. Kebetulan saat sudah berada diluar kamar Serra menelponnya. Putri sulungnya tidak dapat datang ke rumah sakit karena menghadiri sebuah acara.Di saat seperti ini Jane teringat kepada orang tua kandung kedua putrinya, masa lalu yang tetap ia tutup rapat hingga kini. Dulu dia pernah berjanji untuk menjaga Serra dan Naina bahkan dengan nyawanya. Tapi nyatanya saat ini Naina tergeletak tak berdaya di atas ranjang pasien, dengan keadaan yang tidak baik baik saja.Selalu saja hatinya terasa nyeri ketika mengingat semuanya. Dua gadis yang diasuhnya - terutama Serra- berjuang keras untuk bisa keluar dari semua ini. Jika Naina mempunyai tekad yang kuat untuk sembuh maka Serra mati matian mencari uang untuk biaya perawatan a
"Hei, ayo kita turun...." Serra seperti tidak mendengar ajakan Gio yang sudah turun dari mobil dan mengulurkan satu tangan untuk membantunya turun.Pandangannya fokus ke arah kilatan kilatan blitz kamera dari para awak media yang diperbolehkan meliput acara. Mereka diperkenankan meliput ataupun mengambil gambar hanya di area depan gedung. Ada rasa ragu dan canggung untuk keluar karena tak terbiasa dengan suasana riuh seperti ini. Hingar bingar kaum jet set yang baru kali ini dia rasakan."Jangan gugup, aku bersamamu. Lagipula mereka tidak akan melihat wajahmu. Kau sudah mengenakan topeng jika kau lupa," ujar Gio yang mengerti dengan apa yang dirasakan Serra.Sebelum pergi ke gedung tempat pertemuan mereka terlebih dulu pergi ke butik ternama untuk membeli topeng yang biasa dijual saat event pesta topeng. Topeng berwarna hitam yang hanya menutupi mata hingga Serra tetap terlihat sangat cantik dan sedikit misterius.Setelah berkali kali menghembuskan nafasnya akhirnya Serra melangkah
Beberapa saat yang lalu....PYAAR...."Brengsek!!"Kathleen meluapkan semua emosinya dengan meraih apapun yang bisa ia raih dan membantingnya keras di atas lantai.Hatinya sakit ketika mendengar pertama kali Giorgio berteriak padanya. Hatinya terluka ketika mendengar pria yang sudah selama tiga tahun ini bersamanya tiba tiba memutuskan hubungan mereka.Dan mereka putus dikarenakan seorang wanita rendahan yang hanya mampu menggantungkan hidup dari gaji bulanannya. Wanita miskin yang mengincar pria kaya untuk memperbaiki hidupnya. Wanita yang benar benar tak pantas menjadi pesaingnya."Aku bunuh dia!" pekik Kath dengan membanting gelas yang sudah diraihnya.CEKLEKKK...Seorang pria masuk dan tampak mengamati setiap kekacauan yang dibuat oleh Kath. Kadang jalannya berjingkat untuk menghindari pecahan kaca yang tersebar hampir di seluruh bagian lantai ruang depan kediaman Stockholm."Hei kenapa kau memecahkan semua barang mahalku? Kau tahu jika itu semua barang antik yang aku buru dari be
Setelah menyelesaikan pekerjaannya Reynard akhirnya memutuskan untuk pulang ke kediaman Alexander. Kadang terdengar umpatan lirih dari bibirnya, karena bayangan Serra terus saja menguasai otaknya.Penjaga yang mengatur cctv di kediamannya mengirimkan video pertemuan Gio dan Kathleen, sesuai permintaannya. Tapi matanya malah berfokus pada sosok seksi bergaun hitam yang berada di balik tubuh adiknya. Jika di lihat dari video dia bisa melihat jika Gio sedang mencoba melindungi Serra dari amukan tunangannya yang sudah lepas kendali.Dia juga bisa melihat ketika Serra dengan tenangnya malah pergi meninggalkan pertengkaran itu, menuju arah ruang makan. Bisa bisanya wanita itu makan disaat seperti itu.Hatinya lega ketika mengetahui akhirnya Giorgio dengan tegas bisa mengakhiri hubungannya dengan Kathleen. Tapi disisi lain ada rasa tidak terima ketika mengetahui jika kecantikan 'mainan barunya' akan dinikmati oleh pria lain.Giorgio akan membawa Serra hadir disebuah pertemuan yang pasti ak
Reynard seperti kesetanan ketika mendengar Bryan mengabarkan jika Serra telah diculik. Sebelum pulang dari perusahaan ia memang meminta Bryan meretas cctv yang ada di gedung pertemuan acara tahunan, dan mengirimkan potongan videonya padanya.Reynard hanya ingin melihat interaksi sang adik dan asisten barunya, ya ...ia yakin hanya untuk itu. Dia hanya ingin memastikan Serra tidak membuat ulah yang akan merepotkan adiknya.Bryan juga mengirimkan potongan video ketika seorang wanita mengajak Serra berbicara. Dan ketika audio diperjelas ternyata wanita itu berbohong dengan mengatakan jika ada pesta khusus yang diadakan untuk Gio. Wanita itu meminta Serra menyusul Gio di gedung belakang. "Dasar bodoh! Kenapa dia harus mengikuti orang yang tidak dikenalnya!" kesal Reynard melihat Serra langsung mengikuti langkah wanita asing itu. Wanita yang ia yakin adalah istri dari salah seorang pengusaha yang di undang pada acara malam itu.Naas, sepertinya Serra tidak melihat keberadaan Gio karena tu
Serra diam ketika tahu dirinya ada di dalam bahaya, tangannya terikat ke belakang dan dua matanya ditutup dengan kain. Saat ini dia sedang ada di dalam mobil, mereka sedang membawanya ke suatu tempat.Dan itu sepenuhnya adalah salahnya karena dengan mudahnya percaya pada orang yang baru dikenalnya. "Ibu, Naina...."Dua nama itu yang terus saja Serra sebut dalam hatinya, hanya dua nama itu yang membuatnya bisa bertahan dari semua badai yang terjadi dalam hidupnya, menghadapi ketakutannya."Oh God dia cantik sekali, kita akan berpesta malam ini teman teman!" Serra beringsut ketika merasakan satu ujung jari menyentuh bahunya yang terbuka. Dia berusaha keras untuk tetap tenang walau rasa panik dan takut sedang menguasai hatinya. Semakin memberontak maka pria pria itu akan semakin kurang ajar padanya.Serra meyakinkan dirinya sendiri jika sebentar lagi Giorgio pasti akan mencarinya. Cepat atau lambat pria itu pasti akan kehilangan dirinya. "Jangan sentuh dia! Kalian dibayar sangat mahal
SREKKHH...Reynard mencabut pisau yang ada di bahu Serra, dan merobek sebagian kemeja putih yang dia kenakan untuk membebat luka yang terus saja mengucurkan darah itu.Dua sniper yang tadi berjaga di luar tampak datang tergopoh, satu diantara mereka sudah mengarahkan senjatanya pada dua wanita yang tampak ketakutan didepan sana. Sedang satu lainnya duduk berjongkok untuk melihat keadaan tuannya."Anda tidak apa apa Tuan?" "Jaga matamu bangsat!" ujar Reynard penuh penekanan ketika salah satu snipernya sekilas melihat ke arah wanita dalam rengkuhannya. "M-maaf Tuan, saya hanya....""Kita bawa tiga mobil yang ada di luar dan segera tinggalkan tempat ini!" "Baik Tuan."Reynard membopong tubuh Serra dan segera pergi ke luar menuju mobilnya yang tadi sudah dibawa ke tempat ini. Tiga mobil milik Kath dan orang orang bayarannya di bawa oleh para penjaganya.Dua sniper itu tahu jika Reynard ingin menghukum dua wanita yang berani melukai Serra. Sudah menjadi prinsip Reynard untuk tidak membu