Beberapa saat yang lalu....PYAAR...."Brengsek!!"Kathleen meluapkan semua emosinya dengan meraih apapun yang bisa ia raih dan membantingnya keras di atas lantai.Hatinya sakit ketika mendengar pertama kali Giorgio berteriak padanya. Hatinya terluka ketika mendengar pria yang sudah selama tiga tahun ini bersamanya tiba tiba memutuskan hubungan mereka.Dan mereka putus dikarenakan seorang wanita rendahan yang hanya mampu menggantungkan hidup dari gaji bulanannya. Wanita miskin yang mengincar pria kaya untuk memperbaiki hidupnya. Wanita yang benar benar tak pantas menjadi pesaingnya."Aku bunuh dia!" pekik Kath dengan membanting gelas yang sudah diraihnya.CEKLEKKK...Seorang pria masuk dan tampak mengamati setiap kekacauan yang dibuat oleh Kath. Kadang jalannya berjingkat untuk menghindari pecahan kaca yang tersebar hampir di seluruh bagian lantai ruang depan kediaman Stockholm."Hei kenapa kau memecahkan semua barang mahalku? Kau tahu jika itu semua barang antik yang aku buru dari be
Setelah menyelesaikan pekerjaannya Reynard akhirnya memutuskan untuk pulang ke kediaman Alexander. Kadang terdengar umpatan lirih dari bibirnya, karena bayangan Serra terus saja menguasai otaknya.Penjaga yang mengatur cctv di kediamannya mengirimkan video pertemuan Gio dan Kathleen, sesuai permintaannya. Tapi matanya malah berfokus pada sosok seksi bergaun hitam yang berada di balik tubuh adiknya. Jika di lihat dari video dia bisa melihat jika Gio sedang mencoba melindungi Serra dari amukan tunangannya yang sudah lepas kendali.Dia juga bisa melihat ketika Serra dengan tenangnya malah pergi meninggalkan pertengkaran itu, menuju arah ruang makan. Bisa bisanya wanita itu makan disaat seperti itu.Hatinya lega ketika mengetahui akhirnya Giorgio dengan tegas bisa mengakhiri hubungannya dengan Kathleen. Tapi disisi lain ada rasa tidak terima ketika mengetahui jika kecantikan 'mainan barunya' akan dinikmati oleh pria lain.Giorgio akan membawa Serra hadir disebuah pertemuan yang pasti ak
Reynard seperti kesetanan ketika mendengar Bryan mengabarkan jika Serra telah diculik. Sebelum pulang dari perusahaan ia memang meminta Bryan meretas cctv yang ada di gedung pertemuan acara tahunan, dan mengirimkan potongan videonya padanya.Reynard hanya ingin melihat interaksi sang adik dan asisten barunya, ya ...ia yakin hanya untuk itu. Dia hanya ingin memastikan Serra tidak membuat ulah yang akan merepotkan adiknya.Bryan juga mengirimkan potongan video ketika seorang wanita mengajak Serra berbicara. Dan ketika audio diperjelas ternyata wanita itu berbohong dengan mengatakan jika ada pesta khusus yang diadakan untuk Gio. Wanita itu meminta Serra menyusul Gio di gedung belakang. "Dasar bodoh! Kenapa dia harus mengikuti orang yang tidak dikenalnya!" kesal Reynard melihat Serra langsung mengikuti langkah wanita asing itu. Wanita yang ia yakin adalah istri dari salah seorang pengusaha yang di undang pada acara malam itu.Naas, sepertinya Serra tidak melihat keberadaan Gio karena tu
Serra diam ketika tahu dirinya ada di dalam bahaya, tangannya terikat ke belakang dan dua matanya ditutup dengan kain. Saat ini dia sedang ada di dalam mobil, mereka sedang membawanya ke suatu tempat.Dan itu sepenuhnya adalah salahnya karena dengan mudahnya percaya pada orang yang baru dikenalnya. "Ibu, Naina...."Dua nama itu yang terus saja Serra sebut dalam hatinya, hanya dua nama itu yang membuatnya bisa bertahan dari semua badai yang terjadi dalam hidupnya, menghadapi ketakutannya."Oh God dia cantik sekali, kita akan berpesta malam ini teman teman!" Serra beringsut ketika merasakan satu ujung jari menyentuh bahunya yang terbuka. Dia berusaha keras untuk tetap tenang walau rasa panik dan takut sedang menguasai hatinya. Semakin memberontak maka pria pria itu akan semakin kurang ajar padanya.Serra meyakinkan dirinya sendiri jika sebentar lagi Giorgio pasti akan mencarinya. Cepat atau lambat pria itu pasti akan kehilangan dirinya. "Jangan sentuh dia! Kalian dibayar sangat mahal
SREKKHH...Reynard mencabut pisau yang ada di bahu Serra, dan merobek sebagian kemeja putih yang dia kenakan untuk membebat luka yang terus saja mengucurkan darah itu.Dua sniper yang tadi berjaga di luar tampak datang tergopoh, satu diantara mereka sudah mengarahkan senjatanya pada dua wanita yang tampak ketakutan didepan sana. Sedang satu lainnya duduk berjongkok untuk melihat keadaan tuannya."Anda tidak apa apa Tuan?" "Jaga matamu bangsat!" ujar Reynard penuh penekanan ketika salah satu snipernya sekilas melihat ke arah wanita dalam rengkuhannya. "M-maaf Tuan, saya hanya....""Kita bawa tiga mobil yang ada di luar dan segera tinggalkan tempat ini!" "Baik Tuan."Reynard membopong tubuh Serra dan segera pergi ke luar menuju mobilnya yang tadi sudah dibawa ke tempat ini. Tiga mobil milik Kath dan orang orang bayarannya di bawa oleh para penjaganya.Dua sniper itu tahu jika Reynard ingin menghukum dua wanita yang berani melukai Serra. Sudah menjadi prinsip Reynard untuk tidak membu
Saat ini Giorgio ada di kediamannya bersama seorang pengusaha bernama David. Sengaja dia mengundang pengusaha itu ke kediaman Alexander karena hilangnya Serra berkaitan dengan pria itu.Dia sudah melihat cctv gedung. Terakhir Serra ditemukan bersama istri David menuju area gedung belakang. Dan tanpa disangka, disana dua wanita itu sudah ditunggu oleh beberapa pria yang kemudian membekap dan membawa paksa Serra pergi dari gedung pertemuan.Berkali kali Giorgio menghubungi Reynard tapi ponsel pria itu tak juga aktif. Dia tahu jika kepergian Reynard pasti berhubungan dengan hilangnya Serra. Reynard mungkin sudah menemukan titik terang keberadaan Serra.Para penjaga Alexander sudah menyisir tempat yang diduga menjadi tempat penyekapan Serra. Tapi tak ada tanda tanda keberadaan seorang pun di sepanjang hutan pinus yang mereka sisir."Maafkan saya Tuan, saya benar benar tidak menyangka jika istri saya akan terlibat dalam hal ini," ujar pengusaha bernama David dengan penuh sesal."Apa anda y
"Euugghhh!"Serra mengerjabkan matanya, bibirnya berdesis ketika rasa nyeri yang hebat ia rasakan di bahu kanannya."Hei, kau sudah bangun? Dasar pemalas kenapa tidurmu seperti mayat? Jika terus terusan tidur siapa yang akan mengurusku hahh?" Serra sejenak seperti kehilangan ingatannya, matanya nanar mengamati ruangan luas tempatnya kini berada. Dan seketika matanya terbelalak ketika melihat Reynard berada disampingnya. Wajah pria itu bahkan begitu dekat dengan wajahnya.Tapi bibirnya kembali menjerit kesakitan ketika ingin bangkit dari tidurnya, tulang bahunya seakan patah. Dan Serra baru mengingat kejadian penyekapan di gudang ketika melihat lukanya yang sudah diperban rapi."Dasar bodoh! Kau sedang terluka, jadi jangan melakukan gerakan tiba tiba. Apa sakit sekali? Cihh...itu hanya luka ringan, jangan kau pikir akan terbebas dari tugasmu hanya karena luka kecil itu!" Serra menutup mata untuk menikmati sakit yang dia rasakan, sekaligus melafalkan sumpah serapah di dalam hatinya un
Jane terkejut ketika pagi ini seseorang mengetuk pintu kamar rawat Naina, ia bergegas membukanya karena mengira Serra-lah yang datang, seperti biasanya. Tapi betapa terkejutnya dia ketika melihat seorang pria yang tidak ia kenal berdiri didepannya.Seorang pria berbadan tinggi besar datang ke kamar rawat Naina. Pria berumur tiga puluh tahunan dengan setelan formal, berambut coklat gelap dengan tatapan setajam elang. Aura dingin dan pembawaan yang tenang menunjukkan bahwa pria itu bukanlah pria biasa."Selamat pagi Nyonya Jane, maaf jika kedatangan saya pagi ini sedikit mengejutkan anda," ujar Bryan yang tahu jika wanita didepannya pasti sedang bertanya tanya siapa dirinya."Saya Bryan O'Brien, rekan kerja Nona Serra di Jayde Corp."Jane tersenyum ramah dan menyambut uluran tangan pria di depannya. Walau terkesan dingin tapi nyatanya pria didepannya bersikap sangat sopan padanya.Jane keluar dari kamar dan melanjutkan pembicaraan di luar karena tak ingin suara mereka mengganggu istira
Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Adiknya harus menjalani beberapa prosedur medis untuk memastikan jika kanker tak akan tumbuh lagi at
Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya. Pria itu akan selalu berusaha berada di sisi istrinya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, akhir akhir ini perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Dia mendengar
Adrian terbangun dengan mengerjabkan matanya, indera penciumannya terganggu dengan bau gurih dan wangi masakan. Hal yang ia rindukan setelah sepuluh tahun terakhir ini kehilangan ibunya.Ibunya meninggal tak lama setelah ia kehilangan ayahnya. Dan ayahnya adalah pengganti ayah Serra sebagai pemegsjg tampu tertinggi klan Mendoza, tapi karena membuat sistem yang berbeda ayahnya dibenci dan akhirnya klan terbagi menjadi dua bagian.Karena rasa cintanya pada kedua orang tuanya sampai sekarang Adrian masih terus berusaha meneruskan perjuangan mereka, yaitu mengarahkan klan-nya ke arah yang lebih baik. Dia ingin dunia mengenal nama Mendoza sebagai klan terhormat, bukan sebagai klan kotor penuh kejahatan.Dia masih sangat muda waktu itu, tapi ia beruntung karena didukung oleh orang orang yang masih setia pada ayahnya. Hidupnya selalu penuh ancaman, dan hal itulah yang menempanya menjadi pria yang lebih kuat. Tak sekalipun ia gegabah mengambil tindakan, semua langkahnya selalu penuh perhitung
"Apa? Kak Adrian meminta Deela ikut bekerja dengannya? Jangan bercanda?" ujar Serra tak percaya ketika baru saja suaminya mengatakan jika sahabatnya sudah diminta bekerja menjadi asisten kakak sepupunya."Semalam dia sudah memintanya secara resmi padaku sayang, dia bilang sangat kerepotan jika melakukan perjalanan bisnis tanpa seorang asisten disampingnya. Adrian memperbesar pengaruh bisnis agar lebih mudah mengendalikan sayap kiri klan yang tidak pernah mendukungnya."Serra menghela nafas panjang, pantas saja semalam suaminya bersikukuh meninggalkan Deela. Reynard sengaja meninggalkan Deela agar Adrian bisa mengantarnya pulang, mungkin pria itu ingin hubungan Adrian dan Deela lebih dekat."Bagaimana jika Deela menolak? Dia tak punya pengalaman menjadi asisten pribadi. Jika sedang bekerja maka dia akan menjadi sosok yang perfeksionis," ujar Serra masih khawatir jika kakak sepupu maupun sahabatnya bukanlah partner kerja yang baik "Adrian menawarkan gaji tiga kali lipat lebih besar, se
Setelah sekitar satu setengah jam perjalanan akhirnya Deela bisa bernafas lega, dia sudah sampai di halaman depan area rumah sewanya. Dari balik jendela mobil ia bisa melihat jika kedatangan mereka sangat menarik perhatian penghuni lain area tempat tinggalnya.Wajar saja terjadi karena mobil yang ia tumpangi merupakan salah satu mobil termahal yang hanya beberapa gelintir orang saja memiliki. Dan lamunannya buyar ketika tiba tiba pintu mobil sudah terbuka lebar untuknya. Adrian ternyata sudah berdiri di sisi pintu, pria itu membukakan pintu untuknya! Tapi sejak kejadian di supermarket tadi ia tak berani menatap netra setajam elang itu. Sungguh ia sama sekali tak menduga jika pria itu mau dan mampu mengangkat tubuhnya.Tapi ini bukan negeri dongeng di mana upik abu di gendong pangeran untuk dibawanya ke istana dan kemudian akan hidup berbahagia selamanya. Dia cukup tahu diri tentang siapa dirinya. Adrian adalah pria tampan kaya raya yang tak akan mungkin ia jangkau, pria itu juga t
Deela langsung turun dari mobil ketika mereka berhenti disebuah mini market yang ada di pinggiran kota. Tak peduli dengan suara yang berkali kali memanggilnya, yang ada di otaknya sekarang hanyalah beberapa batang coklat, satu bungkus besar keripik kentang dan sebotol susu pisang dingin yang pasti menyegarkan tenggorokannya.Dan benar saja, tak berapa lama wanita itu sudah memenuhi keranjang belanjanya. Dan Adrian sudah berdiri disamping kasir seakan sedang menantinya. Deela segera mengikuti arah pandang Adrian yang terus saja memandang ke bawah, dan dia berdecak malas ketika menyadari jika ia sedang tidak mengenakan alas kakinya. Kakinya pegal karena seharian ini tak melepas sepatunya. Sepatu yang ia kenakan di kantor adalah sepatu hak yang tak terlalu tinggi, tapi tetap saja tak nyaman jika dikenakan terus menerus. Dan tanpa sadar ia melepas sepatunya tadi di dalam mobil."Kau seperti suku primitif yang baru pertama kali masuk ke dalam toko. Lantainya dingin sekali, kau bisa sakit
Deela melihat ke arah sekitarnya, dirinya seperti seorang perempuan di sarang penyamun. Dia satu satunya wanita yang ada di tempat ini. Dan seperti biasanya, tak akan ada yang seorang pun memperhatikannya. Dia tak menyalahkan Serra yang terlebih dulu pulang tanpa mengajaknya karena ia yakin situasinya tak memungkinkan untuk pulang bersama sama. Tapi sesaat kemudian dia bisa bernafas dengan lega ketika dua penjaga Jayde's datang menghampirinya."Nona Deela, Nyonya Muda meminta kami untuk mengantar anda pulang. Beliau juga meminta kami membeli ini untuk Nona," ujar salah satu penjaga memberikan satu kantong plastik penuh berisi beberapa anak dan coklat. Serra tahu jika sahabatnya sangat suka dengan cemilan setelah makan malam."Terimakasih, sebaiknya kita pulang sekarang saja. Besok pagi pagi sekali aku harus berangkat kerja, ada tugas yang harus aku selesaikan," sahut Deela sangat bersemangat melihat banyaknya makanan ringan di tangannya.Wanita itu segera mengikuti langkah dua penjag
"Ehh...Tuan Adrian? Saya hanya membawa ini untuk kentang dan sayurannya," ujar Deela dengan menunjukkan dua wadah yang tadi dibawanya. "Tapi tidak begitu dengan yang aku lihat, kembali ke tempatmu sekarang juga.""Memang apa yang sedang anda lihat? Saya disini untuk membantu mereka, bukan sedang menari telanjang dan menggoda mereka!" seru Deela, tanpa sadar matanya menatap tajam pria yang berdiri menjulang didepannya. Dia hanya tidak suka dengan kata kata bernada ancaman yang ditujukan padanya.Tinggi badannya yang hanya sebatas dada pria arogan didepannya membuatnya harus mendongakkan kepala."Turuti kata kataku, atau...""Atau apa? Membunuhku? Kau bukan siapa siapa bagiku! Jadi kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku. Jangan kau pikir semua orang harus tunduk di kakimu Tuan Adrian yang terhormat," ujar Deela dengan suara pelan tapi penuh penekanan. Dia bahkan tidak menggunakan kata kata formal lagi pada kakak sahabatnya itu.Sebenarnya Deela sedang menahan rasa takutnya karna sa
"Kau suka?" tanya Gio memeluk istrinya dari belakang. Sekarang mereka berada di sebuah resort pinggir pantai yang ada di Bali. Liburan kali ini adalah hadiah pernikahan mereka dari Mia Alexander."Suka sekali, sudah lama aku ingin kesini. Sayangnya Serra dan kakakmu tak bisa berlibur disini bersama kita.""Mana mau kakakku pergi bersama, dia pasti lebih suka pergi ke pulau tak berpenghuni agar tak ada satupun orang yang bisa mengganggu mereka," ujar Gio yang membuat istrinya tertawa.Gabrielle sangat paham bagaimana watak Reynard karena sudah cukup lama mereka bersahabat. Reynard bukanlah pria yang bisa bersikap hangat ataupun lembut pada wanita. Tapi dia akan benar benar menjaga apa yang sudah ia klaim menjadi miliknya jika sudah menjatuhkan hatinya."Rasanya aku masih tak percaya berada disini bersamamu, bertahun tahun menjadi sahabat kakakmu tapi aku bahkan tak pernah bertemu secara langsung denganmu," ujar Elle mencium sekilas rahang suaminya. Angin pantai di sore hari membuatn