Share

33.

“Benar. Aku tak tau apapun tentang kalian. Tapi itu dulu, tidak sekarang.”

Adrienne tertawa hambar. Air matanya semakin deras bercucuran. Tak henti-henti hatinya berdenyut sakit, lirih merintih perih di dalam sana. Berbanding terbalik dengan mereka yang akan dimanjakan oleh suaminya ketika hamil, dirinya justru mendapatkan tembakan luka berkali-kali.

Dihantam habis-habisan. Tak berjeda barang sedikitpun. Dikatakan waras pun Adrienne seperti sudah tak memiliki kewarasan yang tersika. Gila kini dirinya, saking gilanya dia sampai turut membuat orang menjadi gila dengan ia terus berpura-pura baik-baik saja.

Ia seka air matanya. Ia tatap Drew sekali lagi dengan sinar matanya yang amat kecewa, tetapi bibirnya mengulas senyum manis sampai lesung pipitnya terlihat.

“Tidak ada seorang ibu yang mau dipisahkan dengan anaknya, Drew. Tak ada. Tapi kenapa kau setega ini? Bahkan kalian sudah membahas hal tersebut ketika bahkan aku belum mengandung anakmu? Jika begitu, kenapa kau tak adopsi anak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status