Share

25. Mulai Rumit

Author: Lucy
last update Last Updated: 2024-08-15 23:33:04
"Awasi wanita itu dan segera lakukan tindakan begitu anak buah Salvatore lengah dalam menjaganya!" Alfred memberikan perintah pada Ivar begitu ia tiba di kediaman.

Alfred langsung menyadari setelah kedatangan Felix ke The Grill, menandakan ada hubungan spesial antara Veronica dengan Felix Salvatore. Alfred juga meyakini, ada anak buah Felix yang ditempatkan untuk melindungi serta memberi info pada Felix mengenai dirinya berada di restoran wanita itu.

"Baik, Bos. Tapi ...bagaimana dengan Arkada?"

Alfred membalikkan tubuh besarnya ketika hendak memasuki ruangan kerja, menatap Ivar yang menunggu jawabannya.

"Panggil Loras, perintahkan menemuiku sekarang!"

Loras adalah pengawal serta tangan kanan Arkada yang sebenarnya adalah anak buah Alfred ditempatkan untuk menjaga putra semata wayangnya itu.

"Baik, Bos." Ivar berkata seraya membungkukkan tubuhnya hormat sebelum berbalik dan menghubungi Loras yang sejak beberapa hari terakhir jarang terlihat mengelilingi Arkada.

Di ujung lorong,
Lucy

Yuhuuu jangan lupa komen dan vote ya. Terima kasih & I love you all!

| 5
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   26. Penculikan Veronica

    Sudah sepekan Zetha, Luciano dan Simon pergi ke Jerman. Felix menghabiskan waktunya lebih banyak berada di kediaman. Semua pekerjaan, Felix kontrol dari dalam ruang kerja di kediamannya, ditemani celotehan Freyaa juga Zeze yang tidak bisa disebut mengganggu. Karena kenyataannya, Felix menyukai mendengar pekikan ataupun teriakan melengking ceria kedua keponakannya. Felix juga terlihat seperti pria yang sangat penyabar dalam usahanya menaklukkan hati Veronica. Jose beserta beberapa pria sudah ditempatkan untuk melindungi Veronica di restoran juga rumah tinggalnya bersama Selena dan Keanu. Tentu saja Felix bisa memantau dari jarak jauh, sambil ia berpikir matang-matang untuk mencari celah agar Veronica menerima tawaran pernikahan kontrak darinya. "Seharusnya kau menerima tawaran pernikahan dariku, atau memang kau ingin aku membunuhmu perlahan-lahan?" Felix teringat akan Selena. Berniat memisahkan Selena dari Veronica jika wanita itu tak menerima tawaran pernikahan darinya, tapi Hvits

    Last Updated : 2024-08-16
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   27. Tawaran Pernikahan

    Malam telah larut, Felix sudah berbaring memeluk Freyaa juga membacakannya buku cerita sebelum tidur, tapi gadis kecil itu masih membuka mata biru besarnya lebar-lebar. "Kau rindu Mumma dan Didi?" tanya Felix memandangi Freyaa yang memainkan kancing piyamanya. "Kancing piyama milik paman besar-besar seperti gigi raksasa di buku cerita." Freyaa berkata sembari menghirup aroma wangi dari tubuh paman tampannya itu. Felix menggetarkan tawa rendah melihat tingkah laku keponakan kecilnya yang sangat menggemaskan. "Kemarilah, mendekat." Felix menarik tubuh Freyaa untuk disejajarkan dengan wajahnya, lalu menggosokkan rahang berbulunya ke kulit halus leher keponakannya tersebut. Freyaa tergelak kegelian, berusaha menghindar tetapi lengan Felix melilit pinggang hingga ke perut tebalnya yang juga digelitiki. "Ampunn! Eyaa ngompol!" Freyaa terpekik dan wajahnya terlihat sangat serius sedang mengedan buang air di dalam pampers yang ia pakai. "Pampersmu harus diganti!" Felix menggendong Frey

    Last Updated : 2024-08-17
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   28. Keputusan Veronica

    Felix mengemudikan mobilnya dengan kecepatan maksimal namun deru suaranya sangatlah halus, tidak seperti mobil sport pada umumnya yang akan menggaung meraung di jalanan ketika dilajukan dengan kecepatan tinggi. Felix mengikuti arahan Simon yang mengirimkan rute serta jalur masuk ke dalam gedung, menghindari orang-orang yang bisa dideteksi oleh ponsel keponakannya itu. "Veronica berada di lantai dua puluh lima. Paman harus menaiki tangga dari pintu samping untuk mencapai ke sana agar tidak ketahuan." Simon berbicara di sambungan telpon yang didengarkan Felix melalui earphone-nya. "Hanya ada lima orang di dalam ruangan Veronica, Kecil 'kan buat paman?" Simon masih sempat tertawa kecil dibalas dengkusan kekehan Felix. Felix menaiki tangga yang ia lompati dua dan tiga sekaligus. Menatap nanar setiap lantai yang gelap tanpa pencahayaan sama sekali, sampai ia tiba pada lantai yang sedikit terang ada cahaya obor pada dinding luar ruangan. "Kau sudah boleh tidur sekarang." Felix berkata p

    Last Updated : 2024-08-18
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   29. Licik

    Felix terus membuai Veronica dengan ciuman lembut, menarik pinggang wanita muda itu untuk melekat rapat ke samping tubuhnya. Tanpa disadari, kini Veronica merasakan kakinya menjejak tanah. "Eh ..." Veronica refleks mendesah terkejut dan tautan pada bibirnya telah dilepaskan oleh Felix. "Nanti kita lanjutkan lagi, mari pulang." Felix berkata dengan suara baritonnya, kembali mengangkat sedikit pinggang Veronica untuk ia bawa cepat menuju mobil dan lengannya yang lain menekan tombol menggulung tali baja secara otomatis masuk ke dalam tas ranselnya. Felix melemparkan tali baja dan tas ranselnya ke bagian belakang mobil setelah mendudukkan Veronica pada kursi penumpang. "Kencangkan sabuk pengamanmu!" Felix telah duduk pada kursi pengemudi, menoleh memperhatikan sabuk pengaman yang terlihat longgar pada bagian depan tubuh Veronica.Veronica akhirnya tersadarkan jika ia tidak sedang bermimpi. Felix benar-benar datang menyelamatkannya dan tadi pria bertubuh wangi dan bersuara seksi itu me

    Last Updated : 2024-08-19
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   30. Adu Kelicikan

    Felix membawa Veronica ke kediamannya, "Bersihkan tubuhmu, akan ku carikan pakaian ganti." ucapnya setelah membukakan pintu kamar yang sebelumnya ditempati oleh Zetha bersama Luciano. Dimanapun Zetha dan Luciano tinggal, mereka menyukai pemandangan balkon kamar menghadap ke lautan atau matahari terbit. Felix berharap hal ini bisa meluluhkan hati Veronica agar jatuh cinta padanya akan perhatian kecil tersebut, dimana kamar tidur Zetha dan Luciano menghadap ke arah lautan dan matahari terbit. Bagaimanapun, Felix telah hidup dengan api dendam membara dalam rongga dadanya selama bertahun-tahun. Tidaklah mudah memadamkan api tersebut, meskipun sepertinya perjaka tua itu telah kecanduan mencium bibir Veronica. "Apakah dia terbangun?" Felix bertanya pada pelayan yang sebelumnya ia perintahkan menjaga Freyaa di dalam kamarnya. "Tidak, Tuan Muda. Nona Freyaa masih tetap tertidur pulas sejak Tuan tinggalkan tadi." Felix mengangguk samar, "Aku masih ada pekerjaan, tolong jaga keponakanku!" t

    Last Updated : 2024-08-20
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   31. Hampir Tergelincir

    Felix terus membuai Veronica dengan ciuman bertubi-tubi juga menggigit gemas leher mulusnya. Mendapat serangan dan rangsangan seperti itu, mustahil Veronica bisa mengelak dan menolak pelukan hangat Felix. Felix si perjaka matang dari keluarga Salvatore memang benar-benar telah kecanduan menyentuh wanita yang pertama kali di dalam hidupnya. Ia terus menyodorkan berbagai macam kenikmatan yang terlihat jika Veronica juga seperti baru pertama kali disentuh oleh seorang pria. "Felix ..." Veronica mencengkeram baju kaos di bagian dada Felix yang baru melepaskan tautan ciuman panjang mereka. "Kau sudah berjanji tidak akan memasukiku." lanjut Veronica mengingatkan akan janji Felix sebelumnya."Apakah kau tidak percaya padaku?" alih-alih menjawab, Felix justru memberikan pertanyaan jebakan untuk Veronica. Veronica menatap lekat ke dalam netra Felix yang memandangnya tidak berkedip, "Aku percaya. Tapi ..." Felix kembali merunduk memberikan kecupan singkat ke atas bibir Veronica yang telah m

    Last Updated : 2024-08-21
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   32. Freyaa

    Matahari telah menampakkan wujudnya secara sempurna. Zeze dan Susie sedang berenang di kolam renang besar kediaman ketika Freyaa berlari-lari kecil mencari Felix di setiap ruangan yang ia perintahkan pelayan membukanya. "Silakan kembali, aku masih mau tidur lagi." Freyaa berkata tegas pada pelayan yang baru saja membukakan pintu ruangan kamar Zetha dan Luciano. Felix dan Veronica masih pulas, tidur berpelukan di atas ranjang. Freyaa menyingkap selimut dan melihat paman tampannya hanya mengenakan celana training panjang, pun juga dengan Veronica. Freyaa melepaskan atasan piyamanya sebelum ia meringkuk di belakang punggung Felix yang memeluk Veronica di depan dadanya. Ketika tubuh besar Felix bergerak hendak telentang, Freyaa langsung merengek manja namun tetap memejamkan kelopak matanya seolah sedang tertidur. "Freyaa?!"Felix langsung berbalik saat telinganya mendengar rengekan keponakan kecilnya. Freyaa membuka sedikit kelopak mata, beringsut naik untuk melilitkan lengan gempa

    Last Updated : 2024-08-23
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   33. Masih Seperti Mimpi

    Veronica terbangun dari tidur ketika telinganya mendengar suara orang lain di sekitarnya, bukan suara usil Selena. Ia mengerjapkan kelopak mata, memandang syok pada pria tampan di depan wajahnya sedang tersenyum. Ya, Felix tersenyum. Senyum yang sangat manis. Sampai-sampai Veronica berpikir jika ia sedang bermimpi jika tak mendengar suara serak baritonnya. "Hei, Selamat pagi." Felix semakin melebarkan senyumnya, melihat wajah lucu Veronica yang memelototkan mata. "Kau tidak lupa 'kan, kalau siang ini kita akan menikah?" Veronica terbeliak, mengerjap beberapa kali. Refleks tangan Veronica menarik selimut untuk menutupi bagian atas tubuhnya yang ia ingat jika semalam, ralat dinihari tadi tidur tanpa atasan dalam pelukan Felix setelah cumbuan panas mereka. "Bersiaplah. Pelayan akan membantumu mandi." Felix sudah memakai kemeja lengan panjang yang ia lipat lengannya sampai siku. Sangat tampan juga wangi. "Aku tunggu di ruang kerja setelah kau berpakaian." Felix mendaratkan kecupan ke

    Last Updated : 2024-08-26

Latest chapter

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   44.

    "Hai, tadi kau tak ada di makan malam. Kau baik-baik aja?" Luca membawa nampan berisi makanan ke dalam kamar Jonathan dimana Zeze sedang duduk sendiri pada sofa. Luca menjentikkan jemarinya dan ruangan kamar Jonathan yang sebelumnya gelap, hanya mendapat terang dari lampu teras, kini menyala dengan cahaya redup. Zeze bergeming dari pandangannya menatap keluar jendela, duduk dengan menumpu memeluk kedua lututnya di sofa. Setelah meletakkan nampan di atas meja, Luca menghenyakkan tubuhnya duduk pada samping Zeze. Lalu meraih samping kepala keponakannya itu untuk ia sandarkan ke depan dada. "Apakah ada masalah dengan Pierre? Kau ingin berubah pikiran? Belum terlambat jika kau ingin membatalkannya meskipun esok Marcio dan Anne secara resmi datang melamarmu untuk Pierre." "Aku rindu Papa juga Mommy Cella dan Daddy Michael." lirih Zeze hampir seperti desahan. "Paman juga rindu. Kita semua rindu Papa dan Mommy juga Daddy." Luca melingkarkan lengannya ke depan dada Zeze, memeluk keponak

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   43.

    Senyum di bibir Pierre semakin merekah lebar, kepalanya mengangguk beberapa kali, lalu seutas tali bening sangat tipis terentang diantara jemari kedua tangannya. "Aku bekerja untuk mereka? Yayasan sosial penderita ODHA, hem?" cetus Pierre sembari menaikkan kedua alis tebalnya dan menatap lekat ke netra pria di depannya yang balas menyeringaikan senyuman sinis. Tanpa jawaban dari Mister Walikota, Pierre sudah bisa menduga siapa 'mereka' yang pria tua itu maksud. "Jika Anda memang benar mengenalku, Anda pastinya tahu apa yang bisa ku lakukan dengan tali ini bukan?" Dari tempat tersembunyi, Zeze bisa mendengarkan pembicaraan Pierre dengan Mister Walikota di dalam ruangan. Pengaruh hipnotis Zeze pada kedua orang penjaga yang ada depan pintu ruangan private Mister Walikota masih belum hilang. "Kau tak akan membunuhku, aku tau itu." ucap Mister Walikota sangat percaya diri. Pierre mendengkuskan tawa rendah, "Jika begitu, Anda tidak akan tetap berada di sini bukan?" Pierre bangkit berd

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   42. Kerjasama?

    Pelayan baru saja keluar dari ruangan private tempat Mister Walikota, ketika Zeze mengintip dari kejauhan. Di depan pintu ruangan private Mister Walikota berdiri tegak dua orang penjaga bertubuh besar seperti tukang pukul dan Zeze menduga jika sang Walikota sedang ada janji temu dengan seseorang di dalam ruangannya. Zeze mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memeriksa titik-titik kamera CCTV terpasang dalam ruangan restoran dan ia menemukan jika ruangan tempat Mister Walikota berada, terhalang pilar besar. "Menarik!" gumam Zeze menyunggingkan senyuman tipis sangat sinis. Tepat ketika Zeze hendak bergerak pergi menuju ruangan sang Walikota, tiba-tiba pergelangan tangannya dicekal kuat. "Libatkan aku." bisik Pierre lembut, sudah menarik pinggang ramping Zeze dengan lengannya yang lain. "Aku sudah lama tidak olah tubuh, sedikit peregangan sepertinya menyenangkan." lanjut Pierre, kini berkata di depan wajah Zeze yang sedikit terdongak dengan bibir merekah menggoda dan sinar matany

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   41.

    Bertahun-tahun Pierre menutup diri serta menjaga jarak dari para wanita yang mendekatinya, tetapi kini benteng pertahanannya benar-benar hancur di hadapan Zeze yang blak-blakan, sangat ekspresif juga membuat jantungnya menggelepar riang hendak meloncat keluar. "Wajah Daddy Pierre memerah, apakah Daddy juga terangsang sama sepertiku?" Zeze membelai rahang berbulu maskulin Pierre, lalu mengecup sangat lembut daun telinga tunangannya itu yang bisa ia rasakan sedikit tersentak dan pelukan lengan Pierre semakin posesif menahan pinggangnya. "Jangan menggoda lagi. Aku benar-benar bisa membawamu ke hotel, Baby." Pierre berkata seakan seperti desahan ke depan wajah Zeze, lalu mengecup serta menggigit gemas bibir gadis mudanya itu. "Aku tak keberatan ..." Pierre langsung melumat gemas bibir Zeze yang akhirnya tak bisa melanjutkan perkataannya. Pasangan itu saling memagut, meluahkan semua rasa yang mengganjal di dalam hati dengan ciuman hingga akhirnya terlepas karena pernapasan semakin

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   40.

    "Kau baik-baik aja?" Felix menghampiri Zeze yang berdiri di teras, melihat pemandangan lautan luas dari jauh, terlihat berkilau seperti karpet berlian terkena sinar terik matahari menjelang siang. "Paman ..." Zeze menoleh dan memberikan senyuman tipis pada Felix. "Mari duduk, kau baru siuman. Kakimu pasti lelah." Felix meraih pundak Zeze, mengajaknya duduk pada sofa di belakang mereka. "Mungkin karena di tubuhku mengalir darah serigala, jadi pemulihannya sangat cepat. Kakiku tidak apa-apa, tidak ada kaku atau stress syaraf."Dimitri sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada Zeze dan tak menemukan satu pun keluhan pada tubuh gadis muda yang baru siuman setelah sepuluh hari tertidur tersebut. Zeze bangun dan beraktifitas layaknya orang normal yang tak pernah tertidur berhari-hari. Hal yang paling menggembirakan adalah pertumbuhan racun dalam darah Zeze seolah terhenti begitu saja.Anne memang tak menyebutkan jenis campuran pada ramuan yang dibantu Dimitri suntikkan ke pembuluh dar

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   39.

    Sekarang giliran tubuh Zetha yang berguncang hebat mendengar cerita Zeze di alam kabut mimpi. "A-apakah mereka semua baik-baik aja? A-apakah mereka bahagia?" cicit Zetha berurai airmata yang kini Zeze balas memeluk pundak Mumma cantiknya itu dan mengecup kelopak matanya sangat lembut. Seperti tindakan Jonathan sewaktu Zetha kecil jika menenangkan putrinya itu ketika menangis sedih. Pun Michael melakukan hal yang sama dahulunya pada Zetha. Dua orang kesayangan yang jiwa mereka telah melebur menjadi satu di alam kabut mimpi Zeze."Mereka semuanya baik dan bahagia." jawab Zeze pelan dan ia teringat kelembutan juga sikap Michael dan Marcella yang sangat memanjakannya. Zeze tak menceritakan pada Mummanya jika jiwa Jonathan dan Michael menyatu di alam keabadian. "Apakah Papa dan Daddy sudah menyatu?" Zetha malah bertanya hal yang disembunyikan oleh Zeze. Zeze merenggangkan pelukannya, menatap lekat ke netra Zetha, lalu menganggukkan kepala, "Ya. Aku melihat Papa dan Daddy menjadi satu.

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   38.

    Tubuh Zeze semakin gemetar menangis terisak-isak di pelukan Zetha, ia teringat saat terjun ke dalam laut beberapa menit lalu, merasakan ada kekuatan sangat besar mendorong tubuhnya naik ke permukaan yang kemudian ombak menghempaskannya tapi tubuhnya mendarat dengan sangat lembut di batuan karang. "A-aku membunuh Papa ...a-aku bukan manusia lagi, please Mum, bunuh aku." cicit Zeze pilu di pelukan Zetha. Zetha semakin mengeratkan pelukannya ke Zeze dan serigala di sebelahnya. Zetha kedinginan, tetapi ada kehangatan yang mengaliri dirinya dari tubuh Zeze dan Blacky-serigala hitam. "Kau tak membunuh Papa, Sayang. Mari pulang dulu, Mumma akan jelaskan semuanya ...tubuh Mumma dingin di sini ..." gigi Zetha bahkan bergemelatukan saat ia berbicara karena suhu udara memang sangat dingin, apalagi masih di musim dingin hendak memasuki awal musim semi. Menyadari Mummanya kedinginan, Zeze segera memeluk pinggang Zetha, lalu dengan tangkas ia membawa wanita yang telah melahirkannya itu berusaha

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   37. Emosi Zeze

    Tanpa menunggu Zetha dan Sarah menjawab, Zeze telah menghilang seperti kelebatan angin pergi keluar dari ruangan menuju kamar tidur Jonathan. "Papa ..." Zeze merasakan jantungnya berhenti berdebar, tenggorokan tercekat dan udara di sekitarnya seolah tak bertiup, dimana ia hanya bisa mencium samar aroma dari tubuh Jonathan di seantero kamar tidur kakeknya tersebut. Di kamar Zeze, Zetha turut berlari mengejar, sehingga Sarah hanya mampu menggelengkan kepala pada para lelaki di ruangan tamu kamar yang sebelumnya sama-sama merasakan hembusan angin lembut melewati mereka saat Zeze pergi keluar secepat kilat. "Zeze ...mencari Jonathan." ucap Sarah yang bahunya segera di peluk Dimitri, mengajaknya duduk pada sofa. Freyaa semakin menyusupkan wajah ke ceruk leher Luciano yang juga semakin memeluk tubuh bergetar putrinya tersebut karena kembali terisak menangis. Simon dan Pierre gegas menyusul Zetha yang gagal menemukan Zeze dalam ruangan tidur Jonathan. "Mum, biarkan kami yang mencari Ze

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   36.

    Malam begitu sangat hening, hanya terdengar suara deburan ombak yang bagaikan musik alami dari kejauhan.Biasanya akan selalu ada orang berjaga dalam kamar Zeze dan malam ini Simon bersama Pierre di sana sementara Freyaa tidur di sebelah Zeze di atas ranjang. Namun entah kenapa, semakin malam, Pierre dan Simon tak bisa menahan kantuk yang datang tiba-tiba seiring malam semakin bertambah sunyi. Bukan hanya Simon dan Pierre yang terlelap pulas, Zetha dan Luciano yang terbiasa bangun di sepertiga malam untuk berdoa pun nyenyak dalam tidur. Bahkan bayi Lula sama sekali tidak terbangun untuk menyusu atau rewel karena pampersnya penuh. Begitu juga dua ekor serigala di kandang samping kediaman Salvatore, ikut merasakan angin kedamaian, membuat mereka sangat tenang. **Bahu Freyaa berguncang, menahan isak tangis tapi airmatanya mengalir turun ke wajah Zeze yang ia peluk erat di pangkuan. "Freyaa ..." Zeze bergumam, membuka kelopak mata, menatap Freyaa yang memeluk kepalanya sambil menangi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status