Home / Romansa / Jerat Cinta Pebisnis Gelap / Bab 2 : Menjadi Pengganti

Share

Bab 2 : Menjadi Pengganti

Author: Strrose
last update Last Updated: 2023-07-19 12:24:48

Sebuah mobil Ferrari Purosangue hitam memasuki halaman ketika pagar dibuka. Mobil itu berhenti di halaman depan mansion putih yang cukup luas. 15 menit lalu, setelah menerima telpon dari pemilik rumah dia bergegas menuju kemari.

Seorang pria dengan kaos coklat polos yang dilapisi oleh jaket kulit itu turun dan langsung disambut beberapa pelayan yang membukakan pintu Mansion

“Selamat datang tuan muda Sevant. Tuan Andrew sudah menunggu anda di ruangannya” Sapa Hidar, pria berusia 44 tahun yang menjabat sebagai kepala pelayan. Pria muda itu mengangguk lalu melangkah menuju ruang kerja milik Andrew.  

Cklek. Pintu ruangan itu terbuka. Andrew menatap sekilas ke arah pria muda yang baru saja masuk dan melangkah mendekat ke sofa.

“Kau sudah datang”ucap Andrew yang dibalas anggukan oleh Mason

“Duduklah” lanjutnya

Mason de servant, pria campuran Indonesia-Spanyol itu kini mendudukkan dirinya di sofa ruang kerja Andrew. Pria itu menatap bingung ke arah Faniya yang menunduk didepannya serta Andrew yang mengusap keningnya. Menghilangkan rasa pusing dikepalanya.

Dia sempat menebak-nebak apa alasan Andrew memanggilnya, apakah dia melakukan kesalahan? Namun seingatnya dia tidak memiliki kesalahan pada Andrew, kecuali…

“Jadi.. kenapa paman memanggilku?” Tanya Mason setelah jeda beberapa detik, lebih baik dia menyakan hal itu langsung pada Andrew

“Mason, jawab dengan jujur. Apa kau menjalin hubungan dengan Faniya dibelakang Ella?”

Mason mematung. Dia sudah menduga Andrew akan bertanya seperti itu. Pria itu menatap Faniya yang berada disebelah sang ayah. Seolah meminta penjelasan atas pertanyaan Andrew.

Answer me, dude!” Andrew menekan ucapannya saat Mason tak kunjung menjawab. Mason menghela napas lalu menatap Andrew “Yaa, kami sepasang kekasih” Jawabnya

“Sejak kapan?”

“2 bulan yang lalu”

“Apa orang tuamu tau?”

“Belum, rencananya aku akan memberitau mereka sebelum acara pertunangan kami dilakukan. Aku sudah membicarakanya dengan Ella dan dia setuju agar pertunangan itu berubah menjadi pertunanganku dengan Faniya.”

“Beraninya kalian mempermainkan ku! Jika aku tidak mengetahuinya hari ini apa kalian akan tetap meneruskannya-”

“Ayah..” Faniya menggenggam tangan Andrew dengan wajah memelas. Lagi untuk kesekian kalinya Andrew menghela napas.

“Apa kau tau Faniya sedang mengandung anakmu!?” ucapan Andrew sontak membuat Mason membatu. Tatapannya terarah pada Faniya yang masih menunduk. Dia mengepalkan tangannya. Jika boleh jujur Mason tidak tau namun dia juga tidak bisa menolak pernyataan itu karena memang dialah pelakunya.

“Aku akan bertanggung jawab” dengan suara serak dan ragu Mason menjawab.

“Tentu kau harus” ucap Andrew tegas “Namun bukan itu masalahnya sekarang Mason, Faniya seharusnya menikah dengan Malkin Winston namun karena perbuatan kalian perusahaanku harus menanggung akibatnya” lanjut Andrew. Mendengar nama Winston disebutkan, Mason terdiam, dia sering mendengar tentang keluarga Winston terlebih setiap harinya pasti ada saja laman berita yang memuat kabar terbaru tentang keluarga itu.

“Ayah.. kita sudah sepakat jika Ariella akan menggantikanku!” Tukas Faniya dengan kesal

“Aku akan memberikan 15 persen sahamku pada Darwin” Ucap Mason setelah diam beberapa saat. Sebagai sesama pebisnis Mason tau jika terjadi kerugian yang disebabkan oleh koleganya maka harus mengganti rugi adalah sesuatu yang pasti.

“Tapi bukankah paman bisa menolak lamarannya?” Tanya Mason. Ada sedikit perasaan tidak nyaman dihatinya mendengar Ariella akan menikah dengan pria lain. Jika boleh jujur dari awal Mason memang penasaran dengan Ariella, dia gadis yang cantik dan tenang terlebih lagi Ariella selalu dibanggakan oleh Ibu Mason.

Tapi sayangnya meski Ariella sangat cantik namun sifatnya yang dingin membuat Ariella terlihat tidak menarik untuknya, terlebih lagi Faniya sangat gencar menggoda dirinya hingga semua ini terjadi.

“Jika aku menolaknya maka perusahaan Darwin dan Sevant akan gulung tikar” Ucap Andrew datar

“Separah itu?” Tanya Mason. Andrew menghela napas, dia sadar jika Mason tidak mungkin mengerti dengan masalahnya, setidaknya 15 persen sudah cukup untuk membuat perusahaannya kini lebih stabil meskipun tidak pulih sepenuhnya.

“Kau tidak perlu ikut campur Mason. Pergilah dan jangan lupa pertanggung jawabkan perbuatanmu” ucap Andrew setelah keheningan beberapa saat yang ditujukan pada Mason.

Mason mengangguk “Aku permisi” Pamitnya lalu berjalan keluar dengan Faniya yang mengikutinya di belakang dengan senyum lebar. “Aku senang” Ucap Faniya

“Kenapa kamu tidak bilang padaku, Faniya?” Tanya Mason saat keduanya berada di halaman depan

“Aku ingin memberimu kejutan Mason, bukannya ini yang kamu mau? Lepas dari erat perjodohan menggelikan kalian” Ucap Faniya dengan kekehan ringan. Mason tersenyum tipis dan mengusap rambut berwarna pirang milik Faniya.

“Masuklah, angin malam tidak baik untuk kesehatanmu” Mason mengecup kening Faniya dengan lembut lalu masuk ke dalam mobil. Faniya tersenyum lebar, dia melambaikan tangannya pada mobil Mason yang keluar dari gerbang rumahnya

“Saatnya membuat parasite itu pergi” Ucap Faniya dengan senyum merendahkan. Faniya berjalan menuju ruang Andrew. Ayahnya kini tengah berkutat dengan beberapa berkas perusahaan yang menunjukan grafik penurunan yang sangat ekstrem.

“Apalagi Faniya?” Ucap Andrew lelah. Dia menyenderkan tubuhnya pada kursi. Tangannya mengurut dahinya yang menunjukkan kerutan samar. “Ayah tidak ingin mengatakannya pada Ella?” Tanya Faniya dengan menatap sang ayah.

Andrew menghembuskan nafas kasar. Tangannya beralih menekan intercom yang berada diatas mejanya “Panggil Ariella kemari!” ucap Andrew pada asistennya.

Dalam hati Faniya tersenyum puas, dia benar-benar ingin Ariella pergi. Persetan dengan tuan muda keluarga kaya, Faniya lebih memilih hidup bersama pria tampan seperti Mason, lagipula dia juga sudah kaya jadi biar saja Ariella yang menikah menggantikannya, menikahi pria cacat permanen itu.

Disisi lain di sebuah kamar lantai 2 mansion keluarga Darwin. Ariella masih terbaring diatas ranjangnya, matanya yang nyaris tertutup kini terbuka saat mendengar suara ketukan pada pintu. Ariella membuka pintu itu dan langsung berhadapan dengan John, asisten Andrew.

“Tuan menunggu anda di ruang kerjanya” ucap John datar. Ariella mengangguk singkat lalu keluar menuju ruang kerja. Ariella menuruni tangga dengan tenang, sesekali dia menatap John yang curi pandang ke arahnya. John terlihat mapan, usianya 30 tahun dan belum menikah, sayangnya Ariella tidak tertarik menjadikan John sebagai pion ataupun pasangannya.

John membukakan pintu untuk Ariella. Ruangan itu terbuka. Ariella menatap Andrew yang sesekali menghela nafas gusar melihat dokumen ditangannya dan disisi lain ada Faniya yang menatapnya dengan senyum mengejek.

 “Ella” merasa dipanggil Ariella sontak menoleh ke arah Andrew yang kini menumpukan dagunya pada kedua tangan yang terkepal diatas meja, dia meletakan berkas yang tadi di bacanya.

“Pertunanganmu dan Mason akan dibatalkan.” Ariella mengangguk dalam diam, dia menunggu kelanjutan ucapan Andrew “Menikahlah dengan pria pilihan ayah, menggantikan Faniya” lanjut Andrew, setelah sedikit jeda dalam ucapannya.

Related chapters

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 3 : Tidak Punya Pilihan

    “Menikahlah dengan pria pilihan ayah, gantikan Faniya!” lanjut Andrew, setelah sedikit jeda dalam ucapannya. Ariella menatap pria paruh baya itu dengan sebelah alis terangkat “Apa itu sebuah perintah untukku?” tanya Ariella tenang, dia masih berdiri tak jauh dari meja kerja Andrew. Andrew menghela nafas lelah, jika boleh jujur dia tidak ingin menyerahkan Ariella pada tuan muda Winston. Seharusnya Faniya lah yang menikah dengan Tuan muda itu, tapi apa boleh buat, putri kesayangannya itu justru melakukan hal terlarang dengan tunangan Ariella sehingga posisi mereka harus tertukar. Melihat keraguan dari Andrew membuat Faniya mengepalkan tangannya. Dia berdiri dan menarik lengan Ariella dengan kuat, membuat gadis itu menatap ke arahnya. “Kak Ella tolong.. Aku dan Mason saling mencintai dan kakak hanya benalu dalam hubungan kami!” Ucap Faniya dengan nada lirih, Ariella mengakui kemampuan akting wanita didepannya ini, panggilan ‘kakak’ hanya Faniya gunakan jika dia sedang memohon, terlebih

    Last Updated : 2023-07-20
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 4 : Rumor Tuan Muda

    Ariella kini tengah berbaring diranjang kamarnya. Hanya beberapa jam lagi sampai saatnya dia akan pergi dari keluarga ini. Ngomong-ngomong sebenarnya Ariella sudah tau tentang hubungan Faniya dan Mason. Mason de sevant adalah putra dari keluarga sevant yang bergerak dibidang industri minyak. Mason memang cukup terkenal dikalangan pengusaha. Bukan hanya karena wajahnya yang tampan namun juga kemampuan pria itu dibidang bisnis cukup diakui. Pertemuan pertama mereka terjadi 3 bulan lalu, di rumahnya saat makan malam keluarga yang bertujuan untuk membahas perjodohan Ariella dan Mason. Saat itu hubungan mereka masih biasa saja sampai suatu ketika Faniya mengatakan kebenaran Ariella yang hanya anak angkat. Ariella ingat betul suasana yang canggung bahkan tatapan Mason yang langsung berubah tak suka ketika menatapnya. Setelah makan malam itu Ariella mendapati Mason yang tengah bercumbu mesra dengan Faniya di taman belakang rumah. Ariella menghela napasnya, maklum bagi Mason untuk berpikir

    Last Updated : 2023-07-20
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 5 : Kakak Ipar?

    Setelah yakin jika Ariella pingsan, Jack kembali melajukan mobilnya hingga setelah keluar dari area hutan, mobil itu melaju menuju sebuah kastil yang sangat terawat. Seorang penjaga membuka pintu ketika melihat mobil itu mendekat kearah kastil. Jack mengangguk pada sang penjaga dan mengemudikan mobilnya memasuki area halaman kastil hingga akhirnya berhenti didepan sorang pria yang berada dipintu depan kastil. “Tuan..” Sapa Jack melihat kehadiran Tuan mudanya yang menunggu didepan kastil. Pria itu mengangguk, dia membuka pintu penumpang dan terdiam sejenak. “Kenapa dia?! Dimana Faniya?” Tanyanya dengan ekspresi menggelap “Saya tidak tau Tuan, saat saya berada disana Tuan Darwin mengatakan jika Nona Ariella Darwin yang akan saya bawa” Jelas Jack dengan wajah menunduk Pria itu tertawa keras membuat suasana hening seketika. Jantung Jack berdegup kencang karena takut dengan ucapan dan ekpresi atasannya yang seperti akan menggila. “Apalagi yang direncanakan pria belang itu kali ini!” g

    Last Updated : 2023-07-21
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 6 : Dia menciumku!

    “Adik ipar heh” Serunya dengan suara berat yang terdengar menggelitik ditelinga Ariella. “Kau Mederick Winston kan?” Tanya Ariella dengan ragu. “Ya” Pria itu menatapnya dari atas sampai bawah. Memindainya dengan intens membuat Ariella mengalihkan pandangannya. Merasa tertekan dengan aura kuat yang mendominasi dimiliki oleh pria itu. ‘benar-benar terlihat seperti seorang player’ batin Ariella “Jadi kenapa kau orang yang akan menikah dengan Malkin? Ariella Darwin?” “Maaf?” Jawab Ariella tatapannya tak lepas dari kedua mata Mederick. Ariella akui dirinya lancang namun manik abu-abu indah itu sangat mempesonanya. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan pria dengan mata seindah Mederick, sepertinya mata itu menurun dari Ibunya karena Dominic memiliki mata berwarna biru. “Aku tanya kenapa justru kau diserahkan, seorang putri angkat. Apa itu hal yang pantas diterima oleh Winston.” suara maskulin itu kembali terdengar namun kali ini dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih membuat Ariella

    Last Updated : 2023-07-21
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 7 : Maaf

    “Akhirnya aku bisa membuatnya kesal sebelum kepergianku…” Malkin bergumam dengan tatapan mengarah keluar jendela “Emm.. Kau mengatakan sesuatu?” Ariella bertanya karena dia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Malkin gumamkan. Pria itu hanya menjawab dengan senyum tipis, dia menatap Ariella lekat membuat Ariella menyentuh wajahnya “Ada yang salah dengan wajahku?” Tanya Ariella “Ah, kau cantik” Ucap Malkin. Ariella tersenyum “Aku tau” ucap Ariella membuat Malkin kembali tertawa renyah, dia tidak menduga jika Ariella akan merespon ucapannya dengan kalimat pembenaran, karena beberapa wanita pada umumnya cenderung bersikap malu-malu saat Malkin memujinya, “Kau menyenangkan Ella” “Kau orang pertama yang mengatakannya” kekeh Ariella. “Benarkah?” “Ya” Ucap Ariella jujur. Dia sendiri mengakui jika dirinya bukanlah orang yang mudah menyenangkan orang lain. Keheningan terjadi selama beberapa detik, Malkin menatap Ella sejenak sebelum berucap “Bisa kau membawaku berkeliling Ella, a

    Last Updated : 2023-07-22
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   BAB 8 : Salah Menilai

    “Maafkan aku” Gumam Ariella Tiba-tiba Ariella mendengar suara Mederick dari belakang “Seharusnya kau meminta maaf padaku, bukan pada tanaman itu” “Aku tidak merasa memiliki salah padamu.” Ucap Ariella tanpa menoleh. Dia merasakan Mederick melangkah mendekatinya. Membuatnya kembali merasa tidak nyaman. “kau wanita pertama yang membuatku terluka, pertama bibirku dan kedua tanganku” Ariella menatap Mederick, pria itu berdiri tak jauh dari posisinya saat ini. Mata coklat Ariella melihat bekas gigitannya pada bibir Mederick. Ariella mendengus, kenapa dia harus mengingat ciuman pria gila itu. “Kau pantas mendapatkannya” Ucap Ariella Tidak ada respon dari Mederick, pria itu masih berdiri dibelakangnya dengan tatapan yang mengarah ke kanan, Ariella mengikuti pandangan Mederick, ada sebuah gedung perusahaan dengan plang JCOB tepat disebelah rumah sakit ini. Saat Ariella mengalihkan pandangan kembali pada Mederick, dia dikagetkan dengan tindakan Mederick yang melangkah mendekatinya. Mata

    Last Updated : 2023-07-27
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 9 : Mencoba Memahami

    Macau 09.50 PM Sebuah pesawat pribadi mendarat di sebuah tempat dengan penjagaan berlapis dengan pria-pria besenjata lengkap yang berjaga disetiap sisinya. Sebuah markas besar yang terbuat dari kerangka baja terkuat. Seorang pria turun dari pesawat itu. Pria itu berjalan melewati orang-orang bersenjata lengkap yang berbaris rapi di sisi kanan dan kiri. Mederick Winston melangkah masuk diikuti Jack sang asisten yang setia dibelakangnya. Pria itu duduk di sofa single sedangkan Jack berdiri disisi kirinya. Seseorang mendekat kearahnya. “Tuan, polisi sudah berjaga di dermaga, petinggi mereka mengucapkan terimakasih atas informasi yang anda berikan” “Lebih lambat dari yang ku duga” Mederick menyeringai yang membuat pria itu ngeri. “Anda ingin ke dermaga tuan?” Pria itu bertanya dengan hati-hati. “Tidak, aku ingin melihat apakah Ezel berhasil dengan tugasnya.” Pria itu menunduk lalu mundur dengan cepat. Ia kembali ke posisinya, kembali berjaga seperti sebelumnya. “Jack siapkan helic

    Last Updated : 2023-07-28
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 10 : Menerimanya

    Santa Monica Place, califoronia Sudah 5 hari sejak Ariella terbangun di mansion Winston dan merawat Malkin. Hari ini adalah hari libur Ariella, Malkin memintanya untuk berbelanja. Mood Ariella seketika membaik terlebih dia juga tidak melihat Mederick selama 2 hari ini. entah kemana perginya pria itu, Ariella tidak peduli. Ariella menatap Sarah yang memilihkan banyak pakaian. Wanita itu memang sudah berumur namun seleranya dalam fashion patut diacungi jempol. Dari pakaian santai hingga gaun semua pilihan Sarah sangat sesuai seleranya. Bahkan alas kaki dan perhiasanmu juga dipilihkan oleh Sarah. Ariella memang lebih suka berpenampilan simple namun bukan berarti ia tidak tau fashion. Ella suka barang branded tapi ia tidak suka yang mencolok. Ia tidak begitu tertarik menggunakan make-up karena menurutnya itu merepotkan untuk menggunakan sekaligus membersihkannya. Setidaknya ia merasa beruntung memiliki wajah yang cantik sehingga tidak perlu sibuk mempercantik diri. “Ada lagi yang ingi

    Last Updated : 2023-08-01

Latest chapter

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Ending

    Mederick menyerahkan sebuah kertas pada Ariella. Surat pengalihan seluruh aset milik atas nama Mederick pribadi. Mulai dari property hotel, restoran bintang 5 miliknya hingga asset lain seperti mansion dan gendung-gedung atas nama Mederick ditambah lagi pulau pribadi milik Mederick“Kau mau menjual ini semua?” Tanya Ella penasaran karena Mederick menyerahkan dokumen itu ke arahnya. Mederick menggeleng. Pria itu menyerahkan sebuah surat yang berbeda dari surat-surat lainnya.“Surat pernyataan?” Gumam Ariella membaca selembar surat yang Mederick serahkan“Semua aset milikku sudah menjadi milikmu termasuk aku. Jadi tandatangani surat yang menyatakan bahwa kau adalah milikku untuk selamanya” Jelas Medrick cepat. Ariella melotot terkejut.“Apa-apaan ini, kau tidak takut jika aku pergi darimu lagi, Der?” Tanya Ariella tanpa menghilangkan raut terkejutnya. Ariella terkesiap saat Mederick bergerak cepat meraih pinggangnya dan mendekapnya lebih eratAriella merasakan hatinya berdebar kencang k

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 61 Kembali

    Dalam sebuah kamar rumah sakit yang tenang, Mederick terbaring tak sadarkan diri di tempat tidur, wajahnya pucat dan lesu. Tidak jauh darinya, Ariella duduk di kursi, pandangannya terpaku pada wajah Mederick yang lelah. Pikirannya berkecamuk dengan beragam emosi, dari kemarahan hingga belas kasihan."Dia selalu saja menyebalkan" gumam Ariella pelan. "Tapi, aku tidak bisa membantah bahwa dia peduli padaku." Dia merenung sejenak, mengingat momen-momen mereka bersama, bahkan di antara pertengkaran dan konflik yang tak kunjung usai.Ariella menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran-pikiran itu. "Tapi itu bukan alasan untuk membiarkan dirinya menyakitiku" gumamnya dengan suara penuh ketegasan. "Dia harus belajar mengendalikan emosinya, seperti yang selalu dia katakan kepadaku."Saat itu, Mederick mulai bergerak, matanya terbuka perlahan. Ariella segera berdiri, tatapannya bertemu dengan Mederick yang masih lemah. "Kau sadar" ucapnya dengan suara lembut, mencoba menenangkan pria itu

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 60 Penjelasan Dalton

    Sementara itu, di pulau terpencil yang jauh dari kekacauan di villa mewah Mederick, Ariella Dfretes duduk di sebuah teras dengan pemandangan pantai yang tenang. Bersama dengannya adalah Faniya dan Mason, dua orang yang telah memberikan perlindungan dan kedamaian setelah ia melarikan diri dari kekacauan yang diciptakan oleh Mederick."kak, aku masih tidak percaya bahwa kau berhasil melarikan diri dari Mederick" ujar Faniya dengan nada prihatin. "Kakak tahu bahwa dia tidak akan pernah berhenti mencarimu."Ariella mengangguk dengan penuh ketegasan. "Aku tahu. Tapi aku tidak bisa lagi tinggal di bawah pengaruhnya. Aku butuh kebebasan, dan aku tidak akan kembali padanya. Tenang saja aku gak ganggu kalian kok"Mason menatap Ariella dengan penuh kekhawatiran. "Tapi, bagaimana dengan ancamannya? Apakah kau yakin kau aman di sini?""Aku tahu risikonya" jawab Ariella mantap. "Tapi aku lebih baik berisiko hidup di sini daripada hidup di bawah bayang-bayang ketakutan bersama Mederick. Tapi aku ju

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 59 Hancur

    Dalam gelapnya malam yang menyelimuti villa mewah itu, Mederick Winston berdiri di tengah-tengah ruangan yang kini tergenang oleh lautan darah dan mayat-mayat yang tergeletak tanpa bentuk. Kekacauan yang terjadi adalah gambaran nyata dari kegilaan yang merajalela di dalam dirinya."SIALAN, KALIAN SEMUA TIDAK BERGUNA!" teriak Mederick dengan suara yang penuh kemarahan, membuat udara menjadi terasa lebih berat di dalam ruangan itu. Tangannya bergetar saat ia memandang ke sekeliling, melihat kehancuran yang ia sebabkan dengan tangannya sendiri.Tak peduli siapa yang berada di depannya, Mederick mengamuk tanpa ampun. Dia tidak membedakan siapa pun yang berada di jalannya, termasuk para bawahannya sendiri. Ia memukul, menendang, bahkan membunuh tanpa ampun, seperti seorang manusia yang kehilangan kendali atas dirinya sendiri.Di antara orang-orang yang menjadi korban kegilaannya, Jack, salah satu bawahannya yang setia, berdiri dengan wajah yang penuh kebingungan dan kecemasan. Selama delap

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 58 Menghilang

    Ariella berdiri di ruangan rapat, di hadapan tim eksekutif dan staf perusahaannya yang terkejut dan bingung dengan pernyataan yang baru saja Ariella katakan"Saya ingin berbicara dengan kalian semua. Seperti yang kalian ketahui, saya baru saja dilantik sebagai Presiden Direktur perusahaan Darwin. Namun, saya memiliki pengumuman penting yang perlu saya sampaikan."Tim eksekutif dan staf memandang Ariella dengan penasaran. Ariella mengambil napas panjang“Saya telah memutuskan untuk menyerahkan seluruh kekayaan dan aset perusahaan ini kepada sebuah panti asuhan yang membutuhkan. Saya percaya bahwa sebagai pemimpin, tanggung jawab kami tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan, tetapi juga pada memberikan kembali kepada masyarakat."Semua yang ada disana termasuk tim eksekutif dan staf terkejut dengan pengumuman tersebut, beberapa di antaranya menunjukkan reaksi campuran antara kagum dan kebingungan.“Tapi bagaimana kelanjutan perusahaan?”Ariella menanggapi pertanyaan itu dengan seny

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 57 Pertarungan Batin

    Langit senja menyala di balik jendela mobil mewah saat Mederick mengemudikannya dengan tenang. Ariella duduk di sebelahnya, tetapi suasana di dalam mobil terasa tegang. Mereka baru saja meninggalkan acara bisnis yang panjang, tetapi tidak sepatah kata pun terucap sejak mereka memulai perjalanan pulang.Dengan napas dalam, Mederick memutuskan untuk memecahkan keheningan yang membelenggu mereka. "Riel, aku ingin meminta maaf."Ariella menoleh padanya dengan pandangan yang penuh pertanyaan di matanya. "Maaf? Maaf untuk apa?" ucapnya berpura-pura tak tahu, meskipun dalam hatinya dia sudah mengetahui alasan di balik permintaan maaf Mederick.Mederick menelan ludah, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. "Aku tahu belakangan ini aku agak... terlalu cemburu. Aku ingin meminta maaf jika itu membuatmu tidak nyaman."Ariella menatapnya dengan ekspresi yang tidak terbaca. Dia tidak mengharapkan permintaan maaf seperti itu dari Mederick, yang biasanya sulit mengakui kesalahannya. "meskipun aku m

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 56 Kecemburuan

    "Melalui proses pemungutan suara yang demokratis, para pemegang saham dengan bulat hati menyetujui penetapan Ariella Dfretes sebagai Presiden Direktur, menggantikan Andrew Darwin sesuai dengan peraturan nomor 2 yang telah diusulkan” ujar juru bicara perusahaan dengan suara yang tegas dan jelas, memecahkan keheningan ruangan rapat.Prok.. Prok.. Prokk.. Suara tepuk tangan menggema merayakan keputusan yang baru saja diumumkan, mengisyaratkan persetujuan dan dukungan yang kuat dari para pemegang saham.Cahaya sorot lampu panggung memantulkan kilauan di wajah-wajah para pemegang saham yang merasa yakin bahwa pemilihan Ariella Dfretes sebagai Presiden Direktur adalah langkah yang tepat. Mereka melihat kehadiran Ariella sebagai awal dari babak baru bagi perusahaan, penuh dengan harapan dan potensi.Ariella dengan langkah mantap, berdiri di depan podium. Sorot mata yang tajam dan wibawa dalam setiap langkahnya mencerminkan kepercayaan diri yang dimilikinya. Dengan pakaian profesional yang ra

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 55 Keraguan

    Mederick menghembuskan asap rokoknya dengan napas yang berat. Rokok itu hanyalah pelarian dari kekacauan emosinya yang tak terkendali. Dia merasa putus asa, mencoba memahami perasaan yang berkobar-kobar di dalam dirinya. Meskipun, dia sama sekali tidak tahu bagaimana caranya. Dia hanya bisa merasakan betapa kuatnya keinginannya untuk menjaga Ariella di sisinya, meskipun itu berarti memaksanya.“Aku membencimu. Ayo kita batalkan perjanjiannya!”Kata-kata Ariella membuat Mederick merasa tercengang. Dia mencoba memahami apa yang sebenarnya Ariella maksud dengan permintaan itu. Namun, bahkan dengan segala usahanya, dia tetap tidak bisa menyelami sepenuhnya isi hati wanita itu. Ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya, rasa penasaran yang tak terhentikan, dan dia ingin mengetahui apakah perasaannya itu beralasan.Mederick mencoba membenamkan dirinya dalam pertimbangan-pertimbangan yang melingkupi hubungannya dengan Ariella. Dia merenungkan setiap momen yang mereka lewati bersama, mencari

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 54 Malam Panas

    Ariella menatap langit malam melalui jendela kamarnya, membiarkan pikirannya melayang pada pembicaraannya dengan Faniya tadi siang. Faniya telah membuat keputusan besar dengan keluar dari keluarga Darwin dan mengejar kebebasannya, sementara dia sendiri merasa terperangkap dalam jebakan yang lebih besar.Dalam keheningan malam, pikiran Ariella melayang jauh, mencoba memahami keputusan yang diambilnya selama ini. Dia merenungkan bagaimana hidupnya telah terjebak dalam lingkaran masalah dan tekanan, terutama dalam pernikahannya dengan Mederick.Apakah yang dilakukannya benar?Meskipun dia berjuang untuk mempertahankan dirinya dan mencari kedamaian, dia merasa semakin terjebak dalam kekacauan yang telah dibangun di sekitarnya.Namun, melihat keberanian Faniya untuk keluar dari lingkaran itu memberinya sedikit harapan. Dia menyadari bahwa kebebasan dan kebahagiaan bukanlah sesuatu yang harus dia korbankan demi kepentingan orang lain. Mungkin saatnya baginya untuk mengambil langkah besar, s

DMCA.com Protection Status