Beranda / Romansa / Jerat Cinta Pebisnis Gelap / Bab 4 : Rumor Tuan Muda

Share

Bab 4 : Rumor Tuan Muda

Penulis: Strrose
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-20 09:02:27

Ariella kini tengah berbaring diranjang kamarnya. Hanya beberapa jam lagi sampai saatnya dia akan pergi dari keluarga ini. Ngomong-ngomong sebenarnya Ariella sudah tau tentang hubungan Faniya dan Mason.

Mason de sevant adalah putra dari keluarga sevant yang bergerak dibidang industri minyak. Mason memang cukup terkenal dikalangan pengusaha. Bukan hanya karena wajahnya yang tampan namun juga kemampuan pria itu dibidang bisnis cukup diakui.

Pertemuan pertama mereka terjadi 3 bulan lalu, di rumahnya saat makan malam keluarga yang bertujuan untuk membahas perjodohan Ariella dan Mason. Saat itu hubungan mereka masih biasa saja sampai suatu ketika Faniya mengatakan kebenaran Ariella yang hanya anak angkat.

Ariella ingat betul suasana yang canggung bahkan tatapan Mason yang langsung berubah tak suka ketika menatapnya. Setelah makan malam itu Ariella mendapati Mason yang tengah bercumbu mesra dengan Faniya di taman belakang rumah.

Ariella menghela napasnya, maklum bagi Mason untuk berpikir bahwa ia hanya anak angkat sehingga tidak pantas bagi seorang tuan muda kaya dan tampan sepertinya. Terlebih lagi Ariella tau jika tujuan Andrew memasangkannya dengan Mason adalah agar pria dapat mengontrol dan mengawasi pergerakan Ariella.

Ariella menutup matanya pelan, rencana pertamanya gagal, otak Ariella berpikir jauh tentang rencana selanjutnya yang akan dilakukan. Mungkin menikah dengan Malkin Winston bukan hal yang buruk untuk dilakukan. Ariella akan menganggap dirinya sebagai perawat pribadi untuk orang cacat selebihnya dia akan memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki oleh pria itu.

BYURR

Guyuran air membuat gadis itu membuka matanya cepat. Ia menatap sang pelaku yang menyiramkan air padanya. Faniya menarik tangan Ariella kuat hingga gadis itu terduduk diranjang yang basah akibat guyuran air yang cukup banyak.

“Sudah cukup tidurnya, cepat bangun dan bersiap sebentar lagi orang suruhan keluarga Winston akan datang. Percantik dirimu agar pria cacat itu terpesona” Faniya tersenyum lebar dengan tatapan mencemooh

Ariella berdecih, dia melemparkan selimut asal dan bangun dari ranjang. Dia menatap sekilas kearah Faniya lalu masuk ke kamar mandi. Ariella menganggap kehadiran Faniya seolah hantu. Melihat pengabaian itu Faniya mengepalkan tangannya geram

“anak pungut sialan!” umpat Faniya melemparkan ember yang dipakainya untuk menyiramkan air pada Ariella ke lantai.

Di dalam kamar mandi, Ariella menatap datar bayangannya pada cermin, telinganya masih bisa mendengar umpatan Faniya diluar. Gadis itu menampakan smirk lebar, rambut hitam panjangnya yang basah ia acak berantakan. Sekilas menampakan aura mendominasi yang besar.

“Sepertinya memang harus dilakukan sekarang yaa… tenang saja aku akan merebut semua yang memang seharusnya menjadi milikku!” ucapnya menatap cermin dengan tatapan datar

Selama 10 menit Ariella berada dikamar mandi hingga akhirnya melangkah keluar dengan tubuh terbalut bath robe. Dia mendudukan diri di depan meja rias. Menatap tampilannya malam ini, senyum miring tercetak dibibirnya hingga suara ketukan terdengar.

Gadis itu menghela napas pelan lalu membuka pintu. Ariella mendapati John berdiri mematung didepannya. Ariella tersenyum miring, dia belum mengganti pakaiannya.

“sebentar” ucap Ariella lalu kembali menutup pintu kamarnya.

John berdiri mematung, dia menghela napas lega lalu selang 5 menit pintu itu kembali terbuka. Saat John terlihat akan buka suara Ariella mengangkat tangannya seolah tidak mengizinkan pria tegap itu berbicara.

Dengan santainya Ariella turun menuju lantai satu. Gadis itu mengenakan blouse neckturtle lengan panjang berwarna putih dengan dengan celana kain berwarna serupa, rambut hitam panjangnya Ariella biarkan tergerai dengan keadaan sedikit basah. Wajahnya dipolesi oleh makeup tipis yang semakin memancarkan pesonanya.

Ariella menapaki anak tangga untuk turun. Ruang tamu disuguhkan dengan pemandangan Andrew beserta Faniya dan seorang pria berparas kebaratan dengan jas hitam yang membungkus tubuhnya, tatanan rambut yang disisir kekanan dengan rapi dan terlihat kaku.

Ariella menghentikan langkahnya saat melihat pria itu berdiri menghormati kehadirannya di ruang tengah, Ariella tersenyum tipis sebagai balasan.

“Ini putri pertamaku Ariella Ilyena Darwin.” Andrew menjelaskan dengan pandangan yang tertuju pada Ariella. Sekilas Ariella dapat melihat wajah terpesona oleh kedua pria beda usia didepannya dan Faniya dengan senyum lebar diwajahnya.

“Selamat malam nona Darwin, saya Jack asisten Tuan Muda Winston. Senang bertemu dengan anda” Ariella hanya mengangguk. Dia tidak kaget saat Jack berbicara dalam bahasa inggris karena dia sudah menduganya dari fitur wajah dan postur pria itu.

“Senang bertemu denganmu Asisten Jack” Balas Ariella

“Jack saja nona” Balasnya. Ariella mengangguk

Jack mempersilahkan Ariella untuk berjalan keluar. Ariella melangkah ke luar menuju sebuah mobil Mercedes Benz yang kini terparkir di halaman depan.

Ariella tidak sendiri ada Faniya yang berdiri disebelahnya dan merangkul tangan kanannya. Kembali memerankan adik yang tidak ingin terpisahkan. “Ingat, jaga sikapmu! Setidaknya berterimakasih lah karena ayahku sudah memungutmu!” bisik Faniya disela langkah mereka yang beriringian yang tak direspon Ariella.

“Silahkan masuk nona” Jack membukakan pintu kursi penumpang dan mempersilahkan Ariella masuk yang dibalas anggukan. Dapat Ariella lihat senyum lebar Faniya dan tatapan Andrew yang tak dapat Ariella jelaskan namun dia yakin jika itu bukan sesuatu yang baik.

Setelah Ariella masuk, Jack membuka pintu kemudi dan mobil pun berjalan menjauhi mansion Darwin.

Sepanjang perjalanan sesekali Jack menatap pada Ariella yang duduk tenang dengan pandangan lurus ke depan atau menoleh kesamping, memperhatikan jalan yang mereka lalui.

“Bisa kau fokus mengemudi, Jack? Aku tidak ingin mati sebelum semuanya selesai” ucapan Ariella dengan santai berbeda dengan pria itu yang kini salah tingkah karena tertangkap basah menatap Ariella secara diam-diam.

“Baik nona Darwin” Jawab Jack

“Ella saja” Ucap Ariella.

“Tidak bisa Nona, saya tidak mungkin memanggi anda hanya dengan nama” Tolak Jack

“Ya sudah terserah kau saja”

Ariella menyenderkan tubuhnya di kursi. Memejamkan mata sejenak. Rasa kantuk mulai menyerangnya. Sebelum Jack kembali buka suara

“Bolehkah saya bertanya, Nona?”

Mau tak mau Ariella membuka matanya dan menatap Jack yang bertanya padanya. Ariella mengangguk. Ia jelas tau pria itu masih menatapnya lewat kaca depan mobil.

“Anda masih muda dan cantik tapi mengapa anda mau menikah dengan Tuan Malkin? Bukankah anda pernah mendengar rumor tentang tuan muda?” Tanyanya.

Ariella terdiam sejenak. Jika pria yang dijodohkan dengannya adalah Malkin Winston, anak kedua dari pemilik perusahaan maskapai penerbangan Winston Airlines. Ariella pernah melihat artikel tentang pria itu, dia cacat. Namun ada rumor lain yang beredar tentangnya jika dia adalah pria cacat buruk rupa. Selain itu tidak ada yang spesial karena rumor yang beredar tentang keluarga Winston didomonasi oleh putra pertama mereka, calon pewaris Winston Corp yang bernama Mederick.

Mederick Winston dirumorkan sebagai pria yang berdarah dingin dan kejam terhadap setiap lawan-lawannya. Namun dibalik itu semua banyak artikel yang memuat berita jika Mederick Winston adalah seorang Player.

Ariella bahkan pernah melihat headline berita tentang seorang model yang mengaku hamil anak Mederick Winston yang sayangnya tidak ada tanggung jawab apapun dari pria itu. Singkatnya Ariella bisa menyimpulkan jika pria itu brengsek bahkan jauh lebih buruk dari adiknya yang cacat.

“Nona Darwin..” Panggil Jack, Ariella tersadar lalu menatap Jack dari kaca tengah

“Aku tidak tau tentang mereka. Bisa kau kenalkan padaku putra pertama dan putra kedua Winston?” Akhirnya Ariella memilih kalimat itu sebagai jawabannya

“Bukankah sudah banyak rumor tentang kedua Tuan Muda, nona?” Kali ini Ariella tidak bisa memahami ucapan Jack tergolong pertanyaan atau justru pernyataan.

“kau taukan jika seorang filsuf pernah berkata jika rumor itu dibuat oleh pembenci, disebarkan oleh orang bodoh, dan diterima serta dipercaya oleh orang idiot. Jadi bukankah kamu bisa memberikanku kebenaran rumor itu sebagai asisten tuan muda Winston. Menurutmu tuan-tuan mu itu orang yang seperti apa asisten Jack?” Ariella mempertahankan nada bicara datarnya.

Jack menelan salivanya namun tak ayal bibirnya mengulas senyum. Dia kira Ariella ini seperti anak keluarga kaya yang manja dan bodoh namun dugaannya salah gadis yang akan menikah dengan tuan-nya sungguh cerdik dalam permainan kata.

“Tuan muda Malkin sangat pendiam dan tuan muda Mederick kejam dan dingin seperti rumor yang beredar” Ucap Jack. Kali ini Ariella mengalihkan pandangannya ke arah pemandangan luar yang menampilkan rimbunan pohon. Sepertinya mereka memasuki kawasan perhutanan.

“Sebenarnya apa alasan anda menyetujui perjodohan ini nona?” Sambung Jack

“Dipaksa lebih tepatnya” gumamnya tak jelas.

Hening. Tak ada sahutan selama hampir 10 menit lamanya. Mobil itu melambatkan lajunya dan berhenti dipinggir jalan. Ariella mengalihkan pandangannya, menatap keluar jendela ia pikir mereka sudah tiba namun ternyata nihil daerah itu hanya dipenuhi oleh pepohonan yang sudah mereka lewati selama 15 menit yang lalu.

Syut

Sebuah jarum suntik mendarat dilengan Ariella, dia mengalihkan pandangannya kepada Jack yang menyuntikkannya dengan obat bius, tak sampai disitu Jack bahkan menutup mulut dan hidungnya dengan sebuah kain putih hingga gadis itu merasakan kesadarannya mulai lenyap.

“Sialan kau! Terkutuk!” Ucap Ariella sebelum kedua matanya menutup sempurna

“Maafkan saya nona”

Bab terkait

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 5 : Kakak Ipar?

    Setelah yakin jika Ariella pingsan, Jack kembali melajukan mobilnya hingga setelah keluar dari area hutan, mobil itu melaju menuju sebuah kastil yang sangat terawat. Seorang penjaga membuka pintu ketika melihat mobil itu mendekat kearah kastil. Jack mengangguk pada sang penjaga dan mengemudikan mobilnya memasuki area halaman kastil hingga akhirnya berhenti didepan sorang pria yang berada dipintu depan kastil. “Tuan..” Sapa Jack melihat kehadiran Tuan mudanya yang menunggu didepan kastil. Pria itu mengangguk, dia membuka pintu penumpang dan terdiam sejenak. “Kenapa dia?! Dimana Faniya?” Tanyanya dengan ekspresi menggelap “Saya tidak tau Tuan, saat saya berada disana Tuan Darwin mengatakan jika Nona Ariella Darwin yang akan saya bawa” Jelas Jack dengan wajah menunduk Pria itu tertawa keras membuat suasana hening seketika. Jantung Jack berdegup kencang karena takut dengan ucapan dan ekpresi atasannya yang seperti akan menggila. “Apalagi yang direncanakan pria belang itu kali ini!” g

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 6 : Dia menciumku!

    “Adik ipar heh” Serunya dengan suara berat yang terdengar menggelitik ditelinga Ariella. “Kau Mederick Winston kan?” Tanya Ariella dengan ragu. “Ya” Pria itu menatapnya dari atas sampai bawah. Memindainya dengan intens membuat Ariella mengalihkan pandangannya. Merasa tertekan dengan aura kuat yang mendominasi dimiliki oleh pria itu. ‘benar-benar terlihat seperti seorang player’ batin Ariella “Jadi kenapa kau orang yang akan menikah dengan Malkin? Ariella Darwin?” “Maaf?” Jawab Ariella tatapannya tak lepas dari kedua mata Mederick. Ariella akui dirinya lancang namun manik abu-abu indah itu sangat mempesonanya. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan pria dengan mata seindah Mederick, sepertinya mata itu menurun dari Ibunya karena Dominic memiliki mata berwarna biru. “Aku tanya kenapa justru kau diserahkan, seorang putri angkat. Apa itu hal yang pantas diterima oleh Winston.” suara maskulin itu kembali terdengar namun kali ini dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih membuat Ariella

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 7 : Maaf

    “Akhirnya aku bisa membuatnya kesal sebelum kepergianku…” Malkin bergumam dengan tatapan mengarah keluar jendela “Emm.. Kau mengatakan sesuatu?” Ariella bertanya karena dia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Malkin gumamkan. Pria itu hanya menjawab dengan senyum tipis, dia menatap Ariella lekat membuat Ariella menyentuh wajahnya “Ada yang salah dengan wajahku?” Tanya Ariella “Ah, kau cantik” Ucap Malkin. Ariella tersenyum “Aku tau” ucap Ariella membuat Malkin kembali tertawa renyah, dia tidak menduga jika Ariella akan merespon ucapannya dengan kalimat pembenaran, karena beberapa wanita pada umumnya cenderung bersikap malu-malu saat Malkin memujinya, “Kau menyenangkan Ella” “Kau orang pertama yang mengatakannya” kekeh Ariella. “Benarkah?” “Ya” Ucap Ariella jujur. Dia sendiri mengakui jika dirinya bukanlah orang yang mudah menyenangkan orang lain. Keheningan terjadi selama beberapa detik, Malkin menatap Ella sejenak sebelum berucap “Bisa kau membawaku berkeliling Ella, a

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   BAB 8 : Salah Menilai

    “Maafkan aku” Gumam Ariella Tiba-tiba Ariella mendengar suara Mederick dari belakang “Seharusnya kau meminta maaf padaku, bukan pada tanaman itu” “Aku tidak merasa memiliki salah padamu.” Ucap Ariella tanpa menoleh. Dia merasakan Mederick melangkah mendekatinya. Membuatnya kembali merasa tidak nyaman. “kau wanita pertama yang membuatku terluka, pertama bibirku dan kedua tanganku” Ariella menatap Mederick, pria itu berdiri tak jauh dari posisinya saat ini. Mata coklat Ariella melihat bekas gigitannya pada bibir Mederick. Ariella mendengus, kenapa dia harus mengingat ciuman pria gila itu. “Kau pantas mendapatkannya” Ucap Ariella Tidak ada respon dari Mederick, pria itu masih berdiri dibelakangnya dengan tatapan yang mengarah ke kanan, Ariella mengikuti pandangan Mederick, ada sebuah gedung perusahaan dengan plang JCOB tepat disebelah rumah sakit ini. Saat Ariella mengalihkan pandangan kembali pada Mederick, dia dikagetkan dengan tindakan Mederick yang melangkah mendekatinya. Mata

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 9 : Mencoba Memahami

    Macau 09.50 PM Sebuah pesawat pribadi mendarat di sebuah tempat dengan penjagaan berlapis dengan pria-pria besenjata lengkap yang berjaga disetiap sisinya. Sebuah markas besar yang terbuat dari kerangka baja terkuat. Seorang pria turun dari pesawat itu. Pria itu berjalan melewati orang-orang bersenjata lengkap yang berbaris rapi di sisi kanan dan kiri. Mederick Winston melangkah masuk diikuti Jack sang asisten yang setia dibelakangnya. Pria itu duduk di sofa single sedangkan Jack berdiri disisi kirinya. Seseorang mendekat kearahnya. “Tuan, polisi sudah berjaga di dermaga, petinggi mereka mengucapkan terimakasih atas informasi yang anda berikan” “Lebih lambat dari yang ku duga” Mederick menyeringai yang membuat pria itu ngeri. “Anda ingin ke dermaga tuan?” Pria itu bertanya dengan hati-hati. “Tidak, aku ingin melihat apakah Ezel berhasil dengan tugasnya.” Pria itu menunduk lalu mundur dengan cepat. Ia kembali ke posisinya, kembali berjaga seperti sebelumnya. “Jack siapkan helic

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 10 : Menerimanya

    Santa Monica Place, califoronia Sudah 5 hari sejak Ariella terbangun di mansion Winston dan merawat Malkin. Hari ini adalah hari libur Ariella, Malkin memintanya untuk berbelanja. Mood Ariella seketika membaik terlebih dia juga tidak melihat Mederick selama 2 hari ini. entah kemana perginya pria itu, Ariella tidak peduli. Ariella menatap Sarah yang memilihkan banyak pakaian. Wanita itu memang sudah berumur namun seleranya dalam fashion patut diacungi jempol. Dari pakaian santai hingga gaun semua pilihan Sarah sangat sesuai seleranya. Bahkan alas kaki dan perhiasanmu juga dipilihkan oleh Sarah. Ariella memang lebih suka berpenampilan simple namun bukan berarti ia tidak tau fashion. Ella suka barang branded tapi ia tidak suka yang mencolok. Ia tidak begitu tertarik menggunakan make-up karena menurutnya itu merepotkan untuk menggunakan sekaligus membersihkannya. Setidaknya ia merasa beruntung memiliki wajah yang cantik sehingga tidak perlu sibuk mempercantik diri. “Ada lagi yang ingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 11 : Perasaan yang tak bisa dijelaskan

    Ariella menuju lift, ketika pintu lift akan segera tertutup, pintu itu ditahan oleh tangan kekar seorang pria dengan seringain diwajahnya. “KAU-“ Ariella menatap Mederick. Setelah tidak terlihat selama 2 hari tiba-tiba saja pria itu berada didepannya dengan setelan jas hitam dan tangan kanan yang menyeret koper. “Apa yang kau lakuk-” “hust- Bukankah lebih aman bersamaku, kitten” ucap Mederick memotong ucapan Ariella. Pria itu ikut masuk ke dalam lift membuat Ariella menjauhkan dirinya ke pojok, dia menatap Mederick dengan tatapan tak suka. Mederick bersmirk, “kau tau.. little kitten, tingkahmu yang seperti ini benar-benar menggodaku” Ucapnya Ariella melotot, mata abu Mederik menatap Ariella lekat membuat Ariella nyaris hanyut dalam suasana, dia menelan salivanya. Ariella kewalahan dengan kesan dewasa yang melekat pada pria itu. Mederick bener-benar seorang cassanova yang berbahaya untuknya “Jangan mendekat!” Ucap Ariella saat Mederick mendekatinya, memojokkannya dengan tubuh teg

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 12 : Pesona Seorang Casanova

    “Orang yang kau tau sebagai calon suami, bagaimana perasaanmu jika dia mati?” Mederick berucap datar, pandangannya tertuju pada mata coklat Ariella. Ariella terdiam, dia belum memikirkan ini meskipun sejak awal Ariella tau jika Malkin tidak memiliki semangat untuk hidup. Sejak bertemu dengan Malkin, Ariella sudah menduga jika pria itu sangat pasrah dengan hidupnya terlebih dengan adanya kejadian hari ini membuat Ariella yakin jika Malkin benar-benar mencoba untuk membunuh dirinya sendiri. “Menyesal….” Ucap Ariella pelan, mata coklatnya bersitatap dengan manik keabuan Mederick yang terpaku menatapnya “Menyesal karena gagal untuk memahaminya dengan baik… bahkan disaat terakhirnya aku tidak bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya” Sambung Ella tanpa sadar meneteskan air matanya, inilah perasaan yang sejak tadi tidak Ariella pahami. Mederick kaget ketika melihat Ariella menangis, namun setelahnya pria itu tersenyum miring. “Kenapa kau menangis? Seperti bocah” Ucap Mederick dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Ending

    Mederick menyerahkan sebuah kertas pada Ariella. Surat pengalihan seluruh aset milik atas nama Mederick pribadi. Mulai dari property hotel, restoran bintang 5 miliknya hingga asset lain seperti mansion dan gendung-gedung atas nama Mederick ditambah lagi pulau pribadi milik Mederick“Kau mau menjual ini semua?” Tanya Ella penasaran karena Mederick menyerahkan dokumen itu ke arahnya. Mederick menggeleng. Pria itu menyerahkan sebuah surat yang berbeda dari surat-surat lainnya.“Surat pernyataan?” Gumam Ariella membaca selembar surat yang Mederick serahkan“Semua aset milikku sudah menjadi milikmu termasuk aku. Jadi tandatangani surat yang menyatakan bahwa kau adalah milikku untuk selamanya” Jelas Medrick cepat. Ariella melotot terkejut.“Apa-apaan ini, kau tidak takut jika aku pergi darimu lagi, Der?” Tanya Ariella tanpa menghilangkan raut terkejutnya. Ariella terkesiap saat Mederick bergerak cepat meraih pinggangnya dan mendekapnya lebih eratAriella merasakan hatinya berdebar kencang k

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 61 Kembali

    Dalam sebuah kamar rumah sakit yang tenang, Mederick terbaring tak sadarkan diri di tempat tidur, wajahnya pucat dan lesu. Tidak jauh darinya, Ariella duduk di kursi, pandangannya terpaku pada wajah Mederick yang lelah. Pikirannya berkecamuk dengan beragam emosi, dari kemarahan hingga belas kasihan."Dia selalu saja menyebalkan" gumam Ariella pelan. "Tapi, aku tidak bisa membantah bahwa dia peduli padaku." Dia merenung sejenak, mengingat momen-momen mereka bersama, bahkan di antara pertengkaran dan konflik yang tak kunjung usai.Ariella menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran-pikiran itu. "Tapi itu bukan alasan untuk membiarkan dirinya menyakitiku" gumamnya dengan suara penuh ketegasan. "Dia harus belajar mengendalikan emosinya, seperti yang selalu dia katakan kepadaku."Saat itu, Mederick mulai bergerak, matanya terbuka perlahan. Ariella segera berdiri, tatapannya bertemu dengan Mederick yang masih lemah. "Kau sadar" ucapnya dengan suara lembut, mencoba menenangkan pria itu

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 60 Penjelasan Dalton

    Sementara itu, di pulau terpencil yang jauh dari kekacauan di villa mewah Mederick, Ariella Dfretes duduk di sebuah teras dengan pemandangan pantai yang tenang. Bersama dengannya adalah Faniya dan Mason, dua orang yang telah memberikan perlindungan dan kedamaian setelah ia melarikan diri dari kekacauan yang diciptakan oleh Mederick."kak, aku masih tidak percaya bahwa kau berhasil melarikan diri dari Mederick" ujar Faniya dengan nada prihatin. "Kakak tahu bahwa dia tidak akan pernah berhenti mencarimu."Ariella mengangguk dengan penuh ketegasan. "Aku tahu. Tapi aku tidak bisa lagi tinggal di bawah pengaruhnya. Aku butuh kebebasan, dan aku tidak akan kembali padanya. Tenang saja aku gak ganggu kalian kok"Mason menatap Ariella dengan penuh kekhawatiran. "Tapi, bagaimana dengan ancamannya? Apakah kau yakin kau aman di sini?""Aku tahu risikonya" jawab Ariella mantap. "Tapi aku lebih baik berisiko hidup di sini daripada hidup di bawah bayang-bayang ketakutan bersama Mederick. Tapi aku ju

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 59 Hancur

    Dalam gelapnya malam yang menyelimuti villa mewah itu, Mederick Winston berdiri di tengah-tengah ruangan yang kini tergenang oleh lautan darah dan mayat-mayat yang tergeletak tanpa bentuk. Kekacauan yang terjadi adalah gambaran nyata dari kegilaan yang merajalela di dalam dirinya."SIALAN, KALIAN SEMUA TIDAK BERGUNA!" teriak Mederick dengan suara yang penuh kemarahan, membuat udara menjadi terasa lebih berat di dalam ruangan itu. Tangannya bergetar saat ia memandang ke sekeliling, melihat kehancuran yang ia sebabkan dengan tangannya sendiri.Tak peduli siapa yang berada di depannya, Mederick mengamuk tanpa ampun. Dia tidak membedakan siapa pun yang berada di jalannya, termasuk para bawahannya sendiri. Ia memukul, menendang, bahkan membunuh tanpa ampun, seperti seorang manusia yang kehilangan kendali atas dirinya sendiri.Di antara orang-orang yang menjadi korban kegilaannya, Jack, salah satu bawahannya yang setia, berdiri dengan wajah yang penuh kebingungan dan kecemasan. Selama delap

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 58 Menghilang

    Ariella berdiri di ruangan rapat, di hadapan tim eksekutif dan staf perusahaannya yang terkejut dan bingung dengan pernyataan yang baru saja Ariella katakan"Saya ingin berbicara dengan kalian semua. Seperti yang kalian ketahui, saya baru saja dilantik sebagai Presiden Direktur perusahaan Darwin. Namun, saya memiliki pengumuman penting yang perlu saya sampaikan."Tim eksekutif dan staf memandang Ariella dengan penasaran. Ariella mengambil napas panjang“Saya telah memutuskan untuk menyerahkan seluruh kekayaan dan aset perusahaan ini kepada sebuah panti asuhan yang membutuhkan. Saya percaya bahwa sebagai pemimpin, tanggung jawab kami tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan, tetapi juga pada memberikan kembali kepada masyarakat."Semua yang ada disana termasuk tim eksekutif dan staf terkejut dengan pengumuman tersebut, beberapa di antaranya menunjukkan reaksi campuran antara kagum dan kebingungan.“Tapi bagaimana kelanjutan perusahaan?”Ariella menanggapi pertanyaan itu dengan seny

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 57 Pertarungan Batin

    Langit senja menyala di balik jendela mobil mewah saat Mederick mengemudikannya dengan tenang. Ariella duduk di sebelahnya, tetapi suasana di dalam mobil terasa tegang. Mereka baru saja meninggalkan acara bisnis yang panjang, tetapi tidak sepatah kata pun terucap sejak mereka memulai perjalanan pulang.Dengan napas dalam, Mederick memutuskan untuk memecahkan keheningan yang membelenggu mereka. "Riel, aku ingin meminta maaf."Ariella menoleh padanya dengan pandangan yang penuh pertanyaan di matanya. "Maaf? Maaf untuk apa?" ucapnya berpura-pura tak tahu, meskipun dalam hatinya dia sudah mengetahui alasan di balik permintaan maaf Mederick.Mederick menelan ludah, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. "Aku tahu belakangan ini aku agak... terlalu cemburu. Aku ingin meminta maaf jika itu membuatmu tidak nyaman."Ariella menatapnya dengan ekspresi yang tidak terbaca. Dia tidak mengharapkan permintaan maaf seperti itu dari Mederick, yang biasanya sulit mengakui kesalahannya. "meskipun aku m

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 56 Kecemburuan

    "Melalui proses pemungutan suara yang demokratis, para pemegang saham dengan bulat hati menyetujui penetapan Ariella Dfretes sebagai Presiden Direktur, menggantikan Andrew Darwin sesuai dengan peraturan nomor 2 yang telah diusulkan” ujar juru bicara perusahaan dengan suara yang tegas dan jelas, memecahkan keheningan ruangan rapat.Prok.. Prok.. Prokk.. Suara tepuk tangan menggema merayakan keputusan yang baru saja diumumkan, mengisyaratkan persetujuan dan dukungan yang kuat dari para pemegang saham.Cahaya sorot lampu panggung memantulkan kilauan di wajah-wajah para pemegang saham yang merasa yakin bahwa pemilihan Ariella Dfretes sebagai Presiden Direktur adalah langkah yang tepat. Mereka melihat kehadiran Ariella sebagai awal dari babak baru bagi perusahaan, penuh dengan harapan dan potensi.Ariella dengan langkah mantap, berdiri di depan podium. Sorot mata yang tajam dan wibawa dalam setiap langkahnya mencerminkan kepercayaan diri yang dimilikinya. Dengan pakaian profesional yang ra

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 55 Keraguan

    Mederick menghembuskan asap rokoknya dengan napas yang berat. Rokok itu hanyalah pelarian dari kekacauan emosinya yang tak terkendali. Dia merasa putus asa, mencoba memahami perasaan yang berkobar-kobar di dalam dirinya. Meskipun, dia sama sekali tidak tahu bagaimana caranya. Dia hanya bisa merasakan betapa kuatnya keinginannya untuk menjaga Ariella di sisinya, meskipun itu berarti memaksanya.“Aku membencimu. Ayo kita batalkan perjanjiannya!”Kata-kata Ariella membuat Mederick merasa tercengang. Dia mencoba memahami apa yang sebenarnya Ariella maksud dengan permintaan itu. Namun, bahkan dengan segala usahanya, dia tetap tidak bisa menyelami sepenuhnya isi hati wanita itu. Ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya, rasa penasaran yang tak terhentikan, dan dia ingin mengetahui apakah perasaannya itu beralasan.Mederick mencoba membenamkan dirinya dalam pertimbangan-pertimbangan yang melingkupi hubungannya dengan Ariella. Dia merenungkan setiap momen yang mereka lewati bersama, mencari

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 54 Malam Panas

    Ariella menatap langit malam melalui jendela kamarnya, membiarkan pikirannya melayang pada pembicaraannya dengan Faniya tadi siang. Faniya telah membuat keputusan besar dengan keluar dari keluarga Darwin dan mengejar kebebasannya, sementara dia sendiri merasa terperangkap dalam jebakan yang lebih besar.Dalam keheningan malam, pikiran Ariella melayang jauh, mencoba memahami keputusan yang diambilnya selama ini. Dia merenungkan bagaimana hidupnya telah terjebak dalam lingkaran masalah dan tekanan, terutama dalam pernikahannya dengan Mederick.Apakah yang dilakukannya benar?Meskipun dia berjuang untuk mempertahankan dirinya dan mencari kedamaian, dia merasa semakin terjebak dalam kekacauan yang telah dibangun di sekitarnya.Namun, melihat keberanian Faniya untuk keluar dari lingkaran itu memberinya sedikit harapan. Dia menyadari bahwa kebebasan dan kebahagiaan bukanlah sesuatu yang harus dia korbankan demi kepentingan orang lain. Mungkin saatnya baginya untuk mengambil langkah besar, s

DMCA.com Protection Status