Share

Devina Nekat

“Sudah tahu belum, kalau Dokter Devina resign?”

Arunika menghentikan kegiatannya saat mendengar beberapa perawat berbisik di meja resepsionis. Berita ini terlalu mendadak. Apa Devina keluar karena dirinya? Arunika merasa tak enak hati.

“Mendadak, ya?”

“Iya, sepetinya begitu.”

Bisik-bisik kian terdengar jelas di telinga Arunika. Tak tahan, Arunika ingin memastikan berita ini kepada Kalandra. Ia yakin ada sangkut pautnya dengan kejadian beberapa hari lalu.

Arunika melihat Kalandra yang sedang menikmati makan siangnya bersama Jendra. Biasanya, ada Devina juga diantara mereka. Enggan bergabung dengan mereka, Arunika memilih duduk sendiri di meja yang tak jauh dari tempat duduk Kalandra dan Jendra.

“Sendiri, Dok?”

Arunika mendongak. Sosok di depannya tak begitu ia kenal, tapi sering berpapasan di lobi rumah sakit. Melirik pada name tag yang terletak di dada sebelah kiri jas lelaki itu.

Dr. Irham SpOG.

Arunika mengangguk mengiyakan.

“Boleh bergabung?”

Tertegun sebentar, Arunika kemudian me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status