Share

Kambalilah

Arunika menatap Kalandra yang memaksa mengikutinya menjenguk Ratri—Ibu Mahesa. Mengembuskan napas lelah, akhirnya Arunika mengalah. Tak ada gunanya juga membantah ucapan lelaki itu. Terlalu banyak kekhawatiran pada diri Kalandra.

“Baiklah,” kata Arunika mengalah.

“Bagus.”

“Jangan berbuat apa pun di sana. Ingat itu, Mas.”

Kalandra tak menanggapi ucapan Arunika. Justru dirinya ikut karena terlalu khawatir dengan Arunika. Wanita yang sebentar lagi akan menjadi miliknya itu terlalu polos dan mudah terpengaruhi. Lihat saja apa yang terjadi dengan Devina, Arunika bahkan tanpa berpikir panjang memilih mengalah.

“Kamu terlalu lemah,” ucap Kalandra.

Arunika hanya melirik Kalandra yang sedang menyetir.

“Mudah dirayu, dan hatimu terlalu mudah terpengaruh dengan ucapan orang lain. Itulah gunanya aku mengikutimu.”

“Aku tak selemah itu, Mas.”

“Bagaimana dengan Devina?” Tanya Kalandra. “Kamu bahkan begitu mudah mengalah.”

“Tidak seperti itu, aku hanya menawarkan hingga dia benar-benar sehat. Toh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status