Share

Rahasia Barra

"Bar ..." Suara Kalea kembali bergetar. Dan Barra paham, apa penyebabnya.

Dengan hembusan pelan, Barra menarik pandangannya kembali.

"Gue kemarin pijat."

Kalea terperangah, menatap Barra sendu. Menelan salivanya kasar.

"T-terus, kenapa lo jemput gue, kalau lo lagi sakit?"

Sesak dadanya, mengingat Barra sedang sakit karna dirinya, dan Barra malah nekat menjemputnya. Dan sekarang, cowok itu terbaring lemah.

"Gue keinget lo," tukas Barra tanpa menatap gadis itu.

Gimana enggak, dia yang meminta Raka untuk membawa gadis itu ke sekolah. Tapi Raka justru pulang sendiri. Gimana dia gak kepikiran? Tapi Barra gak mungkin menjabarkan alasannya. Cukup dia yang tahu.

Grep!

Barra mematung. Kalea memeluknya. Suara isakan gadis itu terdengar.

"Gue jahat ya, Bar. Gue gak tahu kalau lo sakit. Bahkan gue bukannya peka malah nyari kesenangan sendiri. Padahal, harusnya gue sadar sejak kemarin. Tapi gue malah abai."


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status