Share

Demi .....

Sampai di parkiran, Sena melepas hemnya.

"Lo sama Bar -- eh kampret! Gue ditinggalin gitu aja tanpa ngucapin terimakasih," omel Sena. Kalea ngeloyor begitu saja tanpa basa basi dengannya. Helmnya saja cuma di taruh sembarang, dan Sena yang harus meletakkan di tempatnya.

"Lama-lama pusing gue sama mereka berdua. Salah gue sih, merelakan diri jadi samsak," gerutunya lagi. Melangkah tak berdaya.

Brak!

Kalea meletakkan kasar tasnya ke meja. Untung saja Gita belum datang. Kalau sudah, mungkin Gita sudah mengumpatinya.

"Woy, Barra! Muncul juga lo. Kemana lo kemarin, gak ada kabar?"

Kalea mengambil bukunya. Membuka lembar asal. Sebenarnya dia gak ada niat baca buku. Tapi karna dia tahu ada Barra di belakang, dia jadi berpura-pura menyibukkan diri.

"Kal,"

Apa-apaan Barra? Kenapa malah menghampirinya.

Tapi Kalea tak peduli. Mengabaikan panggilan Barra.

"Gue minta maaf, Kal."

Kalea merolingkan bola matany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status