Share

Bab 957

Author: Angin
"Nova, aku nggak jadi pergi ke Jalan Medis," ucap Chandra tiba-tiba.

"Hah?" Nova terkejut, "Kenapa tiba-tiba nggak jadi?"

"Aku ada urusan lain. Berhentikan mobilnya," kata Chandra.

Mobil pun berhenti. Chandra membuka pintu dan turun. Nova pun ikut turun dan berkata, "Kalau begitu, aku juga nggak jadi pergi. Aku ikut kamu."

Nova tahu, Chandra telah menelepon Sonia dengan rencana baru. Hal itu membuat hatinya sedikit tidak enak. Dia adalah istri Chandra, namun Chandra tidak mendiskusikannya dengan dia, melainkan menelepon wanita lain.

"Kamu dulu saja ke Jalan Medis. Urusan ini, kamu nggak bisa membantu," kata Chandra.

"Baiklah," jawab Nova sambil mengangguk. Dia menyadari bahwa dia belum bisa membantu Chandra dalam hal ini. Dia harus terus berusaha menjadi lebih baik. Dengan semangat, Nova kembali ke mobil.

Sementara itu, Chandra memanggil taksi. "Ke Salvation Group," perintahnya. Setelah itu, dia merenung, memikirkan rencana selanjutnya. Sonia telah memberinya arahan, dan mengatakan bah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
verrelarjuna81
kenapa tidak update lagi?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 958

    Mawar mengangguk, "Sandra sudah ditemukan belum? Aku kewalahan sendirian di sini. Tanpa bantuan Sandra, aku merasa sulit menjalani semua ini."Mawar merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri. Memang, memimpin dan mengendalikan bukanlah keahlian utamanya. Melihat Mawar seperti itu, Chandra berpikir sejenak sebelum berkata, "Aku akan mencoba menemukannya."Dalam benak Chandra, Nova mungkin mengetahui keberadaan Sandra. Namun, Nova sengaja menyembunyikannya karena khawatir Sandra akan merebut Chandra darinya."Ada instruksi lain? Kalau tidak, aku mau adakan rapat sebentar lagi," ujar Mawar."Sebentar," tanggapan Chandra, "Sebelum rapat, kamu harus tahu sesuatu. Aku yakin di dalam Salvation Group ada mata-mata dari Centennial Group. Kita harus berhati-hati. Berikan aku daftar nama eksekutif perusahaan, aku ingin memeriksanya dulu.""Baik, aku akan mengurusnya sekarang," jawab Mawar sebelum beranjak.Sementara itu, Chandra tenggelam dalam pikiran tentang masalah keuangan. Dia berpikir mungk

  • Jenderal Naga   Bab 959

    Cakra merasa sangat kesal. Dia telah menghabiskan puluhan tahun, menggunakan seluruh hati, jiwa, dan dana untuk membangun jaringan informasi bawah tanahnya. Namun sekarang, dia merasa seperti hanya menjadi tangan kanan Chandra, tanpa mendapatkan apa pun sebagai imbalannya."Nanti besok aku beri jawabannya," ujar Cakra dengan nada kesal."Besok terlalu lama. Aku beri kamu setengah hari," perintah Chandra dengan nada tegas."Aku akan coba secepatnya. Nanti malam aku kabari," Cakra berpikir sejenak. Menginvestigasi pegawai perusahaan mungkin bukan hal yang sulit. Dalam setengah hari, seharusnya dia bisa menyelesaikannya."Chandra, untuk mendapatkan informasi juga memerlukan dana, loh. Setiap berita, setiap info, membutuhkan uang untuk mendapatkannya ….""Jadi, kamu minta uang padaku?" potong Chandra."Sedikit saja. Dana operasional kami hampir habis.""Baiklah, catat dulu. Nanti kita hitung semua," kata Chandra sebelum dengan cepat mengakhiri panggilan.Mawar yang telah menunggu sejak tad

  • Jenderal Naga   Bab 960

    Kimin duduk dengan santai di kursi, melemparkan pandangan kepada Nova dan berkata dengan nada datar, "Memang, aku pernah pergi tapi aku kembali karena kemampuan ilmu kedokteranku meningkat. Terakhir kali aku kalah sama Chandra. Hari ini, aku datang buat merebut kembali kehormatanku. Aku akan buktikan pada dunia bahwa pengobatan tradisional adalah cabang dari Ilmu Pengobatan Gorli. Ilmu Pengobatan Gorli itu yang paling otentik."Kimin berbicara dengan penuh percaya diri."Omong kosong!""Kimin, kamu nggak punya malu, ya? Pergi dari sini! Kamu nggak diterima di Jalan Medis dan Someria," seru seseorang."Kamu itu sudah kalah, tapi masih berani sombong segala.""Mending kamu pergi sekarang sebelum Chandra datang. Kalau dia datang, kamu pasti dibikin malu sama dia."Banyak orang mulai mencemooh. Bahkan beberapa pejalan kaki yang hanya sekedar melihat juga ikut mencemooh.Namun, Kimin tidak bergeming. Dia tahu Chandra adalah ancaman terbesarnya. Jika dia bisa mengalahkan Chandra, itu berarti

  • Jenderal Naga   Bab 961

    Devita tak terlalu mempermasalahkan keberadaan Chandra.Andai bukan karena keluarga Atmaja yang telah bersumpah melindungi Chandra dengan menyatakan siapa pun yang menyakiti Chandra akan menjadi musuh keluarga Atmaja, mungkin Devita telah menghabisinya segera setelah tiba di Rivera. Saat ini, untuk menghadapi Chandra dan memastikan rencananya berjalan lancar, ia meminta bantuan dari pewaris Lembah Raja Obat.Dalam dunia medis, meski Lembah Raja Obat saat ini berada di posisi kedua, tapi tak ada yang berani mengklaim posisi pertama. Di samping itu, Lembah Raja Obat memang selalu beroperasi di balik layar, sehingga sedikit orang yang tahu tentang dirinya."Oke, kalian boleh pergi," perintah Devita dengan anggun. Dia mengibaskan tangannya ringan."Baik," sahut pemuda itu dengan sopan, sebelum berbalik meninggalkan ruangan.Di jalanan kota, tepat di depan Klinik Century dipenuhi kerumunan. Baik itu dokter dari berbagai klinik lainnya, para pejalan kaki yang kebetulan lewat, hingga para ju

  • Jenderal Naga   Bab 962

    Kimin tertawa, "Karena nggak lama lagi, aku akan mendirikan sebuah Lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli, yang akan menggantikan Asosiasi Pengobatan Tradisional. Hanya mereka yang punya sertifikat dari Lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli ini yang berhak praktik medis. Selain itu, ilegal.""Kamu pikir kamu ini siapa, hah? Memangnya kamu yang menentukan semuanya?”"Omong kosong!”Orang-orang menatap dengan sikap meremehkan. Namun, hanya Nova yang percaya bahwa Kimin mampu melakukannya. Kekuatan yang ada di balik Kimin sangat menakutkan. Untuk mendirikan sebuah lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli bagi dia bukanlah hal yang sulit."Kenapa dia belum datang?"Nova tampak cemas, matanya terus menatap kejauhan. Chandra masih belum muncul juga."Nova, aku tanya sekali lagi, ya? Kamu mau terima tantanganku nggak?" Kimin bertanya dengan nada menekan.Keluarga Kurniawan yang tidak memiliki keterampilan medis, terdiam di hadapan Kimin. Mereka menunggu jawaban Nova."Tentu saja, kenapa

  • Jenderal Naga   Bab 963

    Semua mata tertuju pada Nova.Tak ada yang menyangka, Nova, yang sama sekali tidak menguasai ilmu kedokteran, berani menantang sosok sekelas Kimin yang sudah terkenal di dunia medis. Apalagi, pertarungan ini menggunakan taruhan nyawa.“Kamu?” ujar Kimin dengan pandangan aneh, senyumnya sedikit mengejek. “Baiklah, ambil kertas dan pena, kita buat perjanjian.”Seseorang segera menghampiri dengan membawa kertas dan pena. Ada meja dan kursi di depan pintu klinik. Nova duduk, menerima pena dari Kimin, dan dengan cepat menulis perjanjian pertarungan hidup mati ini. Setelah menandatanganinya, ia memberikan pena pada Kimin.“Giliranmu,” kata Nova dengan penuh percaya diri.Tanpa ragu, Kimin pun menuliskan perjanjiannya.“Kita mau bertanding gimana?” tanya Nova.Kimin tersenyum, “Kayak pertandingan medis biasa, kita akan meracik racun dari bahan-bahan obat yang ada, lalu memberikannya kepada lawan untuk diminum. Tapi kali ini, kita harus meminumnya sendiri dan lawan nggak akan kasih penawar. Hi

  • Jenderal Naga   Bab 964

    Mendengar bujukan dari keluarga Kurniawan, Nova hanya tersenyum tipis, "Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Chandra akan segera datang. Sekarang aku cuma perlu menunda waktu."Ia pun mengeluarkan ponselnya dan kembali menelepon Chandra. "Sayang, kamu di mana sekarang?"Dari ujung telepon, terdengar suara Chandra, "Aku baru saja turun dari mobil. Kalau jalan dari sini lumayan jauh. Aku mau jalan kaki sedikit terus naik taksi lagi. Kayaknya setengah jam lagi aku sampai. Gimana di sana?""Aku sudah setuju bertanding sama Kimin. Aturannya masih sama kayak pertandingan yang lalu …." Nova menceritakan kejadian yang sedang berlangsung.Sontak Chandra menghardik, "Kamu gila? Apa kamu nggak tahu siapa Kimin itu? Bahkan dokter sekaliber Cakra pun nggak bisa menyainginya. Ini kamu malah nekat tanda tangan perjanjian hidup-mati?"Nova berbisik, "Percaya sama aku. Aku bisa pakai 'energi sejati' untuk menekan racun …."Chandra dengan cepat memotong, "Jangan macam-macam. Aku segera ke sana.” C

  • Jenderal Naga   Bab 965

    Nova sudah meminum racun, tapi sampai saat ini dia masih terlihat sehat. Semua orang yang hadir tampak bingung. Bahkan Kimin sendiri terlihat tak percaya. Dia sangat yakin dengan kekuatan racunnya. Siapa pun yang meminumnya akan segera terkena efeknya dalam hitungan menit.Seorang reporter mendekat, kameranya menyorot wajah Nova. Nova bangkit berdiri, tersenyum tipis pada Kimin yang tampak bingung, "Kimin, gimana? Aku sudah minum racunmu, tapi aku masih baik-baik saja. Apa ilmu medismu sudah menurun? Bikin racun saja nggak bisa?”Nova dengan berani menantang Kimin di depan semua reporter. "Semua jurnalis di sini saksinya, aku sudah minum racun yang dibuat dokter senior dari Klinik Majestik, Kimin. Tapi aku masih baik-baik saja. Sesuai kesepakatan kita, Klinik Majestik sudah kalah.""Nova, kamu curang!" Kimin dengan wajah pucat menuding Nova. "Kamu pasti sudah menukar racunku!”Yani berteriak, tanpa menunggu Nova bicara, "Kamu pikir kamu ini siapa? Sudah tua bukannya menikmati masa tua,

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status