Share

Bab 960

Penulis: Angin
Kimin duduk dengan santai di kursi, melemparkan pandangan kepada Nova dan berkata dengan nada datar, "Memang, aku pernah pergi tapi aku kembali karena kemampuan ilmu kedokteranku meningkat. Terakhir kali aku kalah sama Chandra. Hari ini, aku datang buat merebut kembali kehormatanku. Aku akan buktikan pada dunia bahwa pengobatan tradisional adalah cabang dari Ilmu Pengobatan Gorli. Ilmu Pengobatan Gorli itu yang paling otentik."

Kimin berbicara dengan penuh percaya diri.

"Omong kosong!"

"Kimin, kamu nggak punya malu, ya? Pergi dari sini! Kamu nggak diterima di Jalan Medis dan Someria," seru seseorang.

"Kamu itu sudah kalah, tapi masih berani sombong segala."

"Mending kamu pergi sekarang sebelum Chandra datang. Kalau dia datang, kamu pasti dibikin malu sama dia."

Banyak orang mulai mencemooh. Bahkan beberapa pejalan kaki yang hanya sekedar melihat juga ikut mencemooh.

Namun, Kimin tidak bergeming. Dia tahu Chandra adalah ancaman terbesarnya. Jika dia bisa mengalahkan Chandra, itu berarti
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 961

    Devita tak terlalu mempermasalahkan keberadaan Chandra.Andai bukan karena keluarga Atmaja yang telah bersumpah melindungi Chandra dengan menyatakan siapa pun yang menyakiti Chandra akan menjadi musuh keluarga Atmaja, mungkin Devita telah menghabisinya segera setelah tiba di Rivera. Saat ini, untuk menghadapi Chandra dan memastikan rencananya berjalan lancar, ia meminta bantuan dari pewaris Lembah Raja Obat.Dalam dunia medis, meski Lembah Raja Obat saat ini berada di posisi kedua, tapi tak ada yang berani mengklaim posisi pertama. Di samping itu, Lembah Raja Obat memang selalu beroperasi di balik layar, sehingga sedikit orang yang tahu tentang dirinya."Oke, kalian boleh pergi," perintah Devita dengan anggun. Dia mengibaskan tangannya ringan."Baik," sahut pemuda itu dengan sopan, sebelum berbalik meninggalkan ruangan.Di jalanan kota, tepat di depan Klinik Century dipenuhi kerumunan. Baik itu dokter dari berbagai klinik lainnya, para pejalan kaki yang kebetulan lewat, hingga para ju

  • Jenderal Naga   Bab 962

    Kimin tertawa, "Karena nggak lama lagi, aku akan mendirikan sebuah Lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli, yang akan menggantikan Asosiasi Pengobatan Tradisional. Hanya mereka yang punya sertifikat dari Lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli ini yang berhak praktik medis. Selain itu, ilegal.""Kamu pikir kamu ini siapa, hah? Memangnya kamu yang menentukan semuanya?”"Omong kosong!”Orang-orang menatap dengan sikap meremehkan. Namun, hanya Nova yang percaya bahwa Kimin mampu melakukannya. Kekuatan yang ada di balik Kimin sangat menakutkan. Untuk mendirikan sebuah lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli bagi dia bukanlah hal yang sulit."Kenapa dia belum datang?"Nova tampak cemas, matanya terus menatap kejauhan. Chandra masih belum muncul juga."Nova, aku tanya sekali lagi, ya? Kamu mau terima tantanganku nggak?" Kimin bertanya dengan nada menekan.Keluarga Kurniawan yang tidak memiliki keterampilan medis, terdiam di hadapan Kimin. Mereka menunggu jawaban Nova."Tentu saja, kenapa

  • Jenderal Naga   Bab 963

    Semua mata tertuju pada Nova.Tak ada yang menyangka, Nova, yang sama sekali tidak menguasai ilmu kedokteran, berani menantang sosok sekelas Kimin yang sudah terkenal di dunia medis. Apalagi, pertarungan ini menggunakan taruhan nyawa.“Kamu?” ujar Kimin dengan pandangan aneh, senyumnya sedikit mengejek. “Baiklah, ambil kertas dan pena, kita buat perjanjian.”Seseorang segera menghampiri dengan membawa kertas dan pena. Ada meja dan kursi di depan pintu klinik. Nova duduk, menerima pena dari Kimin, dan dengan cepat menulis perjanjian pertarungan hidup mati ini. Setelah menandatanganinya, ia memberikan pena pada Kimin.“Giliranmu,” kata Nova dengan penuh percaya diri.Tanpa ragu, Kimin pun menuliskan perjanjiannya.“Kita mau bertanding gimana?” tanya Nova.Kimin tersenyum, “Kayak pertandingan medis biasa, kita akan meracik racun dari bahan-bahan obat yang ada, lalu memberikannya kepada lawan untuk diminum. Tapi kali ini, kita harus meminumnya sendiri dan lawan nggak akan kasih penawar. Hi

  • Jenderal Naga   Bab 964

    Mendengar bujukan dari keluarga Kurniawan, Nova hanya tersenyum tipis, "Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Chandra akan segera datang. Sekarang aku cuma perlu menunda waktu."Ia pun mengeluarkan ponselnya dan kembali menelepon Chandra. "Sayang, kamu di mana sekarang?"Dari ujung telepon, terdengar suara Chandra, "Aku baru saja turun dari mobil. Kalau jalan dari sini lumayan jauh. Aku mau jalan kaki sedikit terus naik taksi lagi. Kayaknya setengah jam lagi aku sampai. Gimana di sana?""Aku sudah setuju bertanding sama Kimin. Aturannya masih sama kayak pertandingan yang lalu …." Nova menceritakan kejadian yang sedang berlangsung.Sontak Chandra menghardik, "Kamu gila? Apa kamu nggak tahu siapa Kimin itu? Bahkan dokter sekaliber Cakra pun nggak bisa menyainginya. Ini kamu malah nekat tanda tangan perjanjian hidup-mati?"Nova berbisik, "Percaya sama aku. Aku bisa pakai 'energi sejati' untuk menekan racun …."Chandra dengan cepat memotong, "Jangan macam-macam. Aku segera ke sana.” C

  • Jenderal Naga   Bab 965

    Nova sudah meminum racun, tapi sampai saat ini dia masih terlihat sehat. Semua orang yang hadir tampak bingung. Bahkan Kimin sendiri terlihat tak percaya. Dia sangat yakin dengan kekuatan racunnya. Siapa pun yang meminumnya akan segera terkena efeknya dalam hitungan menit.Seorang reporter mendekat, kameranya menyorot wajah Nova. Nova bangkit berdiri, tersenyum tipis pada Kimin yang tampak bingung, "Kimin, gimana? Aku sudah minum racunmu, tapi aku masih baik-baik saja. Apa ilmu medismu sudah menurun? Bikin racun saja nggak bisa?”Nova dengan berani menantang Kimin di depan semua reporter. "Semua jurnalis di sini saksinya, aku sudah minum racun yang dibuat dokter senior dari Klinik Majestik, Kimin. Tapi aku masih baik-baik saja. Sesuai kesepakatan kita, Klinik Majestik sudah kalah.""Nova, kamu curang!" Kimin dengan wajah pucat menuding Nova. "Kamu pasti sudah menukar racunku!”Yani berteriak, tanpa menunggu Nova bicara, "Kamu pikir kamu ini siapa? Sudah tua bukannya menikmati masa tua,

  • Jenderal Naga   Bab 966

    Seorang wartawan segera berdiri dan bertanya, "Nova, apakah kamu punya bukti atas pernyataanmu? Kamu sedang mencemarkan nama sebuah korporasi besar; tindakanmu bisa mendatangkan masalah hukum."Nova menjawab dengan tegas, "Saya tidak punya bukti. Saya hanya menyampaikan situasi keluarga Kurniawan. Saya tahu akan ada balasan, tapi saya tidak takut." Setelah itu, dia berbalik dan memasuki klinik.Namun, dalam tubuhnya, racun mulai menyebar dengan cepat. Dia harus segera mengeluarkannya.Setelah memasuki klinik, Nova segera menuju ruangan di lantai dua. Dia mengunci pintu dan mulai melakukan meditasi untuk mengeluarkan racun. Namun, saat mencoba memfokuskan energi sejatinya, dia mengalami kesulitan. Racunnya menyebar lebih cepat, membuatnya semakin panik. Kesalahan demi kesalahan terjadi karena kecemasannya.Di luar klinik, wartawan masih belum pergi. Toni melangkah maju, menerima wawancara, dan dengan bangga membicarakan keunggulan keluarga Kurniawan. Dia menegaskan bahwa keluarga merek

  • Jenderal Naga   Bab 967

    Begitu dimulai, Nova merasakan sebuah aliran hangat yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Itu memberikan perasaan nyaman yang tak terlukiskan. Chandra terus melakukan akupunktur. Setelah tujuh hingga delapan kali, energi sejatinya mulai habis.Sebagian racun dalam tubuh Nova berhasil dikeluarkan. Namun, Jarum 81 Langit yang bisa digunakan Chandra terbatas, dan belum cukup untuk mengeluarkan seluruh racun dalam tubuh Nova."Nova, tunggu sebentar. Aku akan mengambil beberapa jarum perak," kata Chandra.Nova yang kini merasa lebih baik hanya mengangguk dan tetap berbaring di sofa. Chandra segera pergi mengambil jarum-jarum itu lalu kembali, mengunci pintu. Selanjutnya dia memulai lagi teknik akupuntur untuk Nova. Dalam beberapa menit, semua racun di tubuh Nova berhasil dikeluarkan. Nova kembali merasa bertenaga. Dia mengenakan kembali pakaiannya.Chandra menegur, "Kenapa kamu ceroboh banget, sih! Aku 'kan sudah bilang, jangan berbuat sembarangan. Kalau saja aku terlambat sedikit saja, mungk

  • Jenderal Naga   Bab 968

    "Jadi, Klinik Majestik gimana, ya? Meskipun kali ini aku berhasil mengalahkan Kimin, dia bilang pertandingan ini belum berakhir," tanya Nova cemas. Ekspresi Chandra seketika serius, "Orang-orang ini memang merepotkan. Kalau benar-benar terdesak, kita mungkin harus menghabisi mereka diam-diam.""Kamu mau ngapain?" Nova terkejut, lalu memberi peringatan, "Sekarang ini banyak mata-mata yang mengawasimu, lho. Kalau sampai kamu bertindak sembarangan, pasti akan ada bukti yang bisa mereka gunakan untuk melawanmu. Biarkan aku saja yang atur. Biar aku minta bantuan Istana Raja Langit buat menghabisi Kimin dan yang lainnya tanpa meninggalkan jejak.""Kamu nggak perlu ikut campur." Chandra menggeleng pelan.Nova menegaskan, "Tapi ....""Tidak ada 'tapi'. Serahkan saja padaku," ujar Chandra dengan nada memerintah."Ya sudah." Nova tampak pasrah. Dia merasa Chandra masih tidak mempercayainya. Melihat Nova sedih, Chandra buru-buru menjelaskan, "Nova, bukan masalah percaya atau nggak percaya. Kamu

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status