Share

Bab 956

Penulis: Angin
Setelah berpikir sejenak, Nova berkata, "Kita tidak perlu terburu-buru bereaksi. Yorda Group harus tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Bagaimanapun, aku tidak percaya kalau Centennial Group bisa menggulingkan Rivera."

Chandra tak bisa menahan diri dan menoleh ke Nova. Nova kini tampak berbeda dari sebelumnya, lebih tegas dan berani. Pada saat itu, telepon Toni berdering lagi. Ia mengangkatnya dan tampak wajahnya seketika memucat.

Nova dengan cepat bertanya, "Kakek, ada apa lagi?"

"Ada masalah di Jalan Medis," jawab Toni.

"Ada apa lagi?" tanya Nova dengan alis berkerut.

Toni menarik nafas dalam-dalam dan menjelaskan, "Klinik Majestik kembali membuat onar. Mereka memprovokasi beberapa apotek terkenal di Jalan Medis untuk bertanding. Jika kalah, apotek tersebut harus tutup. Beberapa apotek menolak tantangan, tetapi dalam sekejap, puluhan preman masuk dan menghancurkan apotek-apotek tersebut."

"Astaga!" Nova marah. Dia mengepalkan tinjunya ke meja, "Mereka benar-benar sudah kelew
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 957

    "Nova, aku nggak jadi pergi ke Jalan Medis," ucap Chandra tiba-tiba."Hah?" Nova terkejut, "Kenapa tiba-tiba nggak jadi?""Aku ada urusan lain. Berhentikan mobilnya," kata Chandra.Mobil pun berhenti. Chandra membuka pintu dan turun. Nova pun ikut turun dan berkata, "Kalau begitu, aku juga nggak jadi pergi. Aku ikut kamu."Nova tahu, Chandra telah menelepon Sonia dengan rencana baru. Hal itu membuat hatinya sedikit tidak enak. Dia adalah istri Chandra, namun Chandra tidak mendiskusikannya dengan dia, melainkan menelepon wanita lain."Kamu dulu saja ke Jalan Medis. Urusan ini, kamu nggak bisa membantu," kata Chandra."Baiklah," jawab Nova sambil mengangguk. Dia menyadari bahwa dia belum bisa membantu Chandra dalam hal ini. Dia harus terus berusaha menjadi lebih baik. Dengan semangat, Nova kembali ke mobil.Sementara itu, Chandra memanggil taksi. "Ke Salvation Group," perintahnya. Setelah itu, dia merenung, memikirkan rencana selanjutnya. Sonia telah memberinya arahan, dan mengatakan bah

  • Jenderal Naga   Bab 958

    Mawar mengangguk, "Sandra sudah ditemukan belum? Aku kewalahan sendirian di sini. Tanpa bantuan Sandra, aku merasa sulit menjalani semua ini."Mawar merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri. Memang, memimpin dan mengendalikan bukanlah keahlian utamanya. Melihat Mawar seperti itu, Chandra berpikir sejenak sebelum berkata, "Aku akan mencoba menemukannya."Dalam benak Chandra, Nova mungkin mengetahui keberadaan Sandra. Namun, Nova sengaja menyembunyikannya karena khawatir Sandra akan merebut Chandra darinya."Ada instruksi lain? Kalau tidak, aku mau adakan rapat sebentar lagi," ujar Mawar."Sebentar," tanggapan Chandra, "Sebelum rapat, kamu harus tahu sesuatu. Aku yakin di dalam Salvation Group ada mata-mata dari Centennial Group. Kita harus berhati-hati. Berikan aku daftar nama eksekutif perusahaan, aku ingin memeriksanya dulu.""Baik, aku akan mengurusnya sekarang," jawab Mawar sebelum beranjak.Sementara itu, Chandra tenggelam dalam pikiran tentang masalah keuangan. Dia berpikir mungk

  • Jenderal Naga   Bab 959

    Cakra merasa sangat kesal. Dia telah menghabiskan puluhan tahun, menggunakan seluruh hati, jiwa, dan dana untuk membangun jaringan informasi bawah tanahnya. Namun sekarang, dia merasa seperti hanya menjadi tangan kanan Chandra, tanpa mendapatkan apa pun sebagai imbalannya."Nanti besok aku beri jawabannya," ujar Cakra dengan nada kesal."Besok terlalu lama. Aku beri kamu setengah hari," perintah Chandra dengan nada tegas."Aku akan coba secepatnya. Nanti malam aku kabari," Cakra berpikir sejenak. Menginvestigasi pegawai perusahaan mungkin bukan hal yang sulit. Dalam setengah hari, seharusnya dia bisa menyelesaikannya."Chandra, untuk mendapatkan informasi juga memerlukan dana, loh. Setiap berita, setiap info, membutuhkan uang untuk mendapatkannya ….""Jadi, kamu minta uang padaku?" potong Chandra."Sedikit saja. Dana operasional kami hampir habis.""Baiklah, catat dulu. Nanti kita hitung semua," kata Chandra sebelum dengan cepat mengakhiri panggilan.Mawar yang telah menunggu sejak tad

  • Jenderal Naga   Bab 960

    Kimin duduk dengan santai di kursi, melemparkan pandangan kepada Nova dan berkata dengan nada datar, "Memang, aku pernah pergi tapi aku kembali karena kemampuan ilmu kedokteranku meningkat. Terakhir kali aku kalah sama Chandra. Hari ini, aku datang buat merebut kembali kehormatanku. Aku akan buktikan pada dunia bahwa pengobatan tradisional adalah cabang dari Ilmu Pengobatan Gorli. Ilmu Pengobatan Gorli itu yang paling otentik."Kimin berbicara dengan penuh percaya diri."Omong kosong!""Kimin, kamu nggak punya malu, ya? Pergi dari sini! Kamu nggak diterima di Jalan Medis dan Someria," seru seseorang."Kamu itu sudah kalah, tapi masih berani sombong segala.""Mending kamu pergi sekarang sebelum Chandra datang. Kalau dia datang, kamu pasti dibikin malu sama dia."Banyak orang mulai mencemooh. Bahkan beberapa pejalan kaki yang hanya sekedar melihat juga ikut mencemooh.Namun, Kimin tidak bergeming. Dia tahu Chandra adalah ancaman terbesarnya. Jika dia bisa mengalahkan Chandra, itu berarti

  • Jenderal Naga   Bab 961

    Devita tak terlalu mempermasalahkan keberadaan Chandra.Andai bukan karena keluarga Atmaja yang telah bersumpah melindungi Chandra dengan menyatakan siapa pun yang menyakiti Chandra akan menjadi musuh keluarga Atmaja, mungkin Devita telah menghabisinya segera setelah tiba di Rivera. Saat ini, untuk menghadapi Chandra dan memastikan rencananya berjalan lancar, ia meminta bantuan dari pewaris Lembah Raja Obat.Dalam dunia medis, meski Lembah Raja Obat saat ini berada di posisi kedua, tapi tak ada yang berani mengklaim posisi pertama. Di samping itu, Lembah Raja Obat memang selalu beroperasi di balik layar, sehingga sedikit orang yang tahu tentang dirinya."Oke, kalian boleh pergi," perintah Devita dengan anggun. Dia mengibaskan tangannya ringan."Baik," sahut pemuda itu dengan sopan, sebelum berbalik meninggalkan ruangan.Di jalanan kota, tepat di depan Klinik Century dipenuhi kerumunan. Baik itu dokter dari berbagai klinik lainnya, para pejalan kaki yang kebetulan lewat, hingga para ju

  • Jenderal Naga   Bab 962

    Kimin tertawa, "Karena nggak lama lagi, aku akan mendirikan sebuah Lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli, yang akan menggantikan Asosiasi Pengobatan Tradisional. Hanya mereka yang punya sertifikat dari Lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli ini yang berhak praktik medis. Selain itu, ilegal.""Kamu pikir kamu ini siapa, hah? Memangnya kamu yang menentukan semuanya?”"Omong kosong!”Orang-orang menatap dengan sikap meremehkan. Namun, hanya Nova yang percaya bahwa Kimin mampu melakukannya. Kekuatan yang ada di balik Kimin sangat menakutkan. Untuk mendirikan sebuah lembaga Kedokteran Nasional Negara Gorli bagi dia bukanlah hal yang sulit."Kenapa dia belum datang?"Nova tampak cemas, matanya terus menatap kejauhan. Chandra masih belum muncul juga."Nova, aku tanya sekali lagi, ya? Kamu mau terima tantanganku nggak?" Kimin bertanya dengan nada menekan.Keluarga Kurniawan yang tidak memiliki keterampilan medis, terdiam di hadapan Kimin. Mereka menunggu jawaban Nova."Tentu saja, kenapa

  • Jenderal Naga   Bab 963

    Semua mata tertuju pada Nova.Tak ada yang menyangka, Nova, yang sama sekali tidak menguasai ilmu kedokteran, berani menantang sosok sekelas Kimin yang sudah terkenal di dunia medis. Apalagi, pertarungan ini menggunakan taruhan nyawa.“Kamu?” ujar Kimin dengan pandangan aneh, senyumnya sedikit mengejek. “Baiklah, ambil kertas dan pena, kita buat perjanjian.”Seseorang segera menghampiri dengan membawa kertas dan pena. Ada meja dan kursi di depan pintu klinik. Nova duduk, menerima pena dari Kimin, dan dengan cepat menulis perjanjian pertarungan hidup mati ini. Setelah menandatanganinya, ia memberikan pena pada Kimin.“Giliranmu,” kata Nova dengan penuh percaya diri.Tanpa ragu, Kimin pun menuliskan perjanjiannya.“Kita mau bertanding gimana?” tanya Nova.Kimin tersenyum, “Kayak pertandingan medis biasa, kita akan meracik racun dari bahan-bahan obat yang ada, lalu memberikannya kepada lawan untuk diminum. Tapi kali ini, kita harus meminumnya sendiri dan lawan nggak akan kasih penawar. Hi

  • Jenderal Naga   Bab 964

    Mendengar bujukan dari keluarga Kurniawan, Nova hanya tersenyum tipis, "Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Chandra akan segera datang. Sekarang aku cuma perlu menunda waktu."Ia pun mengeluarkan ponselnya dan kembali menelepon Chandra. "Sayang, kamu di mana sekarang?"Dari ujung telepon, terdengar suara Chandra, "Aku baru saja turun dari mobil. Kalau jalan dari sini lumayan jauh. Aku mau jalan kaki sedikit terus naik taksi lagi. Kayaknya setengah jam lagi aku sampai. Gimana di sana?""Aku sudah setuju bertanding sama Kimin. Aturannya masih sama kayak pertandingan yang lalu …." Nova menceritakan kejadian yang sedang berlangsung.Sontak Chandra menghardik, "Kamu gila? Apa kamu nggak tahu siapa Kimin itu? Bahkan dokter sekaliber Cakra pun nggak bisa menyainginya. Ini kamu malah nekat tanda tangan perjanjian hidup-mati?"Nova berbisik, "Percaya sama aku. Aku bisa pakai 'energi sejati' untuk menekan racun …."Chandra dengan cepat memotong, "Jangan macam-macam. Aku segera ke sana.” C

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status