Keluarga Nantaboga adalah salah satu dari Empat Keluarga Kuno yang berakar dari Raja Januar ribuan tahun yang lalu. Leluhur mereka dulunya adalah pengabdi setia Raja Januar. Sejak dulu kala, keluarga Nantaboga adalah keluarga yang menjunjung tinggi ilmu bela diri dalam keturunan mereka. Semua anggota keluarga Nantaboga menguasai bela diri, tapi tetap harus melihat bakat dari setiap individu, dan tidak semua dari mereka bisa menjadi ahli bela diri yang unggul. Teuku merupakan contoh dari anak didik keluarga Nantaboga yang kurang berbakat. Teuku tidak memiliki bakat dalam bela diri meskipun dia terlahir di keluarga Nantaboga.Storms Legion adalah pengabdi setia keluarga Nantaboga yang terdiri dari anak yatim piatu dari berbagai dunia, yang telah mendapatkan didikan dari usia muda. Storms Legion terdiri dari empat orang yang levelnya sudah setara dengan ahli bela diri di tingkat alam ketiga. Begitu mendapatkan mandat dari ketuanya, Karim pun memimpin Storms Legion untuk menangkap Chandra.
Chandra berusaha bangkit kembali dengan perasaan terkejutnya. Dia sungguh tidak mengira seorang wanita yang terlihat biasa saja ternyata sekuat itu.Storms Legions terdiri dari empat anggota yang masing-masing bernama Wind, Rain, Thunder, dan Lightning. Wanita ini adalah Rain.“Boleh juga kamu, masih bisa berdiri setelah nerima seranganku. Tapi, serangan tadi itu cuma 30% dari kekuatan asliku. Serangan yang berikutnya bakal kukerahkan 50%. coba kita lihat apa masih bisa bertahan,” ujar Rain seraya membentangkan tangannya yang kurus itu dan bersiap untuk melakukan serangan berikutnya.Chandra juga mengepal erat tinjunya dan beradu pukulan dengannya. Chandra merasakan aliran tenaga yang sangat besar mengalir ke sekujur tubuhnya dan membuat lengannya kesemutan. Darah dan aliran energi di tubuhnya terasa bergejolak tak karuan, kemudian tenggorokannya terasa panas dan lagi-lagi Chandra muntah darah. Tubuhnya pun terpental lagi, tapi kali ini dia tidak bisa bangkit kembali. Para tentara yang
Seorang pria dan terlihat sedang seru bermain catur melawan seorang gadis di sebuah paviliun yang ada di halaman rumah keluarga Atmaja.Si pria tua terlihat seperti sudah berusia 50 sampai 60 tahun dan mengenakan pakaian tradisional putih. Sedangkan si gadis terlihat baru berusia 20-an tahun dan mengenakan gaun putih juga. Dia terlihat begitu cantik bak seorang bidadari.“Banyak juga yang terjadi kemarin malam, ya,” kata si pria tua sambil memikirkan langkah berikutnya.“Iya, lumayan ramai kemarin. Teuku si ketua Lima Jenderal mati ditebas Pedang Penghakiman, dan yang ngebunuh dia itu … cucunya Robi, Chandra.”“Tadi Harold telepon bilang mau nangkap Chandra. Dia bilang kalau aku nggak datang ke tempat mereka sebelum jam 12 malam, mereka bakal membunuh Chandra. Menurutmu, sebaiknya aku pergi ke sana atau nggak?”“Waktu itu Robi yang berkhianat, jadi itu urusan mereka. Dari awal mereka sekeluarga sudah bukan bagian dari kita lagi. Chandra memang punya marga yang sama, tapi dia sudah buka
“Ini semua sudah kurencanakan. Rencana kita cuma memanfaatkan Chandra untuk ngebunuh Teuku. Sekarang dua keluarga besar ini sudah terlibat, ‘kan? Tapi sekarang muncul lagi satu faktor yang nggak bisa dipastikan. Sampai sekarang kita masih nggak tahu dari mana itu Istana Raja Langit. Mungkin kita yang masuk ke perangkap mereka. Mungkin tujuan mereka memang bikin perpecahan internal, baru terakhir mereka yang meraup semuanya,” ujar Pak Luandi.Awalnya semua sudah berada dalam genggamannya, tapi kemunculan Istana Raja langit yang mendadak membuat Pak Luandi kehilangan kendali.“Jadi gimana dengan Chandra? Setidaknya dia sudah berjasa banyak untuk kita dan negara ini. Kalau dia dibunuh sama keluarga Nantaboga, kita juga yang kehilangan senjata andalan,” kata Raja.“Aku nggak bisa menjamin. Kalau keluarga Atmaja ngga muncul, nggak ada siapa pun yang bisa nolong Chandra dari mereka. Kita lihat saja gimana situasinya. Aku mau tahu apa reaksi keluarga Atmaja. Kalau mau sukses, harus ada yang b
Mendapat kabar bahwa Chandra telah tertangkap, Nova pun jadi panik dan tidak sabar ingin bertemu dengannya. Saat itu Robi sedang duduk di sampingnya dan terlihat seperti sedang berpikir keras. Setelah beberapa saat berlalu, barulah Robi menatap Nova.Nova merinding dan jadi was-was dilihat seperti olehnya, “Kakek kenapa lihat aku begitu?”“Aku punya ide,” kata Robi.“Ide apa?”“Kamu tunggu di sini sebentar.” Lalu Robi pun pergi meninggalkan Nova sendirian. Kira-kira setengah jam kemudian, Robi kembali sambil membawa sebuah topeng kulit.“Nova, kemari sebentar.”Nova mendekati Robi dengan wajah keheranan. Robi memakaikan topeng tersebut ke wajah Nova, dan seketika itu juga rupa Nova langsung berubah. Nova mengambil cermin dan melihat wajahnya kini sudah tak lagi sama. Wajahnya kini terlihat jauh lebih cantik dan berwibawa.“Kakek, topeng ini ….”“Mulai sekarang namamu adalah Sonia Atmaja.”“Sonia … Atmaja?”“Ya, ingat, identitas kamu sekarang adalah Sonia, dan kamu adalah cucunya Ronald
Luka yang Chandra dapatkan dari pukulan Rain masih belum mendapatkan perawatan, ditambah lagi dia juga sudah satu harian penuh tidak makan yang jelas membuat tubuhnya sangat lemah. Melihat ada begitu banyak orang di hadapannya, Chandra tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padanya.“Pak Harold, sebentar lagi sudah jam sembilan malam, tapi mereka masih belum datang juga. Apa kita bunuh saja Chandra?” tanya salah satu orang penting di keluarga Nantaboga.Harold yang sedang duduk santai di kursi kayunya melirik arloji yang ada di pergelangan tangannya dan menjawab, “Santai saja, kita tunggu sebentar lagi. Kalau jam 12 malam mereka masih belum datang juga, baru kita bunuh dia.”“Aku berharap nggak ada yang datang,” celetuk Karim. Itu karena dia tahu apabila mereka sungguh datang, berarti Istana Raja Langit memang berhubungan dengan keluarga Atmaja, dan semua yang Chandra lakukan selama ini adalah arahan dari mereka. Itu menandakan bahwa keluarga Atmaja sudah bergerak.Mereka semua terus
Keempat penjaga Istana Raja Langit dan Storms Legion pun beradu, tapi sayangnya Istana Raja Langit berhasil dipukul mundur oleh mereka. Dari bentrokan ini saja sudah terlihat jelas bahwa kekuatan Istana Raja Langit masih tidak seberapa jika dibandingkan dengan Storms Legion.“Jadi kalian mau cari ribut dengan keluarga Atmaja?” tanya Nova. “Kalau memang itu mau kalian, aku kasih tahu kakekku nanti.”“Jangan bercanda kamu, Sonia. Dari dulu kita selaku Empat Keluarga Kuno damai-damai saja. Kami selalu menjaga aturan yang sudah ditetapkan sama leluhur, justru kalianlah yang mengerahkan Istana Raja Langit dan membunuh keluargaku. Mau sampai kapan kalian bertingkah seolah kalianlah yang jadi korban?”Nova yang menyamar menjadi Sonia tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Dia hanya menoleh ke arah Chandra yang sudah pingsan dan berkata kepada pengawal Istana Raja Langit, “Bawa dia pergi.”Lantas mereka pun segera meninggalkan kediaman keluarga Nantaboga sambil membawa Chandra yang sudah tak sada
Setelah berhasil menyelinap ke dalam, dia langsung mencari-cari sesuatu. Namun dia tidak bisa menemukan benda yang dia cari meski sudah mencarinya secara menyeluruh.“Ada di mana, ya?” gumamnya.Dia berdiri di tengah-tengah perpustakaan dan mengamati sekelilingnya dengan saksama. Dia menyadari di tengah perpustakaan terdapat sebuah padang rumput kecil. Dia mendekati padang rumput tersebut dan duduk di atasnya, kemudian menatap lurus ke depan.Lalu dia berjalan ke rak buku yang ada di depan dan menengok ke bawah. Di lantai ada bekas rak buku yang dipindahkan. Dia mendorong rak buku tersebut dan muncullah sebuah pintu rahasia.Pria bertopeng itu kegirangan. Dia mendekat ke pintu itu dan menemukan sebuah kotak di sana. Dia membuka kotaknya yang ternyata berisi sebuah gulungan kuno. Dia membuka gulungan tersebut dan melihat sebuah lukisan berisi pohon bambu yang sangat sederhana.“Ini dia Lukisan Gunung Akara yang diwariskan di keluarga Nantaboga selama ribuan tahun.”Pria bertopeng itu me
Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki
Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b
Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.
Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra