Setelah berhasil membujuk Alex, langkah selanjutnya akan jadi lebih mudah. Sandra mengemudi, membawa Chandra kembali ke rumahnya. Setelah masuk rumah, Chandra langsung tak sabar membuka Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut dan membacanya. Dia membaca dengan sangat serius, sambil terus mencoba memahami. Chandra bahkan juga menyuruh Sandra mencarikan buku dan pena. Dia menulis hal-hal yang tidak dimengerti, membuka komputer, mencari arti kata-kata kuno itu di internet. Sehari penuh, Chandra tinggal di rumah Sandra untuk mempelajari Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut. “Chandra, istirahat sebentar, minum air hangat.” Sandra membawa segelas air hangat, mengambil Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut dari tangan Chandra, kemudian meletakkannya di samping. Dengan penuh perhatian Sandra berkata, “Kamu sudah baca lama, tubuhmu masih sangat lemah, nggak boleh kecapekan.” Chandra meregangkan badannya. Setelah belajar seharian, dia memang agak lelah. Badan dan pikiran lelah, otaknya juga agak pusing.Chand
Sandra berkata begitu, Chandra malah semakin malu. “Kamu, kamu keluar dulu, deh. Aku mau pakai baju.” “Oke.” Sandra mengangguk sambil melirik bak mandi sekilas. Entah melihat apa lagi. Setelah melihat sebentar, Sandra berbalik dan keluar. Chandra menghela napas panjang, lalu berdiri dan memakai baju. Setelah selesai, dia keluar. Makanannya sudah tersaji di meja makan. Sandra memberikan sendok kepadanya. Chandra menerima sendoknya, lalu mulai makan. Belum saja selesai makan, telepon Chandra berdering. Dia mengeluarkan telepon dan melihat layar, ternyata nomor asing. Setelah ragu-ragu sebentar, Chandra mematikan teleponnya. “Siapa? Kenapa nggak diangkat?” tanya Sandra. Chandra menggelengkan kepala, menjawab, “Nggak ada nama kontaknya. Mungkin telepon dari sales iklan atau penipuan.” Baru saja meletakkan teleponnya, telepon Chandra berdering lagi. Masih nomor yang sama. Kali ini dia mengangkat telepon. Di seberang telepon, terdengar suara makian, “Chandra, kamu di mana, cepat dat
Sandra mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju kawasan rumah sakit militer. Rumah sakit militer tentunya bukanlah tempat sembarangan yang bisa dimasuki oleh orang biasa. Tempat itu adalah lokasi di mana para tentara yang terluka mendapatkan perawatan, dan hanya beberapa keluarga berlatar belakang militer saja yang diperbolehkan dirawat di sana.Di area rawat inap sudah berkumpul sangat banyak orang. Mereka sibuk melihat dan menunjuk-nunjuk gadis yang berada di jendela lantai delapan.“Cewek itu Nova,’kan?”“Dia kenapa? Apa dia sudah bosan hidup dan mau bunuh diri?”“Jangan-jangan gara-gara Chandra, nih.”“Chandra?”“Dulu dia masih nggak tahu identitas Chandra yang sebenarnya, makanya mereka cerai. Tapi Chandra datang ke pesta ulang tahunnya pakai seragam militer. Dia baru tahu identitas Chandra yang sebenarnya sehabis Chandra balik dari Gurun Selatan. Katanya, dia mau balikan sama Chandra.”Tiba-tiba Chandra datang ketika mereka sedang sibuk bergosip. Dia melihat Nova yang berada di
Anggota keluarga Kurniawan tidak bisa mencari kata-kata yang bisa mereka pakai untuk membalas ucapan Chandra. Saat itu Chandra sudah banyak membantu mereka diam-diam, tapi mereka yang malah memandang Chandra dengan sebelah mata. Ucapan Chandra barusan juga sangat efektif dalam membuat Nova tertegun.Nova hanya bisa terdiam selama beberapa detik dan akhirnya berkata, “I-iya, aku cinta sama kamu, serius …. Hiks, Chandra, suamiku, aku nggak bisa hidup tanpamu. Kalau kamu menghilang, sisa hidupku cuma ada kegelapan. Pulanglah, aku sadar aku salah. Aku janji bakal mencintai kamu dengan sungguh-sungguh. Aku yakin keluargaku juga pasti bakal setuju. Ma, Kek, iya, ‘kan?”“Iya, iya!” jawab mereka serempak, begitu pun dengan Yani.Sekarang, tidak ada hal yang lebih penting selain membujuk Nova agar tidak bunuh diri.Toni menampakkan dirinya dari tengah keramaian dan berkata,”Chandra, pulanglah. Kuakui keluarga Kurniawan sudah bersikap buru ke kamu. Sekarang tanpa jabatan pun, kami akan tetap men
Nova dibawa ke ruang perawatan agar lukanya bisa dibalut lagi dengan perban yang baru, sementara Candra menunggu di luar. Kedua tangan Chandra menutupi wajahnya karena merasa bersalah kepada Sandra. Dia pun pergi ke pojokan untuk menghubungi Sandra melalui pesan chat, “Sudah pulang?”Saat itu Sandra masih belum pergi dari rumah sakit, dia hanya duduk merenung di mobilnya. Seketika ponselnya berbunyi, dia langsung membaca pesan dari Chandra. Dia terlihat begitu sedih dan cemburu. Sejak awal Sandra sudah tahu bahwa orang yang Chandra sukai adalah Nova. Dia pun tahu Chandra sudah menikah dengan Nova dan tidak mungkin dia bisa melupakan Nova dalam hidupnya. Namun, apa yang bisa Sandra perbuat? Pada akhirnya, hanya dia sendiri yang harus menderita, dan semua itu adalah akibat dari perbuatannya sendiri.Sandra mengelap air matanya dan membalas pesan dari Chandra, “Iya, sudah pulang.”Setelah mengirimkan pesan tersebut, Sandra menari napas panjang dan mengepalkan tangannya untuk memberi seman
Chandra pun berdiri, mengambil buku itu dan mengucapkan terima kasih.“Aku tahu kamu sayang banget sama buku ini, jadi aku bawain.”“Oh … iya. Maaf ….”“Nggak apa-apa, beneran. Kan sudah kubilang, apa pun keputusan yang kamu ambil, aku pasti akan mendukung,” kata Sandra dengan wajah tersenyum. Namun di saat yang sama dia juga dalam hati menyesalinya. “Sebenarnya aku kasihan sama Nova. Sudah habis terbakar badannya dan nggak ada orang yang peduli, keluarganya juga nggak suka sama dia. Sudah berhasil melewati masa sulit, sekarang dia malah terkena racun. Mana kita juga masih belum tahu racun itu bakal bikin dia jadi kayak gimana pula.”Sandra bisa mengerti situasi Nova dan Chandra. Semua ini adalah kesalahannya yang terlalu banyak berharap. Kalau saja waktu itu dia tidak ikut campur, Chandra tidak perlu merasa kesulitan seperti sekarang.“Jujur saja, aku sebenarnya nggak mau mempertahankan hubungan ini lagi sama Nova,” kata Chandra. “Teuku akan terus mengincarku. Kalau aku bersama dengan
Chandra menggosok hidungnya.Pria itu berpikir bahwa hal itu tidak mungkin terjadi karena dirinya sama sekali tidak pernah tertarik dengan urusan pengadilan.Akan tetapi Raja adalah orang bijak, orang yang dipilihnya pasti mempunyai kemampuan yang baik.Bisa mendukung seorang yang bijak, Chandra pasti akan melakukannya dengan sepenuh hati.“Kekayaan?” ucap Chandra bergumam pelan.Gurun selatan baru saja stabil, dalam waktu satu tahun bisa mengumpulkan kekayaan bukanlah hal yang mudah.Sekarang mereka hanya bisa mengandalkan Kota Rivera sebagai sumber pemasukan.“Apa maksud ucapan Shadow tadi? Diwangsa di monopoli, Organisasi Persatuan Kamar Dagang, Fiveprof Group, Kamar Dagang Abadi?”Kalimat itu terus terngiang-ngiang di benak Chandra.Jangan-jangan ingin mereka berbuat kesalahan lalu menggunakan kesempatan tersebut untuk merampas semua kekayaan yang dimiliki oleh para pengusaha itu dan menjadikannya hak milik?Chandra menggelengkan kepalanya perlahan, pria itu pun sudah tidak lagi me
Alex melihat wajah Chandra.“Hari ini kamu terlihat lebih berenergi, sepertinya kamu sudah memulai latihannya. Kamu sudah berjanji untuk mengajariku kultivasi energi internal.”Chandra tertawa, “Tentu saja, tapi sekarang aku masih belum menguasainya. Tunggu setelah aku berhasil menguasai energi sejati, aku pasti akan menurunkannya ke kamu.”“Berikan obat penawarnya,” ucap Alex sambil mengulurkan tangannya.“Berikan kertas dan pen, aku akan menulis langsung resep obatnya, kamu tinggal mendapatkannya sendiri di luar.”Alex pergi mengambil pulpen dan kertas.Chandra menuliskan resep obat penawarnya dan mengembalikan kertas it uke tangan Alex.Alex melihat sekilas resep obat tersebut.Kertas itu penuh dengan nama obat yang ditulis oleh Chandra, Alex tidak mengerti satu pun, sehingga pria itu hanya bisa menyimpan kertas tersebut.Chandra memberikan perintah kepada Alex, “Aku akan memberikanmu sebuah misi sekarang.”“Hmm?”Alex menatap pria di sebelahnya, “Cepat katakan.”“Teuku telah melaku
Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.
Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat