Share

Bab 773

Penulis: Angin
Setelah mendapatkan Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut, masalah kesehatan Chandra sementara ini tidak perlu dikhawatirkan lagi.

Akan tetapi, masih ada banyak hal yang harus Chandra lakukan. Hanya saja sekarang dia sendirian. Tanpa bantuan seseorang, Chandra akan sulit untuk bergerak dengan leluasa.

Dan, Alex adalah orang yang sangat cocok untuk diajak bekerja sama dalam hal ini.

Chandra kembali ke kompleks perumahan yang disediakan Arya untuk Alex.

Kompleks ini dijaga oleh banyak tentara yang ditugaskan untuk mengawasi Alex.

Alex tidak kabur. Dia tetap tinggal di sana selama beberapa hari.

Chandra membuka pintu dan masuk.

“Hei, kamu datang?” Begitu Chandra masuk, Alex langsung berdiri, tersenyum menyambutnya, “Heboh sekali beritamu. Aku kira kamu sudah mati. Panjang umur ternyata.”

Chandra tersenyum tipis, langsung menuju sofa dan duduk di situ. Kondisi Chandra sekarang masih sangat lemah, berdiri saja sangat melelahkan baginya.

Alex melemparkan sebatang rokok kepadanya. Chandra m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 774

    Di luar pintu. Sandra menopang Chandra, bertanya, “Kak Chandra, kamu bilang dia orang yang sangat berbahaya, kenapa kamu malah mau kerjasama sama dia?” Chandra berhenti sejenak, berkata, “Dia adalah pendiri Istana Gelap, Istana Gelap adalah organisasi pembunuh paling mengerikan di dunia, dia memiliki posisi yang sangat penting di dunia bawah tanah. Dengan bantuannya, aku akan bisa melakukan banyak hal dengan mudah.” Sandra tampak khawatir, bertanya, “Kalau dia pura-pura setuju, menipu kamu hanya untuk mendapatkan obat penawar, lalu kabur setelah mendapatkannya, gimana?” “Kayaknya nggak akan.” Chandra mengangguk setelah berpikir sebentar.Alex memang kejam dan tak kenal belas kasihan. Dia bisa membunuh orang tanpa berkedip sekalipun, tapi dia adalah seorang petarung seni bela diri. Chandra juga adalah seorang petarung. Dia mengerti tentang petarung. Dia juga tahu orang-orang yang berlatih bela diri. Chandra bahkan sangat tahu ada satu aturan di dunia persilatan. Yaitu adalah janji

  • Jenderal Naga   Bab 775

    Setelah berhasil membujuk Alex, langkah selanjutnya akan jadi lebih mudah. Sandra mengemudi, membawa Chandra kembali ke rumahnya. Setelah masuk rumah, Chandra langsung tak sabar membuka Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut dan membacanya. Dia membaca dengan sangat serius, sambil terus mencoba memahami. Chandra bahkan juga menyuruh Sandra mencarikan buku dan pena. Dia menulis hal-hal yang tidak dimengerti, membuka komputer, mencari arti kata-kata kuno itu di internet. Sehari penuh, Chandra tinggal di rumah Sandra untuk mempelajari Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut. “Chandra, istirahat sebentar, minum air hangat.” Sandra membawa segelas air hangat, mengambil Kitab Kedokteran Tingkat Lanjut dari tangan Chandra, kemudian meletakkannya di samping. Dengan penuh perhatian Sandra berkata, “Kamu sudah baca lama, tubuhmu masih sangat lemah, nggak boleh kecapekan.” Chandra meregangkan badannya. Setelah belajar seharian, dia memang agak lelah. Badan dan pikiran lelah, otaknya juga agak pusing.Chand

  • Jenderal Naga   Bab 776

    Sandra berkata begitu, Chandra malah semakin malu. “Kamu, kamu keluar dulu, deh. Aku mau pakai baju.” “Oke.” Sandra mengangguk sambil melirik bak mandi sekilas. Entah melihat apa lagi. Setelah melihat sebentar, Sandra berbalik dan keluar. Chandra menghela napas panjang, lalu berdiri dan memakai baju. Setelah selesai, dia keluar. Makanannya sudah tersaji di meja makan. Sandra memberikan sendok kepadanya. Chandra menerima sendoknya, lalu mulai makan. Belum saja selesai makan, telepon Chandra berdering. Dia mengeluarkan telepon dan melihat layar, ternyata nomor asing. Setelah ragu-ragu sebentar, Chandra mematikan teleponnya. “Siapa? Kenapa nggak diangkat?” tanya Sandra. Chandra menggelengkan kepala, menjawab, “Nggak ada nama kontaknya. Mungkin telepon dari sales iklan atau penipuan.” Baru saja meletakkan teleponnya, telepon Chandra berdering lagi. Masih nomor yang sama. Kali ini dia mengangkat telepon. Di seberang telepon, terdengar suara makian, “Chandra, kamu di mana, cepat dat

  • Jenderal Naga   Bab 777

    Sandra mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju kawasan rumah sakit militer. Rumah sakit militer tentunya bukanlah tempat sembarangan yang bisa dimasuki oleh orang biasa. Tempat itu adalah lokasi di mana para tentara yang terluka mendapatkan perawatan, dan hanya beberapa keluarga berlatar belakang militer saja yang diperbolehkan dirawat di sana.Di area rawat inap sudah berkumpul sangat banyak orang. Mereka sibuk melihat dan menunjuk-nunjuk gadis yang berada di jendela lantai delapan.“Cewek itu Nova,’kan?”“Dia kenapa? Apa dia sudah bosan hidup dan mau bunuh diri?”“Jangan-jangan gara-gara Chandra, nih.”“Chandra?”“Dulu dia masih nggak tahu identitas Chandra yang sebenarnya, makanya mereka cerai. Tapi Chandra datang ke pesta ulang tahunnya pakai seragam militer. Dia baru tahu identitas Chandra yang sebenarnya sehabis Chandra balik dari Gurun Selatan. Katanya, dia mau balikan sama Chandra.”Tiba-tiba Chandra datang ketika mereka sedang sibuk bergosip. Dia melihat Nova yang berada di

  • Jenderal Naga   Bab 778

    Anggota keluarga Kurniawan tidak bisa mencari kata-kata yang bisa mereka pakai untuk membalas ucapan Chandra. Saat itu Chandra sudah banyak membantu mereka diam-diam, tapi mereka yang malah memandang Chandra dengan sebelah mata. Ucapan Chandra barusan juga sangat efektif dalam membuat Nova tertegun.Nova hanya bisa terdiam selama beberapa detik dan akhirnya berkata, “I-iya, aku cinta sama kamu, serius …. Hiks, Chandra, suamiku, aku nggak bisa hidup tanpamu. Kalau kamu menghilang, sisa hidupku cuma ada kegelapan. Pulanglah, aku sadar aku salah. Aku janji bakal mencintai kamu dengan sungguh-sungguh. Aku yakin keluargaku juga pasti bakal setuju. Ma, Kek, iya, ‘kan?”“Iya, iya!” jawab mereka serempak, begitu pun dengan Yani.Sekarang, tidak ada hal yang lebih penting selain membujuk Nova agar tidak bunuh diri.Toni menampakkan dirinya dari tengah keramaian dan berkata,”Chandra, pulanglah. Kuakui keluarga Kurniawan sudah bersikap buru ke kamu. Sekarang tanpa jabatan pun, kami akan tetap men

  • Jenderal Naga   Bab 779

    Nova dibawa ke ruang perawatan agar lukanya bisa dibalut lagi dengan perban yang baru, sementara Candra menunggu di luar. Kedua tangan Chandra menutupi wajahnya karena merasa bersalah kepada Sandra. Dia pun pergi ke pojokan untuk menghubungi Sandra melalui pesan chat, “Sudah pulang?”Saat itu Sandra masih belum pergi dari rumah sakit, dia hanya duduk merenung di mobilnya. Seketika ponselnya berbunyi, dia langsung membaca pesan dari Chandra. Dia terlihat begitu sedih dan cemburu. Sejak awal Sandra sudah tahu bahwa orang yang Chandra sukai adalah Nova. Dia pun tahu Chandra sudah menikah dengan Nova dan tidak mungkin dia bisa melupakan Nova dalam hidupnya. Namun, apa yang bisa Sandra perbuat? Pada akhirnya, hanya dia sendiri yang harus menderita, dan semua itu adalah akibat dari perbuatannya sendiri.Sandra mengelap air matanya dan membalas pesan dari Chandra, “Iya, sudah pulang.”Setelah mengirimkan pesan tersebut, Sandra menari napas panjang dan mengepalkan tangannya untuk memberi seman

  • Jenderal Naga   Bab 780

    Chandra pun berdiri, mengambil buku itu dan mengucapkan terima kasih.“Aku tahu kamu sayang banget sama buku ini, jadi aku bawain.”“Oh … iya. Maaf ….”“Nggak apa-apa, beneran. Kan sudah kubilang, apa pun keputusan yang kamu ambil, aku pasti akan mendukung,” kata Sandra dengan wajah tersenyum. Namun di saat yang sama dia juga dalam hati menyesalinya. “Sebenarnya aku kasihan sama Nova. Sudah habis terbakar badannya dan nggak ada orang yang peduli, keluarganya juga nggak suka sama dia. Sudah berhasil melewati masa sulit, sekarang dia malah terkena racun. Mana kita juga masih belum tahu racun itu bakal bikin dia jadi kayak gimana pula.”Sandra bisa mengerti situasi Nova dan Chandra. Semua ini adalah kesalahannya yang terlalu banyak berharap. Kalau saja waktu itu dia tidak ikut campur, Chandra tidak perlu merasa kesulitan seperti sekarang.“Jujur saja, aku sebenarnya nggak mau mempertahankan hubungan ini lagi sama Nova,” kata Chandra. “Teuku akan terus mengincarku. Kalau aku bersama dengan

  • Jenderal Naga   Bab 781

    Chandra menggosok hidungnya.Pria itu berpikir bahwa hal itu tidak mungkin terjadi karena dirinya sama sekali tidak pernah tertarik dengan urusan pengadilan.Akan tetapi Raja adalah orang bijak, orang yang dipilihnya pasti mempunyai kemampuan yang baik.Bisa mendukung seorang yang bijak, Chandra pasti akan melakukannya dengan sepenuh hati.“Kekayaan?” ucap Chandra bergumam pelan.Gurun selatan baru saja stabil, dalam waktu satu tahun bisa mengumpulkan kekayaan bukanlah hal yang mudah.Sekarang mereka hanya bisa mengandalkan Kota Rivera sebagai sumber pemasukan.“Apa maksud ucapan Shadow tadi? Diwangsa di monopoli, Organisasi Persatuan Kamar Dagang, Fiveprof Group, Kamar Dagang Abadi?”Kalimat itu terus terngiang-ngiang di benak Chandra.Jangan-jangan ingin mereka berbuat kesalahan lalu menggunakan kesempatan tersebut untuk merampas semua kekayaan yang dimiliki oleh para pengusaha itu dan menjadikannya hak milik?Chandra menggelengkan kepalanya perlahan, pria itu pun sudah tidak lagi me

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status