Share

Bab 750

Penulis: Angin
“Kenapa jadi bukan urusanku? Kamu suamiku. Ayo, kita rujuk ….” Dia menarik Chandra untuk pergi.

Tenaganya begitu kuat, sehingga dia menarik Chandra sampai turun dari kursi roda. Chandra sangat lemah, tidak dapat berdiri sendiri dan terjatuh ke tanah.

“Apa yang kamu lakukan?” Sandra segera datang menghampiri, mendorong Nova menjauh, dan berkata marah, “Apa kamu nggak tahu kalau dia sangat lemah sekarang?”

Dia buru-buru membantu Chandra berdiri dari tanah dan bertanya dengan khawatir, “Apa kamu baik-baik saja?”

Chandra melambaikan tangannya dengan pelan.

Melihat kedua orang itu, Nova menangis dan berteriak, “Chandra, aku tanya padamu. Siapa yang kamu inginkan dari kami berdua? Dia atau aku?”

Sandra benar-benar tidak tahan dengan sikap Nova.

Dia membantu Chandra untuk duduk di kursi roda dan menatap Nova dengan dingin.

“Nova, kamu terus mengatakan bahwa kamu mencintainya, dan kamu terus menyuruhnya untuk membuat pilihan, tetapi kamu nggak pernah berpikir bahwa kamu sendiri yang mendorongn
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 751

    Chandra menggelengkan kepalanya. Dia tidak memikirkan Nova lagi.Dia memandang Sandra, melihat bekas tamparan merah di wajah wanita itu, berdiri dan menyentuhnya. Lalu, dia bertanya dengan lembut, “Sakit?”“Iya.” Sandra menanggapinya dengan wajah sedih dan pergi memeluk Chandra.“Aku sangat takut kehilanganmu. Kalau kamu sembuh dan kembali ke sisi Nova. Aku harus bagaimana?”Chandra juga memeluknya dengan lembut, menghela napas dan berkata, “Inilah hidup. Aku berhutang budi padanya dan nggak akan bisa menebusnya seumur hidupku. Dia terkena Racun Dukun karenaku. Kalau aku bisa menemukan penawarnya, mana mungkin aku meninggalkannya.”Sandra tahu itu. Justru karena dia tahu itu, makanya dia khawatir.Namun, wanita di pelukan Chandra sekarang adalah dirinya. Dia merasa puas.Masalah lain dibicarakan lain waktu saja.Dia akan memperjuangkan apa yang menjadi miliknya.Dia percaya diri, dia tidak lebih buruk dari Nova.“Uhuk ....” Chandra terbatuk pelan beberapa kali.Sandra segera membantuny

  • Jenderal Naga   Bab 752

    Sandra tersenyum dan berkata, “Kalau Nova mau ikut, biarkanlah dia ikut.”Nova mendengus dingin, mengabaikan Sandra, dan masuk ke dalam mobil sambil memapah Chandra.“Aku bisa sendiri.” Chandra melepaskan tangan wanita itu dan masuk ke dalam mobil sendirian.Nova pun masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingnya.Tak mau kalah, Sandra berjalan ke sisi yang satu lagi, membuka pintu dan duduk di sebelah Chandra.Setelah semua orang masuk ke dalam mobil, semua mobil pun satu per satu melaju pergi.Setelah masuk ke mobil, Chandra menyandarkan tubuh dan memejamkan mata untuk beristirahat.Nova meraih tangannya dengan manja dan bertanya sambil tersenyum, “Sayang, kita mau pergi kemana?”Sandra berkata dengan tidak senang, “Kamu bisa diam, nggak? Kak Chandra butuh ketenangan sekarang.”Nova berkata dengan dingin, “Aku sedang berbicara dengan suamiku. Apa hubungannya denganmu?”“Kamu ….” Sandra sangat marah.Chandra membuka matanya sedikit, melirik ke arah Nova, dan menegur wanita itu, “Kamu bi

  • Jenderal Naga   Bab 753

    Di Gunung Bondas, Kanal Sueng.Banyak tenda didirikan di tepi pantai.Chandra duduk di atas batu, memegang ponsel di tangannya dan mencari informasi mengenai kondisi cuaca tiga bulan sebelum kebakaran yang terjadi di rumah keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu.Sandra duduk di sampingnya dan bertanya, “Kak Chandra, lagi lihat apa?”Nova juga penasaran. Dia hanya tidak ingin kehilangan Chandra, tidak ingin Chandra jadian dengan Sandra, makanya dia pergi mencari Sandra dan ikut datang. Dia masih tidak tahu apa yang ingin dilakukan Chandra.Chandra meletakkan ponselnya, memandangi pegunungan di seberang sungai, dan berkata dengan lembut, “Aku sedang melihat cuaca tahun itu. Kulihat, waktu itu nggak ada hujan besar, jadi kurasa air sungainya nggak dalam.”Sandra mengerutkan kening dan bertanya, “Untuk apa memperkirakan kedalaman air sungai?”Chandra menjelaskan, “Saat aku melompat ke sungai, aku memeluk sepotong kayu dan hanyut terbawa air sungai, makanya aku bisa selamat. Aku nggak mung

  • Jenderal Naga   Bab 754

    Nova bergerak cepat, langsung memapah Chandra berdiri. Dia juga memelototi Sandra dan berkata dengan dingin, “Aku saja yang melakukannya. Pria dan wanita yang bukan suami istri nggak boleh terlalu berdekatan. Mulai sekarang, menjauhlah dari suamiku.”Sandra melepaskan Chandra dengan ekspresi canggung.Meskipun Chandra sudah setuju untuk jadian dengannya, dan dia adalah pacar Chandra, Nova tetaplah mantan istri Chandra.Dia selalu merasa sedikit bersalah pada Nova.Dia sendiri merasa dia merebut suami Nova.Chandra agak kedinginan, kepalanya sedikit sakit, dan tubuhnya masih lemas. Dia sebenarnya tidak ingin bertengkar dan berdebat dengan Nova.Dia menatap Sandra dengan tatapan meminta maaf.Sandra juga mengerti dan mengangguk kecil.Nova memapah Chandra untuk beristirahat di tenda yang didirikan tak jauh dari sana.Ada selimut dan bantal di dalam tenda. Setelah masuk tenda, Chandra berbaring untuk beristirahat.Nova tidak pergi, duduk di samping, menatap Chandra dengan wajah berlinang

  • Jenderal Naga   Bab 755

    Nova tertegun dan membeku di tempat.Chandra datang ke sini untuk mencari obat untuknya?Demi dirinya?Saat ini, dia merasa dirinya sama sekali tidak memahami Chandra.Chandra telah melakukan begitu banyak hal untuknya, dan kini pria itu bahkan mengkhawatirkan Racun Dukun dalam dirinya. Namun, dia malah membuat keributan.“Aku ….” Dia membuka mulutnya, tetapi tidak bisa mengatakan apa-apa.Sandra mengabaikan Nova dan masuk ke tenda lagi.Chandra sudah tertidur. Matanya tertutup, wajahnya pucat, dan dia tampak lemah.Sandra juga tidak berdaya melihat kondisi Chandra. Dia menghela napas pelan.Chandra tertidur dalam keadaan linglung. Dia tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur, dan dia terbangun karena rasa sakit.Kali ini, aku tidak tahu sakitnya itu berasal dari kepalanya atau seluruh tubuhnya.Tampaknya, serangga beracun yang tak terhitung jumlahnya itu menggigit dagingnya lagi, meminum darahnya, dan masuk ke tulangnya serta menghancurkan tulangnya dengan ganas.Dia adalah seorang t

  • Jenderal Naga   Bab 756

    Chandra tampak kecewa.Sandra meraih tangannya dan menghibur, “Jangan khawatir. Kita pasti akan menemukannya.”“Semoga saja.” Chandra mengangguk kecil.Namun, dia tahu bahwa kemungkinan untuk menemukan patung itu tidak terlalu besar. Bahkan kalaupun mereka menemukannya, dia belum tentu mendapatkan apa yang dia butuhkan.Dia terus menunggu. Sebentar lagi memasuki malam.Para tentara yang masuk ke dalam air sudah kembali semua.Mereka memasuki gua dan mencari lama sekali, tetapi tidak menemukan patung atau batu yang tingginya lebih dari sepuluh meter.Api unggun menyala di tepi pantai.Abdul bertanya, “Kak Chandra, bagaimana rencana kita sekarang?”Chandra juga memikirkannya.Puluhan tentara telah mencari patung itu seharian, tetapi tidak bisa menemukannya. Kemungkinan bisa menemukan patung itu tidak besar.Sekarang ini hanya ada dua kemungkinan.Yang pertama adalah, sepuluh tahun telah berlalu, sehingga patung atau batu itu mungkin sudah roboh.Kemungkinan yang kedua adalah, lokasinya

  • Jenderal Naga   Bab 757

    Awalnya, Teuku ingin membunuh Chandra.Dia tidak bisa tenang kalau Chandra masih hidup, meskipun pria itu cacat.Walaupun Chandra sudah mengundurkan diri sebelumnya, pria itu masih memiliki Pedang Penghakiman.Dia tidak boleh menyerang Chandra. Kalau dia menyerang pria itu, lalu dicari tahu siapa yang melakukannya, dia akan mendapat masalah.Chandra sudah berubah menjadi rakyat jelata sekarang, juga sudah menyerahkan Pedang Penghakiman.Tidak ada yang peduli dengan hidup atau matinya.Selama dia melakukannya dengan rapi, pasti tidak akan ada masalah.Sekarang, ketika mengetahui Chandra sedang mencari sesuatu, dia berubah pikiran.Apa yang dicari Chandra pastilah bukan benda biasa. Dia berencana untuk merebut benda itu sebelum menyerang pria itu.Setelah menutup telepon, dia masih belum tenang dan menelepon lagi.“Apa orang yang kamu cari itu dapat diandalkan?”Suara serak menjawab dari seberang telepon, “Jangan khawatir, bos. Pasti dapat diandalkan. Kami pernah menjadi tentara bayaran

  • Jenderal Naga   Bab 758

    Sedangkan Sandra tidak tidur semalaman, dia berjaga di luar.Nova tidur dengan nyenyak. Hari sudah pagi saat dia terbangun keesokan harinya.Nova bangkit, kemudian melihat ponsel di sampingnya. Sudah lebih dari jam 8 pagi. Dengan kesal Nova menepuk dahinya dan berkata, "Nova, nyenyak banget tidurmu."Nova segera bangkit, menyisir rambutnya yang berantakan, lalu keluar.Di luar, api unggun masih berkobar.Chandra duduk di kursi roda dengan Sandra berdiri di belakangnya sambil memijat kepala Chandra.Nova mendekat dan menyapa, "Sandra."Sandra menoleh sedikit, kemudian memberi isyarat kepada Nova untuk diam.Nova mendekat. Ternyata Chandra sedang tertidur.Sandra tampak sangat lelah, Nova kemudian berbisik, "Kamu nggak tidur semalaman, ya?"Sandra menghela nafas pelan dan berkata, "Kak Chandra kambuh lagi semalam. Dia terbangun kesakitan, kedinginan juga. Sekarang saja kulitnya terasa dingin banget, seperti es."Nova menyentuh wajah Chandra. Kulitnya memang sangat dingin.Nova berkata ke

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2151

    Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat

  • Jenderal Naga   Bab 2150

    Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

  • Jenderal Naga   Bab 2148

    “Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status