Koman melihat Nova sekilas, lalu bertanya dengan kebingungan, “Siapa cewek cantik ini?”Sandra memperkenalkan, “Dia teman baikku, Nova Kurniawan.”Nova tersenyum padanya.“Halo, apa aku boleh duduk bersama kalian?” tanya Koman.“Duduklah.” Sandra tersenyum, lalu memperkenalkan si lelaki kepada Nova, “Nova, dia Koman Japardi. Sewaktu kecil dulu, kami tinggal satu kompleks. Kami sudah lama nggak pernah ketemu.”Nova buka suara dengan tersenyum, “Halo, aku Nova.”Koman juga membalas senyumannya.Di dekat meja mereka terdapat beberapa lelaki yang sedang makan steamboat. Ketika melihat ada orang asing yang mendekat, mereka langsung meningkatkan kewaspadaannya. Namun, ketika melihat Sandra kenal dengan lelaki itu, mereka baru merasa lega. Mereka tak lain adalah pasukan Naga Hitam. Mereka diutus Chandra untuk melindungi Nova.Asalkan Nova tidak dalam bahaya, mereka pun tidak boleh menampakkan diri. Tak lama kemudian, mereka bertiga sudah selesai makan.Di depan pintu restoran.Koman berkata d
Terowongan Nantaboga adalah terowongan dengan panjang sekitar belasan kilometer. Perlu sekitar 10 menit untuk melewati terowongan ini.Dari tadi, beberapa mobil minibus plat bodong sudah berhenti di dalam terowongan.Koman sudah mengendarai mobil BMW ke depan salah satu mobil plat bodong itu. Dia lekas menuruni mobilnya.Beberapa lelaki berpakaian hitam menuruni mobil plat bodong. Kemudian, mereka menggendong Nova dan Sandra ke dalam mobil.Saat ini, Ular Hitam juga menuruni mobil.“Tuan.” Koman berjalan menghampirinya.Ular Hitam melambaikan tangannya. “Jangan tinggal terlalu lama di Rivera. Kamu harus segera pergi dari sini. Aku sudah beli satu vila di Ausaria. Aku juga sudah menaruh uang tunai puluhan miliar di dalam brankas vila.”“Terima kasih, Tuan,” balas Koman.Koman meninggalkan mobil BMW-nya, lalu menaiki mobil yang lain, lekas meninggalkan terowongan.Ular Hitam juga kembali ke mobil. Dia memerintah sopir, “Jalan.”Beberapa menit setelah mereka meninggalkan lokasi, belasan m
Di Gunung Sense.Saat melihat raut wajah Chandra yang suram, Johnson pun berkata, "Bos, semua akan baik-baik saja. Tujuan mereka adalah kamu, jadi harusnya tidak akan mempersulit Kak Nova."Chandra sudah menduga akan ada orang yang menggila. Demi membunuhnya, mereka tidak menggubris persoalan moralitas dan menangkap Nova untuk mengancamnya. Sebenarnya, Chandra sudah mengutus 100 orang untuk melindungi secara diam-diam, tetapi tidak disangka Nova masih saja ditangkap.Sekarang, Chandra tidak bisa panik dan terburu-buru. Musuhnya menangkap Nova hanya untuk membunuhnya, jadi mereka tidak akan melukai Nova dan hanya akan menggunakannya untuk mengancam Chandra. Chandra yakin, musuhnya akan segera menghubunginya.Pada saat ini, teleponnya berdering. Itu adalah nomor terenkripsi. Chandra pun menjawab panggilan tersebut dengan tenang, "Siapa kamu?"Kemudian, terdengar suara yang serak dari ujung telepon itu. "Naga Hitam, kalau kamu mau Nova selamat, segera tarik seluruh pasukan di Gunung Sense
Pria tua yang berbicara itu bukan orang biasa, tetapi seorang pesilat yang terkenal dalam daftar pembunuh. Setelah melirik Chandra sekilas, wajahnya menyunggingkan senyuman yang menyindir. Dia berjalan maju, lalu memungut tali di tanah dan mulai melilitkannya ke tubuhnya. Dalam sekejap, dia sudah selesai mengikat dirinya. Pria tua itu pun berkata sambil mencibir, "Sudah bisa?"Chandra tersenyum dengan tidak peduli, lalu melangkah maju beberapa langkah. Begitu dia maju, pembunuh di depannya mundur. Ular Hitam memang menelepon dan memberi tahu mereka bahwa istri Naga Hitam telah ditangkap. Sekarang, mereka bisa berbuat apa pun kepada Naga Hitam. Akan tetapi, dia tetap saja Naga Hitam! Kerja sama 28 pesilat unggul dunia dihabisi oleh Chandra.Sepuluh ribu pasukan mengejar untuk membunuhnya, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil.Saat berhadapan dengan orang seperti ini, mereka bisa saja mati jika tidak berhati-hati.Pembunuh yang tua itu segera melepaskan ikatannya, lalu berjalan ke ar
Chandra menatap Ular Hitam dengan dingin dan berkata, "Lepaskan mereka!"Tatapan Ular Hitam tertuju kepada Chandra, lalu dia menunjuk Nova dan Sandra yang diikat di hadapannya dengan ekspresi mengejek. Kemudian, dia berkata, "Aku hanya melepaskan salah satu dari mereka. Katakan, siapa yang kamu pilih?""Lepaskan Nova," kata Chandra tanpa ragu sedikit pun.Ular Hitam membuat isyarat tangan, lalu seorang anak buahnya berjalan maju dan melepaskan ikatan Nova. Karena diikat terlalu lama, kaki dan tangan Nova menjadi kebas sehingga dia langsung terjatuh ke tanah begitu berdiri.Saat dia kembali bangkit, dia melihat pembunuh bersenjata lengkap di sekeliling dengan raut wajah yang pucat. Bibirnya bergetar dan dia berkata, "Chandra, apa yang kamu lakukan? Cepat suruh mereka lepaskan Sandra, aku akan ikut denganmu."Sandra yang diikat di kursi pun berteriak, "Nova, apa yang kamu lakukan? Cepat pergi! Kamu sedang cari mati?""Nova, pergi," teriak Chandra."Nggak, aku nggak mau pergi." Nova tampa
Pintu besi di dalam ruang bawah tanah desa telah dikunci. Di sana, ada banyak pembunuh bersenjata lengkap berdiri di luar.Sandra diikat di kursi dan tidak bergerak."Chandra, kamu baik-baik saja?" Dia terus-menerus bertanya dengan wajah yang tampak pucat dan khawatir.Chandra diikat dan kedua kakinya ditembak. Meskipun dia bisa mengontrol aliran darah di tubuhnya untuk menghentikan pendarahan, dia tetap saja mengeluarkan banyak darah.Saat ini, dia berbaring di lantai dan berkata, "Nggak apa-apa. Maaf, aku hanya bisa menolong Nova."Di antara Sandra dan Nova, Chandra memilih Nova karena dia adalah orang yang memiliki hidup yang menyedihkan. Setelah sekujur tubuhnya terbakar dan wajahnya hancur, dia dihina, diejek, dan melewati hidup yang sengsara. Chandra merasa sangat bersalah kepada Nova. Awalnya, dia ingin memberikan kehidupan yang bahagia untuk Nova, tetapi dia justru malah melibatkan Nova ke dalam hal ini. Chandra tidak tahu sampai kapan hari-hari seperti ini akan terus berlanju
"Oh?" Chandra yang duduk di lantai melirik Ular Hitam sekilas.Apa yang sedang dimainkan oleh Ular Hitam? Ular Hitam ingin membiarkannya menjadi bos Istana Gelap?"Jika aku menjadi bos, bukankah itu artinya kamu akan menyerahkan Istana Gelap ke tanganku? Apa kamu tidak takut aku akan merombak Istana Gelap setelah diberikan kepadaku?""Hahaha, itu sama sekali tidak masalah," ucap Ular Hitam sambil tertawa."Oke, aku setuju! Lepaskan ikatanku," kata Chandra yang ikut tersenyum.Ular Hitam langsung membuat isyarat tangan. Kedua orang yang mengenakan pakaian hitam dan penutup kepala berjalan ke depan, lalu melepaskan tali di tubuh Chandra.Setelah berdiri, Chandra merenggangkan otot dan tulangnya. Kemudian, dia melirik Ular Hitam sekilas sambil menyunggingkan senyuman yang mempermainkan di wajahnya."Kamu benar-benar melepaskan ikatanku. Apa kamu tidak takut aku mendadak menyerangmu? Kamu tahu kemampuanku. Kalau aku bertindak kejam, kamu bahkan tidak akan sanggup menahan tiga jurusku."Ula
Ular Hitam tahu bahwa menyelamatkan Alex adalah hal yang sangat sulit. Meskipun Teuku sudah menyetujuinya, Ular Hitam tetap tidak memercayainya karena Rivera merupakan salah satu kota di Someria. Di sisi lain, Teuku merupakan pimpinan dari Lima Jenderal yang mengurus pasukan di dunia. Jika Teuku mengepung tempat ini, Ular Hitam tidak akan bisa kabur. Pada saat itu, alih-alih menyelamatkan Alex, dia malah juga akan mati di tempat ini.Sekarang, Chandra adalah satu-satunya orang yang dapat dijadikan alat tawar menawar olehnya. Namun, setelah berpikir sejenak, Ular Hitam menyadari bahwa bekerja sama dengan Chandra memiliki peluang yang lebih besar daripada menggunakan nyawa Chandra untuk mengancam Teuku. Di sisi lain, Chandra masih mengisap rokok dan tampak merenung.Dia tidak tahu banyak tentang Alex, tetapi dia tahu betul organisasi seperti apa Istana Gelap itu. Istana Gelap adalah sebuah organisasi pembunuh yang mana seluruh anggotanya telah banyak membunuh orang. Ular Hitam tentu saj
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i