Nova mengumpulkan itu dengan susah payah, itu semua adalah hasil kerja kerasnya."Iya! Lagi pula uangnya Nova juga dikasih orang lain, bukan hasil kerja dia. Kak, kamu nggak mungkin melihat kami diteror seperti ini, 'kan?" tanya Hendro.Yani sangat marah, dia kembali mengangkat sapunya dan memukul Hendro. "Aku akan menghabisimu!""Kak, kamu cuma punya 1 adik.""Kak Nova, aku mohon, tolong bantu Hendro. Dia sudah menyadari kesalahannya. Dia nggak akan mengulanginya lagi."Hendro dan Indah berlutut sambil memohon kepada Nova.Setelah puas marah-marah, Yani menoleh ke arah Nova dan berkata, "Nova, kamu punya uang, 'kan? Uang bisa dicari lagi, tapi kalau adikmu dibunuh, dia nggak bisa hidup lagi.""Bu!" Nova terlihat serba salah. Jumlah utang Hendro tidaklah sedikit, jumlahnya mencapai triliunan."Bu, mereka memberikan bunga yang terlalu tinggi, itu melanggar hukum. Kita harus lapor polisi," kata Nova."Kak, jangan, jangan lapor polisi ...." Hendro berlutut dan bersujud kepada Nova. "Kak M
Nova juga tidak punya cara lain. Dia terpaksa menggunakan uangnya untuk membayar utang Hendro.Semua uang yang Nova miliki bukanlah hasil kerja kerasnya, semua itu diberikan oleh orang lain. Walaupun sayang, setidaknya tidak sesakit menggunakan uang hasil keringat sendiri.Setelah Nova setuju, Yani baru berhenti memaksa. "Nova, terima kasih."Kemudian, Yani menatap Hendro dan berkata, "Mulai hari ini kamu nggak boleh ke mana-mana! Diam saja di rumah!""Iya, iya." Hendro tidak berani melawan.Pertengkaran pun berakhir, Nova menggunakan uang yang dimilikinya untuk membereskan masalah utang Hendro."Tok, tok, tok." Seseorang mengetuk pintu rumah."Suamiku, tolong buka pintu," Yani memerintahkan.Tanpa banyak bicara, Boni langsung membuka pintu. Terlihat seorang pria dan wanita yang berusia sekitar 50 tahun, mereka mengenakan setelan jas yang rapi."Maaf, kalian cari siapa?" tanya Boni.Pria itu bertanya, "Apakah benar ini rumahnya Nona Nova?""Oh, benar. Kalian ...." Boni terlihat kebingu
Yani juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika mereka sedang memikirkan cara untuk membantu Hendro, Keluarga Kosasih mengirimkan surat melalui pengacaranya.Di dalam surat tersebut tertulis bahwa Nova telah menggunakan uang yang bukan haknya. Nova harus mengembalikan kekurangan 50 miliar yang telah dicuri. Jika tidak, Keluarga Kosasih akan menuntut Nova.Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Mungkin ini adalah peribahasa yang paling tepat untuk menggambarkan situasi Nova sekarang.Utang Hendro belum selesai, Keluarga Kosasih sudah memberikan peringatan untuk mengembalikan yang. Keluarga Kurniawan benar-benar berada di dalam masalah besar.Semua orang berkumpul, tetapi tidak ada yang berani angkat bicara. Suasana di ruang tamu terasa menegangkan."Bu, pikirkan cara ...," kata Indah memecah keheningan.Yani juga tidak bisa berbuat apa-apa, memangnya dia punya uang sebanyak itu?Sekarang Nova tak hanya berutang kepada rentenir, tetapi juga berutang 50 miliar kepada Keluarga Kosasih. Lima puluh
Keluarga Kurniawan sedang berada di dalam bahaya.Menurut Nova, utang Hendro bisa ditunda dulu. Nova harus mendahulukan Keluarga Kosasih.Nova masih memiliki 10 miliar di rekeningnya, rumah yang diberikan oleh Naga Hitam bisa dijual dengan kisaran harga 30 miliar. Setelah dijumlahkan, Nova masih kekurangan 10 miliar. Dari mana Nova bisa mendapatkan 10 miliar ini?Tanpa disadari, Nova berjalan dan tiba di Atma Group. Nova ingin mencari Chandra, sang Pangeran Misterius. Namun, berdasarkan informasi yang diberitakan media, Chandra sedang berada di Gurun Selatan. Bahkan hidup dan matinya saja belum diketahui.Ada yang bilang Chandra selamat, tetapi ada juga yang bilang kalau dia sudah mati. Nova tidak tahu informasi mana yang benar.Nova sudah tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa. Setelah berpikir sebentar, Nova masuk ke kantor Atma Group dan menunggu di ruang tunggu.Melihat Nova yang basah kuyup, Selena memberikannya handuk untuk mengeringkan tubuhnya."Nona Nova, kenapa kamu ba
Nova berpikir, seandainya Chandra kaya raya seperti Pangeran Misterius yang berkuasa ....Seandainya Chandra memiliki kekuasaan, mungkin Nova tidak akan seperti ini.Sayangnya, Chandra, suaminya hanyalah seorang menantu pecundang yang tidak bisa diandalkan.Setelah menelepon Nova, Chandra baru merasa lebih tenang. Kemudian, Chandra meletakkan ponselnya sambil bertanya kepada Gili, "Bagaimana kondisi Paul?""Kondisinya stabil," jawab Gili."Em, perhatikan kondisinya. Kalau ada apa-apa, segera beri tahu aku.""Baik.""Sudah, aku mau tidur dulu. Aku ngantuk banget," kata Chandra sambil beranjak kembali ke tempat tidurnya.Chandra benar-benar sangat ngantuk dan kelelahan. Pertempuran di Gunung Langit sangat menguras tenaga, bahkan untuk berbicara pun terasa capek.Bertempur melawan pasukan yang jumlahnya tak terhitung, menyelamatkan Paul, mengoperasi Paul, semua itu dilakukan tanpa ada jeda untuk beristirahat.Sesaat berbaring, Chandra langsung terlelap.Di sisi lain, Nova masih menangis t
Nova tidak punya pilihan lain.Selain Christian, tidak ada lagi yang bisa menyelamatkannya dan Keluarga Kurniawan.Sandra dan Nova menunggu di restoran. Setengah jam kemudian, Christian sampai dan masuk ke dalam ruangan.Christian menggunakan setelan jas ternama, jam tangan mahal, dan sepatu kulit yang berkilau. Dia terlihat elegan dan tampan.Begitu masuk, Christian langsung menyapa, "Nova, Sandra.""Tu-Tuan Christian," sapa Nova sambil bangkit berdiri.Sandra tidak berdiri, dia hanya tersenyum sambil menunjuk kursi yang ada di samping Nova. "Christian, silakan duduk."Nova dan Christian duduk bersama-sama. Karena terlalu dempet, Nova bergeser sedikit untuk menjaga jarak.Melihat sikap Nova, Christian hanya meliriknya sambil menyeringai misterius. "Nova, di mana suamimu?""Oh, dia lagi dinas," jawab Nova."Em, begitu ...." Christian tersenyum kecil.Orang lain mungkin tidak tahu, tetapi Christian tahu bahwa suaminya Nova adalah Naga Hitam, Presdir Atma Group yang terkenal.Hanya saja,
Nova benci kenapa Hendro harus mencuri uang di rekeningnya?Nova benci kenapa Hendro berjudi? Kenapa Hendro meminjam uang dengan bunga yang tinggi?Jika Hendro tidak bersikap semena-mena, semua masalah ini juga tidak akan ada.Setelah pergi, Christian langsung menemui Keluarga Kosasih. Keluarga Winata dan Keluarga Kosasih bergabung dalam Fiveprov Group. Meskipun tidak berada di kota yang sama, Keluarga Winata dan Keluarga Kosasih menjalin hubungan yang sangat baik.Imperial Residences, vila Keluarga Winata."Nathan, silakan masuk, silakan masuk ...." Christian menyambut Nathan."Christian ...." Nathan dan Christian saling berjabat tangan.Nathan bertanya, "Christian, ada apa mengundangku datang?""Begini, aku dengar Keluarga Kosasih memberikan 40 triliun kepada Nova? Terus kalian juga memberikan 880 miliar sebagai hadiah ulang tahun neneknya? Kalian sudah mengambil kembali uangnya, tapi masih kurang 50 miliar?" tanya Christian.Seketika, wajah Nathan langsung menjadi muram. Chandra tel
Keluarga Winata sudah merencanakannya sejak lama. Selama ini, Keluarga Winata berbisnis secara jujur dan terbuka, mereka tidak pernah terlibat dalam bisnis ilegal.Ini adalah kesempatan yang bagus bagi Keluarga Winata untuk memulai bisnis ilegal. Mereka bisa menjadikan Margot sebagai boneka untuk menjalankan bisnis. Lagi pula, Margot adalah pilihan yang sangat tepat, dia sudah berpengalaman di dunia mafia.Anggota Keluarga Winata yang lain memiliki identitas khusus, mereka tidak boleh muncul di klub malamnya Margot. Oleh sebab itu, orang yang paling cocok untuk menemui Margot adalah Christian.Christian melambaikan tangan untuk menolak wanita-wanita cantik yang ingin melayaninya. Kemudian, Christian menatap Margot dan berkata, "Aku dengar adiknya Nova meminjam uang darimu dengan bunga yang sangat tinggi?""Benar, Tuan. Kenapa? Apakah Keluarga Kurniawan ada hubungan dengan Keluarga Winata?" tanya Margot."Nggak ada, aku mau kamu segera menekan Nova untuk membayar utangnya. Tangkap Hendr
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di