Share

Bab 398

Penulis: Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Keluarga Winata sudah merencanakannya sejak lama. Selama ini, Keluarga Winata berbisnis secara jujur dan terbuka, mereka tidak pernah terlibat dalam bisnis ilegal.

Ini adalah kesempatan yang bagus bagi Keluarga Winata untuk memulai bisnis ilegal. Mereka bisa menjadikan Margot sebagai boneka untuk menjalankan bisnis. Lagi pula, Margot adalah pilihan yang sangat tepat, dia sudah berpengalaman di dunia mafia.

Anggota Keluarga Winata yang lain memiliki identitas khusus, mereka tidak boleh muncul di klub malamnya Margot. Oleh sebab itu, orang yang paling cocok untuk menemui Margot adalah Christian.

Christian melambaikan tangan untuk menolak wanita-wanita cantik yang ingin melayaninya. Kemudian, Christian menatap Margot dan berkata, "Aku dengar adiknya Nova meminjam uang darimu dengan bunga yang sangat tinggi?"

"Benar, Tuan. Kenapa? Apakah Keluarga Kurniawan ada hubungan dengan Keluarga Winata?" tanya Margot.

"Nggak ada, aku mau kamu segera menekan Nova untuk membayar utangnya. Tangkap Hendr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jenderal Naga    Bab 399

    Aula Konsulat Internasional terletak di Kota Gustel, sebuah kota yang terletak di Gurun Selatan.Sejumlah wartawan dan reporter telah berkumpul di depan Aula Konsulat Internasional."Para pemirsa, desas-desus di Gurun Selatan terus menyebar. Berdasarkan informasi yang diketahui, 28 jenderal dari 28 negara bekerja sama untuk membunuh Jenderal Naga Hitam. Hingga saat ini, diketahui bahwa Jenderal Naga Hitam berhasil menangkap 28 jenderal yang berusaha membunuhnya.""Bagaimana kelanjutan kasus ini? Nantikan laporan selanjutnya ...."Di saat bersamaan, beberapa mobil datang dan berhenti di depan pintu aula. Gili keluar dari mobil dengan diikuti pasukan yang membawa para tawanan. Para jenderal dan tentara berlutut di tanah sambil menunduk.Ketika sekelompok wartawan datang menyerbu Gili, beberapa Pasukan Naga Hitam sontak mengangkat senjata mereka dan mengarahkannya kepada para wartawan.Para wartawan terkejut dan langsung mundur."Mundur," kata Gili sambil melambaikan tangan."Baik." Para

  • Jenderal Naga    Bab 400

    Semua orang berduka atas kepergian Naga Hitam.Setelah menjelaskan kepada media, Gili mengusir para wartawan karena mereka tidak boleh meliput hal yang selanjutnya akan dilakukan.Kemudian, Gili memasuki aula di mana para utusan dari 28 negara telah berkumpul. Tanpa basa-basi, Gili langsung berkata, "Berdasarkan peraturan perserikatan, kalian harus membayar 2 miliar untuk menebus seorang tentara, 10 triliun untuk wakil jenderal, dan 20 triliun untuk jenderal. Kalian tak hanya membunuh Naga Hitam, tetapi juga berusaha membunuh Jenderal Paul. Denda yang harus kalian bayar akan dikalikan 10 kali lipat. Segera transfer, kalau tidak, jenderal dan tentara kalian akan dibunuh di tempat."Melihat Gili yang bersikap keras kepala, para utusan dari 28 negara pun marah dan memberontak."Kamu sudah gila, ya?""Gili, kamu mau memeras kami?""Jangan mimpi!"Gili menatap para utusan dengan dingin, lalu berkata, "Baiklah. Kalau begitu aku akan membunuh para tawanan yang terlibat dalam pertempuran Gunun

  • Jenderal Naga    Bab 401

    Boni sekeluarga berkumpul di ruang tamu."Kak, bagaimana ini? Surat pengadilan sudah sampai, persidangan akan diadakan besok pagi. Keluarga Kosasih ingin meminta uangnya lewat jalur hukum." Hendro sangat cemas.Hari ini Nova keluar seharian, tetapi Hendro juga tidak tahu apakah Nova sudah mendapatkan uang untuk membayar utang-utangnya?Wajah Nova sangat masam, wajahnya yang cantik terlihat datar."Dang!" Tiba-tiba pintu rumah Nova ditendang. Margot datang membawa puluhan anak buahnya yang tampak sangar.Boni dan yang lainnya terkejut, mereka pun bangkit berdiri dan menyingkir.Margot duduk di tengah sofa, sedangkan anggota Keluarga Kurniawan berdiri di samping dengan ketakutan dan cemas.Margot melirik Hendro sambil tersenyum sinis. "Uangnya sudah disiapkan?""Bugh!" Hendro berlutut dan memohon, "Kak Margot, kasih beberapa hari lagi. Kakakku lagi cari uangnya, setelah menemani bos-bos besar tidur, dia akan segera dibayar."Raut wajah Nova terlihat datar, dia merasa sangat putus asa."B

  • Jenderal Naga    Bab 402

    Nova ingin berpamitan dengan Chandra, tetapi dia tidak sanggup mengutarakannya.Saat ini Nova tidak mempunyai pilihan lain, dia harus menerima tawaran Christian. Setelah Nova mempertimbangkan, dia akan menjelaskan semuanya begitu Chandra kembali ke Rivera.Nova tidak tahu harus meminta bantuan siapa lagi. Jika menolak ajakan Christian untuk menikah, Hendro akan mati dan Keluarga Kurniawan pasti terpecah belah.Chandra menggelengkan kepala, dia tidak terlalu memusingkan sikap Nova yang aneh.Lagi pula, sekarang Chandra belum bisa meninggalkan Gurun Selatan. Dia masih harus memeriksa kondisi Paul selama 10 hari ke depan.Di sisi lain, Nova menelepon Christian.Kediaman Keluarga Winata.Demi bertemu dengan Christian, Nova sengaja berdandan secantik mungkin. Nova mengenakan gaun putih seksi yang memperlihatkan leher dan punggungnya.Christian mengamati Nova yang duduk di sofa, dia terlihat sangat puas. Sempurna, wanita ini sangat memesona!"Nova, pikirkan baik-baik, ya! Bukan aku yang mema

  • Jenderal Naga    Bab 403

    "Baik." Beberapa anak buahnya Margot bergegas membawa Hendro."Kamu ambil sendiri uangnya di rumahku. Nggak masalah, 'kan?" tanya Christian."Nggak, nggak masalah. Tuan Christian bisa dipercaya," jawab Margot."Surat bukti pelunasan?" tanya Christian.Margot bergegas mengambil surat bukti pelunasan dan memberikannya kepada Nova."Terima kasih, terima kasih." Nova langsung merasa lega.Christian melambaikan tangan. "Kita akan segera menjadi satu keluarga, nggak usah sungkan-sungkan. Cepat, bawa Hendro ke rumah sakit! Aku mau pulang untuk mempersiapkan pernikahan kita.""Hah? Secepat ini?" Nova tertegun. "Aku masih belum cerai."Christian tersenyum dan berkata, "Nggak apa-apa. Kita nikah dulu saja, nanti baru cerai sama Chandra."Awalnya Christian ingin mengatakan bahwa Chandra, sang Naga Hitam sudah tewas di Gunung Langit. Namun setelah dipikir-pikir, Christian mengurungkan niatnya karena tidak ingin membuat Nova sedih.Nova terdiam selama beberapa saat. Dia mengangguk pelan dan berkata

  • Jenderal Naga    Bab 404

    Melihat begitu banyak telepon yang masuk, Chandra yakin pasti telah terjadi sesuatu di Rivera."Awasi Paul," Chandra memerintahkan Gili, lalu beranjak ke lorong untuk merokok.Chandra menyalakan sebatang rokok sambil menelepon Nova.Meskipun baru pukul 7 pagi, Nova sudah pergi ke kediaman Keluarga Winata. Nova mengenakan gaun berwarna putih, dia terlihat sangat cantik."Kring, kring, kring." Ponsel Nova berdering.Begitu mengeluarkan ponselnya, Nova tertegun melihat telepon dari Chandra. Nova ragu apakah dia harus menjawab panggilan Chandra?Jika menjawab panggilan Chandra, Nova juga tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya. Setelah merenung, akhirnya Nova tetap menjawab telepon Chandra."Nova? Ada apa? Kemarin aku sibuk banget, habis pulang langsung ketiduran. Maaf aku nggak tahu kamu telepon," kata Chandra menjelaskan."Nggak apa-apa. Kamu fokus kerja saja." Nova menarik napas panjang dan bergegas mematikan telepon Chandra.Chandra terlihat kebingungan. Ada apa ini? Suara Nova terde

  • Jenderal Naga    Bab 405

    Arya terkejut melihat kepulangan Chandra, dia juga kaget melihat Paul yang tak sadarkan diri dan terluka parah.Kemudian, Arya memeluk Chandra dan berkata, "Aku tahu kamu pasti nggak apa-apa. Aku pikir kamu benar-benar sudah mati di Gurun Selatan, membuatku takut saja."Chandra menjawab sambil tersenyum, "Aku masih muda, mana mungkin mati secepat ini? Ditambah, istriku yang cantik masih menungguku. Aku nggak rela mati secepat ini.""Bocah tengil, masih bisa bercanda, ya? Tapi aku dengar-dengar istrimu mau menikah sama orang lain?" tanya Arya.Begitu mendengar pertanyaan Arya, wajah Chandra langsung berubah menjadi muram.Arya menyadari perubahan raut wajah Chandra. Dia pun bergegas mengalihkan topik. "Oh iya, Paul kenapa?"Chandra menjawab, "Nanti aku ceritain. Segera bawa dia ke rumah sakit, utus orang untuk mengawasinya 24 jam, nggak boleh lengah! Kalau ada apa-apa, segera hubungi aku.""Baik." Arya menganggukkan kepala. "Segera bawa Jenderal Paul ke rumah sakit militer."Setelah Pau

  • Jenderal Naga    Bab 406

    Vila kediaman Keluarga Winata sangat ramai.Keluarga Winata merupakan perwakilan Fiveprov Group. Selama ini Keluarga Winata selalu bersikap rendah hati, tetapi begitu menunjukkan kekuatannya, semua orang di Rivera pasti akan tercengang.Mobil-mobil mewah muncul di vila Keluarga Winata secara silih berganti. Para pebisnis berbagai kalangan datang untuk merayakan pernikahan Christian dan Nova.Vila Keluarga Winata memiliki luas lebih dari 2000 hektar. Sebuah panggung besar dibangun di tengah ruang tamu. Di bawah panggung, terdapat banyak pebisnis terkenal dan bahkan petinggi politik yang berkumpul.Dengan disaksikan para tamu undangan, Christian dan Nova muncul sambil bergandengan tangan.Nova mengenakan gaun putih bercorak berlian yang dirancang secara khusus untuknya. Harga gaun yang dikenakan senilai 7,8 miliar, gaun itu dirancang oleh desainer terkemuka di Rivera."Wah ...." Para hadirin bersorak."Cantik banget ....""Christian beruntung banget."Nova yang beruntung bisa mendapatkan

Bab terbaru

  • Jenderal Naga    Bab 1905

    Chandra memusatkan seluruh energi sejati semesta, kekuatan darah, dan ototnya, membuat auranya seketika meningkat pesat. Tara mendekat dengan pedang terhunus. TRANG! Kedua pedang saling beradu. Dalam sekejap, Chandra cepat-cepat mengubah jurusnya, langsung mengincar titik lemah di tubuh Tara. Tara terkejut. Ia tidak menyangka bahwa teknik pedang Chandra begitu tidak terduga. Dia dengan cepat mengubah posisinya, berusaha menangkis serangan Chandra. Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, Chandra sementara ini mampu menahan serangan Tara. Ia juga menggunakan Jurus Pedang Pertama dan jurus Pedang Kilat Semesta, sehingga bisa sejenak bertahan melawan Tara. Hal ini memberi Jamal kesempatan untuk mundur. Jamal segera menarik diri ke kejauhan, mengeluarkan sebotol pil dan menelannya. Melihat Chandra yang bertarung sengit dengan Tara, Jamal tak bisa menahan kekagumannya, “Kuat sekali! Bahkan meski baru melepas dua belenggu, energi sejatinya sudah setara denganku. Kalau berhasil melep

  • Jenderal Naga    Bab 1904

    Kedua sosok itu beradu telapak tangan, sehingga Raja Januar terpental jauh ke belakang, sementara Santara hanya mundur beberapa langkah. Dari bentrokan pertama ini, semua orang bisa melihat bahwa kekuatan Raja Januar masih di bawah Santara. Namun, Raja Januar tak gentar. Setelah menstabilkan tubuhnya, dia menghunus pedangnya dan kembali menyerbu ke arah Santara. Pertarungan sengit pun pecah di udara.Jamal, dengan wajah serius, berkata, “Kita harus cepat mengalahkan Tara, agar bisa membantu Ayah nanti.” Chandra mengangguk dan dengan cepat mencabut Pedang Naga Pertama. Bersama Jamal dan Sesepuh Klan Darah, Victor, mereka bertiga menyerbu ke arah Tara. Melihat mereka mendekat, Tara mendengus dingin, “Kalian benar-benar tak tahu diri!” Dia mencabut pedangnya, dan seberkas energi pedang menyebar seperti riak di permukaan air.Ketiganya segera menghindar dan bergerak mengelilingi Tara. Chandra, dengan Pedang Naga Pertama di tangan, melancarkan serangan pedang yang mengerikan. Setelah ber

  • Jenderal Naga    Bab 1903

    Suasana hening, semua orang terdiam tanpa seorang pun yang berani bicara. Mereka paham, sekalipun Raja Januar mampu menahan satu sosok Alam Mahasakti, masih ada satu lagi yang menjaga Gunung Bushu. Sosok kedua ini cukup kuat untuk menghabisi semuanya. “Aku sudah melepas belenggu ketiga.” Saat semua orang tenggelam dalam keheningan, Jamal angkat bicara. Perkataan Jamal membuat perhatian semua orang tertuju padanya. Setengah tahun lalu, Raja Januar membunuh Phoenix dan membawa pulang Esensi Phoenix serta Darah Phoenix. Esensi Phoenix diberikan kepada Chandra, namun masih ada sisa Darah Phoenix yang mengandung energi kuat. Dalam enam bulan ini, Jamal berlatih keras dalam pertapaannya, hingga berhasil melepas belenggu ketiga dan kini hanya selangkah lagi menuju Alam Mahasakti. Jamal berkata, “Aku, ditambah Chandra dan Sesepuh Klan Darah, kita bertiga mungkin tidak bisa mengalahkan satu Alam Mahasakti, tapi setidaknya kita bisa menahannya untuk sementara.” “Kalau begitu, ayo kita

  • Jenderal Naga    Bab 1902

    "Jadi sekarang di Gunung Bushu, selain Santara, ada juga Suku Mistik Dewi?" "Iya," jawab Chandra sambil mengangguk, "Memang begitu." Raja Januar termenung sejenak. Kalau hanya satu orang kuat di sana, mungkin Raja Januar berani naik dan melihat-lihat. Tapi sekarang, Gunung Bushu dijaga dua sosok kuat dari Alam Mahasakti. Jika dia naik sendiri, jelas sulit baginya menghadapi dua orang sekaligus. “Apa Basita sudah datang?” Raja Januar melirik sekeliling, tapi tak melihat tanda-tanda Basita. Chandra menggeleng, "Aku sudah sampai sejak kemarin siang dan menunggu di kaki gunung. Tapi Basita belum juga muncul." “Kalau begitu kita tunggu saja,” ujar Raja Januar. “Gunung Bushu ini terkait dengan segel kuno. Aku yakin, Basita pasti akan datang.” Semakin banyak pesilat berdatangan dan bergabung untuk menunggu di sana. Tak lama, terdengar suara tawa dari kejauhan. Tampak Kadir berjalan mendekat sambil tertawa lebar, “Chandra! Sudah setengah tahun kita tidak bertemu. Kudengar kamu be

  • Jenderal Naga    Bab 1901

    Fenomena aneh di Gunung Bushu menandakan bahwa kemungkinan besar ada benda ajaib yang lahir di sana. Dewi Tara menyadari bahwa sebenarnya dirinya bukan tandingan Santara, tetapi Dewi Tara tetap nekat datang. Dewi Tara menduga bahwa Santara tak akan berani bertarung mati-matian dengannya. Jika Tara kalah atau tewas, maka Santara pun akan terluka parah, yang justru membuka peluang bagi manusia Bumi.Di hadapan Santara, Tara sama sekali tidak menunjukkan rasa takut. Dengan sikap penuh keberanian, Tara memegang pedangnya erat-erat, menatap tajam ke arah Santara sambil berkata, “Ayo, serang. Pertarungan kita yang sebelumnya tidak memuaskan. Kali ini, mari kita bertarung sungguh-sungguh. Aku ingin melihat seberapa kuat dirimu sebenarnya.”Santara memandang Tara dengan wajah serius. Ia tak menyangka Tara akan kembali ke Gunung Bushu setelah pertemuan mereka sebelumnya. Meski Tara sedikit lebih lemah darinya, perbedaannya tak terlalu besar. Jika bertarung mati-matian, meskipun mungkin Santara

  • Jenderal Naga    Bab 1900

    Meski tahu bahwa kekuatannya mungkin belum cukup, Chandra merasa ia harus pergi melihat situasi di Gunung Bushu. Mungkin saja Chandra bisa mendapatkan beberapa keuntungan di sana.“Ya, aku ke sana,” katanya dengan tekad kuat. “Bagaimanapun, aku harus melihat keadaan di sana.”Nova mengangguk. Keduanya segera berangkat. Chandra kembali ke Negera Naga di Gurun Selatan untuk menyimpan sisa Esensi Phoenix dengan aman, lalu ia dan Nova berangkat dengan pesawat pribadi menuju Gunung Bushu.Pesawat mereka sangat cepat, hanya memerlukan tiga jam untuk mencapai Gunung Bushu. Ketika mereka tiba di kaki gunung, waktu baru menunjukkan pukul 11 pagi. Di kejauhan, kabut putih mengelilingi puncak-puncak gunung, dan di antara kabut itu, cahaya lima warna memancar terang. Chandra tahu bahwa cahaya itu berasal dari patung misterius yang memancarkan energi.Di sisi lain, cahaya ungu terang meliputi sebagian besar Gunung Bushu. Walaupun mereka masih cukup jauh dari sana, Chandra sudah bisa mencium aroma

  • Jenderal Naga    Bab 1899

    Nova memutuskan untuk tidak lagi menyerap Esensi Phoenix. Ia ingin menyimpannya untuk Chandra agar Chandra bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi. Setelah beberapa hari menyerap Esensi Phoenix, Maggie juga merasakan energi sejatinya semakin kuat. Kini, Maggie merasa bisa menembus Alam Kesembilan, dan itu sudah cukup baginya. Maggie pun tak ingin menyerap lebih banyak Esensi Phoenix.“Kak Chandra, aku juga tidak akan menyerap lagi,” kata Maggie.“Baik,” jawab Chandra dengan anggukan.Semakin tinggi tingkatannya, semakin banyak energi yang dibutuhkan. Sisa Esensi Phoenix yang setengah ini mungkin hanya cukup untuk membantu Chandra melewati belenggu ketiga. Chandra segera melanjutkan latihannya, sementara Nova dan Maggie memilih untuk pergi menuju Gurun Selatan, ke negara Naga.Dua bulan pun berlalu, dan Chandra masih berlatih dengan tekun di Gunung Langit, Gurun Selatan, selama setengah tahun penuh. Kekuatan Chandra terus meningkat dari waktu ke waktu.Suatu malam, di Gunung Bushu, terd

  • Jenderal Naga    Bab 1898

    Nova telah berhasil menembus Alam Kesembilan berkat kekuatan dari Esensi Phoenix. Ia juga mulai merasakan keberadaan kunci pertama dalam tubuhnya.Di puncak Gunung Langit, Chandra duduk bersila, dengan aura yang menyala terang seperti dewa sejati. Tiba-tiba, Chandra berhenti berlatih.Nova pun berhenti, memandang Chandra dan bertanya, “Kenapa?”Chandra menjawab, “Aku merasakan kunci kedua.”“Selamat!” Nova tersenyum gembira.Chandra menghela napas dan berkata, “Esensi Phoenix memang luar biasa. Kalau hanya mengandalkan latihan biasa, aku akan butuh sepuluh tahun untuk mencapai tahap ini dari kunci pertama ke kunci kedua.”Nova menyemangati Chandra, “Tetap semangat.”Di saat itu, Maggie datang mendekat. Selama tiga bulan terakhir, Maggie berkeliling pegunungan mencari buah yang mengandung energi alam, tetapi dia belum menemukannya. Sambil mencari, Maggie tetap rajin berlatih. Meskipun tidak menyerap Esensi Phoenix, energi alam yang tersedia cukup melimpah, sehingga energi sejati Maggie

  • Jenderal Naga    Bab 1897

    Chandra sama sekali tidak menyangka bahwa Nova akan datang ke Gunung Langit.“Anak kita bagaimana? Kamu pergi, siapa yang menjaga anak kita?” tanya Chandra.Nova menjawab, “Chaca dititipkan ke Mama. Aku benar-benar khawatir padamu dan tak ingin kamu sendirian berjuang di luar sana. Aku datang untuk membantumu.”Setelah mendengar itu, hati Chandra terasa hangat. Memiliki istri seperti ini, apa lagi yang diinginkan seorang suami?“Oh iya, bagaimana perkembangan latihanmu?” tanya Nova.“Cukup lancar,” Chandra mengangguk ringan. “Aku sudah berhasil melepaskan diri dari belenggu pertama dan sedang berusaha untuk yang kedua. Dengan kecepatan latihanku sekarang, mungkin dalam waktu sekitar tiga bulan lagi, aku bisa melepas belenggu kedua.”“Baguslah,” Nova merasa lega.Setelah Nova tiba, Chandra mengajaknya untuk bersama-sama menyerap kekuatan Esensi Phoenix. Karena Nova juga seorang jenius dan kuat, semakin cepat dia mencapai Alam Kesembilan, semakin besar kekuatan yang dimiliki manusia.“Ba

DMCA.com Protection Status