Share

Bab 392

Author: Angin
last update Last Updated: 2023-05-04 19:00:00
Nova juga tidak punya cara lain. Dia terpaksa menggunakan uangnya untuk membayar utang Hendro.

Semua uang yang Nova miliki bukanlah hasil kerja kerasnya, semua itu diberikan oleh orang lain. Walaupun sayang, setidaknya tidak sesakit menggunakan uang hasil keringat sendiri.

Setelah Nova setuju, Yani baru berhenti memaksa. "Nova, terima kasih."

Kemudian, Yani menatap Hendro dan berkata, "Mulai hari ini kamu nggak boleh ke mana-mana! Diam saja di rumah!"

"Iya, iya." Hendro tidak berani melawan.

Pertengkaran pun berakhir, Nova menggunakan uang yang dimilikinya untuk membereskan masalah utang Hendro.

"Tok, tok, tok." Seseorang mengetuk pintu rumah.

"Suamiku, tolong buka pintu," Yani memerintahkan.

Tanpa banyak bicara, Boni langsung membuka pintu. Terlihat seorang pria dan wanita yang berusia sekitar 50 tahun, mereka mengenakan setelan jas yang rapi.

"Maaf, kalian cari siapa?" tanya Boni.

Pria itu bertanya, "Apakah benar ini rumahnya Nona Nova?"

"Oh, benar. Kalian ...." Boni terlihat kebingu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 393

    Yani juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika mereka sedang memikirkan cara untuk membantu Hendro, Keluarga Kosasih mengirimkan surat melalui pengacaranya.Di dalam surat tersebut tertulis bahwa Nova telah menggunakan uang yang bukan haknya. Nova harus mengembalikan kekurangan 50 miliar yang telah dicuri. Jika tidak, Keluarga Kosasih akan menuntut Nova.Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Mungkin ini adalah peribahasa yang paling tepat untuk menggambarkan situasi Nova sekarang.Utang Hendro belum selesai, Keluarga Kosasih sudah memberikan peringatan untuk mengembalikan yang. Keluarga Kurniawan benar-benar berada di dalam masalah besar.Semua orang berkumpul, tetapi tidak ada yang berani angkat bicara. Suasana di ruang tamu terasa menegangkan."Bu, pikirkan cara ...," kata Indah memecah keheningan.Yani juga tidak bisa berbuat apa-apa, memangnya dia punya uang sebanyak itu?Sekarang Nova tak hanya berutang kepada rentenir, tetapi juga berutang 50 miliar kepada Keluarga Kosasih. Lima puluh

    Last Updated : 2023-05-04
  • Jenderal Naga   Bab 394

    Keluarga Kurniawan sedang berada di dalam bahaya.Menurut Nova, utang Hendro bisa ditunda dulu. Nova harus mendahulukan Keluarga Kosasih.Nova masih memiliki 10 miliar di rekeningnya, rumah yang diberikan oleh Naga Hitam bisa dijual dengan kisaran harga 30 miliar. Setelah dijumlahkan, Nova masih kekurangan 10 miliar. Dari mana Nova bisa mendapatkan 10 miliar ini?Tanpa disadari, Nova berjalan dan tiba di Atma Group. Nova ingin mencari Chandra, sang Pangeran Misterius. Namun, berdasarkan informasi yang diberitakan media, Chandra sedang berada di Gurun Selatan. Bahkan hidup dan matinya saja belum diketahui.Ada yang bilang Chandra selamat, tetapi ada juga yang bilang kalau dia sudah mati. Nova tidak tahu informasi mana yang benar.Nova sudah tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa. Setelah berpikir sebentar, Nova masuk ke kantor Atma Group dan menunggu di ruang tunggu.Melihat Nova yang basah kuyup, Selena memberikannya handuk untuk mengeringkan tubuhnya."Nona Nova, kenapa kamu ba

    Last Updated : 2023-05-04
  • Jenderal Naga   Bab 395

    Nova berpikir, seandainya Chandra kaya raya seperti Pangeran Misterius yang berkuasa ....Seandainya Chandra memiliki kekuasaan, mungkin Nova tidak akan seperti ini.Sayangnya, Chandra, suaminya hanyalah seorang menantu pecundang yang tidak bisa diandalkan.Setelah menelepon Nova, Chandra baru merasa lebih tenang. Kemudian, Chandra meletakkan ponselnya sambil bertanya kepada Gili, "Bagaimana kondisi Paul?""Kondisinya stabil," jawab Gili."Em, perhatikan kondisinya. Kalau ada apa-apa, segera beri tahu aku.""Baik.""Sudah, aku mau tidur dulu. Aku ngantuk banget," kata Chandra sambil beranjak kembali ke tempat tidurnya.Chandra benar-benar sangat ngantuk dan kelelahan. Pertempuran di Gunung Langit sangat menguras tenaga, bahkan untuk berbicara pun terasa capek.Bertempur melawan pasukan yang jumlahnya tak terhitung, menyelamatkan Paul, mengoperasi Paul, semua itu dilakukan tanpa ada jeda untuk beristirahat.Sesaat berbaring, Chandra langsung terlelap.Di sisi lain, Nova masih menangis t

    Last Updated : 2023-05-04
  • Jenderal Naga   Bab 396

    Nova tidak punya pilihan lain.Selain Christian, tidak ada lagi yang bisa menyelamatkannya dan Keluarga Kurniawan.Sandra dan Nova menunggu di restoran. Setengah jam kemudian, Christian sampai dan masuk ke dalam ruangan.Christian menggunakan setelan jas ternama, jam tangan mahal, dan sepatu kulit yang berkilau. Dia terlihat elegan dan tampan.Begitu masuk, Christian langsung menyapa, "Nova, Sandra.""Tu-Tuan Christian," sapa Nova sambil bangkit berdiri.Sandra tidak berdiri, dia hanya tersenyum sambil menunjuk kursi yang ada di samping Nova. "Christian, silakan duduk."Nova dan Christian duduk bersama-sama. Karena terlalu dempet, Nova bergeser sedikit untuk menjaga jarak.Melihat sikap Nova, Christian hanya meliriknya sambil menyeringai misterius. "Nova, di mana suamimu?""Oh, dia lagi dinas," jawab Nova."Em, begitu ...." Christian tersenyum kecil.Orang lain mungkin tidak tahu, tetapi Christian tahu bahwa suaminya Nova adalah Naga Hitam, Presdir Atma Group yang terkenal.Hanya saja,

    Last Updated : 2023-05-05
  • Jenderal Naga   Bab 397

    Nova benci kenapa Hendro harus mencuri uang di rekeningnya?Nova benci kenapa Hendro berjudi? Kenapa Hendro meminjam uang dengan bunga yang tinggi?Jika Hendro tidak bersikap semena-mena, semua masalah ini juga tidak akan ada.Setelah pergi, Christian langsung menemui Keluarga Kosasih. Keluarga Winata dan Keluarga Kosasih bergabung dalam Fiveprov Group. Meskipun tidak berada di kota yang sama, Keluarga Winata dan Keluarga Kosasih menjalin hubungan yang sangat baik.Imperial Residences, vila Keluarga Winata."Nathan, silakan masuk, silakan masuk ...." Christian menyambut Nathan."Christian ...." Nathan dan Christian saling berjabat tangan.Nathan bertanya, "Christian, ada apa mengundangku datang?""Begini, aku dengar Keluarga Kosasih memberikan 40 triliun kepada Nova? Terus kalian juga memberikan 880 miliar sebagai hadiah ulang tahun neneknya? Kalian sudah mengambil kembali uangnya, tapi masih kurang 50 miliar?" tanya Christian.Seketika, wajah Nathan langsung menjadi muram. Chandra tel

    Last Updated : 2023-05-05
  • Jenderal Naga   Bab 398

    Keluarga Winata sudah merencanakannya sejak lama. Selama ini, Keluarga Winata berbisnis secara jujur dan terbuka, mereka tidak pernah terlibat dalam bisnis ilegal.Ini adalah kesempatan yang bagus bagi Keluarga Winata untuk memulai bisnis ilegal. Mereka bisa menjadikan Margot sebagai boneka untuk menjalankan bisnis. Lagi pula, Margot adalah pilihan yang sangat tepat, dia sudah berpengalaman di dunia mafia.Anggota Keluarga Winata yang lain memiliki identitas khusus, mereka tidak boleh muncul di klub malamnya Margot. Oleh sebab itu, orang yang paling cocok untuk menemui Margot adalah Christian.Christian melambaikan tangan untuk menolak wanita-wanita cantik yang ingin melayaninya. Kemudian, Christian menatap Margot dan berkata, "Aku dengar adiknya Nova meminjam uang darimu dengan bunga yang sangat tinggi?""Benar, Tuan. Kenapa? Apakah Keluarga Kurniawan ada hubungan dengan Keluarga Winata?" tanya Margot."Nggak ada, aku mau kamu segera menekan Nova untuk membayar utangnya. Tangkap Hendr

    Last Updated : 2023-05-06
  • Jenderal Naga   Bab 399

    Aula Konsulat Internasional terletak di Kota Gustel, sebuah kota yang terletak di Gurun Selatan.Sejumlah wartawan dan reporter telah berkumpul di depan Aula Konsulat Internasional."Para pemirsa, desas-desus di Gurun Selatan terus menyebar. Berdasarkan informasi yang diketahui, 28 jenderal dari 28 negara bekerja sama untuk membunuh Jenderal Naga Hitam. Hingga saat ini, diketahui bahwa Jenderal Naga Hitam berhasil menangkap 28 jenderal yang berusaha membunuhnya.""Bagaimana kelanjutan kasus ini? Nantikan laporan selanjutnya ...."Di saat bersamaan, beberapa mobil datang dan berhenti di depan pintu aula. Gili keluar dari mobil dengan diikuti pasukan yang membawa para tawanan. Para jenderal dan tentara berlutut di tanah sambil menunduk.Ketika sekelompok wartawan datang menyerbu Gili, beberapa Pasukan Naga Hitam sontak mengangkat senjata mereka dan mengarahkannya kepada para wartawan.Para wartawan terkejut dan langsung mundur."Mundur," kata Gili sambil melambaikan tangan."Baik." Para

    Last Updated : 2023-05-06
  • Jenderal Naga   Bab 400

    Semua orang berduka atas kepergian Naga Hitam.Setelah menjelaskan kepada media, Gili mengusir para wartawan karena mereka tidak boleh meliput hal yang selanjutnya akan dilakukan.Kemudian, Gili memasuki aula di mana para utusan dari 28 negara telah berkumpul. Tanpa basa-basi, Gili langsung berkata, "Berdasarkan peraturan perserikatan, kalian harus membayar 2 miliar untuk menebus seorang tentara, 10 triliun untuk wakil jenderal, dan 20 triliun untuk jenderal. Kalian tak hanya membunuh Naga Hitam, tetapi juga berusaha membunuh Jenderal Paul. Denda yang harus kalian bayar akan dikalikan 10 kali lipat. Segera transfer, kalau tidak, jenderal dan tentara kalian akan dibunuh di tempat."Melihat Gili yang bersikap keras kepala, para utusan dari 28 negara pun marah dan memberontak."Kamu sudah gila, ya?""Gili, kamu mau memeras kami?""Jangan mimpi!"Gili menatap para utusan dengan dingin, lalu berkata, "Baiklah. Kalau begitu aku akan membunuh para tawanan yang terlibat dalam pertempuran Gunun

    Last Updated : 2023-05-06

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 1983

    Chandra mulai merangkai kebohongan, dan Xena mempercayainya tanpa ragu. Melihat Chandra yang kini begitu kuat hingga mampu mengalahkan seorang ahli dengan tujuh segel terbuka, hati Xena dipenuhi rasa bangga dan lega.“Oh ya,” ucap Xena tiba-tiba, tersenyum jahil kepada Chandra. “Aku datang ke tempat ini sebenarnya untuk mencari sebuah benda suci yang bisa menyembuhkan ayahmu. Saat aku tiba di Gunung Naga, aku bertemu dengan orang-orang Suku Tujuh Bintang. Aku melihat mereka sedang menjaga sebuah pohon. Saat mereka lengah, aku mencurinya dan menyembunyikannya. Aku akan menunjukkan tempatnya padamu.”Mendengar hal itu, Chandra pun tertarik pada pohon tersebut. Benda yang bahkan membuat ahli tujuh segel menginginkannya pasti bukan benda biasa.“Baik,” jawabnya sambil mengangguk.Keduanya lalu berdiri dan mulai berjalan. Di bawah panduan Xena, Chandra melintasi Gunung Naga. Setelah berjalan sekitar dua jam, mereka akhirnya sampai di bagian dalam hutan Gunung Naga.Xena menghentikan langkah

  • Jenderal Naga   Bab 1982

    Menghadapi teratai hitam itu, Wira bahkan tidak mampu berbicara dengan lancar. Chandra sendiri tidak menyangka bahwa Wira akan ketakutan seperti ini. Padahal, kekuatan ini hanyalah kemampuan Alam Mahasaktinya yang baru saja terbangkitkan.“Ini adalah kekuatan Mahasaktiku,” kata Chandra dengan suara tenang.“Kau… kau bukan manusia. Kau… kau iblis?” Suara Wira bergetar, giginya gemeretak karena rasa takut. “Kau adalah iblis asing, iblis yang dulu ditinggalkan di Bumi!”Chandra mengerutkan kening. Iblis? Ditinggalkan di Bumi? Namun, ia tidak ingin memikirkan hal itu sekarang. Raut wajahnya berubah, memancarkan niat membunuh yang dingin.Wira kembali jatuh berlutut, kali ini ia menundukkan kepalanya dan mulai membenturkan dahinya ke tanah. “Yang Mulia Raja Iblis, tolong jangan bunuh aku! Aku bersedia menjadi budakmu seumur hidup!”Ketakutan Wira semakin memuncak. Iblis—makhluk itu terlalu menakutkan. Dahulu kala, seluruh dunia pernah bersatu untuk melawan para iblis. Namun, meskipun para a

  • Jenderal Naga   Bab 1981

    Wira melarikan diri dengan kecepatan luar biasa. Dalam satu langkah, ia sudah berada ratusan meter jauhnya. Namun, Chandra tidak kalah cepat. Tubuhnya, yang diperkuat oleh kekuatan Teratai Iblis, memberinya tenaga yang luar biasa. Dengan mengerahkan seluruh kemampuannya, ia berhasil mengejar Wira, hingga akhirnya memotong jalannya di tengah hutan belantara.Wira terhenti, terengah-engah. Tenaganya habis, terutama di lengan yang terus mengalirkan darah dari luka parah. Dengan tatapan dingin, Chandra berdiri menghadangnya. Wira hanya bisa menatap tanpa daya.Dengan suara rendah, Wira mencoba berbicara, “Chandra, jangan keterlaluan. Aku berasal dari Alam Niskala. Tidak lama lagi, alam kami akan menyatu dengan Bumi. Saat itu, para ahli dari tempatku akan datang ke sini. Jika kamu membunuhku sekarang, hidupmu tidak akan aman. Mereka akan mencarimu sampai ke ujung dunia!”Wira tahu ia tidak mampu menandingi Chandra. Ancaman ini adalah satu-satunya harapan untuk menyelamatkan dirinya. Namun,

  • Jenderal Naga   Bab 1980

    "Datang dari Alam Niskala?" Dengan nada dingin dan tegas, Chandra berkata, "Makhluk dari Alam Niskala tidak pernah menganggap manusia Bumi sebagai sesama manusia. Kalian memperlakukan kami seperti budak, membantai sesuka hati. Semua dendam ini harus diselesaikan, dan aku akan memulainya dari Paviliun Tujuh Bintang."Chandra mengepalkan tinjunya, dan aura kegelapan yang begitu kuat memancar dari tubuhnya. Atmosfer di sekitar mereka berubah, terasa lebih berat dan penuh ancaman.“Serang!” perintah Wira dengan tegas.Beberapa muridnya langsung mencabut pedang, dan bilah-bilah cahaya pedang melesat tajam menuju Chandra. Namun, Chandra tidak bergerak. Ia berdiri kokoh seperti gunung, tak bergeming sedikit pun.Saat serangan itu hampir menyentuhnya, tubuh Chandra melesat dengan kecepatan luar biasa, menghindari setiap serangan seperti bayangan yang sulit ditangkap. Dalam hitungan detik, ia melancarkan serangan balasan. Satu pukulan menghantam salah seorang murid, dan tubuhnya hancur seketik

  • Jenderal Naga   Bab 1979

    Menghadapi Chandra, Wira merasakan ketakutan yang menusuk hingga ke dasar jiwa. Ini bukan rasa takut biasa—melainkan ketakutan yang muncul dari lubuk hati terdalam, seolah-olah di hadapannya berdiri makhluk yang bukan manusia.Chandra menatapnya dengan santai, seolah-olah semua yang ada di depannya tidak berarti apa-apa, lalu berkata dengan nada tenang, “Namamu Wira, bukan?”“Ya, aku Wira, Wakil Kepala Suku Tujuh Bintang Alam Niskala,” jawab Wira sambil menatap Chandra dengan penuh kewaspadaan.Aura yang dipancarkan Chandra begitu menekan, membuat Wira sulit bernapas. Setiap gerakan Chandra seperti mengandung ancaman yang tak terlihat.“Level kekuatanmu ada di mana?” tanya Chandra sambil melirik dokumen di tangannya. Dokumen itu berisi informasi tentang tokoh-tokoh kuat dari Alam Niskala, namun ia belum sempat membacanya.Wira sebenarnya enggan menjawab, tapi tekanan dari Chandra begitu besar hingga ia tidak berani melawan. Dengan suara pelan, ia menjawab, “Aku berada di tingkat Alam M

  • Jenderal Naga   Bab 1978

    “Tidak perlu terburu-buru,” Seorang pria yang mengenakan jubah biru duduk santai di atas sebuah batu besar. Rambut panjangnya terurai seperti gaya orang zaman kuno. Dengan sikap santai, dia berkata, “Pohon Dewa ini telah kami jaga selama lebih dari setengah tahun, tetapi dicuri oleh wanita ini. Jika kita tidak mendapatkannya kembali, aku tidak akan puas. Kalau tidak ada yang membawanya kembali, barulah kita menyerbu Negara Januar.”“Wanita ini bilang bahwa Pohon Dewa telah dibawa kabur oleh rekannya. Dia adalah putri Raja Januar, jadi yang membawa Pohon Dewa itu pasti orang dari Negara Januar. Bukankah lebih baik kita langsung menyerbu ke sana?” saran salah satu anggota kelompok itu.Namun, pria berjubah biru itu, yang dikenal sebagai Tuan Muda Wira, mengangkat tangannya, memberi isyarat agar mereka tenang. “Tidak perlu terburu-buru. Kita tunggu beberapa hari lagi.”“Baik,” jawab yang lain tanpa berani membantah.Kelompok ini merupakan makhluk dari Alam Niskala yang muncul di bumi seta

  • Jenderal Naga   Bab 1977

    “Chandra, jangan gegabah.” Jamal segera mengingatkan.“Lebih baik aku sendiri yang pergi,” ujar Raja Januar. “Xena itu pasti ditangkap oleh seorang pesilat dari Alam Niskala. Saat ini, para pesilat bumi terlalu lemah. Mereka sama sekali bukan tandingan pesilat dari Alam Niskala. Kita tidak bisa melawan mereka secara frontal. Lebih baik kita berkompromi.”Raja Januar sangat memahami betapa kuatnya makhluk dari Alam Niskala. Selama bertahun-tahun, banyak yang datang untuk menantangnya. Setiap kali, dia selalu kalah telak dan hampir kehilangan nyawa. Dia tidak ingin Chandra pergi ke Gunung Naga Suci dan mengalami hal buruk.Namun, Chandra menatap Jamal dan Raja Januar dengan tatapan serius dan berkata, “Paman, Kakek, biar aku yang pergi. Aku sekarang sudah lebih dari cukup kuat untuk menghadapi mereka. Kalau mereka berani menyakiti ibuku, aku akan menghancurkan mereka semua!”Tatapan Chandra dingin dan penuh keyakinan.“Kamu?” Raja Januar memandang Chandra dengan ragu.Chandra tersenyum t

  • Jenderal Naga   Bab 1976

    Chandra menekan bagian atas Jarum 81 Langit. Dalam sekejap, jarum-jarum halus itu terlepas dari rangkaiannya, berubah menjadi delapan puluh satu jarum terpisah. Dengan cepat, ia menyalurkan energi sejatinya ke dalam jarum-jarum tersebut. Seketika, jarum-jarum itu memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan. Tanpa membuang waktu, Chandra mulai melakukan pengobatan. Dalam waktu singkat, delapan puluh satu jarum itu sudah tertancap di titik-titik vital tubuh Raja Januar. Sensasi nyaman menyelimuti Raja Januar. Tubuhnya terasa dipenuhi energi hangat yang menyegarkan. Luka-luka parah di tubuhnya sembuh dengan kecepatan luar biasa. Kurang dari sepuluh menit, Raja Januar sudah pulih sepenuhnya. Setelah selesai, Chandra mencabut semua jarum. Raja Januar bangkit, menggerakkan tubuhnya, dan dengan takjub berkata, “Luar biasa! Aku tadi hampir mati, tapi sekarang tubuhku sembuh total. Ini lebih hebat dari obat mana pun!” Chandra memandang Jarum 81 Langit di tangannya. Benda ini ditemukan

  • Jenderal Naga   Bab 1975

    Jamal sangat bersemangat. Tiga tahun yang lalu, dia mendapat kabar bahwa Chandra gugur dalam pertempuran di Istana Bunga. Dia langsung bergegas ke sana. Namun, saat dia tiba, Istana Bunga sudah hancur menjadi puing-puing.Dia mengerahkan orang-orang untuk menggali di antara reruntuhan, tetapi yang mereka temukan hanyalah Pedang Naga Pertama milik Chandra dan Jarum 81 Langit yang ditinggalkan setelah kematian Chandra. Tidak ada jejak tubuh Chandra.Karena itu, dia mengira Chandra telah tiada. Bukan hanya dia, bahkan seluruh dunia persilatan juga menganggap Chandra sudah meninggal. Siapa sangka, setelah tiga tahun, Chandra kembali muncul di hadapannya, hidup-hidup.“Paman, bagaimana dengan Chaca? Kali ini aku datang untuk menemuinya,” tanya Chandra.Jamal menjawab, “Chaca sekarang sedang sekolah. Dia sudah masuk taman kanak-kanak dan belajar di TK Kerajaan Negara Januar. Masih ada dua jam lagi sebelum jam pulang.”Mendengar itu, Chandra merasa lega. “Oh iya, aku dengar kakek mengalami lu

DMCA.com Protection Status