Share

Bab 374

Penulis: Angin
Chandra berjalan mengikuti jalan utama.

Ketika tiba di depan jalan gunung, Chandra berbalik sambil mengeluarkan ponselnya.

Chandra menatap ponselnya dan terdiam selama beberapa saat. Musuh mengetahui setiap gerak-gerik Chandra, sedangkan tidak ada alat pelacak yang terpasang di tubuhnya. Satu hal yang bisa dipastikan, musuh pasti telah menyadap ponsel Chandra.

Chandra melihat ke sekeliling, lalu masuk ke dalam hutan yang ada di samping. Sesaat melihat seekor kelinci, Chandra mengikat ponselnya ke tubuh kelinci dan menepuknya pergi.

Kelinci itu masuk ke dalam hutan dan menghilang dalam sekejap, sedangkan Chandra tetap menelusuri hutan untuk mencapai puncak gunung.

"Jenderal Naga Hitam sudah di mana?"

"Lapor, dari posisi ponselnya, Naga Hitam berjalan semakin jauh dari lokasi kita."

"Naga Hitam memang hebat, dia sangat berhati-hati. Naga Hitam pasti sedang menuju ke sini, segera atur posisi dan turunkan drone untuk mengawasi situasi di sekitar. Hati-hati, jangan sampai ketahuan! Segera t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 375

    Chandra melihat sejumlah tentara bayaran bersenjata lengkap, jet tempur, tank, artileri, dan beberapa senjata mematikan lainnya.Chandra mengerutkan alis saat melihat situasi tersebut. Puncak Gunung Langit dijaga dengan ketat, sepertinya sulit menyelamatkan Paul tanpa ada yang menyadarinya.Jika Chandra menunjukkan diri, takutnya akan terjadi pertumpahan darah yang mengerikan. Sebenarnya Chandra tidak takut bertempur, yang dia khawatirkan kalau lawan menggunakan Paul untuk mengancam dirinya.Setelah menganalisa situasi di depan sana, Chandra menuruni tebing dan diam-diam mendekati puncak gunung. Tak berapa lama, Chandra melihat sejumlah tentara bayaran dan penembak jitu yang bersembunyi secara tersebar.Jalan menuju puncak gunung tidaklah mudah, ada banyak jebakan di depan sana. Jika Chandra memaksakan diri untuk maju, itu sama saja dengan cari mati.Namun, Chandra juga tidak bisa berdiam diri, Paul sedang dalam bahaya ....Paul adalah bawahan sekaligus sahabat yang setia. Chandra tida

  • Jenderal Naga   Bab 376

    Sejak tadi, Chandra sudah bersembunyi di tengah para tentara bayaran.Dia tidak berani bertindak sembarangan dan fokus untuk mengamati gerak gerik mereka.Begitu Sangkala memberikan perintah, semua orang langsung bergegas menuju puncak gunung.Chandra juga mengikuti mereka dan berkumpul di puncak Gunung Langit.Ketika berkumpul, Chandra menghitung kira-kira ada berapa orang yang berada di puncak gunung ini. Tentara bayaran berjumlah sekitar 500 orang, mereka semua dilengkapi persenjataan.Sisanya ada para pesilat dalam negeri, pesilat asing, dan beberapa pengawal yang totalnya juga berkisar 400 hingga 500 orang.Chandra melihat seorang pria bertopeng menginjak Paul yang tergeletak di tanah. Paul dikelilingi oleh pria bertopeng dan beberapa orang yang mengarahkan pistol ke kepalanya. Jika Chandra bergerak sekarang, mereka pasti akan memecahkan kepalanya Paul.Meskipun yakin bisa mengalahkan semua orang yang ada di sini, Chandra tidak berani sembarangan bergerak. Sekarang, nyawa Paul ya

  • Jenderal Naga   Bab 377

    "Naga Hitam, berhenti!" Sangkala mengarahkan pistol ke kepala Paul. "Kalau nggak, aku akan membunuh dia!"Chandra yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari Sangkala pun langsung berhenti. Sesaat berhenti, ratusan senjata mengarah kepadanya."Haha ...." Sangkala tertawa puas. "Apa hebatnya Naga Hitam? Akhirnya jatuh ke tanganku juga."Chandra menatap Sangkala dengan ekspresi masam dan berkata, "Aku sudah muncul, lepaskan Paul.""Apakah itu mungkin? Tempat ini akan menjadi pemakamanmu," jawab Sangkala.Chandra berkata dengan santai, "Aku sudah mengundurkan diri, tapi dia belum, dia masih Jenderal Gurun Selatan. Membunuh Paul sama dengan menantang keamanan Someria. Apakah kamu sanggup menghadapi serangan Someria? Kamu sanggup menghadapi kemarahan para Pasukan Naga Hitam?""Kalau Paul mati, aku pastikan para Pasukan Naga Hitam pasti akan mengejarmu meski sampai ke ujung dunia. Para pesilat yang ada di belakang juga nggak akan bisa melindungimu." Chandra menyeringai dingin.Sesaat mendengar

  • Jenderal Naga   Bab 378

    Para pesilat tidak rela kalau Chandra mati tertembak begitu saja. Mereka ingin membunuh Chandra dengan menggunakan tangan sendiri. Dengan begitu, mereka bisa menjadi pesilat nomor satu di dunia.Sangkala sangat murka melihat para pesilat yang bertindak seenaknya. Dia berusaha bangkit berdiri sambil berteriak, "Kalian ngapain? Kalian mau membunuh Naga Hitam dengan tangan sendiri? Jangan mimpi! Cepat, cepat tembak dan habisi dia!"Chandra berjongkok sambil memeriksa kondisi Paul. Ketika memeriksa denyut nadi Paul, perlahan-lahan raut wajah Chandra terlihat menjadi muram.Dengan cepat, Chandra mengeluarkan jarum perak dan menusukkannya di beberapa titik akupunktur Paul.Chandra menancapkan akupunktur ke lima titik energi pusat di tubuh Paul. Saat ini, nyawa Paul sedang berada dalam bahaya."Pertempuran harus diselesaikan secepat mungkin. Paul harus segera diobati," Chandra bergumam di dalam hati.Jika terus mengulur-ulur waktu, nyawa Paul bisa terancam.Di saat bersamaan, Sangkala kembali

  • Jenderal Naga   Bab 379

    Para pesilat yang tersisa tampak membelalak. Mereka sudah mendengar kehebatan Naga Hitam, tetapi mereka tidak menyangka akan sehebat ini.Pria asing itu adalah Kiano, dia adalah pesilat nomor satu di Negara Meguya.Negara Meguya dikenal sebagai negara pesilat. Negara Meguya dijuluki negara pesilat karena mereka banyak mencetak para pesilat unggul dunia. Ditambah, julukan itu tidak main-main dan tidak sembarangan diberikan.Sangkala tercengang melihat Kiano yang dikalahkan dalam waktu kurang dari 1 menit.Sangkala bergegas mengambil pistolnya dan menembak Chandra. "Naga Hitam, matilah!"Untungnya Chandra sangat gesit, dia langsung melompat untuk menghindari tembakan Sangkala. Kemudian, Chandra mengayunkan tangan dan sebuah jarum perak terbang melesat ke dalam tubuh Sangkala.Dalam sekejap, sekujur tubuh Sangkala langsung terasa lemas dan tersungkur di tanah.Chandra tidak membunuh Sangkala karena dia tahu bahwa Sangkala hanya pion yang digunakan untuk menyerang Chandra.Untuk mengetahui

  • Jenderal Naga   Bab 380

    Chandra adalah Jenderal Gurun Selatan yang memimpin Pasukan Naga Hitam dan dijuluki sebagai Dewa Perang.Chandra telah mengundurkan diri dari jabatan, ini adalah kesempatan yang bagus untuk membunuhnya.Jebakan ini memang khusus untuk menyerang Naga Hitam. Selain tentara bayaran, 28 negara juga berkoalisi untuk menghabisi Naga Hitam.Kedua puluh delapan pesilat tangguh tadi hanyalah serangan pembuka, serangan sesungguhnya adalah 28 negara yang membentuk pasukan berjumlah 100.000 orang. Dua puluh delapan negara benar-benar sangat antusias untuk membunuh Chandra.Sejak awal, mereka sudah mengatur berbagai rencana cadangan. Jika 28 pesilat tangguh kalah, pasukan berjumlah 100.000 orang ini akan diturunkan untuk memusnahkan Chandra.Satu-satunya cara agar tetap hidup adalah masuk ke dalam hutan. Di dalam hutan, setidaknya Chandra bisa bersembunyi di bawah pepohonan yang lebat.Chandra memang sangat kuat, tetapi dia tidak mungkin bisa mengalahkan puluhan jet tempur yang beterbangan di langi

  • Jenderal Naga   Bab 381

    Sekarang tidak ada peralatan medis yang memadai, Chandra tidak bisa menyelamatkan Paul dalam kondisi seperti ini."Paul, aku akan membalaskan dendammu!" kata Chandra sambil mengepalkan tangannya. "Siapa pun orang yang berada di balik insiden ini, aku nggak akan melepaskannya! Kamu istirahat dulu di sini, aku mau mengalihkan perhatian mereka. Kamu harus bertahan sampai besok pagi, ya! Begitu pasukan penyelamat tiba, kita langsung pulang ke Rivera."Chandra menggendong Paul, lalu mencari tempat persembunyian dan meletakkannya di bagian terdalam gua. Kemudian, Chandra menyemprotkan cairan yang digunakan untuk menyamarkan aroma.Pasukan musuh pasti membawa anjing pelacak. Kalau anjing pelacak sampai menemukan keberadaannya, Paul bisa kembali ditangkap.Setelah semua selesai, Chandra segera meninggalkan gua dan bergegas menuju ke dalam hutan.Chandra sudah 10 tahun menjabat sebagai Jenderal Gurun Selatan, dia sangat memahami denah pegunungan ini. Yang harus Chandra lakukan sekarang adalah m

  • Jenderal Naga   Bab 382

    Chandra berbaring di sebuah batu besar yang ada di tebing. Seluruh tubuhnya bersembunyi di antara celah-celah batu dan hanya tersisa kepalanya yang tampak.Chandra mengenakan topi jerami untuk menyamar. Asalkan tidak mengeluarkan suara, musuh tidak akan menyadari keberadaannya.Beberapa saat kemudian, tampak cahaya-cahaya obor yang bersinar di sekitar tebing. Seiring kemunculan Chandra yang terungkap, ribuan pasukan diutus untuk mencari keberadaannya.Chandra hanya tersenyum kecil saat melihat cahaya obor yang makin mendekat.Chandra bangun secara perlahan-lahan, lalu mengeluarkan bahan peledak yang telah dibuat dan meletakkannya di antara celah batu. Setelah itu, Chandra mengeluarkan pistol dan menembak ke arah pasukan yang makin mendekat."Duar!" Peluru-peluru ditembakkan.Seketika, beberapa orang pun jatuh dan tewas."Musuh menyerang, musuh menyerang ....""Maju, di tebing itu!""Lapor! Kami menemukan keberadaan Naga Hitam. Tolong kirimkan bantuan, di wilayah C koordinat 182."Setel

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

  • Jenderal Naga   Bab 2053

    “Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin

  • Jenderal Naga   Bab 2052

    Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat

  • Jenderal Naga   Bab 2051

    Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk

  • Jenderal Naga   Bab 2050

    Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i

  • Jenderal Naga   Bab 2049

    Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen

  • Jenderal Naga   Bab 2048

    Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status