Share

Bab 377

Author: Angin
"Naga Hitam, berhenti!" Sangkala mengarahkan pistol ke kepala Paul. "Kalau nggak, aku akan membunuh dia!"

Chandra yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari Sangkala pun langsung berhenti. Sesaat berhenti, ratusan senjata mengarah kepadanya.

"Haha ...." Sangkala tertawa puas. "Apa hebatnya Naga Hitam? Akhirnya jatuh ke tanganku juga."

Chandra menatap Sangkala dengan ekspresi masam dan berkata, "Aku sudah muncul, lepaskan Paul."

"Apakah itu mungkin? Tempat ini akan menjadi pemakamanmu," jawab Sangkala.

Chandra berkata dengan santai, "Aku sudah mengundurkan diri, tapi dia belum, dia masih Jenderal Gurun Selatan. Membunuh Paul sama dengan menantang keamanan Someria. Apakah kamu sanggup menghadapi serangan Someria? Kamu sanggup menghadapi kemarahan para Pasukan Naga Hitam?"

"Kalau Paul mati, aku pastikan para Pasukan Naga Hitam pasti akan mengejarmu meski sampai ke ujung dunia. Para pesilat yang ada di belakang juga nggak akan bisa melindungimu." Chandra menyeringai dingin.

Sesaat mendengar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 378

    Para pesilat tidak rela kalau Chandra mati tertembak begitu saja. Mereka ingin membunuh Chandra dengan menggunakan tangan sendiri. Dengan begitu, mereka bisa menjadi pesilat nomor satu di dunia.Sangkala sangat murka melihat para pesilat yang bertindak seenaknya. Dia berusaha bangkit berdiri sambil berteriak, "Kalian ngapain? Kalian mau membunuh Naga Hitam dengan tangan sendiri? Jangan mimpi! Cepat, cepat tembak dan habisi dia!"Chandra berjongkok sambil memeriksa kondisi Paul. Ketika memeriksa denyut nadi Paul, perlahan-lahan raut wajah Chandra terlihat menjadi muram.Dengan cepat, Chandra mengeluarkan jarum perak dan menusukkannya di beberapa titik akupunktur Paul.Chandra menancapkan akupunktur ke lima titik energi pusat di tubuh Paul. Saat ini, nyawa Paul sedang berada dalam bahaya."Pertempuran harus diselesaikan secepat mungkin. Paul harus segera diobati," Chandra bergumam di dalam hati.Jika terus mengulur-ulur waktu, nyawa Paul bisa terancam.Di saat bersamaan, Sangkala kembali

  • Jenderal Naga   Bab 379

    Para pesilat yang tersisa tampak membelalak. Mereka sudah mendengar kehebatan Naga Hitam, tetapi mereka tidak menyangka akan sehebat ini.Pria asing itu adalah Kiano, dia adalah pesilat nomor satu di Negara Meguya.Negara Meguya dikenal sebagai negara pesilat. Negara Meguya dijuluki negara pesilat karena mereka banyak mencetak para pesilat unggul dunia. Ditambah, julukan itu tidak main-main dan tidak sembarangan diberikan.Sangkala tercengang melihat Kiano yang dikalahkan dalam waktu kurang dari 1 menit.Sangkala bergegas mengambil pistolnya dan menembak Chandra. "Naga Hitam, matilah!"Untungnya Chandra sangat gesit, dia langsung melompat untuk menghindari tembakan Sangkala. Kemudian, Chandra mengayunkan tangan dan sebuah jarum perak terbang melesat ke dalam tubuh Sangkala.Dalam sekejap, sekujur tubuh Sangkala langsung terasa lemas dan tersungkur di tanah.Chandra tidak membunuh Sangkala karena dia tahu bahwa Sangkala hanya pion yang digunakan untuk menyerang Chandra.Untuk mengetahui

  • Jenderal Naga   Bab 380

    Chandra adalah Jenderal Gurun Selatan yang memimpin Pasukan Naga Hitam dan dijuluki sebagai Dewa Perang.Chandra telah mengundurkan diri dari jabatan, ini adalah kesempatan yang bagus untuk membunuhnya.Jebakan ini memang khusus untuk menyerang Naga Hitam. Selain tentara bayaran, 28 negara juga berkoalisi untuk menghabisi Naga Hitam.Kedua puluh delapan pesilat tangguh tadi hanyalah serangan pembuka, serangan sesungguhnya adalah 28 negara yang membentuk pasukan berjumlah 100.000 orang. Dua puluh delapan negara benar-benar sangat antusias untuk membunuh Chandra.Sejak awal, mereka sudah mengatur berbagai rencana cadangan. Jika 28 pesilat tangguh kalah, pasukan berjumlah 100.000 orang ini akan diturunkan untuk memusnahkan Chandra.Satu-satunya cara agar tetap hidup adalah masuk ke dalam hutan. Di dalam hutan, setidaknya Chandra bisa bersembunyi di bawah pepohonan yang lebat.Chandra memang sangat kuat, tetapi dia tidak mungkin bisa mengalahkan puluhan jet tempur yang beterbangan di langi

  • Jenderal Naga   Bab 381

    Sekarang tidak ada peralatan medis yang memadai, Chandra tidak bisa menyelamatkan Paul dalam kondisi seperti ini."Paul, aku akan membalaskan dendammu!" kata Chandra sambil mengepalkan tangannya. "Siapa pun orang yang berada di balik insiden ini, aku nggak akan melepaskannya! Kamu istirahat dulu di sini, aku mau mengalihkan perhatian mereka. Kamu harus bertahan sampai besok pagi, ya! Begitu pasukan penyelamat tiba, kita langsung pulang ke Rivera."Chandra menggendong Paul, lalu mencari tempat persembunyian dan meletakkannya di bagian terdalam gua. Kemudian, Chandra menyemprotkan cairan yang digunakan untuk menyamarkan aroma.Pasukan musuh pasti membawa anjing pelacak. Kalau anjing pelacak sampai menemukan keberadaannya, Paul bisa kembali ditangkap.Setelah semua selesai, Chandra segera meninggalkan gua dan bergegas menuju ke dalam hutan.Chandra sudah 10 tahun menjabat sebagai Jenderal Gurun Selatan, dia sangat memahami denah pegunungan ini. Yang harus Chandra lakukan sekarang adalah m

  • Jenderal Naga   Bab 382

    Chandra berbaring di sebuah batu besar yang ada di tebing. Seluruh tubuhnya bersembunyi di antara celah-celah batu dan hanya tersisa kepalanya yang tampak.Chandra mengenakan topi jerami untuk menyamar. Asalkan tidak mengeluarkan suara, musuh tidak akan menyadari keberadaannya.Beberapa saat kemudian, tampak cahaya-cahaya obor yang bersinar di sekitar tebing. Seiring kemunculan Chandra yang terungkap, ribuan pasukan diutus untuk mencari keberadaannya.Chandra hanya tersenyum kecil saat melihat cahaya obor yang makin mendekat.Chandra bangun secara perlahan-lahan, lalu mengeluarkan bahan peledak yang telah dibuat dan meletakkannya di antara celah batu. Setelah itu, Chandra mengeluarkan pistol dan menembak ke arah pasukan yang makin mendekat."Duar!" Peluru-peluru ditembakkan.Seketika, beberapa orang pun jatuh dan tewas."Musuh menyerang, musuh menyerang ....""Maju, di tebing itu!""Lapor! Kami menemukan keberadaan Naga Hitam. Tolong kirimkan bantuan, di wilayah C koordinat 182."Setel

  • Jenderal Naga   Bab 383

    Chandra harus menghabisi mereka secepat mungkin. Dia melompat dari pohon sambil menembak ke arah para pasukan yang mendekat."Dor, dor, dor!" Sebuah regu kecil berhasil dilumpuhkan.Kemudian, Chandra buru-buru menggeledah tubuh mereka. Dia mengambil pistol, peluru, granat, dan beberapa senjata lainnya."Di sana ....""Cepat!""Naga Hitam!"Regu yang berada ratusan meter di belakang mendengar suara tembakan, mereka pun bergegas mendekat. Tak berapa lama, helikopter juga muncul dan melayangkan tembakan."Dor, dor, dor!" Terdengar suara tembakan yang tak henti-henti.Setelah mengambil semua senjata yang diperlukan, Chandra memanjat ke atas pohon, lalu melompat dari satu pohon ke pohon lain untuk menghindari tembakan.Ketika bersembunyi di pohon setinggi 30 meter, Chandra memperhatikan sebuah helikopter yang muncul di hadapannya.Chandra berpikir, dia tidak akan bisa lolos kalau helikopter itu tidak dihancurkan. Jarak antara Chandra dan helikopter berkisar sejauh 60 meter, dia langsung men

  • Jenderal Naga   Bab 384

    Masih beberapa jam sebelum matahari terbit.Jika tidak memikirkan cara, Chandra tidak yakin bisa bertahan sampai matahari terbit.Chandra yakin, ruang komando pasti berada di puncak Gunung Langit. Jika Chandra menjadi Loko, dia juga akan membangun ruang komando di puncak Gunung Langit.Puncak Gunung Langit adalah tempat yang paling cocok untuk memantau dan relatif lebih aman. Puncak Gunung Langit merupakan tempat tertinggi dan dikelilingi tebing sehingga tidak mudah diserang.Chandra mulai menyusun rencana untuk kembali ke puncak Gunung Langit. Dia memejamkan mata sambil mengingat-ingat rute perjalanan yang bisa diambil. Dia harus tahu di mana keberadaan dirinya dan memperkirakan berapa lama untuk bisa sampai ke puncak Gunung Langit.Meskipun perhitungan berdasarkan ingatan Chandra tidak pasti tepat, estimasi jarak dan waktunya tidak akan berbeda terlalu jauh.Sekarang, masalahnya adalah tentara yang makin mendekat. Bagaimana Chandra bisa meloloskan diri? Chandra tidak bisa pergi diam-

  • Jenderal Naga   Bab 385

    Dalam waktu yang singkat, Chandra berhasil menembak 4 helikopter.Saat ini, hanya tersisa sedikit helikopter yang beterbangan di langit.Tanpa cahaya helikopter yang menyorot, Chandra dapat bergerak lebih leluasa. Dia terus berjalan menuju Gunung Langit.Waktu sudah menunjukkan pukul lima lewat, sebentar lagi Chandra akan tiba di puncak gunung.Puncak gunung adalah markas komando, terdapat ratusan tentara yang berjaga di sana. Bagi Chandra, ratusan tentara bukanlah masalah besar.Hampir sebagian besar pasukan telah diutus untuk mencari Chandra sehingga tentara yang berjaga di markas komando tidak banyak.Chandra menghabisi salah seorang tentara, lalu merebut senapan yang dilengkapi peredam suara dan mulai beraksi. Dia berjalan sambil menembak setiap musuh yang ada di hadapannya.Satu per satu pasukan yang menjaga di markas komando mulai berjatuhan ....Saat ini, 28 orang jenderal sedang berkumpul di dalam rumah kayu."Jenderal Loko, kita kehilangan jejak Naga Hitam.""Dia sudah satu ja

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

  • Jenderal Naga   Bab 2136

    Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 2135

    Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka

  • Jenderal Naga   Bab 2134

    Harta karun apa itu sebenarnya? Apa hubungannya dengan segel? Chandra menatap Lilian yang sedang duduk di atas batu lalu tersenyum seraya bertanya, “Putri Lilian, sebenarnya seperti apa harta karun keluargamu itu? Kenapa muncul fenomena ketika segel sedikit terbuka? Apa hubungannya dengan segel?”Namun, Lilian menggelengkan kepalanya pelan. Sebenarnya, dia juga tidak terlalu mengetahui harta karun yang diwariskan keluarganya ini. “Apa kamu bisa menunjukkan padaku seperti apa harta karun itu?” “Itu ....”Namun, Lilian tampak ragu. Bagaimana mungkin dia bisa menunjukkan harta karun itu kepada orang asing? “Sudahlah, tidak apa-apa kalau memang tidak boleh. Aku hanya penasaran saja,” ujar Chandra sambil melambaikan tangannya setelah melihat keengganan Lilian. Lilian masih menatap Chandra dan mulai berpikir selama beberapa saat. Bagaimanapun juga, Chandra sudah menyelamatkan nyawanya. Selain itu, Chandra juga sangat kuat dan bersedia menghancurkan Istana Kegelapan. Lilian pastinya tida

  • Jenderal Naga   Bab 2133

    Chandra mengutarakan tujuannya. Bagaimanapun juga, perempuan cantik di depannya saat ini adalah seorang putri dari negara terkuat di dunia ini, jadi kemungkinan dirinya bisa mendapatkan bantuan dari Lilian jauh lebih besar. Di sisi lain, Lilian cukup terkejut ketika mengetahui tujuan Chandra datang ke dunia ini. Apakah situasi di luar sana seburuk itu sampai kekurangan sumber pangan? Lilian menatap Chandra dengan raut wajah aneh yang langsung membuat Chandra bingung. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Chandra. “Apa dunia di luar sana sangat miskin sampai kekurangan sumber pangan?” Akhirnya, Chandra menjelaskan keadaan di bumi secara garis besar kepada Lilian. “Ternyata, bumi lebih terbelakang dari dunia Sky Draga. Padahal Sky Draga saja sudah berada di peringkat bawah di antara 3000 dunia tersegel lainnya. Namun nyatanya, bumi jauh lebih terbelakang daripada kami.”Chandra menatap Lilian penuh harap lalu berkata, “Apa kamu bisa membantuku?”Namun, raut wajah Lilian tampak ragu

  • Jenderal Naga   Bab 2132

    Chandra berjongkok lalu menatap Lilian seraya berkata, “Racun ini sangat mematikan. Kamu harus melakukan detoksifikasi secepat mungkin. Jika tidak, kamu bisa tewas. Aku bisa menyelamatkan nyawamu jika kamu percaya padaku.”Lilian tampak sangat kesakitan. Selain itu, sebagian besar pasukan yang dibawanya juga sudah tewas. Sekarang, dia hanya bisa menggantungkan nasibnya pada orang asing seperti Chandra. Akhirnya, Lilian mengangguk pelan. Chandra meraih tangan Lilian untuk memeriksa nadi setelah mendapat izin darinya. Kemudian Chandra tersenyum seraya berkata, “Sangat mudah untuk mendetoksifikasi tubuhmu.”Untung saja, Chandra memiliki tubuh yang berbeda dari tubuh manusia pada umumnya. Karena dia bisa menyerap energi apa pun ke dalam tubuhnya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Chandra menyerap racun di dalam tubuh Lilian dan mengubahnya menjadi energi iblis di dalam tubuhnya. Wajah Lilian perlahan kembali kemerahan. Dia melirik Chandra dengan raut wajah terkejut. Chandra berdiri lalu

  • Jenderal Naga   Bab 2131

    Chandra memperhatikan keadaan dari pohon besar selama beberapa saat. Kekuatan para prajurit berjubah hitam itu tidak terlalu kuat. Kemungkinan mereka semua baru masuk ke dalam tingkat 7 atau 8 kekuatan magis Alam Mahasakti. Chandra pasti mampu membunuh semua orang itu jika dia melawannya. Akhirnya, Chandra memberanikan diri muncul di depan mereka setelah memastikan semuanya. Chandra muncul di depan para penjaga sambil menatap laki-laki berjubah hitam dan bertopeng merah di depannya. Kemudian Chandra berkata dengan tenang, “Kalian sungguh kejam dengan membunuh mereka semua.”“Ini adalah urusan Istana Kegelapan. Apa kamu mau menjadi musuh dari Istana Kegelapan?” ujar prajurit bertopeng merah. Dia tidak bisa melihat tingkat kekuatan Chandra, jadi dia menggunakan kekuatannya agar Chandra segan padanya. Namun, Chandra tidak berasal dari dunia ini, jadi dia sama sekali tidak tahu apa itu Istana Kegelapan. Chandra tersenyum tipis lalu berkata, “Aku tidak peduli istanamu itu. Aku hanya pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status