Chandra harus menghabisi mereka secepat mungkin. Dia melompat dari pohon sambil menembak ke arah para pasukan yang mendekat."Dor, dor, dor!" Sebuah regu kecil berhasil dilumpuhkan.Kemudian, Chandra buru-buru menggeledah tubuh mereka. Dia mengambil pistol, peluru, granat, dan beberapa senjata lainnya."Di sana ....""Cepat!""Naga Hitam!"Regu yang berada ratusan meter di belakang mendengar suara tembakan, mereka pun bergegas mendekat. Tak berapa lama, helikopter juga muncul dan melayangkan tembakan."Dor, dor, dor!" Terdengar suara tembakan yang tak henti-henti.Setelah mengambil semua senjata yang diperlukan, Chandra memanjat ke atas pohon, lalu melompat dari satu pohon ke pohon lain untuk menghindari tembakan.Ketika bersembunyi di pohon setinggi 30 meter, Chandra memperhatikan sebuah helikopter yang muncul di hadapannya.Chandra berpikir, dia tidak akan bisa lolos kalau helikopter itu tidak dihancurkan. Jarak antara Chandra dan helikopter berkisar sejauh 60 meter, dia langsung men
Masih beberapa jam sebelum matahari terbit.Jika tidak memikirkan cara, Chandra tidak yakin bisa bertahan sampai matahari terbit.Chandra yakin, ruang komando pasti berada di puncak Gunung Langit. Jika Chandra menjadi Loko, dia juga akan membangun ruang komando di puncak Gunung Langit.Puncak Gunung Langit adalah tempat yang paling cocok untuk memantau dan relatif lebih aman. Puncak Gunung Langit merupakan tempat tertinggi dan dikelilingi tebing sehingga tidak mudah diserang.Chandra mulai menyusun rencana untuk kembali ke puncak Gunung Langit. Dia memejamkan mata sambil mengingat-ingat rute perjalanan yang bisa diambil. Dia harus tahu di mana keberadaan dirinya dan memperkirakan berapa lama untuk bisa sampai ke puncak Gunung Langit.Meskipun perhitungan berdasarkan ingatan Chandra tidak pasti tepat, estimasi jarak dan waktunya tidak akan berbeda terlalu jauh.Sekarang, masalahnya adalah tentara yang makin mendekat. Bagaimana Chandra bisa meloloskan diri? Chandra tidak bisa pergi diam-
Dalam waktu yang singkat, Chandra berhasil menembak 4 helikopter.Saat ini, hanya tersisa sedikit helikopter yang beterbangan di langit.Tanpa cahaya helikopter yang menyorot, Chandra dapat bergerak lebih leluasa. Dia terus berjalan menuju Gunung Langit.Waktu sudah menunjukkan pukul lima lewat, sebentar lagi Chandra akan tiba di puncak gunung.Puncak gunung adalah markas komando, terdapat ratusan tentara yang berjaga di sana. Bagi Chandra, ratusan tentara bukanlah masalah besar.Hampir sebagian besar pasukan telah diutus untuk mencari Chandra sehingga tentara yang berjaga di markas komando tidak banyak.Chandra menghabisi salah seorang tentara, lalu merebut senapan yang dilengkapi peredam suara dan mulai beraksi. Dia berjalan sambil menembak setiap musuh yang ada di hadapannya.Satu per satu pasukan yang menjaga di markas komando mulai berjatuhan ....Saat ini, 28 orang jenderal sedang berkumpul di dalam rumah kayu."Jenderal Loko, kita kehilangan jejak Naga Hitam.""Dia sudah satu ja
Loko memang tidak takut mati, tetapi para jenderal yang lain takut.Menghadapi tekanan Chandra, akhirnya para jenderal pun sepakat untuk menjawab pertanyaan Chandra."Na-Naga Hitam, kami cuma mengikuti perintah Sangkala. Sangkala meminta kami untuk mengutus pesilat terhebat di negara kami untuk melawan kamu. Kalau para pesilat kalah, puluhan ribu tentara akan dikerahkan untuk membantu.""Benar, semua ulah Sangkala.""Sangkala bilang, dia telah menangkap Paul dan akan menggunakannya untuk memancingmu. Kami hanya perlu membantu menyediakan pasukan."Semua orang mulai angkat bicara.Chandra mengepalkan tangannya. Jadi, mereka yang membuat Paul seperti ini?Dalam sekejap, aura mematikan pun terlintas di mata Chandra. Suhu di dalam ruangan terasa dingin, para jenderal dari 28 negara terlihat ketakutan.Chandra seperti binatang buas yang sedang menatap mangsanya.Chandra menarik napas panjang, lalu melepaskan kepalan tangannya. Setelah berpikir secara jernih, Chandra merasa tidak ada gunanya
"Apa? Jenderal Naga Hitam sempat datang ke sini?""Kapan?""Kok nggak ada yang tahu?"Gili tidak banyak menjelaskan, dia berdiri di depan jendela sambil menunggu dengan tenang.Perlahan-lahan, matahari terbit menerangi cakrawala. Gili melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul 7. Dia mengeluarkan walkie-talkie dan berkata, "Semua, mari bergerak!"Sejumlah kendaraan besar dan jet tempur langsung meluncur dengan gagah. Mereka meninggalkan kawasan militer dan bergegas menuju Gunung Langit.Di puncak Gunung Langit.Chandra sedang berdiri di luar rumah kayu.Matahari sudah terbit, Gili pasti sedang di dalam perjalanan kemari.Kemudian, Chandra kembali ke dalam rumah. Dia memandangi para jenderal yang diikat, lalu berkata dengan dingin, "Gunung Langit akan menjadi pemakaman kalian.""Dang!" Begitu Chandra selesai bicara, terdengar ledakan keras dari luar.Seiring suara ledakan yang memekakkan telinga, tanah juga terasa berguncang seperti gempa bumi.Para jenderal dari 28 negara langsung terk
Di rumah sakit kawasan militer Gurun Selatan.Paul dibawa ke dalam ruang operasi, Chandra sendiri yang memeriksanya.Paul mengalami patah tulang, beberapa uratnya putus, kepalanya gegar otak, dan terdapat beberapa luka tembakan di tubuhnya.Paul masih bisa bertahan hidup berkat pengobatan akupunktur yang diberikan oleh Chandra. Kalau tidak, mungkin Paul sudah mati sejak kemarin.Kondisi Paul sangat mengenaskan. Bahkan Chandra, dokter sakti sekalipun kewalahan untuk mengobatinya.Untungnya kondisi sudah aman sehingga Chandra bisa fokus mengobati Paul. Asalkan Paul masih bernapas, Chandra bisa menggunakan berbagai cara untuk menyelamatkan nyawanya."Bersiap-siap, operasi akan segera dimulai." Chandra sendiri yang akan mengoperasi Paul.Luka Paul sangat parah sehingga operasi berlangsung cukup lama. Satu dua jam tidak akan cukup untuk mengoperasinya.Operasi Paul berlangsung lebih dari 20 jam, dimulai sejak pagi dan baru selesai pada keesokan harinya.Meskipun operasi sudah selesai, Paul
"Hah?" Hendro yang duduk di sofa pun terkejut. Sesaat melihat Nova, Hendro bangkit berdiri sambil meringkuk. Keringat dingin mengalir membasahi keningnya.Awalnya Nova ingin menanyakan pemberitaan Naga Hitam yang sedang ramai dibicarakan, tetapi begitu melihat sikap Hendro yang aneh, Nova mengerutkan alis dan bertanya, "Kamu kenapa? Kok beberapa hari ini kelihatan aneh?""Ng-nggak apa-apa," Hendro menjawab dengan panik.Selama dua hari ini, Hendro tidak berani mengatakan bahwa dia telah mencuri uang Nova dan meminjam uang untuk judi dengan bunga yang sangat tinggi.Bisa dibilang, Hendro cukup beruntung. Selama dua hari ini tidak ada yang datang untuk menagih utang sehingga Nova dan yang lainnya tidak curiga.Kemudian, Nova bangkit berdiri, lalu duduk di samping Hendro dan bertanya, "Semua media sibuk memberitakan gosip Naga Hitam yang kembali ke Gurun Selatan. Naga Hitam mengalahkan 28 pesilat unggul dunia dan menangkap 28 orang jenderal yang berusaha membunuhnya. Kamu tahu soal itu ng
Nova tidak tahu harus memberikan respons seperti apa. Dia sulit memercayai fakta ini.Bagaimana Hendro bisa meminjam 1,6 triliun dengan bunga 400 miliar perhari?Dulu Kak Margot hanya memimpin kelompok kecil. Belum lama ini, para bos mafia yang sesungguhnya telah kembali ke Rivera. Margot menggunakan kesempatan itu untuk mendekati Duma dan Tristan sehingga dia menduduki posisi sekarang.Margot menetapkan bunga yang sangat tinggi. Semua bisnis kasino dan klub malamnya juga sedang berada di puncak kesuksesan.Seiring waktu, Margot menjadi salah satu bos mafia yang disegani.Salah seorang anak buahnya bertanya, "Bos, kenapa nggak tangkap Hendro? Kalau kita tangkap, Keluarga Kurniawan pasti bakal segera menebusnya."Margot tertawa terbahak-bahak. "Memangnya masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan membayar utang?"Anak buah Margot tampak kebingungan. "Bos, maksudnya?""Aku sudah menyelidiki semua latar belakang Keluarga Kurniawan. Dulu Nova dilindungi oleh Naga Hitam, tetapi sayangnya Na
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i
Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen
Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan