Chandra berbaring di sebuah batu besar yang ada di tebing. Seluruh tubuhnya bersembunyi di antara celah-celah batu dan hanya tersisa kepalanya yang tampak.Chandra mengenakan topi jerami untuk menyamar. Asalkan tidak mengeluarkan suara, musuh tidak akan menyadari keberadaannya.Beberapa saat kemudian, tampak cahaya-cahaya obor yang bersinar di sekitar tebing. Seiring kemunculan Chandra yang terungkap, ribuan pasukan diutus untuk mencari keberadaannya.Chandra hanya tersenyum kecil saat melihat cahaya obor yang makin mendekat.Chandra bangun secara perlahan-lahan, lalu mengeluarkan bahan peledak yang telah dibuat dan meletakkannya di antara celah batu. Setelah itu, Chandra mengeluarkan pistol dan menembak ke arah pasukan yang makin mendekat."Duar!" Peluru-peluru ditembakkan.Seketika, beberapa orang pun jatuh dan tewas."Musuh menyerang, musuh menyerang ....""Maju, di tebing itu!""Lapor! Kami menemukan keberadaan Naga Hitam. Tolong kirimkan bantuan, di wilayah C koordinat 182."Setel
Chandra harus menghabisi mereka secepat mungkin. Dia melompat dari pohon sambil menembak ke arah para pasukan yang mendekat."Dor, dor, dor!" Sebuah regu kecil berhasil dilumpuhkan.Kemudian, Chandra buru-buru menggeledah tubuh mereka. Dia mengambil pistol, peluru, granat, dan beberapa senjata lainnya."Di sana ....""Cepat!""Naga Hitam!"Regu yang berada ratusan meter di belakang mendengar suara tembakan, mereka pun bergegas mendekat. Tak berapa lama, helikopter juga muncul dan melayangkan tembakan."Dor, dor, dor!" Terdengar suara tembakan yang tak henti-henti.Setelah mengambil semua senjata yang diperlukan, Chandra memanjat ke atas pohon, lalu melompat dari satu pohon ke pohon lain untuk menghindari tembakan.Ketika bersembunyi di pohon setinggi 30 meter, Chandra memperhatikan sebuah helikopter yang muncul di hadapannya.Chandra berpikir, dia tidak akan bisa lolos kalau helikopter itu tidak dihancurkan. Jarak antara Chandra dan helikopter berkisar sejauh 60 meter, dia langsung men
Masih beberapa jam sebelum matahari terbit.Jika tidak memikirkan cara, Chandra tidak yakin bisa bertahan sampai matahari terbit.Chandra yakin, ruang komando pasti berada di puncak Gunung Langit. Jika Chandra menjadi Loko, dia juga akan membangun ruang komando di puncak Gunung Langit.Puncak Gunung Langit adalah tempat yang paling cocok untuk memantau dan relatif lebih aman. Puncak Gunung Langit merupakan tempat tertinggi dan dikelilingi tebing sehingga tidak mudah diserang.Chandra mulai menyusun rencana untuk kembali ke puncak Gunung Langit. Dia memejamkan mata sambil mengingat-ingat rute perjalanan yang bisa diambil. Dia harus tahu di mana keberadaan dirinya dan memperkirakan berapa lama untuk bisa sampai ke puncak Gunung Langit.Meskipun perhitungan berdasarkan ingatan Chandra tidak pasti tepat, estimasi jarak dan waktunya tidak akan berbeda terlalu jauh.Sekarang, masalahnya adalah tentara yang makin mendekat. Bagaimana Chandra bisa meloloskan diri? Chandra tidak bisa pergi diam-
Dalam waktu yang singkat, Chandra berhasil menembak 4 helikopter.Saat ini, hanya tersisa sedikit helikopter yang beterbangan di langit.Tanpa cahaya helikopter yang menyorot, Chandra dapat bergerak lebih leluasa. Dia terus berjalan menuju Gunung Langit.Waktu sudah menunjukkan pukul lima lewat, sebentar lagi Chandra akan tiba di puncak gunung.Puncak gunung adalah markas komando, terdapat ratusan tentara yang berjaga di sana. Bagi Chandra, ratusan tentara bukanlah masalah besar.Hampir sebagian besar pasukan telah diutus untuk mencari Chandra sehingga tentara yang berjaga di markas komando tidak banyak.Chandra menghabisi salah seorang tentara, lalu merebut senapan yang dilengkapi peredam suara dan mulai beraksi. Dia berjalan sambil menembak setiap musuh yang ada di hadapannya.Satu per satu pasukan yang menjaga di markas komando mulai berjatuhan ....Saat ini, 28 orang jenderal sedang berkumpul di dalam rumah kayu."Jenderal Loko, kita kehilangan jejak Naga Hitam.""Dia sudah satu ja
Loko memang tidak takut mati, tetapi para jenderal yang lain takut.Menghadapi tekanan Chandra, akhirnya para jenderal pun sepakat untuk menjawab pertanyaan Chandra."Na-Naga Hitam, kami cuma mengikuti perintah Sangkala. Sangkala meminta kami untuk mengutus pesilat terhebat di negara kami untuk melawan kamu. Kalau para pesilat kalah, puluhan ribu tentara akan dikerahkan untuk membantu.""Benar, semua ulah Sangkala.""Sangkala bilang, dia telah menangkap Paul dan akan menggunakannya untuk memancingmu. Kami hanya perlu membantu menyediakan pasukan."Semua orang mulai angkat bicara.Chandra mengepalkan tangannya. Jadi, mereka yang membuat Paul seperti ini?Dalam sekejap, aura mematikan pun terlintas di mata Chandra. Suhu di dalam ruangan terasa dingin, para jenderal dari 28 negara terlihat ketakutan.Chandra seperti binatang buas yang sedang menatap mangsanya.Chandra menarik napas panjang, lalu melepaskan kepalan tangannya. Setelah berpikir secara jernih, Chandra merasa tidak ada gunanya
"Apa? Jenderal Naga Hitam sempat datang ke sini?""Kapan?""Kok nggak ada yang tahu?"Gili tidak banyak menjelaskan, dia berdiri di depan jendela sambil menunggu dengan tenang.Perlahan-lahan, matahari terbit menerangi cakrawala. Gili melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul 7. Dia mengeluarkan walkie-talkie dan berkata, "Semua, mari bergerak!"Sejumlah kendaraan besar dan jet tempur langsung meluncur dengan gagah. Mereka meninggalkan kawasan militer dan bergegas menuju Gunung Langit.Di puncak Gunung Langit.Chandra sedang berdiri di luar rumah kayu.Matahari sudah terbit, Gili pasti sedang di dalam perjalanan kemari.Kemudian, Chandra kembali ke dalam rumah. Dia memandangi para jenderal yang diikat, lalu berkata dengan dingin, "Gunung Langit akan menjadi pemakaman kalian.""Dang!" Begitu Chandra selesai bicara, terdengar ledakan keras dari luar.Seiring suara ledakan yang memekakkan telinga, tanah juga terasa berguncang seperti gempa bumi.Para jenderal dari 28 negara langsung terk
Di rumah sakit kawasan militer Gurun Selatan.Paul dibawa ke dalam ruang operasi, Chandra sendiri yang memeriksanya.Paul mengalami patah tulang, beberapa uratnya putus, kepalanya gegar otak, dan terdapat beberapa luka tembakan di tubuhnya.Paul masih bisa bertahan hidup berkat pengobatan akupunktur yang diberikan oleh Chandra. Kalau tidak, mungkin Paul sudah mati sejak kemarin.Kondisi Paul sangat mengenaskan. Bahkan Chandra, dokter sakti sekalipun kewalahan untuk mengobatinya.Untungnya kondisi sudah aman sehingga Chandra bisa fokus mengobati Paul. Asalkan Paul masih bernapas, Chandra bisa menggunakan berbagai cara untuk menyelamatkan nyawanya."Bersiap-siap, operasi akan segera dimulai." Chandra sendiri yang akan mengoperasi Paul.Luka Paul sangat parah sehingga operasi berlangsung cukup lama. Satu dua jam tidak akan cukup untuk mengoperasinya.Operasi Paul berlangsung lebih dari 20 jam, dimulai sejak pagi dan baru selesai pada keesokan harinya.Meskipun operasi sudah selesai, Paul
"Hah?" Hendro yang duduk di sofa pun terkejut. Sesaat melihat Nova, Hendro bangkit berdiri sambil meringkuk. Keringat dingin mengalir membasahi keningnya.Awalnya Nova ingin menanyakan pemberitaan Naga Hitam yang sedang ramai dibicarakan, tetapi begitu melihat sikap Hendro yang aneh, Nova mengerutkan alis dan bertanya, "Kamu kenapa? Kok beberapa hari ini kelihatan aneh?""Ng-nggak apa-apa," Hendro menjawab dengan panik.Selama dua hari ini, Hendro tidak berani mengatakan bahwa dia telah mencuri uang Nova dan meminjam uang untuk judi dengan bunga yang sangat tinggi.Bisa dibilang, Hendro cukup beruntung. Selama dua hari ini tidak ada yang datang untuk menagih utang sehingga Nova dan yang lainnya tidak curiga.Kemudian, Nova bangkit berdiri, lalu duduk di samping Hendro dan bertanya, "Semua media sibuk memberitakan gosip Naga Hitam yang kembali ke Gurun Selatan. Naga Hitam mengalahkan 28 pesilat unggul dunia dan menangkap 28 orang jenderal yang berusaha membunuhnya. Kamu tahu soal itu ng
“Chandra, jangan gegabah.” Jamal segera mengingatkan.“Lebih baik aku sendiri yang pergi,” ujar Raja Januar. “Xena itu pasti ditangkap oleh seorang pesilat dari Alam Niskala. Saat ini, para pesilat bumi terlalu lemah. Mereka sama sekali bukan tandingan pesilat dari Alam Niskala. Kita tidak bisa melawan mereka secara frontal. Lebih baik kita berkompromi.”Raja Januar sangat memahami betapa kuatnya makhluk dari Alam Niskala. Selama bertahun-tahun, banyak yang datang untuk menantangnya. Setiap kali, dia selalu kalah telak dan hampir kehilangan nyawa. Dia tidak ingin Chandra pergi ke Gunung Naga Suci dan mengalami hal buruk.Namun, Chandra menatap Jamal dan Raja Januar dengan tatapan serius dan berkata, “Paman, Kakek, biar aku yang pergi. Aku sekarang sudah lebih dari cukup kuat untuk menghadapi mereka. Kalau mereka berani menyakiti ibuku, aku akan menghancurkan mereka semua!”Tatapan Chandra dingin dan penuh keyakinan.“Kamu?” Raja Januar memandang Chandra dengan ragu.Chandra tersenyum t
Chandra menekan bagian atas Jarum 81 Langit. Dalam sekejap, jarum-jarum halus itu terlepas dari rangkaiannya, berubah menjadi delapan puluh satu jarum terpisah. Dengan cepat, ia menyalurkan energi sejatinya ke dalam jarum-jarum tersebut. Seketika, jarum-jarum itu memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan. Tanpa membuang waktu, Chandra mulai melakukan pengobatan. Dalam waktu singkat, delapan puluh satu jarum itu sudah tertancap di titik-titik vital tubuh Raja Januar. Sensasi nyaman menyelimuti Raja Januar. Tubuhnya terasa dipenuhi energi hangat yang menyegarkan. Luka-luka parah di tubuhnya sembuh dengan kecepatan luar biasa. Kurang dari sepuluh menit, Raja Januar sudah pulih sepenuhnya. Setelah selesai, Chandra mencabut semua jarum. Raja Januar bangkit, menggerakkan tubuhnya, dan dengan takjub berkata, “Luar biasa! Aku tadi hampir mati, tapi sekarang tubuhku sembuh total. Ini lebih hebat dari obat mana pun!” Chandra memandang Jarum 81 Langit di tangannya. Benda ini ditemukan
Jamal sangat bersemangat. Tiga tahun yang lalu, dia mendapat kabar bahwa Chandra gugur dalam pertempuran di Istana Bunga. Dia langsung bergegas ke sana. Namun, saat dia tiba, Istana Bunga sudah hancur menjadi puing-puing.Dia mengerahkan orang-orang untuk menggali di antara reruntuhan, tetapi yang mereka temukan hanyalah Pedang Naga Pertama milik Chandra dan Jarum 81 Langit yang ditinggalkan setelah kematian Chandra. Tidak ada jejak tubuh Chandra.Karena itu, dia mengira Chandra telah tiada. Bukan hanya dia, bahkan seluruh dunia persilatan juga menganggap Chandra sudah meninggal. Siapa sangka, setelah tiga tahun, Chandra kembali muncul di hadapannya, hidup-hidup.“Paman, bagaimana dengan Chaca? Kali ini aku datang untuk menemuinya,” tanya Chandra.Jamal menjawab, “Chaca sekarang sedang sekolah. Dia sudah masuk taman kanak-kanak dan belajar di TK Kerajaan Negara Januar. Masih ada dua jam lagi sebelum jam pulang.”Mendengar itu, Chandra merasa lega. “Oh iya, aku dengar kakek mengalami lu
Maggie hanya mengangguk pelan tanpa banyak berkata. Pesawat melaju cepat, dan dalam waktu singkat mereka tiba di Negara Januar. Negara ini didirikan oleh Raja Januar, sebuah monarki absolut di mana sang raja memiliki kekuasaan penuh atas negaranya.Setelah turun dari pesawat, Chandra dan Maggie langsung menuju istana. Namun, saat tiba di depan gerbang, langkah mereka dihentikan oleh penjaga istana. “Siapa kalian? Ini wilayah terlarang! Orang luar dilarang masuk!” seru salah satu penjaga dengan nada tegas.Maggie melangkah maju, menunjukkan kewibawaannya. “Saya dari Negara Naga. Ada urusan penting yang harus disampaikan kepada Raja Januar.”“Negara Naga?” Penjaga itu memandang Maggie dengan ragu sebelum akhirnya berkata, “Tunggu di sini. Saya akan melapor.”Chandra dan Maggie menunggu dengan tenang di depan gerbang. Sementara itu, di dalam istana Negara Januar, Raja Januar terbaring lemah di atas tempat tidur megahnya. Wajahnya pucat, napasnya tersengal-sengal, dan tubuhnya tampak rin
Chandra, setelah berhasil menembus Alam Mahasakti, meninggalkan Gunung Langit dan tiba-tiba muncul di istana Negara Naga. Kehadirannya disambut oleh Maggie yang segera muncul di hadapannya.“Kak Chandra, sudah berhasil menembus batas? Kok cepat sekali keluar dari pengasingan?” tanya Maggie dengan nada terkejut.“Hmm,” Chandra mengangguk ringan. “Aku sudah menembus Alam Mahasakti.”“Ha?!” Maggie terbelalak kaget. “Baru … baru Alam Mahasakti?”Chandra mengangguk sekali lagi, lalu bertanya, “Iya, memangnya kenapa?”Maggie tampak bingung sekaligus heran. “Tapi, Kak … bukankah sebelumnya Kakak berhasil mengalahkan seorang pesilat dengan empat segel kekuatan? Bagaimana mungkin Kakak baru sekarang menembus Alam Mahasakti?”Maggie merasa sulit menerima kenyataan ini. Jika apa yang dikatakan Chandra benar, maka sebelum menembus Alam Mahasakti pun, Chandra sudah memiliki kekuatan luar biasa untuk mengalahkan lawannya. Jadi, seberapa besar sebenarnya kekuatan Chandra? Chandra hanya tersenyum tip
Energi spiritual dari alam terus mengalir masuk ke tubuh Chandra, diserap dan dimurnikan menjadi energi sejati. Tubuhnya mengalami perubahan signifikan, dan kecepatan kultivasinya meningkat berkali-kali lipat. Kini, dia mampu menyerap energi spiritual sepuluh hingga seratus kali lebih cepat dibanding sebelumnya. Energi sejati-nya terus berkembang tanpa henti. Waktu berlalu tanpa terasa. Dalam sekejap, Chandra telah berlatih di Gunung Langit selama setengah bulan. Setelah setengah bulan, dia merasakan batas dari kekuatannya. Energi sejati-nya tidak lagi bisa bertambah, seperti terbentur tembok tak terlihat. Di atas kepalanya, dia dapat merasakan adanya penghalang tak kasat mata—sebuah dinding yang membatasi kultivasinya, menahan energi sejati-nya untuk terus berkembang. “Pecah!” Chandra mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan tinju yang dipenuhi energi sejati, dia menghantam penghalang itu dengan keras. Tubuh barunya memiliki kekuatan luar biasa, bahkan lebih besar daripada
Enam tahun ke depan akan menjadi masa terakhir bumi menikmati kedamaian. Chandra bertekad untuk memastikan bahwa selama waktu ini, makhluk dari Alam Niskala tidak semena-mena mengganggu bumi. Namun, Chandra tahu dirinya belum cukup kuat untuk sepenuhnya menghabisi para makhluk dari Alam Niskala. Setelah diskusi singkat dengan para pemimpin Negara Naga, Chandra meninggalkan istana. “Kak Chandra,” Maggie memanggilnya sambil menyusul dari belakang. “Tiga tahun lalu, tempat tinggalmu sudah dirobohkan, tapi aku menyimpan buah ungu yang kamu letakkan di dalam brankas dengan baik.” Tiga tahun lalu, Chandra mendapatkan sebuah buah misterius berwarna ungu. Namun, karena dia saat itu sedang fokus menyerap energi Feng Yuan, buah itu tidak sempat dikonsumsinya. Hingga kini, buah itu masih tersimpan dengan aman. “Ambilkan untukku,” perintah Chandra. Maggie mengangguk. “Baik, tunggu sebentar.” Tidak butuh waktu lama, sekitar sepuluh menit, Maggie kembali dengan membawa buah ungu itu. Mes
Sandra berusaha menenangkan emosinya. Setelah melepaskan pelukannya, dia berdiri di samping Chandra. Meski air mata masih membekas di wajah Sandra, senyum bahagia mulai merekah. “Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah kamu sudah mati tiga tahun lalu? Sekarang, kenapa kamu bisa hidup kembali? Dan kekuatanmu ... bahkan Yamesa pun bukan tandinganmu,” tanya Sandra penuh rasa ingin tahu. “Benar,” Maggie menimpali. “Yamesa itu pesilat kuat dari Alam Niskala, berada di Alam Mahasakti, dan telah membuka empat segel tubuh manusia. Tapi dia kalah begitu mudah darimu. Bahkan, kau membunuhnya tanpa kesulitan.” “Empat segel tubuh manusia, ya?” Chandra bergumam pelan, tampak berpikir. Chandra tidak terlalu tahu detail kekuatan Yamesa. Tapi, dalam pertarungan tadi, dia benar-benar menghancurkan Yamesa dengan mudah. Bahkan, dia hanya menggunakan sebagian kecil dari kekuatan tubuh barunya. Dia sendiri tidak tahu seberapa kuat tubuhnya jika menggunakan seluruh kekuatannya. Juga, dia masih bertan
Yamesa adalah sosok yang sangat kuat. Dia telah mencapai Alam Mahasakti dan berhasil membuka empat segel tubuh manusia. Dengan kekuatan ini, di bumi, dia hampir tak tertandingi. Yamesa selalu berpikir bahwa di bumi, tempat seni bela diri sudah mulai memudar, dia bisa bertindak semaunya. Dia bahkan berambisi untuk merebut Negara Naga dan menjadi rajanya. Namun, ambisi itu hancur ketika dia bertemu seorang pemuda bernama Chandra. Hanya dengan satu serangan, Chandra menghancurkan Yamesa. Tulang di lengan Yamesa hancur berkeping-keping. Dia jatuh ke tanah dengan keras, mencoba bangkit dengan susah payah. Wajahnya dipenuhi ketakutan saat menatap Chandra. "Kamu ... kamu siapa sebenarnya?" Yamesa bertanya dengan suara bergetar. "Dari aliran mana asalmu? Bahkan di Alam Niskala, aku belum pernah mendengar tentangmu. Apa kamu juga berasal dari Alam Niskala?!" Sebagai pendekar hebat dari Alam Niskala, Yamesa telah bertemu dengan banyak talenta muda di sana. Jikapun dia belum bertemu la