Tidak ada yang berani menawar harga begitu Barry buka mulut. Raut wajah Barry awalnya terlihat begitu puas, tapi seketika dia mendengar ada yang berani menawar harga dan melihat Chandra, raut wajahnya langsung memuram. Chandra terlihat asing, dan lagi dia juga masih muda.“Kamu nggak dengar, ya? Tadi aku bilang aku mau giseng ini. Apa maksudnya kamu nawar lebih tinggi? Ngajak ribut?” kata Barry.Chandra tidak peduli siapa itu Barry. Pokoknya dia harus mendapatkan ginseng itu dan memberikannya kepada Nova.Nurul juga sempat kesal ketika melihat Barry ikut serta dalam acara lelang ini. Dia tahu kalau Barry adalah orang yang tidak enak untuk diajak kompromi, selain itu kemampuan medisnya juga tidak kalah dari kakeknya. Jika Barry sudah mengatakan dia ingin ginseng itu, berarti harganya tidak bisa naik lebih tinggi lagi dan terpaksa dijual dengan harga rendah. Nurul kaget ketika dia melihat Chandra berani menawar lebih tinggi, ditambah lagi ada Nova di sampingnya.Bukankah itu Nova dari ke
“Hey, anak kecil, kamu ini siapa sebenarnya? Kenapa dari tadi kamu terus nantangin aku?” bentak Barry sambil menodongkan jarinya ke Chandra.“Aku bukan siapa-siapa. Sudah kubilang, siapa yang berani nawar lebih tinggi, dia yang menang. Kalau kamu mau, naikkin saja terus penawarannya.”Nova ketakutan setengah mati sampai sekujur tubuhnya gemetaran ketika mendengar Chandra berani menawar satu triliun. Tak bosan-bosannya Nova menarik Chandra agar dia berhenti, tapi Chandra tidak menghiraukannya.“Oke, oke. Kalau kamu mau, ambil saja. Pakai saja obat ini untuk memperpanjang nyawa kamu sendiri,” kata Barry dengan nada yang terdengar sangat mengancam.Semua orang di sana dapat merasakan kemarahan Barry. Habislah Chandra, pikir mereka. Setelah itu Barry tidak lagi menaikkan penawarannya. Nurul yang berdiri di podium depan tidak bisa berkata apa-apa menyaksikan semua ini, tapi diam-diam dia sudah menghubungi kakeknya yang berada di Rivera.Setelah mengetahui apa yang terjadi di balai lelang mi
Chandra menarik Nova keluar dari Medika Gria.Di luar, Nova terlihat tidak senang dan berkata, “Chandra, apa yang kamu lakukan? Mana boleh kita mengambil barang semahal itu?”“Kenapa aku tidak boleh mengambilnya? Lagian nggak perlu bayar.” Chandra tampak acuh tak acuh.“Kamu ini .....” Nova cemberut, lalu menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Huh, lupakan saja.”Dia lagi-lagi berutang budi kepada Tuan Chandra yang misterius itu.Setelah kembali ke Rivera, dia harus mencari kesempatan untuk berterima kasih pada pria itu secara langsung.Sekaligus bilang pada pria itu, jangan membantunya lagi ke depannya.Dia hanyalah orang biasa, tetapi tokoh-tokoh besar ini sangat baik padanya. Kalau sekali ya sudahlah, tapi ini berkali-kali. Dia benar-benar merasa tidak nyaman.Setelah mendapatkan ginseng itu, Chandra dan Nova juga memilih untuk pergi. Mereka pergi ke rumah keluarga Sinjaya.Sebelum sampai di rumah keluarga Sinyaja, Nova mendapat telepon dari Hendro.“Kak, Kakak di mana? Kak Charles
Pria itu berasal dari keluarga Kosasih, namanya Erich Kosasih. Temannya Charles.Hanya saja, hanya Charles yang menganggap pria itu sebagai teman. Bagi Erich, Charles bukan apa-apa.Kalau bukan karena Charles bilang dia akan mengenalkan seorang wanita cantik kepada Erich, Erich tidak akan datang.“Kak Erich, aku benar-benar nggak membohongimu. Sepupuku benar-benar secantik bidadari. Kecantikannya nggak perlu diragukan lagi. Meskipun sudah punya suami, suaminya itu nggak berguna dan mereka berdua belum pernah berhubungan seks.”“Aku bisa bersaksi atas hal itu.”Hendro berkata, “Kakakku benar-benar belum berhubungan seks dengan pria nggak berguna itu, tapi banyak sekali pria kaya yang mengejar kakakku. Keluarga Winata tahu, ‘kan? Christian Winata juga sedang mengejar kakakku, sama Tuan Chandra yang misterius juga. Semuanya orang-orang kaya. Mereka memberi mobil mewah dan vila yang harganya miliaran.”Maksud Hendro sudah jelas.Kalau kamu ingin mengejar kakakmu, kamu harus memberikan hadi
Nova sudah meminum belasan gelas anggur merah.Dia biasanya tidak minum alkohol, tapi sekarang minum sebanyak itu. Kepalanya sedikit pusing, jadi dia bilang dia tidak mau minum lagi.Keluarga Sinjaya tidak senang.“Nova, kenapa kamu berpura-pura alim begitu?”“Jangan kira kami nggak tahu apa yang kamu lakukan, ya. Kamu sudah punya suami, tapi masih berhubungan dengan Tuan Chandra yang misterius itu. Kalau bukan karena Tuan Chandra yang melindungimu, apa kamu bisa mencapai titik sekarang ini?”“Keluarga Kurniawan sudah sukses sekarang. Apa kamu nggak bisa membantu keluarga Sinjaya?”Semua anggota keluarga Sinjaya mulai mengkritik Nova.“Apa maksud kalian?” Hendro berdiri dan berkata marah, “Kenapa Kak Nova harus membantu keluarga Sinjaya? Jaga omongan kalian.”Dia melirik Chandra. Chandra sedang duduk santai di kursi dengan ekspresi acuh tak acuh, sama sekali tidak terlihat kesal.Istrinya dikata-katai orang seperti itu, tapi dia tetap tidak berani maju dan membela.Benar-benar tidak be
“Kerugian sih kecil. Kalau karena hal ini sampai membuat Naga Hitam tersinggung, keluarga Kosasih akan hancur.”“Ini Naga Hitam. Benar-benar Naga Hitam. Panglima tertinggi di Gurun Selatan dan bos Kota New Era di balik layar. Orang yang menghancurkan keluarga terkaya dari Empat Keluarga Besar adalah Naga Hitam.”“Sebelumnya, aku lihat Doddy Winata berlutut di depan Naga Hitam di Imperial Residences.”Orman adalah anggota dari Fiveprov Group, juga direktur di cabang Rivera Utara.Dia kurang lebih tahu siapa yang membeli Kota New Era.Jadi, setelah mendapat telepon dari Nathan, raut mukanya langsung berubah masam.“Bajingan, aku akan menghajarnya sampai dia cacat.” Orman bergegas pergi ke Leivy Hall.*** Di Leivy Hall.Nova sudah minum cukup banyak.Kalau dijumlahkan dari awal, dia sudah minum 20 gelas.Dia benar-benar tidak bisa minum lagi dan merasa ingin muntah.Melihat situasinya sepertinya sudah pas, Charles mengeluarkan setumpuk uang dan melemparkannya ke Chandra, “Hei sampah, amb
Orman berlutut di lantai dengan gelisah.“Bu Nova, cepatlah, berikan rekeningmu padaku. Kumohon padaku. Cepatlah. Aku akan segera mentransfer uangnya.”Nova tidak habis pikir.Orang ini memohon untuk memberinya uang?Padahal dia hanya minum beberapa gelas alkohol.Dia menghela napas dalam-dalam ketika melihat Erich yang dipukuli terbaring di lantai dan tidak sadarkan diri.Apa ini karena Tuan Chandra yang misterius itu lagi?Tuan Chandra ada di Rivera, sedangkan mereka sedang berada di Rivera Utama. Bagaimana pria itu bisa tahu masalah ini.Tuan Chandra ini terlalu hebat, ya?Dia hanya terpikir akan satu orang, yaitu Tuan Chandra yang misterius.Ada banyak orang di dalam ruangan ini, tapi suasananya sunyi. Tidak ada yang berani membuka suara.Setelah beberapa saat, Nova berkata, “Lupakan. Lupakan saja. Aku hanya minum beberapa gelas alkohol. Nggak apa-apa, kok.”Dua triliun bukanlah jumlah yang kecil. Dia tidak berani mengambilnya.Orman, yang masih berlutut di lantai, melirik Chandra.
Nova masih dalam keadaan syok sampai sekarang.Ini semua tidak bisa dipercaya.Semua anggota keluarga Sinjaya mulai mengelilinginya satu per satu.Charles bertanya dengan curiga, “Kak Nova, ada apa ini? Dia itu Orman Kosasih, kepala keluarga dari keluarga Kosasih. Asetnya ratusan miliar. Kenapa dia bisa datang dan berlutut padamu?”“Iya, Kak. Sebenarnya seberapa pengaruh yang kamu punya?”“Siapa yang membantumu dari belakang?”“Orman Kosasih sepertinya sangat takut padamu?”Nova juga bingung.Namun, dia kurang lebih sudah bisa menebaknya. Ini pasti Tuan Chandra yang misterius yang sudah turun tangan.Dia tidak menyangka Tuan Chandra memiliki pengaruh yang begitu besar, sehingga bahkan Orman dari Rivera Utara pun takut padanya.“Hmm!” Dia menghirup napas dalam-dalam.Kepalanya masih pusing saat ini. Dia tidak ingin memikirkan semua ini lagi.“Nggak ada. Nggak ada apa-apa. Ayo pulang. Oh ya, aku peringatkan kalian. Apa yang terjadi hari ini jangan sembarang dibicarakan di luar. Orang tad
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i
Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen
Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan