Orman berlutut di lantai dengan gelisah.“Bu Nova, cepatlah, berikan rekeningmu padaku. Kumohon padaku. Cepatlah. Aku akan segera mentransfer uangnya.”Nova tidak habis pikir.Orang ini memohon untuk memberinya uang?Padahal dia hanya minum beberapa gelas alkohol.Dia menghela napas dalam-dalam ketika melihat Erich yang dipukuli terbaring di lantai dan tidak sadarkan diri.Apa ini karena Tuan Chandra yang misterius itu lagi?Tuan Chandra ada di Rivera, sedangkan mereka sedang berada di Rivera Utama. Bagaimana pria itu bisa tahu masalah ini.Tuan Chandra ini terlalu hebat, ya?Dia hanya terpikir akan satu orang, yaitu Tuan Chandra yang misterius.Ada banyak orang di dalam ruangan ini, tapi suasananya sunyi. Tidak ada yang berani membuka suara.Setelah beberapa saat, Nova berkata, “Lupakan. Lupakan saja. Aku hanya minum beberapa gelas alkohol. Nggak apa-apa, kok.”Dua triliun bukanlah jumlah yang kecil. Dia tidak berani mengambilnya.Orman, yang masih berlutut di lantai, melirik Chandra.
Nova masih dalam keadaan syok sampai sekarang.Ini semua tidak bisa dipercaya.Semua anggota keluarga Sinjaya mulai mengelilinginya satu per satu.Charles bertanya dengan curiga, “Kak Nova, ada apa ini? Dia itu Orman Kosasih, kepala keluarga dari keluarga Kosasih. Asetnya ratusan miliar. Kenapa dia bisa datang dan berlutut padamu?”“Iya, Kak. Sebenarnya seberapa pengaruh yang kamu punya?”“Siapa yang membantumu dari belakang?”“Orman Kosasih sepertinya sangat takut padamu?”Nova juga bingung.Namun, dia kurang lebih sudah bisa menebaknya. Ini pasti Tuan Chandra yang misterius yang sudah turun tangan.Dia tidak menyangka Tuan Chandra memiliki pengaruh yang begitu besar, sehingga bahkan Orman dari Rivera Utara pun takut padanya.“Hmm!” Dia menghirup napas dalam-dalam.Kepalanya masih pusing saat ini. Dia tidak ingin memikirkan semua ini lagi.“Nggak ada. Nggak ada apa-apa. Ayo pulang. Oh ya, aku peringatkan kalian. Apa yang terjadi hari ini jangan sembarang dibicarakan di luar. Orang tad
Kak Agus. Nama lengkapnya Agus Bonang.Berusia hampir tiga puluh tahun dan menganggur.Kerjaannya hanya berkeliaran di bar, KTV, dan tempat hiburan lainnya. Dia memiliki 50 anak buah dan menjalani beberapa bisnis yang tidak baik, seperti melakukan pemerasan dan pengancaman.Hari ini, dia minum terlalu banyak di bar dan keluar dengan beberapa anak buahnya.Ketika melihat Nova, matanya langsung melebar.Mereka sudah sering melakukannya. Mereka sering ke bar, mengajak wanita-wanita cantik yang sudah mabuk keluar dan membawa mereka ke hotel.Setelah itu, mereka merekam semuanya dan mengancam akan disebarkan, supaya mereka bisa mendapatkan sejumlah uang.Begitu melihat Chandra dan Nova, mereka langsung mengira bahwa itulah yang terjadi.“Pria itu benar-benar beruntung bisa mendapatkan wanita secantik itu.” Keserakahan sekilas muncul di wajah Agus. Dia berkata pada beberapa anak buahnya itu, “Pergi ke sana dan cegat pria itu. Hajar yang pria dan bawa yang wanita kemari.”“Oke.” Anak-anak bua
Kemudian, Agus pergi ke bosnya.Di sebuah ruangan di rumah judi bawah tanah di Rivera Utara.Agus membungkuk dan berkata dengan hormat, “Kak Gusti, ini kesempatan bagus untuk menghasilkan uang. Aku sudah mencari tahu. Orang yang memukul anak buahku adalah Chandra, dari Rivera. Dia datang untuk merayakan ulang tahun salah satu anggota keluarga Sinjaya. Keluarga Sinjaya ini memiliki aset triliunan.”Ada seorang pria berusia empat puluhan sedang duduk di sofa. Nama pria itu adalah Gusti Kamil.Dia adalah bos yang sebenarnya, memiliki banyak bar, KTV, dan rumah judi, bahkan juga memberikan pinjaman dengan bunga tinggi.“Apakah kamu tahu detail tentang keluarga Sinjaya?” kata Gusti dengan santai.Dia selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu, makanya bisa sampai ke posisinya saat ini. Dia tidak akan mencari masalah dengan orang yang tidak seharusnya tidak dicari masalah, dan dia akan membuat orang-orang yang bisa dicari masalah sampai bangkrut dan hancur.“Aku sudah mencari tahu. K
Nova merasa hubungan dirinya dengan Chandra sudah tidak semesra sebelumnya.Dia mulai menggoda Chandra.Dia tidak tahu betapa mengerikan kata-katanya itu.Chandra, yang biasanya mendominasi di medan perang, langsung ditaklukkan oleh kata-katanya.Chandra menelan ludah, “Bagus. Bagus. Bagus banget.”Nova tersipu dan berkata, “Cepat gendong aku.”Chandra tersadar dari keterkejutannya, dengan cepat menggendong Nova, berjalan keluar dari kamar mandi dan ke arah tempat tidur. Dia membaringkan wanita itu di atas tempat tidur.Nova cepat-cepat menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang mulus. Dia tersipu dan tersenyum kecil pada Chandra, “Sudah larut. Tidurlah.”“Hm,” gumam Chandra, lalu naik ke atas tempat tidur.Namun, Nova memunggungi Chandra.Dia telah menyalakan api di dalam tubuh Chandra, tapi tidak memadamkannya.Chandra merasa tidak nyaman. Dia menahannya dan tidak memaksa istrinya.Malam itu pun berlalu dalam kesunyian.Keesokan harinya, Chandra bangun sangat pagi.Nova masih tidur
Kemarin, kerabat dan sanak saudara keluarga Sinjaya yang hadir hanya beberapa.Hari ini, semuanya ada di sini.Empat putra dan dua putri Markus, juga ada paman dan bibi lainnya.Ketika Chandra dan Nova kembali, mereka langsung menjadi fokus perhatian banyak orang. Orang-orang berdiskusi dengan suara rendah, bilang bahwa Yani akhirnya sukses sekarang.Yani berjalan menghampiri mereka dan seketika langsung memaki, “Chandra, apa yang kamu lakukan? Kamu membawa putriku pergi semalaman dan nggak pulang.”Nova segera menjelaskan, “Ma, itu bukan salah Chandra. Aku minum sedikit alkohol semalam, jadi kami tidur di hotel.”“Tante Yani, aku mentraktir Kak Nova makan semalam.” Charles berdiri dan berkata sambil tersenyum, “Kak Nova minumnya agak banyak, jadi Tante nggak bisa menyalahkannya.”Amarah Yani pun agak mereda.Saat ini, sebuah mobil polisi melaju dan berhenti di depan gerbang.“Andri yang datang.”Semua orang berdiri dan pergi untuk menyambutnya.“Pa, Ma, Kakek, Nenek ....”Seorang pria
Siapa yang bakal menyangka kalau Naga Hitam yang dibicarakan semua orang ada di sana.Namun, Helen tidak berani mengungkapkan identitas Chandra.Karena Chandra selalu low key dan tidak pernah mempublikasikannya.Setelah itu, orang-orang dari keluarga Sinjaya satu per satu mulai berdatangan. Halaman kediaman keluarga Sinjaya menjadi ramai.Pada saat yang sama, di kediaman keluarga Kosasih.Orman berjalan mondar-mandir di ruang tengah vila dengan cemas.Setelah pulang tadi malam, dia mendapat kabar bahwa orang yang memiliki otoritas lebih tinggi darinya berencana untuk memberi tekanan pada keluarga Kosasih.Keluarga Kosasih adalah keluarga dengan pengaruh terbesar di Rivera Utara. Anggota keluarga mereka banyak yang bergelut dalam bidang militer, kepolisian dan politik.Orang yang memberi tahu Orman adalah tokoh militer yang cukup berpengaruh, juga salah satu anggota penting dalam keluarga Kosasih.Orang itu mengatakan, itu karena Weldy menindas pelanggan di toko obat Pertama kemarin pag
Sebelum beraksi, Gusti sudah mencari tahu dengan detail semua hal menyangkut keluarga Sinjaya.Markus memiliki banyak murid, yang tidak terhitung jumlahnya. Muridnya yang pangkatnya paling tinggi adalah kepala biro kota. Selain itu juga ada banyak anggota keluarga Sinjaya yang bekerja sebagai tentara, polisi, dan politik. Namun, pangkat mereka tidak tinggi.Sedangkan bos Gusti adalah bos yang sebenarnya. Orang dengan pengaruh terbesar nomor dua di Rivera Utara, yang memiliki kekuasaan yang sangat besar.Di halaman rumah keluarga Sinjaya.Semua orang penting dari keluarga Sinjaya sudah datang.Markus dan istrinya duduk di depan.Acaranya belum dimulai.Menurut adat keluarga Sinjaya, acara baru akan dimulai setelah generasi muda memberikan hadiah ulang tahun pada nenek mereka.Charles duluan maju dan mengeluarkan hadiah yang telah disiapkan sebelumnya, “Nenek, beberapa tahun belakangan Nenek selalu memperhatikan kesehatan. Aku sengaja pergi ke Rivera untuk menemui Dokter Sakti Cakra, men
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra