Share

Bab 317

Penulis: Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-14 19:00:01
Pria itu berasal dari keluarga Kosasih, namanya Erich Kosasih. Temannya Charles.

Hanya saja, hanya Charles yang menganggap pria itu sebagai teman. Bagi Erich, Charles bukan apa-apa.

Kalau bukan karena Charles bilang dia akan mengenalkan seorang wanita cantik kepada Erich, Erich tidak akan datang.

“Kak Erich, aku benar-benar nggak membohongimu. Sepupuku benar-benar secantik bidadari. Kecantikannya nggak perlu diragukan lagi. Meskipun sudah punya suami, suaminya itu nggak berguna dan mereka berdua belum pernah berhubungan seks.”

“Aku bisa bersaksi atas hal itu.”

Hendro berkata, “Kakakku benar-benar belum berhubungan seks dengan pria nggak berguna itu, tapi banyak sekali pria kaya yang mengejar kakakku. Keluarga Winata tahu, ‘kan? Christian Winata juga sedang mengejar kakakku, sama Tuan Chandra yang misterius juga. Semuanya orang-orang kaya. Mereka memberi mobil mewah dan vila yang harganya miliaran.”

Maksud Hendro sudah jelas.

Kalau kamu ingin mengejar kakakmu, kamu harus memberikan hadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 318

    Nova sudah meminum belasan gelas anggur merah.Dia biasanya tidak minum alkohol, tapi sekarang minum sebanyak itu. Kepalanya sedikit pusing, jadi dia bilang dia tidak mau minum lagi.Keluarga Sinjaya tidak senang.“Nova, kenapa kamu berpura-pura alim begitu?”“Jangan kira kami nggak tahu apa yang kamu lakukan, ya. Kamu sudah punya suami, tapi masih berhubungan dengan Tuan Chandra yang misterius itu. Kalau bukan karena Tuan Chandra yang melindungimu, apa kamu bisa mencapai titik sekarang ini?”“Keluarga Kurniawan sudah sukses sekarang. Apa kamu nggak bisa membantu keluarga Sinjaya?”Semua anggota keluarga Sinjaya mulai mengkritik Nova.“Apa maksud kalian?” Hendro berdiri dan berkata marah, “Kenapa Kak Nova harus membantu keluarga Sinjaya? Jaga omongan kalian.”Dia melirik Chandra. Chandra sedang duduk santai di kursi dengan ekspresi acuh tak acuh, sama sekali tidak terlihat kesal.Istrinya dikata-katai orang seperti itu, tapi dia tetap tidak berani maju dan membela.Benar-benar tidak be

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Jenderal Naga   Bab 319

    “Kerugian sih kecil. Kalau karena hal ini sampai membuat Naga Hitam tersinggung, keluarga Kosasih akan hancur.”“Ini Naga Hitam. Benar-benar Naga Hitam. Panglima tertinggi di Gurun Selatan dan bos Kota New Era di balik layar. Orang yang menghancurkan keluarga terkaya dari Empat Keluarga Besar adalah Naga Hitam.”“Sebelumnya, aku lihat Doddy Winata berlutut di depan Naga Hitam di Imperial Residences.”Orman adalah anggota dari Fiveprov Group, juga direktur di cabang Rivera Utara.Dia kurang lebih tahu siapa yang membeli Kota New Era.Jadi, setelah mendapat telepon dari Nathan, raut mukanya langsung berubah masam.“Bajingan, aku akan menghajarnya sampai dia cacat.” Orman bergegas pergi ke Leivy Hall.*** Di Leivy Hall.Nova sudah minum cukup banyak.Kalau dijumlahkan dari awal, dia sudah minum 20 gelas.Dia benar-benar tidak bisa minum lagi dan merasa ingin muntah.Melihat situasinya sepertinya sudah pas, Charles mengeluarkan setumpuk uang dan melemparkannya ke Chandra, “Hei sampah, amb

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Jenderal Naga   Bab 320

    Orman berlutut di lantai dengan gelisah.“Bu Nova, cepatlah, berikan rekeningmu padaku. Kumohon padaku. Cepatlah. Aku akan segera mentransfer uangnya.”Nova tidak habis pikir.Orang ini memohon untuk memberinya uang?Padahal dia hanya minum beberapa gelas alkohol.Dia menghela napas dalam-dalam ketika melihat Erich yang dipukuli terbaring di lantai dan tidak sadarkan diri.Apa ini karena Tuan Chandra yang misterius itu lagi?Tuan Chandra ada di Rivera, sedangkan mereka sedang berada di Rivera Utama. Bagaimana pria itu bisa tahu masalah ini.Tuan Chandra ini terlalu hebat, ya?Dia hanya terpikir akan satu orang, yaitu Tuan Chandra yang misterius.Ada banyak orang di dalam ruangan ini, tapi suasananya sunyi. Tidak ada yang berani membuka suara.Setelah beberapa saat, Nova berkata, “Lupakan. Lupakan saja. Aku hanya minum beberapa gelas alkohol. Nggak apa-apa, kok.”Dua triliun bukanlah jumlah yang kecil. Dia tidak berani mengambilnya.Orman, yang masih berlutut di lantai, melirik Chandra.

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Jenderal Naga   Bab 321

    Nova masih dalam keadaan syok sampai sekarang.Ini semua tidak bisa dipercaya.Semua anggota keluarga Sinjaya mulai mengelilinginya satu per satu.Charles bertanya dengan curiga, “Kak Nova, ada apa ini? Dia itu Orman Kosasih, kepala keluarga dari keluarga Kosasih. Asetnya ratusan miliar. Kenapa dia bisa datang dan berlutut padamu?”“Iya, Kak. Sebenarnya seberapa pengaruh yang kamu punya?”“Siapa yang membantumu dari belakang?”“Orman Kosasih sepertinya sangat takut padamu?”Nova juga bingung.Namun, dia kurang lebih sudah bisa menebaknya. Ini pasti Tuan Chandra yang misterius yang sudah turun tangan.Dia tidak menyangka Tuan Chandra memiliki pengaruh yang begitu besar, sehingga bahkan Orman dari Rivera Utara pun takut padanya.“Hmm!” Dia menghirup napas dalam-dalam.Kepalanya masih pusing saat ini. Dia tidak ingin memikirkan semua ini lagi.“Nggak ada. Nggak ada apa-apa. Ayo pulang. Oh ya, aku peringatkan kalian. Apa yang terjadi hari ini jangan sembarang dibicarakan di luar. Orang tad

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-16
  • Jenderal Naga   Bab 322

    Kak Agus. Nama lengkapnya Agus Bonang.Berusia hampir tiga puluh tahun dan menganggur.Kerjaannya hanya berkeliaran di bar, KTV, dan tempat hiburan lainnya. Dia memiliki 50 anak buah dan menjalani beberapa bisnis yang tidak baik, seperti melakukan pemerasan dan pengancaman.Hari ini, dia minum terlalu banyak di bar dan keluar dengan beberapa anak buahnya.Ketika melihat Nova, matanya langsung melebar.Mereka sudah sering melakukannya. Mereka sering ke bar, mengajak wanita-wanita cantik yang sudah mabuk keluar dan membawa mereka ke hotel.Setelah itu, mereka merekam semuanya dan mengancam akan disebarkan, supaya mereka bisa mendapatkan sejumlah uang.Begitu melihat Chandra dan Nova, mereka langsung mengira bahwa itulah yang terjadi.“Pria itu benar-benar beruntung bisa mendapatkan wanita secantik itu.” Keserakahan sekilas muncul di wajah Agus. Dia berkata pada beberapa anak buahnya itu, “Pergi ke sana dan cegat pria itu. Hajar yang pria dan bawa yang wanita kemari.”“Oke.” Anak-anak bua

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-16
  • Jenderal Naga   Bab 323

    Kemudian, Agus pergi ke bosnya.Di sebuah ruangan di rumah judi bawah tanah di Rivera Utara.Agus membungkuk dan berkata dengan hormat, “Kak Gusti, ini kesempatan bagus untuk menghasilkan uang. Aku sudah mencari tahu. Orang yang memukul anak buahku adalah Chandra, dari Rivera. Dia datang untuk merayakan ulang tahun salah satu anggota keluarga Sinjaya. Keluarga Sinjaya ini memiliki aset triliunan.”Ada seorang pria berusia empat puluhan sedang duduk di sofa. Nama pria itu adalah Gusti Kamil.Dia adalah bos yang sebenarnya, memiliki banyak bar, KTV, dan rumah judi, bahkan juga memberikan pinjaman dengan bunga tinggi.“Apakah kamu tahu detail tentang keluarga Sinjaya?” kata Gusti dengan santai.Dia selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu, makanya bisa sampai ke posisinya saat ini. Dia tidak akan mencari masalah dengan orang yang tidak seharusnya tidak dicari masalah, dan dia akan membuat orang-orang yang bisa dicari masalah sampai bangkrut dan hancur.“Aku sudah mencari tahu. K

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-16
  • Jenderal Naga   Bab 324

    Nova merasa hubungan dirinya dengan Chandra sudah tidak semesra sebelumnya.Dia mulai menggoda Chandra.Dia tidak tahu betapa mengerikan kata-katanya itu.Chandra, yang biasanya mendominasi di medan perang, langsung ditaklukkan oleh kata-katanya.Chandra menelan ludah, “Bagus. Bagus. Bagus banget.”Nova tersipu dan berkata, “Cepat gendong aku.”Chandra tersadar dari keterkejutannya, dengan cepat menggendong Nova, berjalan keluar dari kamar mandi dan ke arah tempat tidur. Dia membaringkan wanita itu di atas tempat tidur.Nova cepat-cepat menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang mulus. Dia tersipu dan tersenyum kecil pada Chandra, “Sudah larut. Tidurlah.”“Hm,” gumam Chandra, lalu naik ke atas tempat tidur.Namun, Nova memunggungi Chandra.Dia telah menyalakan api di dalam tubuh Chandra, tapi tidak memadamkannya.Chandra merasa tidak nyaman. Dia menahannya dan tidak memaksa istrinya.Malam itu pun berlalu dalam kesunyian.Keesokan harinya, Chandra bangun sangat pagi.Nova masih tidur

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-17
  • Jenderal Naga   Bab 325

    Kemarin, kerabat dan sanak saudara keluarga Sinjaya yang hadir hanya beberapa.Hari ini, semuanya ada di sini.Empat putra dan dua putri Markus, juga ada paman dan bibi lainnya.Ketika Chandra dan Nova kembali, mereka langsung menjadi fokus perhatian banyak orang. Orang-orang berdiskusi dengan suara rendah, bilang bahwa Yani akhirnya sukses sekarang.Yani berjalan menghampiri mereka dan seketika langsung memaki, “Chandra, apa yang kamu lakukan? Kamu membawa putriku pergi semalaman dan nggak pulang.”Nova segera menjelaskan, “Ma, itu bukan salah Chandra. Aku minum sedikit alkohol semalam, jadi kami tidur di hotel.”“Tante Yani, aku mentraktir Kak Nova makan semalam.” Charles berdiri dan berkata sambil tersenyum, “Kak Nova minumnya agak banyak, jadi Tante nggak bisa menyalahkannya.”Amarah Yani pun agak mereda.Saat ini, sebuah mobil polisi melaju dan berhenti di depan gerbang.“Andri yang datang.”Semua orang berdiri dan pergi untuk menyambutnya.“Pa, Ma, Kakek, Nenek ....”Seorang pria

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-17

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 1969

    Yamesa adalah sosok yang sangat kuat. Dia telah mencapai Alam Mahasakti dan berhasil membuka empat segel tubuh manusia. Dengan kekuatan ini, di bumi, dia hampir tak tertandingi. Yamesa selalu berpikir bahwa di bumi, tempat seni bela diri sudah mulai memudar, dia bisa bertindak semaunya. Dia bahkan berambisi untuk merebut Negara Naga dan menjadi rajanya. Namun, ambisi itu hancur ketika dia bertemu seorang pemuda bernama Chandra. Hanya dengan satu serangan, Chandra menghancurkan Yamesa. Tulang di lengan Yamesa hancur berkeping-keping. Dia jatuh ke tanah dengan keras, mencoba bangkit dengan susah payah. Wajahnya dipenuhi ketakutan saat menatap Chandra. "Kamu ... kamu siapa sebenarnya?" Yamesa bertanya dengan suara bergetar. "Dari aliran mana asalmu? Bahkan di Alam Niskala, aku belum pernah mendengar tentangmu. Apa kamu juga berasal dari Alam Niskala?!" Sebagai pendekar hebat dari Alam Niskala, Yamesa telah bertemu dengan banyak talenta muda di sana. Jikapun dia belum bertemu la

  • Jenderal Naga   Bab 1968

    Saat seorang murid dari Paviliun Pedang melancarkan serangannya dengan kekuatan penuh, kecepatannya begitu luar biasa hingga Paul dan yang lainnya hanya bisa tertegun, wajah mereka dipenuhi keterkejutan. Namun, di tengah situasi genting itu, Chandra mengangkat tangannya. Dengan dua jari, ia menjepit pedang panjang yang diarahkan padanya. Murid Paviliun Pedang itu terhenti. Ia baru saja melangkah ke Alam Mahasakti, mengerahkan seluruh kekuatannya. Tapi serangannya bahkan tidak membuat Chandra, pria berbaju hitam di depannya, mundur sedikit pun. Siapa sebenarnya orang ini? pikirnya, kebingungan. Ekspresi Chandra tetap datar. Ia menekan pedang itu dengan sedikit kekuatan. Krek! Pedang itu patah, dan dalam sekejap, energi dahsyat dari Chandra menghantam tubuh murid Paviliun Pedang, membuatnya terpental beberapa langkah ke belakang. "Apa-apaan ini?" Yamesa berseru, wajahnya penuh keterkejutan. Yamesa sangat mengenal kekuatan adik seperguruannya, seorang yang baru saja menembus A

  • Jenderal Naga   Bab 1967

    Chandra merasakan sesuatu dari dalam istana. Seketika itu juga, amarahnya meluap. Dengan langkah berat penuh kemarahan, dia berjalan masuk ke dalam istana. Di pelataran luas di depan aula utama istana, tergeletak puluhan mayat di atas tanah. Semua mayat itu memiliki luka tusukan tepat di jantung, mati dalam satu serangan. Sementara itu, Paul, Maggie, Sandra, Arya, dan yang lainnya berdiri dengan ekspresi tegang, memandangi Yamesa beserta rombongannya. Yamesa, dengan tatapan penuh kesombongan, menatap ke arah Sandra. Mata hitam legamnya bergerak-gerak, memindai tubuh Sandra dari atas ke bawah. Dia tersenyum puas, melihat lekuk tubuh Sandra yang anggun dan wajahnya yang cantik. “Bagus sekali. Kamu jadi yang pertama,” ucap Yamesa sambil melangkah mendekat. Dia mengulurkan tangannya, mengangkat dagu Sandra. Sandra ingin melawan, tapi tubuhnya tak bisa bergerak. Titik-titik vitalnya telah ditutup rapat oleh Yamesa. “Bajingan! Apa yang ingin kau lakukan?” Sandra berteriak marah

  • Jenderal Naga   Bab 1966

    Wajah mereka semua tampak penuh ketegangan. "Bagaimana, tidak ada yang mau bicara?" Pria yang memimpin, Yamesa, berkata dengan nada dingin, "Kalau tidak ada yang bicara, maka aku hanya punya satu pilihan: membunuh." Srett! Dia tiba-tiba menghunus pedangnya. Tidak ada yang bisa melihat gerakannya dengan jelas. Hanya ada kilatan cahaya pedang, dan seketika itu juga, para prajurit bersenjata yang berada di sekitarnya roboh dalam genangan darah. Semua tewas dengan satu tebasan. Melihat prajurit mereka dibantai, para petinggi Negara Naga dipenuhi amarah. Paul berbicara dengan suara dingin, "Jangan terlalu memandang rendah kami." Namun, seorang pria di belakang Yamesa tiba-tiba mengayunkan tangannya. Dengan tenaga besar yang menyapu udara, tubuh Paul ditarik paksa ke arahnya. Pria itu mencengkeram rambut Paul dan menampar wajahnya dengan keras. Wajah Paul yang gelap langsung memerah dengan bekas tamparan. Dalam hitungan detik, wajahnya bengkak, dan darah mengalir dari sudut

  • Jenderal Naga   Bab 1965

    Waktu yang tersisa untuk bumi kini hanya tinggal enam tahun. Enam tahun lagi, kiamat akan datang. Saat ini, manusia di bumi sama sekali belum memiliki kemampuan untuk menghadapi akhir dunia. Satu Alam Niskala saja sudah membuat manusia di bumi berada di ambang keputusasaan. Jika segel itu terbuka, dunia-dunia lain seperti Alam Niskala akan menyatu dengan bumi, dan itulah saat yang benar-benar menjadi akhir bagi umat manusia. Apalagi, makhluk-makhluk Alam Niskala yang muncul sekarang hanyalah yang terlemah. Para makhluk terkuat tidak bisa melewati segel untuk muncul di bumi. “Hal yang paling mendesak sekarang adalah membereskan makhluk-makhluk Alam Niskala yang sudah muncul di bumi, demi memberi waktu bagi umat manusia untuk berkembang,” pikir Chandra dalam hati. Dia sudah memiliki rencana. Namun, untuk mewujudkan semua itu terasa seperti tugas yang mustahil. Satu Jayhan dan satu Jaymin saja sudah sangat merepotkan, belum lagi, berdasarkan informasi yang dia dapatkan, sekar

  • Jenderal Naga   Bab 1964

    Tiga tahun telah berlalu, kini Chaca sudah berusia empat tahun. Chandra merasakan rindu pada putrinya. ia sadar, dirinya bukanlah seorang ayah yang baik. Memikirkan hal itu, Chandra hanya bisa menghela napas panjang. Tak lama kemudian, dia meninggalkan Gunung Langit. Chandra menuju kota terdekat dari Gunung Langit untuk membeli sebuah ponsel dan langsung masuk ke forum pesilat. Chandra mulai mencari tahu apa saja yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir. Melalui pembahasan di forum, Chandra mengetahui bahwa tiga tahun lalu dia hampir saja berhasil membunuh Jayhan. Namun, Jayhan terlalu kuat. Meski Chandra telah menggunakan ilmu pamungkas hingga tubuhnya hancur dan jiwanya lenyap, dia tetap gagal membunuh Jayhan. Namun, perlawanan itu membuat Jayhan terluka parah. Setelah itu, Robi bersama anak buahnya berhasil menangkap Jayhan hidup-hidup. Meski Jayhan tidak dibunuh, dia dipenjarakan. Alasannya, Jayhan memiliki latar belakang yang sangat besar. Jika dia dibunuh sembara

  • Jenderal Naga   Bab 1963

    Bagi seorang penjaga yang pernah mengalami Zaman Kegelapan, keadaan saat ini terasa seperti masa yang damai. Penjaga itu tidak menjelaskan dengan rinci seperti apa kondisi dunia luar sekarang. Namun, hal ini cukup membuat Chandra merasa lega. Jika penjaga tidak merasa perlu mengkhawatirkan keadaan di luar, berarti dunia luar masih relatif tenang. “Penjaga, bagaimana caranya agar aku bisa hidup kembali?” Chandra memandang penjaga itu dengan penuh harapan. Ia sangat ingin hidup kembali, ingin keluar dari tempat ini dengan tubuh yang baru. Penjaga itu melirik Chandra sejenak, lalu menggerakkan tangannya dengan santai. Seketika, Chandra merasakan tubuh jiwanya terangkat, seakan tidak terkendali, perlahan melayang ke arah tubuh di tanah. Di saat yang sama, tangan penjaga memunculkan simbol-simbol misterius. Ia mulai melafalkan mantra yang tidak dipahami Chandra. Satu per satu simbol itu masuk ke dalam tubuh Chandra yang terbaring. Sekitar lima menit berlalu. Chandra, yang terbar

  • Jenderal Naga   Bab 1962

    Chandra terdiam sejenak, lalu berkata, “Apa ini tentang suku di dalam tempat penyegelan?” Penjaga menggeleng pelan. “Lupakan. Kalau aku jelaskan sekarang, kamu tidak akan mengerti. Nanti aku akan memberitahumu. Untuk sekarang, aku membawamu ke sini karena aku berniat menggunakan Teratai Iblis ini untuk membentuk kembali tubuhmu.” “Apa?” Chandra tertegun. Ia memandang bunga teratai yang mengeluarkan kabut hitam di depannya, lalu bertanya, “Menggunakan bunga ini untuk membentuk kembali tubuhku?” “Benar.” Penjaga itu mengangguk. “Bunga ini didapatkan dengan susah payah oleh leluhur Bumi. Bunga ini terkait dengan rencana besar yang luar biasa. Namun, aku belum bisa memberitahumu banyak sekarang. Terlalu banyak yang kukatakan hanya akan membebani pikiranmu. Yang bisa kukatakan adalah kamu mendapatkan peluang besar dan keberuntungan yang luar biasa.” Dia berbalik menatap Teratai Iblis. “Bunga ini dulu milik seorang ahli super yang kekuatannya melampaui bayanganmu. Jika aku menggunak

  • Jenderal Naga   Bab 1961

    Tugas seorang prajurit adalah melindungi rakyat. Itulah tanggung jawab dan kewajiban yang telah terasah selama lebih dari sepuluh tahun Chandra menjalani kehidupan sebagai seorang pejuang. Jika semua orang hanya memilih mundur dan tidak ada yang berani maju, dunia ini akan hancur. “Ya,” Sang Penjaga mengangguk pelan. Dia setuju dengan apa yang dikatakan Chandra. Sejak zaman purba, berkat keberadaan orang-orang seperti itu lah, Bumi bisa tetap terjaga hingga sekarang. “Penjaga, apakah aku masih punya harapan untuk hidup?” Chandra, yang kini hanya berupa tubuh astral, memandang sang Penjaga dengan penuh harap. Dia tidak ingin mati. Masih banyak hal yang harus dia lakukan, masih banyak hal yang belum selesai. “Masih ada harapan,” ujar Penjaga dengan suara pelan. “Namun, dengan hidupmu yang baru nanti, tanggung jawabmu akan menjadi lebih besar, dan tekanan yang kau rasakan akan jauh lebih berat.” Chandra, tanpa ragu, berkata, “Aku siap menanggung semuanya.” Sang Penjaga melamb

DMCA.com Protection Status