Pabrik pemrosesan Wasa Group sudah diliburkan. Andi cemas bukan main. Baru saja perusahaan mendapat pesanan dan akhirnya bisa mulai bekerja, muncul masalah lagi.“Bu Nova, bagaimana Bu Nova bisa menyinggung Tedy dari Niroga Farma? Bagaimana kalau Bu Nova pergi mengakui kesalahan dan minta maaf padanya saja? Kalau dibiarkan begini terus, yang rugi kita.”Nova merasa sangat kesal. Mengakui kesalahan? Dia tidak bersalah, bagaimana mungkin dia mau pergi mengakui kesalahan apalagi meminta maaf!“Aku mengerti, kamu keluar saja.”“Baik.”Andi meninggalkan ruangan. Nova duduk di kursi kerjanya, dengan wajah tertunduk lesu, sama sekali tidak bersemangat. Saat ini, dia sungguh tidak berdaya. Perusahaan sedang dalam masalah, tapi dia tidak bisa meminta bantuan dari siapa pun.Nova ingin menemui Tuan Chandra yang misterius. “Kali ini saja aku minta bantuannya,” batin Nova.Nova sudah memikirkan hal ini. Setelah meminta bantuan pria itu, Nova tidak akan menemuinya lagi. Tepat ketika dia sudah menga
Nova telah menerima uang itu, Tedy akhirnya bisa menghela napas lega. Kalau Nova tidak terima uang itu, dia pasti akan dipukul sampai mati oleh Duma saat pulang nanti.“Nona Nova, terima kasih sudah maafkan aku. Aku pergi dulu.”Tedy tidak ingin tinggal lebih lama lagi biar sedetik pun. Di bawah tatapan heran Andi, Tedy dibawa pergi oleh anak buahnya.Setelah Tedy pergi, Andi baru sadar, “Bu-Bu Nova ....”Nova mengibaskan tangannya dan berkata, “Sudah, nggak ada masalah lagi. Kamu keluar dulu. Aku akan setor uang ini ke rekening perusahaan sebagai dana ekspansi perusahaan.”“Baik.”Andi pergi dengan kebingungan. Ada apa ini? Kemarin Tedy masih mengutus orang untuk buat masalah di pabrik. Hari ini pria itu datang dan minta maaf secara langsung, bahkan memberikan uang sebanyak 600 miliar? Sejak kapan uang menjadi begitu tidak berharga?Nova duduk kembali di kursinya. Dia sedang berpikir, apakah dia harus pergi ke Atma Group dan berterima kasih kepada Tuan Chandra secara langsung? Tepat s
Akan tetapi, lagi-lagi Sandra tidak melihatnya. Karena tidak bisa melihat pria itu, Sandra pun tidak ingin kerja di Atma Group lagi.Meskipun Atma Group adalah sebuah perusahaan besar yang dapat menempati peringkat nama-nama teratas di Kota Rivera. Jika dibandingkan dengan Perusahaan New Era, maka Atma Group masih kalah jauh. Perusahaan New Era yang benar-benar memiliki perkembangan dan prospek bagus.Sandra tidak ingin tinggal di Atma Group hanya karena keegoisannya sendiri. Cepat atau lambat, dia akan bertemu dengan pria itu. Sandra sudah menunggu selama sepuluh tahun, dia tidak peduli harus menunggu sebentar lagi.Keduanya berpapasan dan saling memandang.“Huh ....” Sandra langsung merasa senang. Dia melipat tangan di depan dada dan memperhatikan Chandra yang berpakaian santai.“Chandra, kebetulan sekali. Aku bisa bertemu denganmu di mana saja. Kamu nggak tahu tempat apa ini? Untuk apa kamu datang ke sini?”Chandra tertawa dan berkata, “Bukannya kamu kerja di Atma Group, kenapa kamu
Di ruang wawancara, seorang pria paruh baya tengah menerima panggilan telepon.“Baik, baik.” Pria itu menutup telepon dan menatap Sandra yang duduk di hadapannya. Kemudian, dia berdiri dan berkata sambil tersenyum, “Bu Sandra, selamat. Ketua dewan direksi sangat puas dengan kamu. Beliau ingin kamu jadi wakil presdir dengan masa percobaan selama tiga bulan. Aku harap kamu bisa bekerja dengan baik dan nggak mengecewakan beliau.”“Hah?” Sandra terkejut.Dalam CV yang Sandra kirimkan hanya tercantum kalau posisi yang dia lamar adalah manajer departemen. Sekarang dia malah langsung jadi wakil presdir?Wakil presdir Perusahaan New Era tidak bisa dibandingkan dengan Atma Group. Aset Atma Group hanya puluhan triliun. Sedangkan aset New Era mencapai kuadriliun. Itu bukan nilai pasar, tapi aset sesungguhnya. Meski jabatan yang sama, nilainya berbeda.Kantor ketua dewan direksi.Setelah menyelesaikan masalah Sandra, Chandra menatap Mawar dan berkata, “Masalah wakil presdir sementara sudah tersel
Tanpa kekuatan, Chandra akan dipandang rendah ke mana pun dia pergi. Oleh karena itu, Mawar sengaja menyiapkan banyak kartu identitas untuk Chandra.Chandra dengan santai mengambil dan melihat-lihat kartu itu.Nama : Chandra Atmaja.Jabatan : Kepala Departemen Keamanan.....Nama : Chandra Atmaja.Jabatan : Manajer Umum New Era.....Chandra tidak tahu harus berkomentar apa ketika melihat kartu identitas itu.“Mawar, apa yang kamu lakukan? Kamu suruh aku pakai kartu identitas ini untuk menyombongkan diri?”“Kak Chandra, aku ....”“Cukup.” Chandra melihat wajah Mawar telah memucat, dia pun mengangkat tangannya dan berkata, “Aku tahu niatmu baik. Aku punya kartu identitas manajer fungsional juga sudah cukup. Yang lainnya kamu simpan saja.”“Baik.”Mawar mengangguk dan menyimpan kembali kartu identitas itu. Sedangkan Chandra juga tidak berlama-lama di New Era. Dia pun memilih untuk pergi.Setelah keluar dari Gedung New Era, Chandra berdiri di luar gedung. Saat melihat orang-orang sukses y
Ken!Pernah mengikuti dunia modeling dan berjalan di atas cat walk.Sekarang dia menjadi penyanyi sekaligus aktor film, menjadi salah satu artis papan atas yang paling terkenal di dalam negeri.Sekali bermain di dalam sebuah film, bayarannya bisa mencapai milyaran, dan selalu menjadi pemeran utama, tidak pernah sekali pun menjadi pemeran tambahan.Sebuah senyum memesona melintas di wajah Ken yang ceria, pria itu mengulurkan tangan untuk melakukan tos dengan para penggemar wanitanya yang rata-rata masih berusia remaja.“Sudah, sudah! Bukankah ini hanya jumpa fan saja, Ken sangat sibuk, siapa yang ingin foto bersama Ken, cepat tinggalkan pesan di twitter, Ken akan memilih sendiri siapa netizen yang beruntung itu untuk diajak foto bersama.”Salah satu orang yang berasal dari agensi Ken berjalan keluar.Sementara itu beberapa pengawal sibuk melindungi Ken dan membawa pria itu keluar dari jeritan histeris para penggemarnya menuju Gedung New Era.Candra berjalan menuju Sandra sambil tersenyu
Berhubung artis ini nantinya akan berada di bawah manajemen perusahaannya sendiri dan kelak akan menghasilkan uang untuknya, Chandra pun tidak lagi terlalu memedulikannya.“Kak Chandra, kamu pasti belum mengetahui dengan jelas bisnis apa saja yang ada di bawah Perusahaan New Era. Hari ini aku akan coba untuk menjelaskannya ke Kak Chandra.”“Oh, oke coba ceritakan,” ucap Chandra mulai tertarik.Mawar mulai menjelaskan, “New Era adalah sebuah perusahaan yang menggeluti berbagai bidang industri di dalamnya. Termasuk makanan, pakaian, transportasi dan berbagai sarana hiburan lainnya ….”Mawar berusaha menjelaskan dengan detail, sementara Chandra mendengarkan dengan kedua mata yang tertutup.Baru saja Mawar mulai berbicara, Chandra sudah menguap dengan sangat lebar tanpa dapat ditahan. Pria itu melambaikan tangan secara perlahan sambil berkata, “Sudah, sudah. Asal kamu yang mengerjakannya sudah cukup.”Chandra tidak ingin mencampuri urusan Perusahaan New Era.Pria itu melirik ke arah jam ta
“Penyerangan diam-diam?” Chandra semakin bingung dengan keadaan yang tengah terjadi.Jelas-jelas dia hanya berjalan biasa saja, kenapa tiba-tiba menjadi penyerangan diam-diam?“Hei! Kamu jangan sembarang menuduh orang lain, siapa yang diam-diam menyerang, untuk apa aku menyerang kamu juga?” ucap Chandra tidak senang, raut wajahnya berubah menjadi dingin.Agen Ken, Kak Yanna datang ke arah mereka. Tanpa basa-basi, perempuan itu langsung mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke wajah Chandra.Chandra langsung menangkis tamparan tersebut secara alami.“Masih berani melawan?” tegur Yanna dengan ketus.“Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Kamu tahu, siapa yang sedang kamu serang? Ini adalah Ken! Artis papan atas, apa yang kamu pikirkan? Apa kamu ingin menghabiskan sisa hidupmu di penjara?”Di depan Gedung New Era, sudah menunggu beberapa wartawan yang siap siaga mendapatkan berita.Di antara mereka, juga ada beberapa orang wartawan yang sengaja diatur oleh Yanna. Begitu perempuan
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra