Share

Bab 275

Author: Angin
“Oh, Pak Tedy, ya?” Wajah Nova seketika berseri ketika mendengar nama pria itu, dia langsung menjabat tangan pria itu.

Akan tetapi, Tedy justru menarik tangan Nova dan tidak mau melepaskannya. Nova segera menarik kembali tangannya.

Tedy menatap Nova dengan lekat. Nova memang memiliki wajah yang cantik dan aura yang tidak biasa. Pantas saja perempuan itu dicap sebagai perempuan cantik nomor satu di Kota Rivera oleh media.

Tedy juga pernah mendengar kalau Nova memiliki hubungan baik dengan banyak orang-orang besar. Orang lain takut pada orang-orang itu, tapi dia tidak takut.

“Bu Nova datang mewakili Wasa Group?” tanya Tedy sambil memperhatikan Nova dari kepala hingga ke ujung kaki, dengan ekspresi puas di wajahnya.

“Iya, Pak Tedy. Sekarang aku adalah ketua dewan Wasa Group. Aku rasa kita perlu bicarakan baik-baik permasalahan dalam kerja sama antara Wasa Group dan Niroga Farma.”

“Oh, begitu. Kalau begitu kita ke ruanganku saja. Silakan ....”

Tedy memberi isyarat mempersilakan. Tujuan Nov
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 276

    Nova telah pergi, meninggalkan Niroga Farma.“Sempurna, barang bagus,” ujar Tedy yang masih terpesona oleh kecantikan Nova, dengan ekspresi serakah di wajahnya.Tedy sudah lama mendengar nama Nova, tapi dia tidak pernah melihat perempuan itu secara langsung. Akhirnya, dia bisa bertemu dengan perempuan itu hari ini.Setelah merenung sejenak, Tedy mengeluarkan ponselnya. Kemudian, dia menghubungi sebuah nomor.“Datang dan temui aku segera.”Sesaat kemudian, seorang pria yang mengenakan baju kuning lengan pendek, berambut gondrong dan penampilan seperti b*jingan datang sambil tersenyum lebar, “Ada apa, Bos?”“Suruh beberapa orang pergi ke pabrik pemrosesan Wasa dan buat onar di sana. Jangan buat keributan yang terlalu besar. Cukup buat mereka nggak bisa beroperasi secara normal,” perintah Tedy.“Oke, urusan kecil, nggak masalah.”Tedy tersenyum penuh arti, lalu bergumam sendiri, “Nova, aku sudah bilang. Kamu akan segera kembali untuk mohon sama aku.”Nova telah kembali ke Wasa Group. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 277

    Saat makan malam, Yani menyadari ada yang tidak beres dengan Nova. Dia spontan bertanya, “Ada apa, Nova? Kenapa mukamu cemberut begitu?”“Nggak apa-apa, Ma.”“Masih saja bilang nggak apa-apa. Semua sudah tertulis jelas di mukamu.”“A-ada sedikit masalah di perusahaan,” jawab Nova tanpa daya. “Niroga Farma berutang 60 miliar pada Wasa Group. Aku hari ini pergi ke Niroga Farma ....”Nova menceritakan tentang dia pergi ke Niroga Farma serta pabrik Wasa Group yang diserang sampai tidak bisa beroperasi.“Aku juga nggak menyangka kalau Niroga Farma punya bekingan yang begitu kuat. Mereka punya orang di mana-mana. Sekarang aku gagal menagih utang mereka, malah menyebabkan masalah yang lebih banyak,” ujar Nova.“Cari Tuan Chandra saja,” celetuk Yani tiba-tiba. “Tuan Chandra sangat hebat. Dia pasti bisa selesaikan masalah ini dengan mudah.”“Li-lihat nanti saja.”Nova makan sedikit dengan tergesa-gesa. Selesai makan, dia langsung kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Dia sangat lelah, karena

  • Jenderal Naga   Bab 278

    Paul tidak bertanya apa-apa lagi. Dia langsung mengemudikan mobilnya menuju kantor pusat Niroga Farma.Sesampainya mereka di sana, seluruh karyawan Niroga Farma sudah pulang kerja. Seluruh gedung gelap gulita.“Kak Chandra, ini sudah hampir jam 10. Semua orang juga sudah pulang. Bagaimana kalau kita datang lagi besok?”“Besok apanya? Ke pabrik Niroga.”“Baik.”Paul memutar balik arah dan pergi ke pabrik Niroga Farma. Pabrik Niroga Farma berada di pinggiran kota, agak jauh dari posisi mereka saat ini. Saat mereka menuju ke pabrik, di sisi lain Filbert juga telah memberi perintah untuk mengumpulkan seribu anak buahnya dan menyiapkan 300 unit ekskavator. Setelah itu, mereka bergegas menuju pabrik Niroga Farma.Filbert juga memiliki identitas yang lain, yaitu Cakra, Dokter Sakti dari Kota Rivera. Sedangkan Filbert adalah identitasnya yang lain. Dia yang mengendalikan jaringan intelijen dunia mafia. Bagaimana mungkin dia tidak tahu tentang Niroga Farma.Niroga Farma memiliki banyak pemegang

  • Jenderal Naga   Bab 279

    Hanya dengan satu kali perintah, 300 unit ekskavator beraksi pada pada waktu yang bersamaan. Tiga ratus mesin langsung menyala. Seketika muncul suara gemuruh yang memekakkan telinga. Suara itu bagaikan gempa bumi, bahkan tanah sekitar area pabrik juga ikut bergetar.Pada saat ini, sebuah mobil melaju dengan cepat ke pabrik. Begitu mobil berhenti, seorang pria gemuk paruh baya keluar dari mobil. Dia berdiri di depan ekskavator dan berteriak, “Aku mau lihat siapa yang berani.”Pria yang datang dengan cepat itu tidak lain adalah Duma Watson, orang-orang memanggilnya Duma. Dia adalah salah satu bos dunia mafia di Kota Rivera.Seiring dengan kedatangan Duma, muncul pula 3.000 pria berbaju hitam dengan tongkat besi di tangan mereka. Tiga ribu orang itu mengepung 300 unit ekskavator dan seribu orang yang diutus Filbert.Begitu melihat Duma membawa orang datang, Paul langsung bertanya, “Kak Chandra, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Chandra mengibaskan tangannya pelan dan berkata, “Janga

  • Jenderal Naga   Bab 280

    Tedy dipukul sampai hanya bisa terpelongo. Dia sungguh tidak tahu mengapa Duma tiba-tiba menyerangnya.Tedy yang dipukul dan ditendang terus memohon ampun, “Pak Duma, aku salah, aku yang salah. Jangan pukul aku lagi, aku mohon jangan pukul aku lagi.”Setelah merasa cukup memukul Tedy, Duma langsung berlutut dan memohon dengan suara keras, “Kak Chandra, aku mohon anggap saja aku hanya omong kosong barusan.”Tedy benar-benar terpelongo ketika melihat Duma berlutut. Bukankah pria itu Chandra, suami Nova sekaligus menantu keluarga Kurniawan yang tidak berguna? Mengapa Duma berlutut padanya?Tedy yang kebingungan berusaha berdiri. Namun, tempurung lututnya pecah. Begitu dia berdiri, dia langsung jatuh lagi ke tanah.Chandra menatap Duma yang sedang berlutut, lalu berkata dengan tenang, “Aku mau runtuhkan tempat ini sampai rata dengan tanah. Kamu mau hentikan aku?”“Nggak, aku nggak berani ....” Duma sama sekali tidak marah, dia pun segera berkata, “Ka-Kak Chandra, nggak perlu kalian turun t

  • Jenderal Naga   Bab 281

    Pabrik pemrosesan Wasa Group sudah diliburkan. Andi cemas bukan main. Baru saja perusahaan mendapat pesanan dan akhirnya bisa mulai bekerja, muncul masalah lagi.“Bu Nova, bagaimana Bu Nova bisa menyinggung Tedy dari Niroga Farma? Bagaimana kalau Bu Nova pergi mengakui kesalahan dan minta maaf padanya saja? Kalau dibiarkan begini terus, yang rugi kita.”Nova merasa sangat kesal. Mengakui kesalahan? Dia tidak bersalah, bagaimana mungkin dia mau pergi mengakui kesalahan apalagi meminta maaf!“Aku mengerti, kamu keluar saja.”“Baik.”Andi meninggalkan ruangan. Nova duduk di kursi kerjanya, dengan wajah tertunduk lesu, sama sekali tidak bersemangat. Saat ini, dia sungguh tidak berdaya. Perusahaan sedang dalam masalah, tapi dia tidak bisa meminta bantuan dari siapa pun.Nova ingin menemui Tuan Chandra yang misterius. “Kali ini saja aku minta bantuannya,” batin Nova.Nova sudah memikirkan hal ini. Setelah meminta bantuan pria itu, Nova tidak akan menemuinya lagi. Tepat ketika dia sudah menga

  • Jenderal Naga   Bab 282

    Nova telah menerima uang itu, Tedy akhirnya bisa menghela napas lega. Kalau Nova tidak terima uang itu, dia pasti akan dipukul sampai mati oleh Duma saat pulang nanti.“Nona Nova, terima kasih sudah maafkan aku. Aku pergi dulu.”Tedy tidak ingin tinggal lebih lama lagi biar sedetik pun. Di bawah tatapan heran Andi, Tedy dibawa pergi oleh anak buahnya.Setelah Tedy pergi, Andi baru sadar, “Bu-Bu Nova ....”Nova mengibaskan tangannya dan berkata, “Sudah, nggak ada masalah lagi. Kamu keluar dulu. Aku akan setor uang ini ke rekening perusahaan sebagai dana ekspansi perusahaan.”“Baik.”Andi pergi dengan kebingungan. Ada apa ini? Kemarin Tedy masih mengutus orang untuk buat masalah di pabrik. Hari ini pria itu datang dan minta maaf secara langsung, bahkan memberikan uang sebanyak 600 miliar? Sejak kapan uang menjadi begitu tidak berharga?Nova duduk kembali di kursinya. Dia sedang berpikir, apakah dia harus pergi ke Atma Group dan berterima kasih kepada Tuan Chandra secara langsung? Tepat s

  • Jenderal Naga   Bab 283

    Akan tetapi, lagi-lagi Sandra tidak melihatnya. Karena tidak bisa melihat pria itu, Sandra pun tidak ingin kerja di Atma Group lagi.Meskipun Atma Group adalah sebuah perusahaan besar yang dapat menempati peringkat nama-nama teratas di Kota Rivera. Jika dibandingkan dengan Perusahaan New Era, maka Atma Group masih kalah jauh. Perusahaan New Era yang benar-benar memiliki perkembangan dan prospek bagus.Sandra tidak ingin tinggal di Atma Group hanya karena keegoisannya sendiri. Cepat atau lambat, dia akan bertemu dengan pria itu. Sandra sudah menunggu selama sepuluh tahun, dia tidak peduli harus menunggu sebentar lagi.Keduanya berpapasan dan saling memandang.“Huh ....” Sandra langsung merasa senang. Dia melipat tangan di depan dada dan memperhatikan Chandra yang berpakaian santai.“Chandra, kebetulan sekali. Aku bisa bertemu denganmu di mana saja. Kamu nggak tahu tempat apa ini? Untuk apa kamu datang ke sini?”Chandra tertawa dan berkata, “Bukannya kamu kerja di Atma Group, kenapa kamu

Pinakabagong kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status