Share

Bab 253

Author: Angin
“Sudah, sudah,” kata Toni sambil mengibaskan tangannya.

“Papa, Papa nggak boleh lepas tangan tentang masalah ini,” kata Liana sambil terisak.

“Hardi dan Leon sudah ditangkap polisi. Meski mereka bersalah, seharusnya masalah keluarga nggak boleh bawa ke kantor polisi!”

“Masalah keluarga? Apakah mencelakai Nova termasuk masalah keluarga? Untungnya nggak ada masalah besar, kalau sampai banyak yang mati gimana? Apakah ini bisa dikatakan masalah keluarga?” balas Chandra.

“Kamu!” Liana menunjuk wajah Chandra dengan wajah merah.

“Kamu pikir kamu siapa?! Ini rumah keluarga Kurniawan! Kamu pikir kamu ada hak bicara di sini?!” lanjut perempuan itu lagi.

“Benar! Keterlaluan sekali!”

“Kenapa malah lapor polisi?”

“Bukankah masalah ini tinggal dijelaskan saja? Bukan masalah besar! Apa kata orang-orang kalau masalah polisi menangkap anggota keluarga Kurniawan di rumah? Bagaimana kita bisa mengangkat wajah kita di luar sana?”

“Keterlaluan sekali! Dasar menantu pembawa sial!”

Seluruh anggota keluarga K
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 254

    Nova terdiam karena ucapan bernada tinggi dari ibunya. Dia hanya bisa menarik Chandra masuk ke kamar, sedangkan orang yang lainnya masih mengerumuni mahar mahal tersebut.Indah mengeluarkan beberapa pakaian mahal dan juga perhiasan mahal sambil berlari masuk ke kamar dengan bahagia. Dia mengganti pakaiannya dan mengenakan anting, kalung serta cincin.“Sayang, gimana? Cantik nggak?”Perempuan itu berjalan keluar dan mengelilingi ruang tamu sambil bertanya pada Hendro. Detik berikutnya terdengar lelaki itu yang berkata, “Wah! Cantik sekali istriku! Baju ini benar-benar dibuat secara khusus!”Mendengar pujian tersebut membuat Indah tersenyum malu dan bahagia. Sedangkan Yani mulai bergumam sinis, “Christian ada banyak uang, Tuan Muda Atmaja juga kaya. Nova nikah sama siapa dong?”“Sama semuanya!” seru Hendro dengan semangat.Plak!Yani melayangkan satu geplakan kuat ke kepala putranya dan membuat Hendro seketika terdiam. Setelah itu dia mengeluarkan kotak yang berisi uang tunai sambil berk

  • Jenderal Naga   Bab 255

    Chandra tercenung sesaat karena tidak mengerti. Bukannya mereka sudah sepakat? Kenapa tiba-tiba berubah?Setelah diam selama beberapa detik, Chandra tersadar dan langsung tersenyum sambil berkata, “Ng-nggak apa-apa.”Setelah itu dia turun dari kasur dan mengambil kasur lantai untuk membentangkannya. Nova juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Hanya saja kecupan Chandra di detik pertama tadi membuatnya merasa takut. Bahkan Nova sendiri tidak tahu apa yang sedang dia takuti.“Na-naik lah. Tidur di atas saja.”Meski belum mempersiapkan dirinya, Nova juga tidak tega membiarkan Chandra tidur di lantai. Chandra hanya tertawa kecil dan berkata, “Nggak apa-apa, aku tidur di bawah saja. Tunggu setelah kamu selesai berpikirnya baru aku tidur di atas.”Chandra hanya tidak ingin memaksa Nova dan juga tidak boleh memaksa perempuan ini. Tanpa adanya perempuan ini, maka tidak akan ada Chandra yang sekarang. Apa pun keputusan Nova, Chandra pasti akan mendukungnya dan mengikutinya.Hanya saja b

  • Jenderal Naga   Bab 256

    Chandra meninggalkan kediaman keluarga Kurniawan dan memanggil taksi untuk berangkat ke Atma Group. Saat masih di jalan, lelaki itu menelepon Pak Kusuma dan berkata, “Pak Kusuma, sekarang siapa yang bertanggung jawab di Atma Group?’“Den, untuk sementara saya yang bertanggung jawab.”“Baik, kasih saya satu set jas dan juga sebuah topeng. Saya akan segera tiba.”Kusuma tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Chandra, tetapi dia tetap menyanggupinya dan berkata, “Baik, akan segera saya siapkan.”Setelah selesai bertelepon, Chandra memejamkan matanya dan beristirahat sejenak. Tidak butuh waktu yang lama bagi dirinya untuk tiba di Atma Group. Gedung tersebut terdapat 18 lantai yang berukuran sangat luas dan mewah.Gedung ini dulunya merupakan salah satu milik anak perusahaan dari empat keluarga besar. Sekarang mereka berikan begitu saja pada Chandra. Setelah Kusuma yang mewakili Chandra untuk menerimanya, lelaki itu mengganti nama gedung tersebut menjadi Atma Tower. Gedung ini juga meru

  • Jenderal Naga   Bab 257

    “Jangan bahas tentang aku terus, ayo ceritakan tentangmu. Selama sepuluh tahun ini kamu ke mana saja?”“Huft ….”Sandra menghela napas dan berkata, “Dulu keluarga pacarku terkena musibah. Karena aku sangat sedih makanya aku dan keluargaku pindah dan baru pulang dalam waktu dekat ini. Karena dengar ada keluarga Atmaja yang masih hidup, makanya aku datang ke sini melihat sekalian melamar menjadi wakil direktur.”Setelah itu dia melihat ke arah Nova dan bertanya, “Oh iya, aku juga ada dengar kalau kamu terkena luka bakar karena mau menolong seseorang dari dalam kediaman keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu?”“Iya,” jawab Nova sambil mengangguk.“Siapa yang kamu tolong?” tanya Sandra lagi sambil minum kopi miliknya dan menatap Nova. Nova hanya menggelengkan kepala dan menjawab,“Aku nggak tahu. Waktu aku tolong dia, tubuhnya sudah terbakar. Keadaan waktu itu sangat gawat sekali, aku nggak melihatnya dengan jelas dan langsung menarik dia keluar.”“Dia nggak pernah cari kamu?”“Eum ….”Wa

  • Jenderal Naga   Bab 258

    Lantai paling atas Atma Group.Chandra terlihat di dalam sebuah ruang kerja yang mewah serta megah dengan mengenakan setelan jas yang harganya selangit. Selena sedang merapikan dasi milik lelaki itu. Setelah mengganti pakaiannya, Chandra mendadak terlihat begitu berbeda dengan wibawa dan aura intimidasi yang kuat.Dulu dia merupakan seorang lelaki rumah tangga, sekarang Chandra justru terlihat seperti seorang lelaki sukses.“Den ….”Setelah selesai membantu Chandra memasang dasinya, Selena mendongak dan melihat lelaki itu dengan sorot penasaran kemudian bertanya, “Kenapa Den harus menyembunyikan identitas sendiri?”Chandra hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan tersebut. Dia tidak berniat menjelaskan terlalu panjang mengenai hal ini. Dia sendiri juga tidak tahu apa alasannya. Mungkin hanya ingin hidup dengan tenang dan damai saja.Saat ini Kusuma berjalan masuk dan berkata, “Den, Bu Nova sudah datang dan ada yang bernama Sandra ikut datang bersamanya. Katanya dia datang untuk melamar

  • Jenderal Naga   Bab 259

    Chandra memutar tubuhnya. Kedua bola mata Nova menatapnya dengan lekat. Akan tetapi ketika Chandra berbalik ke arahnya, rasa kecewa menyerang diri Nova.Dia tidak bisa melihat wajah asli Chandra karena lelaki itu mengenakan topeng. Topeng itu tidak sama dengan topeng sebelumnya. Topeng tersebut berwarna silver yang menutup hampir setengah wajah lelaki itu. Hanya terlihat mata, hidung, mulut dan juga dagu saja.Chandra dapat menangkap rasa gugup dari wajah Nova. Dia hanya tersenyum dan berkata, “Jangan sungkan, duduk.”Nova tersadar dan langsung duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut. Chandra mendekat dan memilih duduk di hadapan Nova.“Tuan Muda Atmaja, terima kasih atas perhatian dalam beberapa waktu terakhir ini,” ujar Nova dengan suara bergetar. Terlihat jelas bahwa perempuan itu sedang gugup.Chandra hanya mengibaskan tangannya dan berkata, “Kalau bukan kamu, sepuluh tahun yang lalu aku sudah mati dilahap api. Aku tahu kalau selama sepuluh tahun terakhir kamu mengalami banyak s

  • Jenderal Naga   Bab 260

    Kedatangan Chandra ke Atma Group hanya demi Nova saja. Setelah selesai, dia langsung mengganti pakaiannya menjadi pakaian biasa.“Tetap baju begini yang cocok,” gumam Chandra sambil berjalan keluar dari ruang direktur dan memasuki lift.Lelaki itu keluar dari Tower Atma dan berdiri di tepi jalan untuk menunggu taksi.  Nova juga keluar dari dalam gedung dengan membawa perasaan yang masih menggantung. Meski kali ini dia bertemu dengan orangnya, tetapi Nova tidak bisa melihat wajah orang tersebut.Akan tetapi aura yang menguar dari dalam diri lelaki itu begitu kuat. Setiap gerak geriknya bisa membuat fokus orang lain berantakan. Detik berikutnya dia melihat Chandra yang tengah berdiri di tepi jalan.Nova terdiam sebentar kemudian melangkah mendekat dan memanggil lelaki itu, “Chandra, kenapa kamu ada di sini?”“Hah?” Chandra berbalik mendengar ada yang memanggilnya.Melihat Nova yang ada di belakangnya membuat Chandra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan bertanya balik, “No-Nova, kena

  • Jenderal Naga   Bab 261

    Nova menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan kuat. Nada bicaranya juga ikut sedikit menurun.“Chandra, aku tahu kamu yang menyembuhkanku. Karena aku sudah menikah denganmu, maka aku adalah istrimu. Aku nggak akan melakukan hal yang mengkhianatimu. Tapi kamu justru nggak percaya denganku dan diam-diam mengikutiku. Kamu pikir aku orang yang matre? Setelah ketemu orang yang lebih kaya akan cerai denganmu dan menikah dengan dia?”“Nova, aku nggak bermaksud begitu. Aduh! Aku harus gimana jelasin ke kamu ….” Chandra terlihat serba salah.Nova mengibaskan tangannya dan memotong ucapan Chandra sambil berkata, “Sudah, aku ngerti kenapa kamu bisa mengikutiku. Gimanapun tuan muda misterius itu sudah memberikan mahar, nggak salah kalau kamu khawatir. Kamu bali dulu saja, aku mau ke Wasa Group.”“Nova,” terdengar suara Sandra yang berjalan keluar dengan terusan merah miliknya. Dari jauh dia melihat Nova tengah berbincang dengan lelaki berpakaian biasa di tepi jalan.  Sandra berjalan m

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2072

    “Seluruh manusia bumi di satu kota akan dibantai kalau sampai Chandra tidak berani datang.”“Kira-kira kota yang mana yang akan dibantai ya? Aku sih menyarankan untuk membantai Diwangsa. Karena ada banyak perempuan cantik di sana.”Para makhluk dari dunia lain terus berdiskusi ketika Anak Dewa masih berdiri tegap di atas puncak gunung. Angin sepoi-sepoi terus mengacak-acak rambutnya dan dia masih menunggu Chandra dengan tenang sambil membawa pedang di punggungnya. Dia sedang berpikir kalau kemungkinan Chandra takut padanya, sehingga tidak berani datang hari ini. Bahkan sekalipun Chandra tidak takut dan tetap datang hari ini untuk bertarung dengannya, dia pasti bisa membunuh Chandra dengan mudah selama dia bisa menghindari serangan fatal dari Chandra. Lagi pula, Chandra hanya memiliki satu jurus yang mematikan, yaitu Sangkar Kosmik. Di sisi lain, para prajurit bumi berkumpul di sebuah ruangan terbuka yang berada di kaki gunung. Salah satu di antaranya adalah Basita, manusia bumi terku

  • Jenderal Naga   Bab 2071

    Tujuh hari berlalu dengan cepat. Berita tentang pertarungan Chandra dan Anak Dewa juga sudah tersebar luas. Keputusan Chandra sudah membuat para prajurit bumi naik pitam. Mereka semua terus menyalahkan sikap Chandra yang terlalu gegabah. Bagaimana mungkin dia bisa mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi semudah ini?Hari pertarungan Chandra dan Anak Dewa akhirnya tiba. Di puncak sebuah gunung yang berada di area Gunung Bushu. Gunung ini memiliki tinggi ribuan meter yang dikelilingi dengan pegunungan bergelombang di sekitarnya. Kurang lebih ada lebih dari 200.000 prajurit baik dari bumi maupun dunia lain yang berkumpul di gunung ini. Seorang laki-laki berusia dua puluhan tiba-tiba muncul di puncak gunung. Dia mengenakan jubah putih dengan ikat pinggang berwarna emas. Dia juga membawa pedang di punggungnya. Laki-laki itu adalah Anak Dewa. Para prajurit dari dunia lain langsung bersorak ketika melihat kemunculan Anak Dewa. “Anak Dewa! Anak Dewa!”“Anak Dewa pasti menang!”Sorakan

  • Jenderal Naga   Bab 2070

    Keesokan harinya, Nova tiba-tiba membuka matanya dan cahaya putih tampak bersinar dari matanya yang gelap. Dia perlahan berdiri lalu meregangkan ototnya dan merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam tubuhnya. Wajahnya seketika menunjukkan sedikit kegembiraan.“Nova, selamat,” ujar si penjaga sambil melangkah menghampiri Nova. “Akhirnya, energi iblis di tubuhmu berhasil dimurnikan setelah berusaha selama bertahun-tahun. Sekarang, tubuhmu sudah tidak lagi memiliki energi iblis dan hanya memiliki darah murni dari empat hewan keberuntungan. Nantinya, kamu bisa membangkitkan kekuatan sesungguhnya dari keempat hewan itu,” jelas si penjaga dengan raut wajah gembira. Sosok Akar Dewa Murni adalah sosok yang sangat menakutkan. Bahkan biasanya jarang sekali terjadi kelahiran sosok seperti ini dalam puluhan ribu tahun. Namun anehnya, beberapa Akar Dewa Murni justru bermunculan di zaman ini. Hal ini bagaikan sebuah pepatah, pahlawan akan hadir seiring berjalannya waktu. Nova mungkin adala

  • Jenderal Naga   Bab 2069

    Chandra masuk ke dalam kota di bawah arahan Sasa. Kota ini benar-benar besar. Chandra belum bisa masuk ke dalam area kota karena kekuatannya masih belum cukup, sekalipun dia sudah menjadi pemilik dari istana Abadi. Chandra harus meningkatkan tingkat kekuatannya jika dirinya ingin menguasai Istana Abadi sepenuhnya. Salah satu area yang tidak dapat dimasuki Chandra saat ini adalah Ruang Waktu. Namun, dia bisa dengan mudah masuk ke dalam area-area tersebut karena dia datang bersama dengan Sasa yang memandunya. Di dalam kota, terdapat sebuah halaman yang berdiri sendiri. Halaman itu dikelilingi dengan tembok yang menjulang tinggi dan terukir beberapa tulisan kuno di atasnya dengan pancaran cahaya misterius. Chandra juga bisa melihat terdapat tulisan kuno yang berputar di langit yang berada di atas halaman luas itu. Sasa membawa Chandra ke area luar halaman lalu berkata sambil menunjuk ke arah halaman, “Ini adalah Ruang Waktu. Kamu masih belum bisa membuka ruangan itu dengan kekuatanmu s

  • Jenderal Naga   Bab 2068

    Chandra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak.”“Dasar bodoh! Perhatikan baik-baik! Aku akan melakukannya lebih lambat kali ini.”Sasa kembali menghunuskan pedangnya dan menyerang. Chandra bisa melihat gerakan Sasa dengan sedikit ebih jelas kali ini. Chandra melihat jurus pedangnya sendiri ketika Sasa mengangkat pedang. Jurus pedang yang bisa dilihatnya, yaitu Rahasia 13 Pedang dan Ilmu Pedang Dantra. Selain itu, dia juga melihat Jurus Pedang Pertama dengan samar. Bisa dibilang, Chandra bisa melihat semua teknik pedang yang dipelajarinya dalam gerakan pedang Sasa. Namun, pedang Sasa sudah kembali menyentuh dadanya sebelum dia sempat bereaksi. “Kamu sudah melihatnya dengan jelas, kan?” tanya Sasa lagi. Chandra mengangguk lalu berkata, “Aku bisa melihatnya sedikit lebih jelas. Aku bisa melihat bayangan teknik pedang yang familiar bagiku.”“Bagus.”Sasa mengangguk lalu kembali berkata, “Sekarang, perhatikanlah sekali lagi!”Kemudian Sasa kembali menghunus pedangnya dan kembali m

  • Jenderal Naga   Bab 2067

    Sasa menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Buah keberuntungan memang bagus, tapi kamu belum bisa menggunakannya sekarang. Selain itu, satu orang hanya boleh menggunakan satu buah. Lagi pula, kamu masih bisa menggunakan dua buah lainnya karena di rumah ini ada tiga buah keberuntungan. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau aku ajari dengan syarat itu?”Chandra mengusap dagunya. Apa sebenarnya buah keberuntungan itu? Selain itu, Chandra merasa Sasa sedang berusaha mengelabuinya, tapi dia membutuhkan bantuan Sasa untuk mengajarinya beberapa jurus. Chandra menggertakkan giginya setelah berpikir sejenak lalu menyetujui syarat yang diajukan Sasa. “Oke, aku setuju.”“Hehe, bagus kalau begitu,” ujar Sasa sambil tertawa puas lalu menghilang dalam sekejap mata. Sepuluh detik kemudian, Sasa muncul sambil membawa buah berwarna putih yang sedikit lebih besar dari apel di tangannya. Cahaya yang misterius tampak mengalir di buah itu yang tampak sangat misterius. Sasa memegang buah itu dengan wajah

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status