Share

Bab 252

Penulis: Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-29 19:00:01
Polisi yang baru datang langsung menangkap orang itu membuat Hardi dan Leon gusar. Toni berjalan mendekat dan melihat sosok Judy. Sebagai kepala keluarga di keluarga Kurniawan, bagaimana mungkin dia tidak kenal dengan Judy.

“Pak Judy, apakah Bapak keliru? Hardi dan Leon nggak mungkin melakukan kejahatan pekerjaan. Memangnya apa yang mereka lakukan?”

Judy melirik sekilas pada Chandra dan membuat lelaki itu bergegas berkata, “Aku yang lapor polisi.”

“Kamu?”

Tatapan semua orang berhenti pada diri Chandra. Leon langsung berseru marah, “Chandra! Dasar nggak berguna! Kamu sudah makan, minum dan pakai semua keperluan dari keluarga Kurniawan dan bisa-bisanya kamu melaporkan aku ke polisi?! Atas dasar apa melaporkan aku? Aku buat apa?!”

“Kalau hari ini nggak kasih kejelasan ke saya, saya pastikan masalah ini nggak akan selesai!” kata Hardi dengan suara dingin.

Nova menarik tangan Chandra dan bertanya, “Chandra, kamu ngapain?”

Semua orang menatap Chandra dengan sorot dingin dan juga penuh kebenc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 253

    “Sudah, sudah,” kata Toni sambil mengibaskan tangannya.“Papa, Papa nggak boleh lepas tangan tentang masalah ini,” kata Liana sambil terisak.“Hardi dan Leon sudah ditangkap polisi. Meski mereka bersalah, seharusnya masalah keluarga nggak boleh bawa ke kantor polisi!”“Masalah keluarga? Apakah mencelakai Nova termasuk masalah keluarga? Untungnya nggak ada masalah besar, kalau sampai banyak yang mati gimana? Apakah ini bisa dikatakan masalah keluarga?” balas Chandra.“Kamu!” Liana menunjuk wajah Chandra dengan wajah merah.“Kamu pikir kamu siapa?! Ini rumah keluarga Kurniawan! Kamu pikir kamu ada hak bicara di sini?!” lanjut perempuan itu lagi.“Benar! Keterlaluan sekali!”“Kenapa malah lapor polisi?”“Bukankah masalah ini tinggal dijelaskan saja? Bukan masalah besar! Apa kata orang-orang kalau masalah polisi menangkap anggota keluarga Kurniawan di rumah? Bagaimana kita bisa mengangkat wajah kita di luar sana?”“Keterlaluan sekali! Dasar menantu pembawa sial!”Seluruh anggota keluarga K

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Jenderal Naga   Bab 254

    Nova terdiam karena ucapan bernada tinggi dari ibunya. Dia hanya bisa menarik Chandra masuk ke kamar, sedangkan orang yang lainnya masih mengerumuni mahar mahal tersebut.Indah mengeluarkan beberapa pakaian mahal dan juga perhiasan mahal sambil berlari masuk ke kamar dengan bahagia. Dia mengganti pakaiannya dan mengenakan anting, kalung serta cincin.“Sayang, gimana? Cantik nggak?”Perempuan itu berjalan keluar dan mengelilingi ruang tamu sambil bertanya pada Hendro. Detik berikutnya terdengar lelaki itu yang berkata, “Wah! Cantik sekali istriku! Baju ini benar-benar dibuat secara khusus!”Mendengar pujian tersebut membuat Indah tersenyum malu dan bahagia. Sedangkan Yani mulai bergumam sinis, “Christian ada banyak uang, Tuan Muda Atmaja juga kaya. Nova nikah sama siapa dong?”“Sama semuanya!” seru Hendro dengan semangat.Plak!Yani melayangkan satu geplakan kuat ke kepala putranya dan membuat Hendro seketika terdiam. Setelah itu dia mengeluarkan kotak yang berisi uang tunai sambil berk

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Jenderal Naga   Bab 255

    Chandra tercenung sesaat karena tidak mengerti. Bukannya mereka sudah sepakat? Kenapa tiba-tiba berubah?Setelah diam selama beberapa detik, Chandra tersadar dan langsung tersenyum sambil berkata, “Ng-nggak apa-apa.”Setelah itu dia turun dari kasur dan mengambil kasur lantai untuk membentangkannya. Nova juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Hanya saja kecupan Chandra di detik pertama tadi membuatnya merasa takut. Bahkan Nova sendiri tidak tahu apa yang sedang dia takuti.“Na-naik lah. Tidur di atas saja.”Meski belum mempersiapkan dirinya, Nova juga tidak tega membiarkan Chandra tidur di lantai. Chandra hanya tertawa kecil dan berkata, “Nggak apa-apa, aku tidur di bawah saja. Tunggu setelah kamu selesai berpikirnya baru aku tidur di atas.”Chandra hanya tidak ingin memaksa Nova dan juga tidak boleh memaksa perempuan ini. Tanpa adanya perempuan ini, maka tidak akan ada Chandra yang sekarang. Apa pun keputusan Nova, Chandra pasti akan mendukungnya dan mengikutinya.Hanya saja b

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Jenderal Naga   Bab 256

    Chandra meninggalkan kediaman keluarga Kurniawan dan memanggil taksi untuk berangkat ke Atma Group. Saat masih di jalan, lelaki itu menelepon Pak Kusuma dan berkata, “Pak Kusuma, sekarang siapa yang bertanggung jawab di Atma Group?’“Den, untuk sementara saya yang bertanggung jawab.”“Baik, kasih saya satu set jas dan juga sebuah topeng. Saya akan segera tiba.”Kusuma tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Chandra, tetapi dia tetap menyanggupinya dan berkata, “Baik, akan segera saya siapkan.”Setelah selesai bertelepon, Chandra memejamkan matanya dan beristirahat sejenak. Tidak butuh waktu yang lama bagi dirinya untuk tiba di Atma Group. Gedung tersebut terdapat 18 lantai yang berukuran sangat luas dan mewah.Gedung ini dulunya merupakan salah satu milik anak perusahaan dari empat keluarga besar. Sekarang mereka berikan begitu saja pada Chandra. Setelah Kusuma yang mewakili Chandra untuk menerimanya, lelaki itu mengganti nama gedung tersebut menjadi Atma Tower. Gedung ini juga meru

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Jenderal Naga   Bab 257

    “Jangan bahas tentang aku terus, ayo ceritakan tentangmu. Selama sepuluh tahun ini kamu ke mana saja?”“Huft ….”Sandra menghela napas dan berkata, “Dulu keluarga pacarku terkena musibah. Karena aku sangat sedih makanya aku dan keluargaku pindah dan baru pulang dalam waktu dekat ini. Karena dengar ada keluarga Atmaja yang masih hidup, makanya aku datang ke sini melihat sekalian melamar menjadi wakil direktur.”Setelah itu dia melihat ke arah Nova dan bertanya, “Oh iya, aku juga ada dengar kalau kamu terkena luka bakar karena mau menolong seseorang dari dalam kediaman keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu?”“Iya,” jawab Nova sambil mengangguk.“Siapa yang kamu tolong?” tanya Sandra lagi sambil minum kopi miliknya dan menatap Nova. Nova hanya menggelengkan kepala dan menjawab,“Aku nggak tahu. Waktu aku tolong dia, tubuhnya sudah terbakar. Keadaan waktu itu sangat gawat sekali, aku nggak melihatnya dengan jelas dan langsung menarik dia keluar.”“Dia nggak pernah cari kamu?”“Eum ….”Wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Jenderal Naga   Bab 258

    Lantai paling atas Atma Group.Chandra terlihat di dalam sebuah ruang kerja yang mewah serta megah dengan mengenakan setelan jas yang harganya selangit. Selena sedang merapikan dasi milik lelaki itu. Setelah mengganti pakaiannya, Chandra mendadak terlihat begitu berbeda dengan wibawa dan aura intimidasi yang kuat.Dulu dia merupakan seorang lelaki rumah tangga, sekarang Chandra justru terlihat seperti seorang lelaki sukses.“Den ….”Setelah selesai membantu Chandra memasang dasinya, Selena mendongak dan melihat lelaki itu dengan sorot penasaran kemudian bertanya, “Kenapa Den harus menyembunyikan identitas sendiri?”Chandra hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan tersebut. Dia tidak berniat menjelaskan terlalu panjang mengenai hal ini. Dia sendiri juga tidak tahu apa alasannya. Mungkin hanya ingin hidup dengan tenang dan damai saja.Saat ini Kusuma berjalan masuk dan berkata, “Den, Bu Nova sudah datang dan ada yang bernama Sandra ikut datang bersamanya. Katanya dia datang untuk melamar

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Jenderal Naga   Bab 259

    Chandra memutar tubuhnya. Kedua bola mata Nova menatapnya dengan lekat. Akan tetapi ketika Chandra berbalik ke arahnya, rasa kecewa menyerang diri Nova.Dia tidak bisa melihat wajah asli Chandra karena lelaki itu mengenakan topeng. Topeng itu tidak sama dengan topeng sebelumnya. Topeng tersebut berwarna silver yang menutup hampir setengah wajah lelaki itu. Hanya terlihat mata, hidung, mulut dan juga dagu saja.Chandra dapat menangkap rasa gugup dari wajah Nova. Dia hanya tersenyum dan berkata, “Jangan sungkan, duduk.”Nova tersadar dan langsung duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut. Chandra mendekat dan memilih duduk di hadapan Nova.“Tuan Muda Atmaja, terima kasih atas perhatian dalam beberapa waktu terakhir ini,” ujar Nova dengan suara bergetar. Terlihat jelas bahwa perempuan itu sedang gugup.Chandra hanya mengibaskan tangannya dan berkata, “Kalau bukan kamu, sepuluh tahun yang lalu aku sudah mati dilahap api. Aku tahu kalau selama sepuluh tahun terakhir kamu mengalami banyak s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Jenderal Naga   Bab 260

    Kedatangan Chandra ke Atma Group hanya demi Nova saja. Setelah selesai, dia langsung mengganti pakaiannya menjadi pakaian biasa.“Tetap baju begini yang cocok,” gumam Chandra sambil berjalan keluar dari ruang direktur dan memasuki lift.Lelaki itu keluar dari Tower Atma dan berdiri di tepi jalan untuk menunggu taksi.  Nova juga keluar dari dalam gedung dengan membawa perasaan yang masih menggantung. Meski kali ini dia bertemu dengan orangnya, tetapi Nova tidak bisa melihat wajah orang tersebut.Akan tetapi aura yang menguar dari dalam diri lelaki itu begitu kuat. Setiap gerak geriknya bisa membuat fokus orang lain berantakan. Detik berikutnya dia melihat Chandra yang tengah berdiri di tepi jalan.Nova terdiam sebentar kemudian melangkah mendekat dan memanggil lelaki itu, “Chandra, kenapa kamu ada di sini?”“Hah?” Chandra berbalik mendengar ada yang memanggilnya.Melihat Nova yang ada di belakangnya membuat Chandra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan bertanya balik, “No-Nova, kena

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 1999

    Chandra berhasil melukai Haraza dengan cukup parah, tapi sayangnya Chandra juga terluka karena serangan dari yang lainnya. Tubuhnya tertusuk pedang dan punggungnya dipukul dengan telapak tangan sampai terpental dan jatuh di pegunungan. Pegunungan itu hancur dalam sekejap setelah tubuh Chandra jatuh di atasnya. “Apa dia sudah mati?”“Pedang ini berhasil menusuk titik vitalnya. Walaupun dia tidak mati, tapi setidaknya dia tidak bisa lagi menggunakan kekuatannya untuk bertarung.”“Akhirnya, berakhir juga.”“Prajurit manusia bumi itu sangatlah kuat. Bahkan dia masih bisa melukai seorang prajurit kuat setelah dikepung oleh para prajurit yang memiliki kekuatan magis sempurna.”Di kejauhan, banyak prajurit Alam Niskala yang menyaksikan pertempuran ini. Jantung mereka berdebar-debar ketika melihat Haraza yang berlumuran darah. Tiba-tiba saja, sebuah cahaya hitam melesat dari reruntuhan pegunungan ke atas langit tepat ketika mereka semua mengira kalau Chandra sudah tewas. Chandra dengan cepat

  • Jenderal Naga   Bab 1998

    “Siapa manusia bumi itu?” “Apa pantas mereka semua mengepung seorang manusia bumi?”“Ck,ck, ada banyak orang dengan kekuatan magis sempurna mengepung seorang manusia. Apa mungkin manusia bumi itu sangat kuat sampai seorang prajurit yang sudah masuk Alam Trasenden saja akan kewalahan menghadapinya?”Orang-orang saling berdiskusi tentang pertarungan ini. Di medan perang yang berada di kejauhan. Canra memimpin untuk melangkah maju. Namun, serangannya berhasil dihalau Chandra dan langsung membuat Canra malu bukan kepalang. Wajahnya tampak muram lalu dia pun berkata, “Kenapa kalian hanya berdiri saja? Angkat senjata kalian dan bunuh pemuda itu!”Yang lainnya langsung mengusung senjata mereka dan mulai melangkah maju. Kali ini, Lurca yang melangkah lebih dulu. Lurca menghunuskan pedangnya dan mengalirkan energi yang sangat kuat. Dia mengarahkan pedang dan menebas Chandra dengan kekuatan yang luar biasa. Chandra mengandalkan kekuatan magis di dalam tubuhnya dan teratai hitam langsung mun

  • Jenderal Naga   Bab 1997

    Walaupun Lurca hanyalah seorang pelayan di kediaman Anak Dewa, tidak ada siapa pun yang menyinggungnya karena besarnya nama Anak Dewa di mata semua orang. Oleh karena itu, semua perkataan Lurca akan dianggap mewakili perkataan Anak Dewa. Sekarang, dia berniat untuk membunuh Chandra setelah melihat kekuatan Chandra yang menakutkan. Orang-orang saling berpandangan satu sama lain lalu menangguk setuju. “Sudah lama, aku ingin membunuh pemuda itu,” ujar Jayhan. Bagaimanapun juga, Chandra sudah membunuh adiknya. Jadi, wajar saja kalau Jayhan ingin membunuh Chandra. Namun, Jayhan cukup takut untuk menghadapi pemuda itu sendirian. Sampai akhirnya, Lurca mengajak mereka semua bekerja sama untuk membunuh Chandra, jadi Jayhan tidak lagi takut untuk menghadapi Chandra. Di langit yang berada di kejauhan. Haraza menatap Chandra dengan penuh kemarahan dan tubuh yang berlumuran darah serta rambut yang berantakan lalu berkata, “Kamu pasti mati hari ini karena sudah berhasil membuatku marah!”Tiba-

  • Jenderal Naga   Bab 1996

    Canra menghampiri Jayhan lalu berbisik, “Kak Jayhan, apa kamu mau bergabung untuk menghancurkan pemuda itu?”“Aku sudah mengamati pemuda itu beberapa waktu dan menurutku pemuda itu sangatlah aneh. Dia bisa menghancurkan kita semua kalau kita biarkan dia tumbuh.”Jayhan berpikir sejenak lalu berkata, “Tenang saja, kita lihat saja dulu pertarungan ini.”Di hadapan mereka, Chandra masih belum bisa lolos dari serangan Haraza. Senjatanya terlempar dan sekarang dia harus mengerahkan kekuatan dirinya untuk menghadapi Haraza. Namun, tetap saja kekuatan Haraza masih lebih kuat darinya. Bahkan tubuhnya juga menderita beberapa luka karena serangan Haraza. Anehnya, semua lukanya bisa pulih dengan sangat cepat. Brak!Haraza kembali melayangkan serangan ke arah Chandra yang membuat tubuh Chandra terhempas ke belakang sampai dia memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Dia menunduk dan melihat beberapa retakan yang muncul di telapak tangannya. Namun, semua retakan itu langsung pulih hanya dalam sek

  • Jenderal Naga   Bab 1995

    Gunung Bushu, pada awalnya adalah sebuah pegunungan di Someria. Namun, ada banyak pegunungan baru bermunculan setelah munculnya segel. Walaupun ada beberapa pegunungan yang tidak disegel, sebagian besar pegunungan sudah disegel dan tidak bisa ditembus oleh manusia. Di puncak Gunung Bushu.Chandra sedang menggenggam Pedang Naga Pertama dengan posisi horizontal. Dia menatap tenang ke arah Haraza yang berada ratusan meter di depannya. Dia sama sekali tidak takut dalam menghadapi orang-orang kuat dari Alam Niskala. Chandra masih bisa melukai Jayhan dengan kekuatan puncaknya tiga tahun lalu ketika Chandra masih lemah. Tingkat alam kemampuan Chandra sekarang mungkin masih berada di bawah Jayhan, tapi besar kekuatan tubuhnya kurang lebih sama dengan Jayhan. Kekuatan Haraza kurang lebih setingkat dengan Jayhan. Oleh karena itu, Chandra tidak takut dengannya. Haraza mengenakan jubah putih sambil memegang kipas di tangannya yang membuatnya tampak anggun dan berwibawa. Kipas itu adalah senjat

  • Jenderal Naga   Bab 1994

    Kekuatannya sungguh menakutkan. Berdasarkan berbagai informasi yang Chandra dapatkan, Anak Dewa mungkin sudah masuk ke Alam Trasenden. Tiba-tiba saja, seorang laki-laki paruh baya masuk ke dalam aula. Usianya mungkin sekitar empat puluh tahunan dengan tubuh sedikit gemuk. Dia mengenakan jubah berwarna biru sambil memegang pedang di tangannya. Dia menatap semua orang yang berada di aula lalu berkata, “Tuanku tidak bisa hadir, jadi dia mengirimku ke sini.”Jayhan langsung berdiri lalu berkata, “Chandra, beliau adalah pengurus rumah Anak Dewa yang bernama Lurca.”“Pak Lurca, laki-laki ini adalah Chandra, prajurit bumi yang sangat kuat.”Lurca hanya melirik Chandra lalu mencari tempat duduk untuknya tanpa banyak bicara. Jayhan memperhatikan kalau para prajurit kuat sudah hampir tiba semua. Jadi, dia menatap Chandra seraya bertanya, “Sekarang, semuanya sudah ada di sini. Jadi, apa yang mau kamu katakan kepada kami?”Chandra berdiri lalu menatap semua orang yang hadir sambil terus mengama

  • Jenderal Naga   Bab 1993

    Bagi Haraza, manusia bumi adalah pendosa dan budak. Mereka tidak pantas untuk disambut di aula suku Tantra. Raut wajah Jayhan tampak tidak berdaya. Bagaimana mungkin dia tidak tahu akan hal seperti ini? Namun, Chandra sangatlah kuat. Jayhan bisa saja menang menghadapi Chandra dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, tapi kemungkinan besar Jayhan juga akan menderita cedera yang sangat parah setelahnya. “Kak Jayhan, apa semua latihanmu selama ini tidak berarti sampai kamu melakukan hal hina seperti ini?” ujar Haraza dengan tatapan jijik. Sebelumnya, kelompok Haraza adalah musuh dari suku Tantra. Namun, kelompoknya bisa ditekan oleh Jayhan, jadi dia mengambil setiap kesempatan untuk mengkritik semua yang dilakukan oleh Jayhan. Biasanya, Jayhan akan marah ketika mendengar kritikan seperti itu. Namun sekarang, dia tidak bisa marah. Jayhan hanya tersenyum lalu berkata, “Berhak atau tidaknya, tidaklah penting sekarang. Mungkin kamu bisa mencoba untuk mengusirnya dari sini kalau memang kam

  • Jenderal Naga   Bab 1992

    “Apa kamu tahu tentang peperangan di zaman kuno?” lanjut Jayhan. “Apa?” tanya Chandra yang tiba-tiba tertarik. Chandra sama sekali tidak tahu tentang peperangan zaman kuno. Namun, dia bisa menebak, peperangan itu pasti memiliki hubungan dengan iblis. “Aku mau mengetahuinya secara detail,” ujar Chandra sambil menatap Jayhan. Kemudian Jayhan mulai bercerita, “Pada zaman kuno, invasi iblis di dunia luar sudah memakan ribuan korban. Umat manusia bekerja sangat keras untuk mengusir dan membunuh mereka semua. Sampai akhirnya, perdamaian pun tercapai.”Chandra langsung mengerutkan keningnya lalu bertanya, “Lalu apa hubungannya dengan segel bumi?”Jayhan berpikir sejenak lalu berkata, “Aku juga kurang tahu detailnya dan hanya tahu gambaran kasarnya saja.”“Kalau begitu, ceritakan padaku,” ujar Chandra sambil menatap Jayhan. Jayhan termenung dan berusaha mengingat semuanya lalu berkata, “Bumi adalah dunia yang cerah ribuan tahun yang lalu. Sampai akhirnya, iblis dari luar berniat untuk men

  • Jenderal Naga   Bab 1991

    Pedang itu dibawa Jayhan dari Alam Niskala dan dibuat oleh seorang ahli pedang. Pedang itu sangat kuat, bahkan orang-orang dari Alam Trasenden tidak bisa menghancurkannya. Namun sekarang, pedang itu justru ditelan oleh energi iblis. Jayhan mulai ketakutan. Walaupun dia tidak terluka dalam pertarungan ini, kekuatan teratai hitam itu sungguh jahat dan menakutkan. Kemungkinan besar, dirinya tidak akan bisa melepaskan diri jika teratai hitam itu berhasil menyentuhnya. “Chandra, kekuatan iblis apa yang kamu latih? Kamu adalah manusia, tapi kamu berlatih kekuatan iblis dan mempraktikkannya. Kamu sungguh memalukan,” ujar Jayhan ketus. Chandra menatap Jayhan tajam. Laki-laki itu sama sekali tidak terluka, sekalipun pedangnya sudah hancur. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya sosok Jayhan. Sepertinya, Chandra tidak akan mampu membunuh laki-laki itu sekarang. Selain itu, ada makhluk lainnya yang memiliki kekuatan setara dengan Jayhan di Alam Niskala. Kematian Jayhan pastinya akan membuat makhlu

DMCA.com Protection Status