Share

Bab 243

Aвтор: Angin
“Pulang, pulang ke mana? Kita sudah datang. Apa pun yang terjadi, kita harus masuk dan melihat-lihat tempat ini ….”

Chandra memegang ponselnya dan hendak menelepon Ihsan.

Karena, ketika dia menelepon Ihsan untuk menanyakan tentang tempat hiburan yang bagus di Rivera, Ihsan menyebutkan satu tempat dan meminta Chandra untuk menunggunya sebentar, karena dia akan segera datang.

Pada saat ini, sebuah Rolls-Royce Phantom melaju ke tempat itu dengan cepat. Seorang pria gemuk botak berusia lima puluhan bergegas menghampiri mereka.

Pria itu berjalan ke depan Chandra dan berkata dengan kehabisan napas, “Ma … maaf. Di jalan agak macet, jadi aku ter … terlambat.”

Chandra melambaikan tangannya dan berkata sambil tersenyum, “Nggak apa-apa, kami juga baru sampai. Kita datang ke sini untuk Paul hari ini.

“Ini Black Deity kita dari Gurun Selatan. Ihsan, kamu harus melayaninya dengan baik. Kalau ada yang mengecewakan dan Jenderal Black Deity kita sampa marah, apa kamu tahu konsekuensinya?”

“Aku akan me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Related chapter

  • Jenderal Naga   Bab 244

    Chandra tertawa terbahak-bahak.Paul merasa malu.Ihsan menghela napas lega. Akhirnya, Chandra sudah puas.Sebaliknya, Claudia tercengang dan masih belum bisa mencerna semua ini.Bukannya ini si pria miskin?Yang nggak punya uang, nggak punya mobil, nggak punya tabungan. Bagaimana pria ini bisa mengenal Ihsan Pamungkas?Manajer tempat itu berlutut di lantai dan bertanya dengan hati-hati, “Ma … maaf, apa masih perlu yang lain?”“Dia, dia dia, nggak mau. Yang lainnya, mau,” kata Chandra sambil menunjuk ke beberapa wanita.“Kamu, kamu, kamu. Cepat pergi. Yang lainnya tinggal dan layani mereka dengan baik.”“Baik.” Mereka yang ditunjuk segera pergi.Yang lainnya satu per satu berdiri dan berjalan menghampiri ketiga pria itu.Chandra langsung berdiri, “Aku nggak perlu. Kalian hanya perlu melayani dua orang ini dengan baik.”Ihsan cepat-cepat berkata, “Aku juga nggak perlu. Layani saja orang ini.”Tiba-tiba, semua wanita cantik itu mengelilingi Paul.Dalam sekejap, beberapa bekas lipstik mun

  • Jenderal Naga   Bab 245

    “Oke, aku akan segera mengaturnya.”Chandra menutup telepon dan naik taksi ke tempat Arif.Saat ini sudah sore.Setelah pulang ke rumah, Arif takut Chandra akan datang lagi untuk membalas dendam, jadi dia meminta putranya Aldo untuk memanggil beberapa temannya untuk datang ke rumah. Kalau Chandra berani datang, mereka akan memukuli pria itu habis-habisan.Di rumah Arif.“Ayo, teman-teman, minum.”Putra Arif, Aldo, menyambut beberapa temannya yang bertubuh tinggi dan kekar.Mereka minum-minum dan makan BBQ.Seorang pria berusia dua puluhan yang mengenakan rompi hitam berkata, “Aldo, jangan khawatir. Kalau pria itu masih berani datang, aku akan mematahkan kakinya.”“Ada Kak Budi di sini, jadi aku nggak khawatir. Jangan khawatir, setelah kita memberi pelajaran pada pria itu, aku akan membayarmu 60 juta, nggak kurang sepeser pun. Pakai uangnya untuk minum-minum dengan teman-teman lain,” kata Aldo sambil tersenyum. Dia merasa tenang dengan adanya beberapa temannya ini.“Birnya datang.” Arif

  • Jenderal Naga   Bab 246

    Arif dibawa pergi, anaknya, Aldo dibawa pergi. Beberapa preman dibawa pergi juga.“Kak Chandra ….”Seorang polisi yang masih belum pergi melihat Chandra dan dengan sikap santun bertanya, “Pe-permisi mau tanya, bagaimana cara melacak keluarga Kurniawan?”Polisi ini merupakan seorang kepala investigasi kejahatan yang bernama Judy. Sebelum datang, dia sudah mengetahui identitas Chandra yang merupakan menantu dari keluarga Kurniawan. Akan tetapi dia tidak mengetahui identitas Chandra yang lainnya.Namun, orang yang bisa membuat para jenderal di bawah Arya memanggilnya dengan sebutan “Kakak”, sudah pasti bukan orang yang sembarangan. Chandra sendiri juga tidak tahu harus bagaimana memeriksa keluarga Kurniawan.“Setelah dilacak, tutup apa yang harus ditutup dan denda apa yang harus didenda!” kata Chandra.“Baik,” jawab Judy sambil mengangguk.“Jenderal Abdul, kali ini sudah merepotkanmu. Aku akan cari waktu traktir kamu makan.”Chandra mengibaskan tangannya dan berbalik pergi.Di waktu yang

  • Jenderal Naga   Bab 247

    Setelah semua orang telah pergi, Leon yang lebih dulu menghampiri kotak yang berisi uang tunai. Dia mengeluarkan satu gepok uang dan menarik beberapa lembar dari sana. Setelah dilihat dengan saksama, dengan suara histeris dia berseru, “Kakek, uang ini asli!”Sampai saat ini Toni masih belum tersadar dan belum bisa menebak siapa pemuda tersebut. Kenapa dia begitu loyal?Leon meletakkan uang itu dan menghampiri Toni sambil berkata, “Kakek, untuk saat ini perempuan yang belum menikah hanya Linda dan juga Yuna. Meski Linda memiliki kekasih, Yuna juga ada kekasih dan tidak ada yang berasal dari keluarga Atmaja.”“Benar. Orang yang kirim mahar ini juga nggak bilang siapa pemuda dari keluarga Atmaja ini. Dia juga nggak bilang mau diberikan pada siapa dan langsung kasih mahar ini begitu saja?” sahut Toni.“Pasti kasih ke aku,” ujar Linda dengan cepat. Dia sedikit antusias dan berkata, “Kalau dari segi kecantikan, orang misterius ini pasi nggak akan tertarik dengan Yuna dan akan jatuh hati pada

  • Jenderal Naga   Bab 248

    Chandra pulang ke rumah dan menemukan rumah dalam keadaan kosong. Ketika dia keluar tadi, Chandra tidak membawa kunci sehingga dia tidak bisa masuk dan tidak tahu kemana perginya orang-orang di rumah.Lelaki itu menghubungi Nova yang berada di Farma Kimia dan sedang mencari Yura untuk mengambil beberapa orderan. Saat ini perempuan itu sedang melaju pulang ke rumah. Nova sudah melihat pesan di grup keluarga yang ada di ponselnya.“Pemuda Atmajaya yang misterius?”“Mahar mewah?”Melihat hadiah yang dikirimkan Leon di grup keluarga serta percakapan di dalamnya membuat Nova kehilangan sedikit konsentrasinya. Entah kenapa dia mengingat seseorang. Orang itu adalah lelaki bertopeng.Saat ini ponselnya berdering dan membuat lamunannya buyar. Dengan cepat Nova menerima telepon dan berkata, “Sayang, kenapa?”“Nova, kamu ada di mana? Di rumah nggak ada orang dan aku nggak bawa kunci. Aku nggak bisa masuk ke rumah.”“Aku hampir sampai rumah, setengah jam lagi.”“Ok!”Chandra memutuskan sambungan t

  • Jenderal Naga   Bab 249

    Toni yang duduk di sofa mendongak dan menatap Chandra sambil bertanya, “Be-beneran kamu yang kasih?”“Tentu saja!” Chandra mengangguk.“Sembarangan! Memangnya kamu ada uang?” sahut Leon.Yani juga ikut berseru, “Chandra, kamu jangan nggak tahu malu! Hanya karena nama belakang kamu Atmaja juga, kamu bilang kamu yang kasih?!”“Iya! Dia juga nggak bilang mau kasih ke siapa. Nova sudah menikah, nggak mungkin kasih ke Nova. Pemuda misterius ini pasti tertarik denganku!” kata Linda.Toni juga tidak yakin mahar ini diberikan pada siapa karena yang mengantarkan mahar tersebut tidak bilang apa pun. Orang itu hanya bilang tuan muda Atmaja yang memberikannya. Toni menatap Nova dan bertanya, “Nova, kamu kenal tuan muda Atmaja yang kaya?”“Ke-kenal,” jawab Nova setelah diam sesaat.Jawaban perempuan itu membuat semuanya menoleh ke arah Nova. Toni bangkit berdiri dan dengan bersemangat bertanya, “Siapa? Siapa orangnya?”Nova melirik Chandra sekilas dan tampak ragu-ragu. Dia juga tidak tahu apakah di

  • Jenderal Naga   Bab 250

    “Pa, yang kirim beneran tuan muda Atmaja? Bukan Christian?” tanya Yani memastikan lagi.Dia tetap merasa orang yang mengirimkan mahar ini adalah Christian, bukan orang yang ditolong Nova sepuluh tahun yang lalu.Toni mengangguk dan berkata, “Iya, memang tuan muda Atmaja. Sepertinya yang kasih adalah orang dari keluarga Atmaja yang sepuluh tahun lalu ditolong oleh Nova. Dan barang-barang ini memang untuk Nova.”“Ak-aku nggak mau,” ujar Nova buru-buru.“Mau, kenapa nggak mau?!” sahut Hendro yang maju sambil mengambil kotak yang berisi kunci mobil Ferrari.“Nggak peduli dia Christian atau tuan muda Atmaja, yang penting barang ini untuk Nova, berarti artinya punya kami!”“Kamu ngapain?! Letakkan!” seru Leon dengan nada penuh penekanan.“Masih belum jelas siapa yang kasih dan dikasih ke siapa. Mana mungkin ini dikasih untuk Nova, yang benar seharusnya untuk Linda!”“Sembarangan!” balas Yani.“Ini semua dikasih untuk Nova, barang-barangnya akan kami bawa!” kata Yani lagi.“Kamu yang sembaran

  • Jenderal Naga   Bab 251

    Keadaan seperti sekarang ini sudah merupakan keadaan yang paling baik.“Sayang, kamu harus percaya denganku.”“Aku percaya sama kamu,” sahut Chandra sambil menatap Nova.“Bisa masuk dalam keluarga Kurniawan dan bisa menikah denganmu merupakan hal terbaik dalam hidup ini. Apa pun akhirnya, aku nggak akan menyalahkanmu.”“Huft ….”Nova mengembuskan napasnya berat.Pak Kusuma tiba di kediaman keluarga Kurniawan dalam waktu yang cukup singkat. Terdengar suara ketukan pintu ketika semua orang di dalamnya tengah sibuk berantem. Pak Kusuma datang dengan membawa Selena.Toni segera bangkit ketika melihat ada orang asing yang datang bertamu. Seluruh anggota keluarga Kurniawan juga ikut bangkit. Lelaki itu berjalan menghampiri Pak Kusuma dengan bantuan tongkatnya. Dengan ekspresi bingung dia bertanya, “Dengan siapa?”Kurniawan yang sekarang dengan yang dulu sangat berbeda sekali. Sekarang lelaki itu mengenakan pakaian serba hitam dan aura lelaki itu terlihat cukup mengintimidasi. Sedangkan Selen

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status