Share

Bab 1768

Author: Angin
Air laut bergulung dengan kerasnya. Gelombang besar tiba-tiba saja menyapu dengan kekuatan yang sangat besar sampai Chandra saja tidak mampu untuk melawannya selama beberapa saat. Dia pun melangkah mundur dengan cepat.

Kemudian sebuah kepala yang sangat besar muncul di mulut gua. Air dasar laut bisa dibilang masih cukup jernih, jadi Chandra masih bisa melihat apa yang ada di depannya saat ini. Kepala itu sangat besar dengan tanduk diagonal di atasnya. Selain itu, ada juga kumis Naga yang bergelantung panjang di wajah Naga itu dengan matanya yang besar menyala merah bagaikan sebuah lentera.

Hewan itu membuka mulutnya lebar dan menunjukkan barisan giginya yang tajam. Sebuah kekuatan mengerikan menyapu lautan ketika hewan raksasa itu membuka mulutnya. Chandra bergegas bergerak mundur berusaha menghindari gulungan air. Namun, kecepatannya sedikit lebih lambat dari biasanya karena dia berada di dalam air. Akhirnya, tubuhnya tersapu oleh gulungan air sampai tubuhnya terasa sedikit sakit.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1769

    Aura naga itu sangatlah kuat. Nova masih bisa merasakan tekanan aura Naga seakan tubuhnya tertindih oleh batu yang sangat besar sampai terasa sesak. Padahal jaraknya cukup jauh dari Naga tersebut. “Maju!” seru Robi sambil menghunuskan pedangnya. Cahaya pedangnya tampak menembus hingga langit di atas mereka. Bahkan cahaya pedang itu juga berhasil mengusir semua awan yang ada sampai membuat langit tampak sangat bersih tak bernoda. “Ini?”Ekspresi semua orang seketika berubah ketika melihat pedang yang berada di genggaman Robi.“Pedang Moscat?”“Itu adalah Pedang Moscat yang melegenda?”“Aku tidak pernah menduga kalau pedang itu berada di tangan Robi!”“Apa benar pedang itu adalah Pedang Moscat yang bersejarah itu?” tanya Wanto dengan penuh keterkejutan. Pedang Moscat adalah sebuah pedang yang melegenda dan terkenal dalam sejarah. Karena Pedang Moscat adalah pedang milik Raja Kejahatan sekitar 1800 tahun yang lalu. Pedang ini dinyatakan hilang bersamaan dengan kematian Raja Kejahatan.

  • Jenderal Naga   Bab 1770

    Naga itu sangat kuat. Bahkan serangan acaknya saja memiliki kekuatan penghancur yang sangat mengerikan. Robi tampak mengeluarkan keringat dingin di dahinya setelah berhasil menghindar dari serangan Naga. Tubuhnya pasti terkoyak kalau saja dia tidak berhasil menghindari cengkeraman Naga. Di sisi lain, Zeno menggenggam Pedang Api di tangannya yang tampak seperti sebuah bola api yang sedang berkobar. Dia bergegas menghampiri Naga dengan kecepatan yang sungguh luar biasa.Namun, Naga itu berbalik dengan hembusan angin yang sungguh kencang sebelum Zeno sempat melayangkan serangannya. Seketika, tubuh Zeno terhempas mundur tanpa bisa melawan hempasan angin itu. Dalam sekejap mata, pertempuran sengit kembali terjadi. Semua orang tidak menggunakan gerakan khusus apa pun untuk menyerang Naga. Mereka semua hanya menggunakan teknik-teknik dasar untuk mempertahankan energi mereka. Karena mereka tahu kalau akan terjadi pertempuran sengit di antara mereka semua setelah Naga itu mati. Oleh karena i

  • Jenderal Naga   Bab 1771

    Kekuatan ledakan itu sungguh dahsyat sampai membuat udara di sekitarnya terdistorsi. Di saat yang bersamaan, prajurit yang lainnya mulai mengerahkan energi pedang mereka untuk terus melayangkan serangan ke tubuh Naga. Semua serangan energi pedang itu berhasil memotong sisik Naga satu demi satu dan membuat tubuh Naga mengeluarkan darah. Namun anehnya, semua luka itu sama sekali tidak mengurangi kekuatan Naga. Naga itu tetap saja sangat kuat. Bahkan aura yang memancar dari tubuhnya juga terasa semakin mengerikan. Dia terus berusaha menyerang musuh yang terus menyerangnya tanpa henti. Sampai akhirnya, dia mengalihkan pandangannya ke arah salah satu anggota kelompok Adidaya setelah menyadari serangannya terus mengalami kegagalan. Dia bergegas menghampiri anggota kelompok Adidaya itu dengan sangat cepat. Si anggota kelompok Adidaya itu sadar kalau dirinya tidak bisa menghindar dari Naga, jadi dia mulai mengerahkan cahaya putih yang berguna sebagai perisai pelindung. Namun, Naga itu terb

  • Jenderal Naga   Bab 1772

    Sekarang, ada ratusan energi pedang yang masing-masingnya memiliki kekuatan serta aura yang sangat menakutkan. Akasa menyipitkan matanya dan menatap tidak percaya dengan kekuatan Sepuluh Ribu Pedang Gozar yang ditunjukkan oleh Robi. Dia pun bergumam, “Jurus pedang apa ini?”Energi pedang langsung menembus langit dan mengeluarkan desisan yang sangat kencang. Suara gemuruh yang memekakkan telinga terdengar ke seluruh penjuru pulau ketika energi pedang itu menyentuh tubuh Naga. Sisik di tubuhnya terkoyak dan mengeluarkan darah tanpa henti. Seketika, tubuh besar Naga terjatuh dari langit ke atas gunung batu dengan sangat keras.Gunung itu langsung hancur dan tenggelam ke dalam laut bersamaan dengan tubuh besar Naga. Seketika air di lautan langsung bergejolak. Tidak lama kemudian, Naga itu berhasil bangkit dan kembali terbang ke udara. Dia menatap marah ke arah Robi dengan matanya yang merah bagaikan darah. Naga dengan cepat meraih tubuh Robi. Robi berusaha melepaskan diri dengan mengangka

  • Jenderal Naga   Bab 1773

    Perlahan gejolak di dalam darahnya mulai mereda. Di kejauhan, orang-orang dan Naga masih bertarung dengan sangat sengit. Selat yang berada di sekitar mereka sekarang sudah hancur total menjadi lautan. Gunung-gunung yang mengelilingi lautan juga sudah hancur berkeping-keping. Kemungkinan besar seluruh pulau akan tenggelam kalau pertarungan ini terus berlanjut. Sampai saat ini, semua orang sudah terluka. Mereka hanya berani melawan Naga dari kejauhan. Ledakan demi ledakan terus terjadi di permukaan laut yang menyebabkan gulungan ombak besar terus menyapu ke berbagai arah. Di kejauhan, di sebuah puncak gunung. Seorang laki-laki berdiri dengan tenangnya. Laki-laki itu adalah Raja Januar yang bersembunyi di dalam kapal dan tidak ada satu orang pun yang menyadarinya. Dia berdiri dengan tenang sambil menyaksikan pertempuran di kejauhan. “Mustahil bagi mereka untuk membunuh Naga kalau hal seperti ini terus berlanjut. Walaupun Naga sudah terluka, tapi binatang itu memiliki kekuatan bertarun

  • Jenderal Naga   Bab 1774

    Chandra tahu tentang Basita yang memberikan Nova Darah Krylin dan dia juga tahu tentang Raja Januar yang memberikan Nova Darah Phoenix. Hal ini membuktikan kalau mereka berdua adalah manusia abadi yang sudah hidup selama lebih dari 1000 tahun. Ditambah lagi dengan klan Darah yang merupakan manusia abadi, jadi sekarang dunia ini memiliki banyak sekali manusia abadi. Beberapa manusia abadi di antaranya sudah masuk ke dalam Alam tingkat Sembilan. Namun sayangnya, Chandra tidak tahu identitas dari orang bertopeng yang baru saja muncul dan mengambil Pedang Naga Pertama miliknya. Dia menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan. Raja Januar juga sudah bergabung ke dalam pertempuran itu dengan membawa Pedang Naga Pertama di tangannya. Dia muncul di depan Naga dalam sekejap mata lalu menyerang Naga dengan sangat cepat. Pedang Naga Pertama di tangannya berhasil menusuk ke dalam tubuh Naga.Cuurr!Tiba-tiba saja, darah bercucuran keluar dari dalam tubuh Naga. Naga bertambah marah. Dia pun meraung

  • Jenderal Naga   Bab 1775

    Akasa muncul di depan Chandra dengan rambut acak-acakan, tubuh penuh luka dan darah di sudut mulutnya setelah Chandra muncul ke permukaan. Dia berniat untuk menanyakan keadaan Robi kepada Chandra. “Di mana Robi?” tanya Akasa. Chandra menggeleng lalu menghela napas dan berkata, “Terlambat, Kakek jatuh ke dasar laut dan ada hiu yang menerkam dan menelannya.”Akasa tertegun sejenak lalu berkata, “Aku turut prihatin.”Kemudian dia pergi meninggalkan Chandra setelah selesai menunjukkan belasungkawanya dan kembali bergabung ke medan pertempuran. Di langit yang ada di kejauhan, pertempuran sengit terus berlangsung. Walaupun Naga terluka, dia tetap saja masih sangat kuat. Bahkan para ahli bela diri tingkat tinggi seperti mereka saja tidak mampu mengalahkan Naga dengan mudah. Untung saja, ada bantuan dari Raja Januar. Jika tidak, mereka semua pasti sudah dihabisi oleh Naga itu sejak tadi. Bonar terus menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan yang membuat darah di tubuhnya mendidih. Keingina

  • Jenderal Naga   Bab 1776

    Peristiwa ini membuat Chandra sadar, betapa mengerikannya pertempuran ini. Naga itu masih terlihat sangat kuat, jadi entah ada berapa banyak jiwa yang melayang jika pertarungan ini terus berlanjut. Chandra mungkin tidak terlalu memperhatikan pertempuran yang terjadi di kejauhan. Karena hidup dan mati dari orang-orang itu bukanlah menjadi tanggung jawabnya. Lagi pula, Chandra memang berharap agar orang-orang itu mati di tempat ini. Dengan begitu, dunia akan terasa jauh lebih damai ke depannya tanpa orang-orang tamak itu. Chandra menatap Nova yang tampak kesakitan dengan berbagai macam luka di tubuhnya. Ada luka ringan, dalam dan mengerikan di sekujur tubuh Nova. Untung saja, Chandra menguasai ilmu Jarum 81 Langit, jadi dia bisa menyembuhkan luka dalam Nova dengan lebih cepat. Sekarang, yang tersisa hanyalah luka ringan yang terasa bagai luka goresan di tubuh Nova. Semua luka itu bukanlah luka yang parah jika dilihat dari kekuatan yang dimiliki Nova saat ini. “Nova, kamu jangan buru-b

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status