Chandra tahu tentang Basita yang memberikan Nova Darah Krylin dan dia juga tahu tentang Raja Januar yang memberikan Nova Darah Phoenix. Hal ini membuktikan kalau mereka berdua adalah manusia abadi yang sudah hidup selama lebih dari 1000 tahun. Ditambah lagi dengan klan Darah yang merupakan manusia abadi, jadi sekarang dunia ini memiliki banyak sekali manusia abadi. Beberapa manusia abadi di antaranya sudah masuk ke dalam Alam tingkat Sembilan. Namun sayangnya, Chandra tidak tahu identitas dari orang bertopeng yang baru saja muncul dan mengambil Pedang Naga Pertama miliknya. Dia menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan. Raja Januar juga sudah bergabung ke dalam pertempuran itu dengan membawa Pedang Naga Pertama di tangannya. Dia muncul di depan Naga dalam sekejap mata lalu menyerang Naga dengan sangat cepat. Pedang Naga Pertama di tangannya berhasil menusuk ke dalam tubuh Naga.Cuurr!Tiba-tiba saja, darah bercucuran keluar dari dalam tubuh Naga. Naga bertambah marah. Dia pun meraung
Akasa muncul di depan Chandra dengan rambut acak-acakan, tubuh penuh luka dan darah di sudut mulutnya setelah Chandra muncul ke permukaan. Dia berniat untuk menanyakan keadaan Robi kepada Chandra. “Di mana Robi?” tanya Akasa. Chandra menggeleng lalu menghela napas dan berkata, “Terlambat, Kakek jatuh ke dasar laut dan ada hiu yang menerkam dan menelannya.”Akasa tertegun sejenak lalu berkata, “Aku turut prihatin.”Kemudian dia pergi meninggalkan Chandra setelah selesai menunjukkan belasungkawanya dan kembali bergabung ke medan pertempuran. Di langit yang ada di kejauhan, pertempuran sengit terus berlangsung. Walaupun Naga terluka, dia tetap saja masih sangat kuat. Bahkan para ahli bela diri tingkat tinggi seperti mereka saja tidak mampu mengalahkan Naga dengan mudah. Untung saja, ada bantuan dari Raja Januar. Jika tidak, mereka semua pasti sudah dihabisi oleh Naga itu sejak tadi. Bonar terus menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan yang membuat darah di tubuhnya mendidih. Keingina
Peristiwa ini membuat Chandra sadar, betapa mengerikannya pertempuran ini. Naga itu masih terlihat sangat kuat, jadi entah ada berapa banyak jiwa yang melayang jika pertarungan ini terus berlanjut. Chandra mungkin tidak terlalu memperhatikan pertempuran yang terjadi di kejauhan. Karena hidup dan mati dari orang-orang itu bukanlah menjadi tanggung jawabnya. Lagi pula, Chandra memang berharap agar orang-orang itu mati di tempat ini. Dengan begitu, dunia akan terasa jauh lebih damai ke depannya tanpa orang-orang tamak itu. Chandra menatap Nova yang tampak kesakitan dengan berbagai macam luka di tubuhnya. Ada luka ringan, dalam dan mengerikan di sekujur tubuh Nova. Untung saja, Chandra menguasai ilmu Jarum 81 Langit, jadi dia bisa menyembuhkan luka dalam Nova dengan lebih cepat. Sekarang, yang tersisa hanyalah luka ringan yang terasa bagai luka goresan di tubuh Nova. Semua luka itu bukanlah luka yang parah jika dilihat dari kekuatan yang dimiliki Nova saat ini. “Nova, kamu jangan buru-b
Chandra bergegas menangkap prajurit yang terpental. Ternyata orang itu adalah Wanto. “Senior Wanto, apa kamu baik-baik saja?” tanya Chandra setelah mereka sampai di tempat yang aman lalu Chandra menurunkan Wanto.Rambut Wanto sudah tergerai dengan luka di lengannya yang masih terus mengalirkan darah. Wajahnya juga tampak sangat pucat. “Binatang kurang ajar! Sulit sekali mengalahkannya!” kutuk Wanto kesal. Dia kembali memegang pedangnya dan hendak untuk kembali bergabung dalam pertempuran. Namun, Chandra menariknya dengan cepat. “Lebih baik, sembuhkan dulu lukamu itu,” ujar Chandra berusaha mencegah Wanto. “Oke, jawab Wanto yang baru menyadari kalau Naga itu sudah hampir mati. Oleh karena itu, dia harus menyembuhkan lukanya agar bisa memperebutkan harta karun yang ada di tubuh Naga. Energinya harus berada di puncak agar bisa mengalahkan orang-orang itu untuk mendapatkan keuntungan terbanyak.Duar!Petir dan kilat terus menyambar di langit sekitar medan pertempuran. Raja Guntur ber
“Robi, apa kamu menganggap dirimu sehebat itu?” ujar Raja Guntur setelah melihat Robi berusaha memonopoli Naga Yu. Dia adalah orang pertama yang berani membantah Robi. Dia pun berdiri lalu mengangkat tangannya dan bersiap untuk menyambar Robi dengan petir dan kilat yang dikendalikannya.Kemudian dia kembali berkata sambil menatap Robi, “Berani sekali kamu mengatakan Naga Yu sebagai milikmu? Naga Yu itu adalah milikku!”Beberapa anggota kelompok Adidaya langsung melangkah maju setelah mendengar perkataan Raja Guntur. Mereka menatap Robi dan ketiga laki-laki bertopeng dengan raut wajah penuh permusuhan. Mereka akan langsung mengambil tindakan setelah Raja Guntur memberikan perintah kepada mereka. “Hehe!” Robi terkekeh. Dia sama sekali tidak menganggap ancaman Raja Guntur sebagai hal yang serius. Mungkin dia sudah membunuh Raja Guntur dan yang lainnya kalau saja dia tidak membutuhkan kekuatan mereka untuk membunuh Naga.“Kenapa? Kamu tidak suka?” ujar Robi sambil mencibir. “Mati kamu!
Darah Naga tidak akan mengeras setelah disegel. Chandra memperhatikan bagian-bagian tubuh Naga setelah berhasil mengumpulkan Darah Naga yang dibutuhkannya. Sisik naga ini sangatlah kuat. Chandra bisa membuat pakaian yang tidak bisa ditembus oleh berbagai macam serangan dengan menggunakan sisik naga. Namun, orang-orang yang lain memilih untuk mengumpulkan bagian tubuh naga yang lain, seperti daging dan tulang naga. Tidak lama kemudian, tubuh Naga sudah terbagi-bagi. Nova menatap pemandangan ini dengan perasaan lega. Karena tidak ada pertarungan sengit yang terjadi di antara para prajurit setelah Naga berhasil dibunuh. Chandra menatap Bonar lalu menuliskan sesuatu di atas tanah, “Apa kamu mau ikut denganku ke Someria?”Bonar menggelengkan kepalanya lalu menulis di atas tanah, “Aku tidak akan pergi ke mana pun. Aku sudah terbiasa hidup seorang diri dan tidak suka keramaian.”Chandra kembali menulis, “Apa kamu yakin? Kemungkinan besar, tidak akan ada lagi orang yang datang ke sini. Apa k
Naga Yu milik Chandra masih belum berguna sampai saat ini. karena Chandra juga tidak tahu, kapan dia bisa masuk ke dalam Alam tingkat Sembilan, bisa jadi belasan, puluhan atau ratusan tahun lamanya. Sonia juga terlihat cukup senang setelah menerima Naga Yu dari Raja Januar. Dita tidak pernah menduga kalau dirinya juga akan mendapatkan Naga Yu ini. Lagi pula, kekuatannya juga tidak memenuhi syarat untuk memperebutkan Naga Yu. Namun, dia berhasil mendapatkan Naga Yu berdasarkan pembagian yang dilakukan oleh Raja Januar, sekalipun bagiannya jauh lebih kecil dibandingkan Chandra dan Nova. Bagi Sonia, Naga Yu ini cukup berguna baginya. Karena dia bisa masuk ke dalam Alam tingkat Delapan dengan bantuan Naga Yu. “Sayang, apa rencanamu selanjutnya setelah kita tiba di Rivera?” tanya Nova yang berada di dalam pelukan Chandra sambil menatap puas ke arah Sonia. Dia ingin menunjukkan kepada Sonia kalau Chandra adalah miliknya seorang. Sonia tidak akan bisa merebut Chandra darinya, tidak peduli
Nova sudah memberikan instruksi kepada keluarga Kurniawan. Oleh karena itu, Hendro datang ke pelabuhan dengan mengendarai mobil bak terbuka ketika kapal pesiar berlabuh di dermaga. Robi dan Chandra berdiri bersamaan ketika kapal pesiar berhasil berlabuh lalu Chandra pun bertanya, “Kek, kapan Kakek mau membawaku bertemu dengan ayahku? Selain itu, hatiku juga selalu bertanya-tanya, siapa sebenarnya ibuku?”Chandra belum pernah melihat ibunya seumur hidupnya. Keluarganya juga tidak pernah membahas tentang ibunya ketika Chandra sudah bisa mengerti berbagai macam hal. Ayahnya juga sudah menikah lagi dan memberikannya seorang ibu tiri yang bernama Hindi Sinaga. Namun, hal itu justru memberikan kerugian yang cukup besar kepada keluarga Atmaja. Robi hanya tersenyum kecil lalu berkata, “Kamu tinggal di Rivera dulu saja selama beberapa hari. Nanti, aku akan membawa ayahmu untuk menemuimu.”Kemudian Robi pergi begitu saja setelah melontarkan kata-katanya. Namun, Robi sama sekali tidak menyebutk
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di